Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehsul fitrah Telah diubah "4 tahun yang lalu
1
KORTEKS SEREBRI FUNGSI INTELEKTUAL OTAK, PROSES BELAJAR, DAN MEMORI SULFITRA P062201023
2
kortex serebri Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak. Sistem saraf fungsinya menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
3
molekuler I granular eksterna II sel”piramida III granular interna IV piramidal interna V Fusiform VIa VIb Figure 57-1 Structure of the cerebral cortex, showing: I, molecular layer; II, external granular layer; III, layer of pyramidal cells; IV, internal granular layer; V, large pyramidal cell layer; and VI, layer of fusiform or polymorphic cells. (Redrawn from Ranson SW, Clark SL [after Brodmann]: Anatomy of the Nervous System. Philadelphia: WB Saunders, 1959.) lapisan korteks serebri Sel piramidal dan sel fusiformis, merupakan sumber dari hampir semua serat saraf yang keluar dari korteks. Sel piramidal lebih banyak dan lebih besar daripada sel fusiformis
4
neuron proyeksi eksitasi (sel piramidalis) Neuron proyeksi inhibitory sel non piramidalis (sel granular atau interneuron) Korteks serebri mengandung dua jenis neuron utama
5
Neuron piramidalis neuron eksitasi menggunakan glutamat sebagai neurotransmiternya, mencakup 60-85% dari total neuron neokorteks. Sisanya 15-40% disebut sel non piramidalis neuron Inhibisi neurotransmiter primer yang digunakan adalah GABA (asam gamma- aminobutirat)
6
Figure 57-4 Locations of major association areas of the cere- bral cortex, as well as primary and secondary motor and sensory areas Supplemental and premotor Primary moto r Primary somatic Secondary somatic Secondary visual Primary visual Secondary auditory Primary auditory Limbic association area Prefrontal association area Parieto- occipito- temporal association area Area motorik primer memiliki hubungan langsung dengan otot-otot spesifik untuk menimbulkan gerakan otot tertentu Assosiasi area Area sensorik primer berfungsi untuk mengenali sensasi spesifik penglihatan, pendengaran, atau somatik yang dijalarkan langsung ke otak dari organ sensorik primer
7
Figure 57-5 Map of specific functional areas in the cere bral cortex, showing especially Wernicke’s and Broca’s areas for language comprehension and speech production, which in 95 percent of all people are located in the left hemisphere 1. Analysis of the Spatial Coordinates of the Body 2. Wernicke’s Area Is Important for Language Comprehension 3. Angular Gyrus Area Is Needed for Initial Processing of Visual Language (Reading) 4. Area for Naming Objects. Lobus oksipitalis anterior dan temporalis posterior Area ini menerima informasi sensorik penglihatan dari korteks oksipitalis posterior dan juga informasi somatosensorik dari korteks parietalis anterior secara bersamaan. Dari informasi ini, area tersebut menghitung koordinasi penglihatan, pendengaran, dan sekeliling tubuh. regio yang paling penting di seluruh otak untuk fungsi intelektual yang lebih tinggi, karena hampir semuanya didasarkan pada bahasa. girus angularis diperlukan untuk mengartikan kata-kata yang diterima secara visual. Bila daerah ini tidak ada, seseorang masih dapat memiliki pemahaman bahasa yang sangat baik dengan cara mendengar, tetapi tidak dengan cara membaca Area assosiasi parietooxipital temporal
8
Wernicke’s area SPEAKING A HEARD WORD Arcuate fasciculus Broca’s area Wernicke’s area Motor cortex Primary a uditory area SPEAKING A WRITTEN WORD Motor cortex Angular gyrus Broca’s area Primary visual area FUNGSI OTAK DALAM PROSES KOMUNIKASI –INPUT BAHASA DAN OUTPUT BAHASA kerusakan pada bagian area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual pada korteks dapat menimbulkan ketidak mampuan untuk mengerti kata-kata yang diucapkan dan kata-kata yang tertulis. Efek ini secara berturut-turut disebut sebagai afasia reseptif auditorik dan afasia reseptif visual atau lebih umum, tuli kata-kata dan buta kata-kata (disebut juga disleksia)
9
Motor cortex Angular gyrus Broca’s area Primary visual area Wernicke’s area Afasia Wernicke mengalami kerusakan pada area Wernicke yang terdapat di posterior girus temporalis superior tulisan dan ucapan tdk mampu diinterpretasikan Afasia global lesi pada area Wernicke ini meluas dan menyebar ke belakang ke regio girus angular, ke inferior ke area bawah lobus temporalis. dan ke superior ke tepi superior fisura sylvii pasien tampak seperti benar-benar terbelakang secara total (totally demented) untuk mengerti bahasa atau berkomunikasi Afasia Motorik kerusakan pada area bicara Broca yang terletak di regio fasial prefrontal dan premotorik korteks serebri sekitar 95 persen berada di hemisfer kiri Primary a uditory area
10
Fungsi Korpus Kalosum dan Komisura Anterior untuk transfer Pikiran, Memori dan Informasi Kedua Hemisfer Serebri Serat-serat di korpus kalosum menyediakan banyak hubungan saraf dua arah antara area kortikal kedua hemisfer serebri satu sama lain, kecuali bagian posterior lobus temporalis; dan area temporalis ini termasuk khususnya amigdala, dihubungkan oleh serat-serat yang melewati komisura anterior. fungsi korpus kalosum dan komisura anterior adalah membuat informasi yang disimpan dalam korteks salah satu hemisfer berlaku juga bagi area kortikal hemisfer sisi lainnya yang sesuai
11
PIKIRAN,KESADARAN DAN MEMEORY Fikiran teory holistik Pikiran adalah hasil dari "pola" perangsangan berbagai bagian sistem saraf pada saat yang bersamaan, mungkin terutama melibatkan korteks serebri, talamus, sistem limbik, dan bagian atas formasio retikularis batang otak Peran fasilitasi dan inhibisi sinaps pada memory Memori tersimpan di otak dalam bentuk perubahan sensitivitas dasar transmisi sinaps di antara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas persarafan yang terjadi sebelumnya. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak memori (memory traces). Jaras-jaras ini penting karena bila menetap/ada, akan diaktifkan secara selektif oleh pikiran untuk mereproduksi memori yang ada.
12
Pembagian memori 2. Memori keterampilan sering kali dihubungkan dengan aktivitas motorik tubuh seseorang (1) pandangan ke bola, (2) menghitung hubungan dan kecepatan bola ke raket, dan (3) mengambil kesimpulan secara cepat pergerakan tubuh, lengan, dan raket yang dibutuhkan untuk memukul bola seperti yang diinginkan semua hal tersebut teraktivasi (1) memori akan keadaan sekeliling, (2) memori tentang hubungan waktu, (3) memori tentang penyebab dan makna pengalaman tersebut, (4) memori tentang kesimpulan mengenai seseorang yang tertinggal pada pikiran seseorang 1.Memori deklaratif berarti memori tentang beragam detail mengenai suatu pikiran terintegrasi, pengalaman penting
13
Memori jangka pendek fasilitasi atau inhibisi prasinaptik. Hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang terletak pada fibril-fibril saraf terminal sebelum fibril-fibril tersebut bersinaps dengan neuron-neuron berikutnya. Bahan-bahan kimiawi neurotransmiter yang disekresikan pada terminal,sering kali menyebabkan fasilitasi atau inhibisi yang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Lintasan jenis seperti ini dapat menimbulkan memori jangka pendek
14
Memori jangka menengah memori jenis ini dapat merupakan hasil dari perubahan fisik atau kimiawi yang bersifat sementara, atau keduanya, baik pada ujung prasinaptik atau pada membran pascasinaptik, perubahan ini dapat menetap selama bermenit-menit sampai beberapa minggu.
15
Habituasi, adalah tipe memori negatif yang mengakibatkan sirkuit persarafan kehilangan responsnya terhadap peristiwa berulang yang tak berarti Facilitator terminal cAMP Noxious stimulus Sensory stimulus Sensory terminal Calcium Calcium channels ions Figure 57-9 Memory system that has been discovered in the snail Aplysia. Memory berdasarkan perubahan kimiawi pada ujung prasinptik serotonin
16
Perubahan Struktur yang Terjadi di Sinaps-Sinaps selama Terbentuknya Memori Jangka Panjang Perubahan struktur fisik paling penting yang terjadi adalah sebagai berikut. 1. Peningkatan tempat-tempat pelepasan vesikel untuk menyekresikan bahan-bahan transmiter. 2. Peningkatan jumlah vesikel-vesikel transmiter yang dilepaskan. 3. Peningkatan jumlah terminal prasinaptik. 4. Perubahan pada struktur spina dendrit yang memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang lebih kuat. Dengan demikian, dalam beberapa hal yang berbeda, kemampuan struktural dari sinaps-sinaps untuk mengirim sinyal tampaknya menjadi meningkat selama adanya jejak memori jangka panjang.
18
Sekian dan terimaksih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.