Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehwinda jayanti winda Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS V SEKOLAH DASAR Tesis Oleh WINDA JAYANTI MANDASARI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020
2
A. LATAR BELAKANG Pengintegrasian kemampuan berpikir kritis ke dalam dunia pendidikan dan pembelajaran tematik faktanya masih tergoong rendah. rendahnya kemampuan berpikir kritis disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal yang menggunakan masalah kontekstual dan menuntut penalaran, kreativitas serta argumentasi dalam menyelesaikannya. Hasil pra penelitian menjelaskan bahwa orientasi menyusun instrumen tes, masih pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan penerapan rata-rata 53% sedangan pada tingkat menganalisa, mengevaluasi, dan berpikir kriitis rata-rata 20% atau 80% yang belum melakukan instrumen tes berpikir kritis. BAB I HOME
3
B. IDENTIFIKASI MASALAH Sebanyak 60% pendidik belum memetakan KD dalam setiap pembelajaran. Sebanyak 60% pendidik belum membuat kisi-kisi instrumen penilaian. Sebanyak 40% pendidik belum membuat instrumen tes pada tingkat pengetahuan dan pemahaman. Sebanyak 60% pendidik belum membuat instrumen tes pada tingkat penerapan. Sebanyak 80% pendidik belum membuat instrumen tes pada tingkat menganalisa dan mengevaluasi. Sebanyak 80% pendidik belum membuat instrumen tes berpikir kritis dalam pembelajaran. BAB I HOME
4
C. BATASAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi penelitian ini tentang Pengembangan instrumen penilaian berpikit kritis kelas V Sekolah Dasar. HOME
5
D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identiifikasi dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah mengembangkan instrumen penilaian berpikir kritis pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran dan daya beda?” BAB I HOME
6
E. TUJUAN PENELITIAN E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk “Menghasilkan produk instrumen penilaian berpikir kritis pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran dan daya beda”. BAB I HOME
7
F. MANFAAT PENELITIAN PRAKTIS Bagi Peserta Didik Bagi Pendidik Bagi Sekolah Bagi Peneliti Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dunia pendidikan dalam penilaian pembelajaran sehingga dapat menambah literatur serta memberikan inovasi penilaian pembelajaran dan selanjutnya dapat dikembangkan sebagai alat penilaian peserta didik yang baik dan komprehensif. BAB II HOME
8
G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek Penelitian 2. Objek Penelitian 3. Tempat Penelitian 4. Waktu Penelitian H. S P E S I F I A S I P R ODUK Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah berupa instrumen penilaian kognitif untuk mengukur berpikir kritis pada pembelajaran tematik kelas V. Instrumen berupa soal uraian (essay) yang valid, reliabel, mempunyai daya beda dan taraf kesukaran HOME
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI C. HIPOTESIS B. KERANGKA PIKIR HOM E
10
BAB II KAJIAN TEORI 10 Penilaian adalah proses pengumpulan informasi yang bermanfaat untuk mengetahui taraf pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik peserta didik. Bukti ini tidak selalu diperoleh melalui tes saja, tetapi juga dapat dikumpulkan melalui observasi atau portofolio. Penilaian memerlukan data yang baik sehingga perlu didukung oleh proses pengukuran yang baik. Pengertian Penilaian
11
11 Langkah-langkah / Prosedur Penilaian (1) Menentukan tujuan mengadakan tes, (2) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dijadikan tes, (3) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian latihan, (4) Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam indikator itu., (5) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berfikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut, (6) Menuliskan butir-butir soal, berdasarkan atas indikator-indikator yang sudah dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku dicakup.
12
The Power of PowerPoint | thepopp.com12 Bentuk Instrumen Penilaian Respons yang dipiilih (selected response items) dibagi menjadi tiga yaitu benar salah (true-false items), bentuk pilihan ganda (multiple choice items), dan bentuk menjodohkan (matching items). Sedangkan respons yang dibangun (contructed response items) dibagi menjadi empat yaitu bentuk jawaban singkat (short answer items), bentuk uraian (essay item), penilaian performance (performance assessment), dan portofolio (portofolios). Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah bentuk uraian (essay).
13
The Power of PowerPoint | thepopp.com13 Pengertian Berpikir Kritis berpikir kritis merupakan suatu proses startegi untuk meminta penjelasan tentang sesuatu hal yang membuat rasa ingin tahu seseorang mengenai hal tersebut sekaligus merupakan cara seseorang dalam melihat suatu pernyataan, masalah ataupun gagasan secara objektif. Berpikir kritis juga dikatakan sebagai suatu keterampilan berpikir secara reflektif untuk memutuskan hal-hal yang dilakukan dimana kemampuan berpikir kritis setiap peserta didik tidaklah sama, oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran perlu dilatih dan dikembangkan oleh pendidik.
14
The Power of PowerPoint | thepopp.com14 Pengertian Pembelajaran Tematik pembelajaran tematik adalah kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema. Tematik dalam pembelajaran yaitu suatu proses pembelajaran yang bersangkutan atau berkaitan dengan tema.
15
HASIL PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN The Power of PowerPoint | thepopp.com15 dst Prasasti, dkk (92012) Ghandi, et al (2013) Piaw (2010) Kumar, et al (2015 ) Amalia, dkk (2014) Dharmaw ati, dkk (2016) Karim (2015 ) Ghandi, et al (2013)
16
The Power of PowerPoint | thepopp.com16 HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis: Terwujudnya instrumen penilaian berpikir kritis pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar yang memenuhi standar kelayakan.
17
Langkah-langkah Penelitian The Power of PowerPoint | thepopp.com17 Pengumpulan informasi awal 6. Uji Coba lapangan 2. Perencanaan 7. Revisi Produk 3. Pengembangan format produk awal 8. Uji Coba Lapangan Tahap 2 Uji Coba Produk Awal 9. Revisi Produk Revisi Produk 10. Implementasi
18
E.Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proyek C. Populasi dan Sampel D. Definisi Variabel Konseptual dan Variabel Operasional A. Metode Penelitian B. Prosedur Pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Teknik Pengumpulan Data F. Instrumen Penelitian H. Teknik Analisis Data HOME
19
A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) mengacu pada teori Borg & Gall (1983: 775). Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini berupa instrumen penilaian berpikir kritis pada pembelajaran tematik terpadu kelas V sekolah dasar. HOME
20
B. Prosedur Pengembangan Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal Perencanaan Desain Format Produk Awal Uji Coba Kelompok Kecil Revisi Desain Produk Awal Uji Coba Kelompok Besar Revisi Produk HOM E
21
Populasi dan Sampel 21 Populasi Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Gugus Way Halim Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 422 siswa Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SD Al Azhar1 Bandar lampung yang berjumlah 10 orang peserta didik sebagai uji skala kecil dan peserta didik kelas V di SD Al Azhar 2 Bandar lampung yang berjumlah 32 peserta didik sebagai uji skala besar.
22
Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi 2. Tes Tertulis 3. Angket
23
Variabel Penelitian 23 Y X Y X Variabel Terikat Pengembangan instumen penilaian berpikir kritis Variabel Bebas Pembelajaran tematik
24
Definisi Operasional The Power of PowerPoint | thepopp.com24 Instrumen penilaian Pengembangan suatu alat penilaian dalam pembelajaran tematik. Instrumen Penilaian ini dikembangkan terdiri dari jenis penilaian, petunjuk umum penggunaan instrumen, kompetensi dasar, indikator yang dikembangkan, kisi- kisi instrumen, instrumen penilaian, kunci jawaban dan pembahasan. Kemudian, instrumen assesmen tersebut diimplementasikan dengan memadukan pendekatan kontekstual, yaitu peserta didik memahami instrumen assessmen dalam menyelesaikan masalah dengan membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Sebelum instrumen penilaian diimplementasikan kepada peserta didik atau diujicobakan terlebih dahulu divalidasi oleh para ahli. Hasil Belajar Keterampilan berpikir kritis adalah keterampilan peserta didik untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Keterampilan berpikir kritis tersebut dapat diukur dari hasil belajar peserta didik sesudah mengerjakan instrumen penilaian pembelajaran.
25
Uji Persyaratan Instrumen 25 Uji Validitas Uji Reliabilitas Taraf Kesukaran Uji Daya Pembeda Soal
26
The Power of PowerPoint | thepopp.com26 HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis: Terwujudnya instrumen penilaian berpikir kritis pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar yang memenuhi standar kelayakan.
27
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan The Power of PowerPoint | thepopp.com27 Hasil Penelitian 1. Pengumpulan Informasi Awal Hasil dari studi pendahuluan melalui observasi dan stuudi pustaka dilakukan berkaitan dengan data gambaran kondisi pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Sebanyak 60% pendidik belum memetakan KD setiap pembelajaran, belum membuat kisi-kisi instrumen penilaian, dan belum membuat instrumen pada tingkat penerapan. Sebanyak 40% pendidik belum membuat instruumen tes pada tingkat pengetahuan dan pemahaman. Sebanyak 80% pendidik belum membuat instrumen tes pada tingkat menganalisa dan mengevaluasi serta pendidik belum membuat instrumen tes berpikir kriitis dalam pembelajaran. Berdasarkan paparan tersebut, menunjukkan adanya potensi dan kondisi yang mendukung untuk dikembangkannya instrumen penilaian pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar.
28
The Power of PowerPoint | thepopp.com28 2. Perencanaan Perencanaan dalam pengembangan instrumen penilaian adalah sebagai berikut: A. Analisis Kurikulum instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian hasil belajar pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar tema 4 “ Sehat itu Penting” pada subtema 3 “ Cara Memelihara Kesehatan Organ Peredaran Darah Manuusia”. B. Penetapan KI dan KD Pengembangan instrumen penelitian hasil belajar memuat mata pelajaran PPKn, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan SBdP.
29
The Power of PowerPoint | thepopp.com29 3. Pengembangan Draft Produk Tahap awal yang dilakukan menganalisis kisi-kisi pembelajaran berdasarkan KI dan KD dan merancang kisi- kisi instrumen penilaian beserta pedoman penskoran. Pada tahap ini, produk yang dikembangkan yaitu instrumen penilaian yang dirancang berupa prototype yang akan diuji pada tahap berikutnya. 4. Validasi Desain Tahap validasi prototype I dilakukan oleh ahli dengan menggunakan instrumen angket untuk melihat kelayakan item butir soal. Ahli tersebut terdiri dari ahli evaluasi yaitu Dr. Undang Rosidin, M.Pd, ahli materi yaitu Dr. Alben Ambarita, M.Pd, dan ahli bahasa yaitu Dr. Sumarti, M.Hum. prototype I pada tahap ini direvisi sebanyak 1 kali, sehingga terdapat 2 bentuk prototype I yaitu prototype Ia, prototype Ib.
30
The Power of PowerPoint | thepopp.com30 5. Uji Coba Lapangan (Uji Kelompok Kecil) 1. Validitas Pada uji validitas instrumen ini menggunakan rumus korelasi Product moment pada microsoft excel. Soal dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r hitung terdapat pada lampiran 6 halaman 155, nilai rtabel dengan jumlah soal sebanyak 20 adalah 0,444. Soal yang dinyatakan valid sejumlah 10 soal karena rhitung lebih besar dari 0,444. Sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid terdapat 10 soal karena rhitung lebih kecil dari 0,444. 2. Reliabilitas Instrumen penilaian memiliki nilai reliabilitas 0,787. Jika di konversikan dala derajat reliabilitas, maka reliabilitas instrumen dalam kategori tinggi. 3. Taraf Kesukaran menunjukkan instrumen penilaian sebanyak 5 soal kategori mudah, 9 soal kategori sedang, 6 soal kategori sukar.
31
Daya Beda Tabel 25 menunjukkan bahwa daya pembeda soal terdapat 4 Soal sangat baik, 7 soal baik, 1 soal cukup baik, dan 8 soal kurang baik. Range Daya PembedaNomor SoalKategori 0,71-1,001,4,15,20Sangat Baik 0,41-0,705,6,10,11,13,16,18Baik 0,21-0,403Cukup Baik 0,00-0,202,7,8,9,12,14,17,19Kurang Baik
32
The Power of PowerPoint | thepopp.com32 6. Langkah Revisi Produk Instrumen tes uraian yang layak empirik diujikan pada tahap uji coba Kelompok Besar adalah 10 soal yaitu soal nomor 1,3,5,10,11,13,15,16,18, dan 20. Sedangkan soal yang tidak diuji coba di Kelompok Besar yaitu 2,4,6,7,8,9,12,14,17, dan 19. Masing-masing indikator terdapat soal yang tidak layak di ujicobakan diKelompok Besar. Kompetensi Dasar (KD) yang di ambil berdasarkan indikator tingkat berpikir kritis yang tinggi. Indikator yang tidak di ambil dari KD ini adalah mata pelajaran (PPKn dengan indikator 2.2.2, Bahasa Indonesia dengan indikator 3.6.3, 3.6.4, 3.6.5, dan 3.6.6, IPA dengan indikator 3.4.1, serta SBdP dengan Indikator 3.1.2). Pengambilan Indikator ini dilakukan karena soal yang terdapat pada indikator tersebut masih tergolong mudah dan sedang sehingga peserta didik masih bisa menjawab dengan cepat.
33
The Power of PowerPoint | thepopp.com33 7. Uji Coba Produk Kelompok Besar 1. Validitas Nilai KMO menunjukkan nilai 0,904 > 0,5 ini artinya jika hasil analisis item butir soal lebih dari 0,5 butir soal tersebut dinyatakan baik. Hasil perhitungan KMO diperoleh angka sebesar 0,904 artinya lebih dari 0,5 dengan kesimpulan item butir soal tersebut dapat digunakan. Hasil perhitungan Bartlett’s Test of Sphericity digunakan untuk mengetahui apakah Chi – Square lebih besar dari df dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa item butir soal dapat dinyatakan valid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Chi-square 3414,036 > df =780 dan Sig. 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa butir soal valid. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,904 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square3414,036 df780 Sig.,000
34
The Power of PowerPoint | thepopp.com34 2. Reliabilitas Keseluruhan Uji reliabilitas instrumen dibantu dengan menggunakan program SPSS 25 hasil perhitungan menggunakan koefisien Cronbach’s alpha menunjukkan angka yang cukup tinggi. terlihat bahwa Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,577 > 0,5 ini berarti instrumen konsisten atau handal. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized ItemsN of Items,577,57510
35
The Power of PowerPoint | thepopp.com35 3. Tingkat Kesukaran diperoleh tingkat kesukaran butir soal dengan keterangan item yang paling sulit adalah butir soal nomor 9 dengan Measure 0,30 dan item yang paling mudah adalah butir soal 8 dengan Measure -0,21. Namun jika dilihat dan Mean yaitu 0,00 pada Gambar 6 tingkat kesukaran butir soal tergolong sedang. Hal ini didukung dengan Output Map Item pada gambar 6 berada pada rata-rata sedang. Berdasarkan Baker (2001:11) karakteristik pada parameter butir yang baik adalah pada tingkat kesulitan -2 sampai 2, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir soal memenuhi kriteria tingkat kesulitan yang baik.
36
The Power of PowerPoint | thepopp.com36 8. Produk Akhir Berdasarkan analisis instrumen penilaian yang dikembangan yaitu soal instrumen tes uraian yang layak secara teori sebanyak 10 butir soal karena memenuhi syarat instrumen yang baik. Instrumen penilaian ini layak secara teori karena telah divalidasi oleh 3 ahli yaitu ahli evaluasi, materi, dan bahasa. Hasil validasi ahli memperoleh rata- rata nilai 90,14 dengan kategori sangat baik. Selain itu, instrumen ini telah layak secara empirik karena telah diujikan di lapangan. Melibatkan lima praktisi pendidik dan memperoleh hasil penilaian 96 dengan kategori sangat baik. Hasil uji penelitian dilakukan pada sampel berjumlah 120 peserta didik kelas V di SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Berdasarkan analisis dengan menggunakan program Winsteps didapatkan beberapa data, yaitu skor masing-masing peserta didik pada (lampiran 12 Halaman 164), presentase pencapaian berpikir kritis dan pola jawaban peserta didik berdasarkan jawaban dari tes. Hasil yang ditampilkan pada Gambar 3 dan Tabel 18 halaman 83 bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik mencapai 4% atau berjumlah 10 orang sangat baik, 27% baik atau 65 orang, 17% cukup atau 40 orang, dan 2% kategori kurang atau berjumlah 5 orang.
37
Bab V Simpulan, Implikasi, dan Saran The Power of PowerPoint | thepopp.com37 A. Kesimpulan Instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan layak secara teori. Hal ini dibuktikan dari penilaian 3 ahli yaitu ahli evaluasi, ahli materi, dan ahli bahasa yang menyatakan bahwa instrumen tes berpikir kritis yang dikembangkan dalam kategori sangat baik. Selain itu, instrumen penilaian yang dikembangkan telah relevan, representatif, diskriminatif, spesifik, dan proporsional. Instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan layak secara teori. Hal ini dibuktikan dari penilaian uji praktisi 5 pendidik yang menyatakan bahwa instrumen tes berpikir kritis yang dikembangkan dalam kategori sangat baik. Selain itu, instrumen penilaian yang dikembangkan telah valid, reliabel, dan praktis. Instrumen penilaian berpikir kritis yang dikembangkan layak secara empirik. Hal ini dibuktikan pada uji coba kelompok kecil dari 20 soal esai terdapat 10 soal valid dengan reliabilitas 0,954 kategori sangat tinggi, selanjutnya pada uji coba kelas besar dari 10 soal uraian seluruhnya layak empirik.
38
The Power of PowerPoint | thepopp.com38 B. Implikasi Pengukuran menggunakan soal yang layak secara teori dan empirik dapat membantu pendidik untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar dalam kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam implikasinya, pembelajaran di sekolah dasar kecamatan Way Halim belum ke arah pengembangan berpikir kritis. Hal itu terjadi karena pendidik tidak memahami penilaian berpikir kritis. Sehingga pada akhirnya instrumen yang dibuat oleh pendidik tidak dapat melatih peserta didik dalam berpikir kriitis serta sangat sulit dalam membedakan antara peserta didik yang bisa dan kurang bisa.
39
The Power of PowerPoint | thepopp.com39 C. Saran Peserta Didik Peserta didik diharapkan dapat berlatih memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, berargumen, membuat berbagai macam solusi dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran. Pendidik Hasil penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini berupa instrumen tes berpikir kritis yang dapat dijadikan referensi pendidik dalam membuat dan melaksanakan penilaian terhadap peserta didik. Kepala Sekolah kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan mutuu dan sarana penunjang untuk mengembangkan instrumen tes peserta didik disekolahnya. Sekolah juga seharusnya memiliki bank-bank soal yang layak dan berkualitas, sehingga soal yang dibuat dapat memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran dan mampu menghasilkan output yang lebih baik. Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan instrumen tes berpikir kritis di sekolah dasar.
40
Terima Kasih Wassalamualaikum Wr. Wb The Power of PowerPoint | thepopp.com 40
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.