Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BETON BERTULANG 1 (KETENTUAN DESIGN) OLEH :REDI DOGOMO UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BETON BERTULANG 1 (KETENTUAN DESIGN) OLEH :REDI DOGOMO UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL."— Transcript presentasi:

1 BETON BERTULANG 1 (KETENTUAN DESIGN) OLEH :REDI DOGOMO UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL

2 KETENTUAN DESIGN Umum Kuat Perlu Kuat Rencana Modulus Elastisitas Beton Modulus Elastisitas Baja Tebal Minimum Pelat Satu Arah & Tinggi Balok Lebar Efektif Balok T

3 1. U M U M Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua penampang mempunyai Kuat rencana minimum sama dengan Kuat Perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor Syarat dasar untuk desain kekuatan dapat dinyatatakan Kuat Rencana ≥ Kuat Perlu Ø (Kuat Nominal) ≥ U

4 2. KUAT PERLU Agar struktur & komponen memenuhi syarat kekuatan maka beban dihitung sbb : 1. Kuat perlu untuk menahan beban mati D, beban hidup L, beban atap A atau baban hujan R maka paling tidak harus sama dgn : U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) 2. Bila beban angin W diperhitungkan, menjadi sbb : U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R) 3. Bila ketahanan gempa E diperhitungkan (E), menjadi : U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E, atau U = 0,9 D + ± 1,0 E

5 4. Bila pengaruh tekanan tanah, air tanah atau tekanan oleh material berbutir H diperhitungkan maka Kuat perlu menjadi : U = 1,2D + 1,6(L + H) + 0,5 (A atau R), atau U = 0,9D ± 1,6W + 1,6H, atau U = 0,9D ± 1,0E + 1,6H, Bila H mengurangi pengaruh W atau E, menjadi U = 1,2D + 1,6L + 0,5(A atau R), atau U = 0,9D ± 1,6W, atau U = 0,9D ± 1,0E 5. Bila tekanan fluida F diperhitungkan, menjadi sbb : U = 1,4(D + F), dan untuk kombinasi beban lainnya U = 1,2D + 1,6L + 0,5 (A atau R) + 1,2F

6 6. Bila Ketahanan terhadap pengaruh kejut diperhitungkan maka L menjadi (L + Kejut) 7. Bila pengaruh perbedaan penurunan, rangkak, susut, temperatur atau penggunaan beton tanpa susut T, maka Kuat perlu menjadi : U = 1,2(D + T) + 1,6L + 0,5 (A atau R) 8. Jika pada bangunan terjadi benturan yang besarnya ρ maka pengaruh beban tersebut dikalikan dengan faktor 1,2

7 TUGAS : Diketahui : Balok sebuah gedung dengan pembebanan sebagai berikut : 1. Berat Tembok = 140 kg/m’ 2. Dimensi balok = 50 x 70 cm 3. Berat orang = 300 kg/m 4. Panjang Balok = 7 m’ Ditanyakan : Beban Total (U) ? Bila berat jenis beton = 2,4 t/m3 = 24 kN/m3

8 TUGAS 2 : Diketahui : Sebuah Balok Tangga sebuah gedung dengan pembebanan sebagai berikut : 1. Berat Tembok = 150 kg/m’ 2. Dimensi balok = 35 x 80 cm 3. Berat orang = 300 kg/m 4. Panjang Balok = 7 m’ Ditanyakan : Beban Total (U) ? Bila berat jenis beton = 2,4 t/m3 = 24 kN/m3

9 TUGAS 3 : PEMBEBANAN PADA PELAT Diketahui : Pelat lantai sebuah sebuah gedung dengan pembebanan sebagai berikut : 1. Penutup lantai = 50 kg/m2 2. Tebal pelat = 15 cm 3. Berat orang = 150 kg/m2 4. Panjang Pelat = 3 m’ Ditanyakan : Beban Total (U) ? Bila berat jenis beton = 2,4 t/m3 = 24 kN/m3

10 3. KUAT RENCANA Kuat rencana suatu struktur dihitung dari kuat nominalnya dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan yang disesuaikan dengan sifat beton (ø) Kuat Nominal : Kekuatan suatu penampang struktur dihitung berdasarkan metode perencanaan sebelum adanya faktor reduksi Faktor reduksi menurut SNI 03 - 2847 - 2002 & S - 2002, sebagai berikut :

11 FAKTOR REDUKSI KEKUATAN No.UraianFaktor Reduksi 1.Untuk lentur tanpa beban aksial (gaya normal)0,80 2.Untuk beban aksial & beban aksial + lentur a. Aksial tarik & aksial tarik dengan lentur0,80 b. Aksial tekan & aksial tekan dengan lentur 1). Tulangan spiral + sengkang0,70 2). Sengkang biasa0,65 3.Geser dan Torsi0,75 4.Untuk Tumpuan (perletakan)0,65 5.Daerah pengangkuran pasca tarik0,85 6.Penampang lentur tanpa beban aksial pada komponen struktur pratarik 0,75 7.Lentur, tekan, geser dan tumpu pada beton polos struktural 0,55

12 4. KUAT RENCANA TULANGAN Batas atas Kuat Leleh tulangan f y untuk tulangan non prategang sebesar 550 Mpa f y maksimum untuk tulangan geser dan torsi adalah 400 Mpa, kecuali untuk fy sampai 550 MPa boleh dipakai untuk tulangan geser yang memenuhi persyaratan ASTM A 497 Fy maksimum 400 MPa untuk plat cangkang, pelat lipat dan lain – lain

13 UNTUK LENTUR + AKSIAL Nilai ø tergantung pada besarnya ø Pn Jika Nilai ø Pn = 0,1 fc. Ag maka ø = 0,65 Untuk sengkang biasa ø = 0,65 Untuk sengkang spiral ø = 0,70 Tetapi bila nilai ø Pn = 0 maka ø = 0,80

14 FAKTOR REDUKSI KEKUATAN UNTUK LENTUR + AKSIAL 0 0,80 0,1. fc. Ag 0,70 0,65 Tulangan sengkang Tulangan sengkang (spiral) ø

15 5. MODULUS ELASTISITAS BETON (E C ) Untuk Wc Nilai modulus elastisitas untuk non prategang, E c boleh daimbil sebesar 200.000 MPa normal (Wc = 2.300 kg/m3) Ec = 4700 √ f’c Mpa (1 Mpa = 10 kg/cm) dimana : f’c = Kuat tekan beton untuk benda uji silinder dia. 150 mm, t = 300 mm, dimana nilainya = 0,83 σ’bk σ’kb =Tegangan karakteristik benda uji kubis 15 x 15 x 15 cm

16 Untuk Berat jenis beton (Wc) antara 1500 kg/m3 dan 2500 kg/m3 Ec = 0,043. (Wc) √f’c MPa Contoh : Beton Mutu Beton K - 300 1,5

17 6. MODULUS ELASTISITAS BAJA Modulus Elastisitas Baja Tulangan Es = 200.000 MPa = 2. 10 Kg/cm² 5

18 7. TEBAL MIN PELAT SATU ARAH & TINGGI BALOK BETON Komponen Struktur Dua Tumpuan Kanti leverSatu Ujung MenerusKedua Ujung Menerus Pelat 1 arah L / 20L / 10L / 24L / 28 BalokL / 16L / 8L / 18,5L / 21 LL LL

19 8. BALOK T (LEBAR EFEKTIF) Untuk penentuan Kekakuan Balok T, maka lebar efektif Pelat yang bekerja sebagai flens balok T adalah : b ee b bw b Balok Tepi Balok Tengah t

20 BALOK TENGAH b e dipilih nilai terkecil antara : 1). ¼ L dimana L = bentang balok 2). b w + 16 t dimana b w = lebar balok t = tebal pelat 3). b dimana, b = jarak as ke as balok

21 BALOK TEPI Lebar efektif b e dipilih nilai terkecil antara : 1). 1/12 bentang balok 2). b w + 6 t dimana b w = lebar balok t = tebal pelat 3). ½ b dimana, b = jarak as ke as balok

22 TUGAS : Diketahui : Sebuah Balok T dan L sebuah jembatan dengan dimensi sebagai berikut : 1. Panjang balok = 7 m’ 2. Dimensi balok = 40 x 60 cm 3. jarak antara balok = 3,0 m 4. tebal pelat = 20 cm Ditanyakan : Lebar flens (be) Balok Tengah (T) dan Balok Tepi (L) Perencanaan?

23 TERIMA KASIH


Download ppt "BETON BERTULANG 1 (KETENTUAN DESIGN) OLEH :REDI DOGOMO UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google