Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDinda Rama Haribowo Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
METODE PENGAMATAN MAMALIA KPP TARSIUS UIN JAKARTA
2
HOW TO SURVEY MAMMALS : Beberapa parameter penting yang harus dikumpulkan dalam survey dan inventarisasi mamalia, yaitu : 1) Keanekaragaman jenis mamalia 2) Jumlah Individu/ populasi 3) Penyebaran 4) Trophic level 5) Niche/ relung ekologi
3
WHAT METHODS TO USE? Sensus or sampling? Sensus : Seluruh satwa dapat ditemukan dan dihitung jumlahnya dalam suatu areal tertentu, areal studi relatif kecil dan terbuka Sampling : Penghitungan hanya pada plot sampling untuk menduga keseluruhan jumlah populasi dari areal yang dikaji, areal studi relatif luas, rapat, satwa cenderung menyebar. ♣ Sensus : drive count, silent detection, dsb. ♣ Sampling :
4
1) METODE TRANSEK JALUR (STRIP TRANSECT). Metode ini merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam pengumpulan data jenis dan jumlah individu satwaliar. Panjang dan lebar jalur yang digunakan disesuaikan dengan kondisi topografi dan kerapatan tegakan pada lokasi pengamatan. Data yang dikumpulkan berdasarkan pada perjumpaan langsung dengan satwa mamalia yang berada pada lebar jalur pengamatan. Keterangan : To = titik awal jalur pengamatan, Ta = titik akhir jalur pengamatan, P = posisi pengamat, r = jarak antara pengamat dengan tempat terdeteksinya satwa liar, S = posisi satwa liar.
5
2) TRANSEK GARIS (LINE TRANSECT) Pada dasarnya metode transek garis hampir sama dengan transek jalur. Langkah yang dilakukan juga sama dengan metode transek jalur. Perbedaan yang paling mendasar diantaranya : 1.Metode transek garis tidak ditentukan jarak ke kanan dan ke kiri 2.Metode transek garis harus ditentukan jarak antara satwaliar dan pengamat 3.Metode transek garis harus ditentukan sudut kontak antara posisi satwa yang terdeteksi dengan jalur pengamatan Keterangan : To = titik awal jalur pengamatan, Ta = titik akhir jalur pengamatan, P = posisi pengamat, r = jarak antara pengamat dengan tempat terdeteksinya satwaliar, S = posisi satwaliar, = sudut antara posisi satwaliar dengan arah garis transek, y = r.sin θ
6
METODE TRIANGLE COUNT
7
3) PENGGUNAAN PERANGKAP (TRAPPING) Metode ini digunakan untuk menginventarisasi mamalia kecil di lantai hutan, seperti tikus. Perangkap dipasang secara purposive pada habitat tertentu yang diduga merupakan habitat utama bagi berbagai mamalia kecil, misalnya cerukan gua, lubang di pohon, bekas lubang di tanah, bekas sampah dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan agar peluang penangkapan semakin besar. Perangkap yang digunakan adalah life trap sehingga satwa yang tertangkap tidak akan mati. Gambar 3. Pemasangan life trap
8
4) PENGAMATAN TERKONSENTRASI (CONCENTRATION COUNT) Pengamatan dilakukan terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat dengan peluang perjumpaan satwa tinggi. Misalnya tempat tersediaanya pakan, air untuk minum dan sebagainya. Pengamatan dapat dilakukan pada tempat yang tersembunyi sehingga tidak mengganggu aktivitas satwa. Data yang diambil meliputi nama jenis, jumlah individu, struktur sosial (jika ada), jenis kelamin (jika diketahui), dan luasan lokasi pengamatan untuk menduga kepadatan populasi
9
5) PENGAMATAN CEPAT (RAPID ASSESMENT) Metode ini digunakan untuk mengetahui jenis ‐ jenis mamalia yang terdapat di lokasi pengamatan. Pengamatan tidak harus dilakukan pada suatu jalur khusus atau lokasi khusus. Pengamat cukup mencatat jenis ‐ jenis mamalia yang ditemukan, misalnya pada saat melakukan survei lokasi, berjalan diluar waktu pengamatan, dan sebagaianya. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis ‐ jenis mamalia yang berada di lokasi pengamatan, tetapi tidak dapat digunakan untuk menghitung pendugaan populasi.
10
BEBERAPA HAL YANG PERLU PERLU DILAKUKAN DALAM PENGAMATAN MAMALIA : 1.Dianjurkan pengamatan dilakukan maksimal 3 (minimal 1 orang pengamat) 2.Carilah tempat ‐ tempat yang relatif terbuka, tajuk tajuk pohon yang tidak terlalu rapat, jalur jalan, tepi hutan, tepi sungai, tebing, dekat bebatuan, untuk memudahkan pengamatan dan penemuan satwa. Jenis pohon seperti Ficus sp, Syzigium sp, Garcinia sp, merupakan pohon berbuah dan pakan satwa sehingga kerapklali didatangi. 3.Gunakan pakaian berwarna gelap, tidak mencolok, atau berpola serta jangan menggunakan haruman jika perlu baui diri anda dengan alam. Berjalan perlahan ‐ lahan dan berhenti 10 menit untuk pengamatan. Jangan banyak bergerak, bersuara keras, hati ‐ hati lihat sekeliling kamu 4.Jika satwa terlihat jaga jarak, gunakan mata telanjang sedapatnya untuk mengenali spesies tersebut dan jika terlalu jauh gunakan binokuler.
11
BEBERAPA HAL YANG PERLU PERLU DILAKUKAN DALAM PENGAMATAN MAMALIA : 5.Catat segala informasi yang kamu dapat. Baik itu buah yang dimakan, dll. Tanya kepada guide jenis pohon tempat satwa jika tidak tahu 6.Mencocokkan dengan field guide dikala waktu istirahat, untuk membuka kembali ingatan dan jangan terlalu lama karena bisa lupa 7.Bekas tapak (footprints) mamalia kemungkinan mudah dijumpai ditempat ‐ tempat yang becek dan sekitarnya, yang bertanah lunak atau yang berpasir halus. Tempat ‐ tempat tersebut diantaranya disekitar sungai/sungai kecil/aliran air, dan genangan air ditengah jalan. 8.Bekas tapak yang hendak dibuat cetakan jejaknya (gips), boleh dibersihkan seperlunya, asalkan tidak merusak bentuk asal footprints. Gips yang telah mengeras diberi kode disisi punggungnya, yang merujuk pada catatan dibuku (jenis, lokasi penemuan, keterangan lain ‐ lain)
12
BEBERAPA HAL YANG PERLU PERLU DILAKUKAN DALAM PENGAMATAN MAMALIA : 9.Data sekunder dapat dilengkapi dengan mewawancarai orang desa, guide, polhut. 10.Untuk melengkapi data, wawancara langsung dengan warga dan tunjukkan gambar ‐ gambar pada field guide jenis yang ada di lokasi 11.Jika belum mengerti, tanya kepada teman atau ketua tim 12.Biasakanlah untuk sabar walaupun terkadang data tentang mamalia yang didapatkan di lapangan sedikit.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.