Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehrahmadhiana rahma Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
1 SOSIOLOGI KESEHATAN Laksmono Widagdo
2
2 Tujuan pengajaran sosiologi kes. : Menyampaikan konsep dasar sosiologi kesehatan dan beberapa teori dan model pendekatan/strategi yg sering dipakai unt merencanakan dan menganalisis kegiatan/program kesehatan yg menyangkut perubahan perilaku kelompok sasaran
3
3 Harapan : Mhs memperoleh gambaran tentang komponen2 soskes dan dpt memahami cara penerapan berbagai teori sosiologi dlm mengembangkan program kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan pada kelompok/individu masyarakat
4
4 Sosiologi Mengapa ? Manusia adalah makhluk sosial artinya dia tidak dapat hidup sendiri Untuk dapat hidup dengan orang lain ada aturan-aturannya Aturan-aturan ini terdapat dalam ilmu sosial atau sosiologi
5
5 Materi yang akan dipelajari Perilaku kesehatan Sosiologi kesehatan Persepsi sehat sakit dan perilaku sakit Hubungan petugas dengan pasien Pendidikan kesehatan dan model2 perubahan perilaku Pembinaan tim
6
6 2 aspek utama menyangkut masalah kesmas Aspek fisik (puskesmas, pengobatan, fasilitas kesehatan dsb.) Aspek perilaku (cara memberi pelayanan, memotivasi, merubah perilaku, dsb)
7
7 Perilaku : Adalah respon baik pasif (berfikir, bersikap, mempersepsi, motivasi, dsb.) Maupun respon aktif (yang merupakan tindakan) Dari seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar ataupun dari dalam diri sendiri
8
8 Perilaku kesehatan Segala bentuk pengalaman (pengetahuan, sikap, tindakan, dsb) dan interaksi individu dengan lingkungannya yang berhubungan dengan kesehatan
9
9 Masyarakat Kelompok orang yang memiliki identitas sendiri dan mendiami wilayah tertentu, mempunyai rasa persatuan, mempunyai norma tertentu yang dipatuhi sebagai ikatan dan pedoman dalam pemenuhan kebutuhan kelompoknya
10
10 Faktor2 penyebab timbulnya perilaku (motivasi Maslow) : - Kebutuhan fisiologis - Kebutuhan keamanan - Kebutuhan Perhatian - Kebutuhan Penghargaan - Kebutuhan pengembangan diri
11
11 Faktor timbulnya perilaku (Lewin): Driving forces/dorongan Restraining forces/menghambat Biasanya dlm. Proses perubahan perilaku yg. diinginkan adalah agar individu memilih driving forces untuk melakukan apa yg. dianjurkan.
12
12 Tiga cara dlm. Mencapai driving forces Memperkuat driving forces Mengurangi restraining forces Memperkuat pendorong sekaligus mengurangi hambatan
13
13 Perilaku hubungannya dengan kesehatan 3 cabang ilmu yang mendasari perilaku : - psikologi - sosiologi - antropologi Psikologi : mempelajari aspek kejiwaan dan kepribadian individu/kelompok yg. mencakup proses mental dan ciri perilaku individu/kelompok
14
14 Antropologi Mempelajari perkembangan evolusi manusia yang mencakup unsur fisik, sosial dan budayanya Antropologi kesehatan : studi tentang pengaruh unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit/kesehatan
15
15 Sosiologi Mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan kelompok (keluarga-masyarakat komplek), mempelajari proses sosial termasuk perubahan sosial
16
16 Sosiologi kesehatan Tinjauan mengenai unsur perilaku manusia serta faktor sosial budaya dalam mempengaruhi status kesehatan individu dan masyarakat
17
17 Pokok bahasan sosiologi kesehatan - Sosiologi kedokteran - Perilaku kesehatan - Norma sosial terhadap perilaku kesehatan - Interaksi antar petugas kesehatan dan antara petugas dengan masyarakat
18
18 Konsep pokok sosiologi Pendekatan emik : memahami perilaku individu/masyarakat dari`sudut pandang pelakunya (individu/masyarakat) sendiri Pendekatan etik : memahami perilaku individu/masyarakat dari sudut pandang orang luar dan membandingkannya dengan budaya lain
19
19 Modernisasi Perubahan teknologi, norma dan organisasi sosial dengan ciri-ciri keterbukaan guna mencapai tujuan tertentu dan dapat terjadi pada tk. Individu maupun nasional
20
20 Kepercayaan : sikap menerima suatu pernyataan/pendirian tanpa menunjukkan sikap pro ataupun anti Nilai : kepercayaan tentang apa yang dianggap baik/benar atau salah/tidak baik Norma : alat guna mengatur perilaku individu dlm. kelompok agar sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
21
21 Kelompok acuan : yaitu kelompok yang dijadikan acuan/panutan individu Konformitas/kepatuhan : berubahnya pandangan/tindakan seseorang sebagai akibat dari adanya tekanan kelompok yg. timbul karena adanya pertentangan pendapat individu dengan kelompok (patuh terpaksa atau benar-benar patuh)
22
22 Difusi : terjadi apabila seseorang secara selektif meminjam/menggunakan beberapa aspek budaya/tradisi setempat bila hal tersebut menguntungkan
23
23 Akulturasi : pengelolaan secara ekstensif dua budaya yang beda yang terjadi dalam diri individu/masyarakat yang akhirnya terjadi modifikasi dari aspek budaya asli disesuaikan dengan budaya baru Asimilasi : proses dua budaya yang melebur membentuk suatu budaya baru
24
24 Sosiologi umum Yang akan dibahas : Teori aksi : teori Weber teori Parsons Teori sistem Teori perilaku pertukaran
25
25 Pengalaman Persepsi Pemahaman Penafsiran INDIVIDU STIMULUSTINDAKAN WEBER
26
26 TEORI PARSON SISTEM SOSIAL SISTEM BUDAYA SISTEM KEPRIBADIAN SISTEM PERILAKU ORGANISME INDIVIDUPERILAKU
27
27 Sistem sosial : Adalah sumber integrasi Sistem budaya :Alat untuk mempertahankan pola budaya Sistem kepribadian : menentukan pencapai an sasaran Sistem perilaku organisme : mengatur adaptasi individu
28
28 Tipe peranan dlm. Sistem sosial Afektif versus netral : interksi yg. dibedakan dlm. derajat emosi individu (mis. hub. yg. akrab ditandai keterlibatan emosi mendalam dibanding dg. hub. Yg. profesional ) Orientasi diri versus orientasi kelompok : mis mengutamakan kepentingan/ kesembuhan pasien. Mengorbankan mgg.
29
29 Umum versus khusus : mis.: memanggil dgn. Sebutan bapak/ibu (umum). Menepuk pundak seseorang dlm. pertemuan Kualitas versus prestasi :dlm. berinteraksi mengacu pada status/kualitas (kebangsawanan). Mengadakan hubungan dengan teman satu profesi (prestasi)
30
30 Spesifik versus membaur : mis. hub. pedagang dengan pembeli (spesifik). hub. kekeluargaan (membaur) Tipe2 peranan ini dapat digunakan untuk menganalisis tindakan dalam sistem sosial. mis. hub. dokter-pasien bersifat netral, khusus atau spesifik maka bila hub. tsb. adalah membaur akan mengganggu proses penyembuhan
31
31 Teori sistem (Bertalanfy):suatu kerangka td. Elemen yg. saling berinteraksi/ pengaruh mempengaruhi yg. dpt.dipakai menganalisis perilaku dan gejala sosial. Mis.: interaksi antara keluarga (sistem), interaksi antara anak (elemen), interaksi antara masyarakat (supra sistem)
32
32 SUPRA-SISTEM SISTEM SUB-SISTEM SISTEM BERTALANFFY :
33
33 SISTEM INI DAPAT DIANALISIS MELALUI DUA DIMENSI YAITU : -INTER-RELASI ANTARA ELEMEN YG. MEMBENTUK SISTEM TSB. -INTERAKSI/PERTUKARAN ANTARA SISTEM DG. LINGKUNGAN
34
34 Teori sistem umum (Parson) : 4 unsur utama dlm. sistem kehidupan yang harus dipenuhi sistem demi kelestarian kehidupannya dan membentuk hubungan: Cara mempertahankan kesinambungan tindakan dlm suatu sistem mengikuti aturan tertentu Mengkoordinasi/menyatukan bagian2 dari sistem menjadi suatu kesatuan fungsi
35
35 Upaya menentukan prioritas dari beberapa tujuan sistem dan mencapai tujuan tsb. Adaptasi yaitu kemampuan sistem untuk menyerap apa yang dibutuhkan dari lingkungannya serta membagikan keseluruh bagian sistem
36
36 Perkembangan masyarakat primitif menuju modernisasi (4 tahap) : Deferensiasi, memecah diri menjadi unit2 yg. Lebih khusus baik struktur/fungsinya Peningkatan penyesuaian, proses agar dapat menjalankan fungsi barunya Pengikut sertaan, suatu proses dlm. mengatasi masalah integrasi dg. mengikut sertakan elemen baru kedalam sistem
37
37 Generalisasi nilai, proses pengesahan perkembangan baru yang sedang berlangsung Kelemahan teori ini : tidak menguraikan dg. rinci bagaimana suatu masyarakat bergerak dari satu tahap ke tahap yang lain
38
38 Teori perilaku pertukaran (George Homans): Gejala sosial dianalisis sebagai bentuk pertukaran Dasar perilaku manusia adalah tujuan ekonomi, memperbesar keuntungan/ imbalan.
39
39 Istilah2 yang digunakan dalam perubahan perilaku (Skinner) : Kesuksesan, semakin sering suatu tindakan menghasilkan imbalan semakin kuat individu melakukan tindakan tsb. Stimulus, jika suatu stimulus menghasilkan imbalan positif, maka jika stimulus itu timbul lagi, individu akan mengulangi tindakan yang sama
40
40 Nilai, tinggi nilai suatu tindakan akan menyebabkan makin besar kemungkinan untuk melakukan tindakan tersebut Kekurangan-kejenuhan, makin sering menerima imbalan makin kecil makna imbalan tsb, makin jarang makin berharga
41
41 Persetujuan-agresi, bila seseorang tidak menerima imbalan sesuai harapan cenderung bertindak agresif, jika mendapat imbalan seperti yang diharapkan maka dia setuju untuk melakukan tindakan tersebut
42
42 Persepsi sehat-sakit dan perilaku sakit Sehat (WHO):keadaan sempurna fisik, mental dan sejahtera sosial. Perilaku sakit : segala tindakan yang dilakukan sisakit agar memperoleh kesembuhan
43
43 Perilaku sehat : adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya termasuk mencegah penyakit, kebersihan diri, kebugaran dan makan yang bergizi Perilaku individu terhadap status sehat- sakit merupakan salah satu faktor yang menentukan perilaku
44
44 Perilaku sakit (Mechanic) : reaksi optimal individu yang terkena penyakit. Reaksi ini sangat ditentukan oleh sistem sosialnya (konsep diri, situasi, petugas kesehatan, birokrasi,dsb) Dua faktor utama yang menentukan perilaku sakit : 1) definisi sakit (persepsi), 2) kemampuan untuk melawan penyakit
45
45 Proses sebelum mencari upaya pengobatan Merasa ada gejala penyakit Gejala dianggap serius/berbahaya Dampak gejala terhadap hubungan sosialnya (keluarga, pekerjaan, dsb) Frekuensi gejala dan persistensi Nilai ambang mereka yang terkena gejala/kemungkinan individu untuk terkena penyakit
46
46 Informasi/pengetahuan tentang penyakit (asumsi budaya) Interpretasi terhadap gejala Adanya kebutuhan untuk bertindak/perilaku untuk mengatasi gejala Tersedianya sarana kesehatan
47
47 Faktor pencetus perilaku sakit : Persepsi orientasi medis dan sosial budaya Intensitas gejala (hilang/menetap) Motivasi individu untuk mengatasi gejala Sosial-psikologis yang mempengaruhi respon sakit (mis.penyakit gondok)
48
48 Dua tk. Analisis dlm. Menganalisis kondisi tubuh : Batasan sakit menurut orang lain disekitar individu yg. sakit, penilaian ini sangat besar artinya pd. anak2 dan dewasa yg. menolak bahwa dirinya sakit (gondok) Batasan sakit menurut diri sendiri, analisis ini dpt. sesuai/tidak dg. orang lain, akan mendorong pencarian pengobatan
49
49 Lima macam reaksi dlm proses mencari pengobatan : Shopping, mencari seseorang yg dpt memberi pengobatan sesuai harapan sisakit Fragmentasi, proses pengobatan oleh bbp fasilitas kesehatan (ke dokter sekaligus ke sinse dan dukun) Prokrastinasi, proses penundaan pencarian pengobatan
50
50 Pengobatan diri sendiri,dg menggunakan berbagai ramuan yg dinilai tepat Discontinuity, penghentian proses pengobatan
51
51 Faktor2 yg menentukan tindakan ok ada gejala yg dirasa (5 faktor): Tahap pengenalan gejala (keputusan bhw dirinya sakit) Tahap asumsi peranan sakit (mencari pengakuan bhw dirinya sakit) Tahap kontak dg pelayanan kesehatan (memilih sarana pelayanan kesehatan)
52
52 Tahap ketergantungan sisakit, individu memutuskan untuk tergantung/pasrah pada prosedur pengobatan Tahap penyembuhan, individu memutuskan untuk melepaskan diri dari peranan sebagai orang sakit, meskipun cacat
53
53 Hak/kuwajiban orang yg berperan sebagai sisakit Hak dibebaskan dari tanggung jawab sosial dan pekerjaan sehari-hari yg tergantung dari tk keparahan penyakit Hak untuk menuntut bantuan/perawatan dari orang lain agar kesehatannya pulih Kuwajiban untuk mencapai kesembuhan Kuwajiban mencari pengakuan dari lingkungan dan petugas kesehatan
54
54 Tingkat2 status kesehatan Normally well, psikologis baik, medis baik, dan sosial baik Pessimistic, psikologis sakit, medis baik, dan sosial baik Socially ill, psikologis baik, medis baik, dan sosial sakit Hypochondriacal, psikologis sakit, medis baik, sosial sakit
55
55 Medically ill,psikologis baik, medis sakit, dan sosial baik Martyr, psikologis sakit, medis sakit, dan sosial baik Optimistic, psikologis baik, medis sakit, dan sosial sakit Seriously ill, psikologis sakit, medis sakit, dan sosial sakit
56
56 Hubungan petugas kesehatan- pasien Tokoh kunci dalam proses penyembuhan adalah petugas kesehatan Terjadi interaksi petugas-pasien yang bersifat profesional (namun sering tidak seimbang)
57
57 Petugas dlm berperan melaksanakan lima fungsi (Parson) Menerapkan peraturan umum (memanggil bapak/ibu) dan peraturan khusus (me- nepuk2 punggung pasien) Membina interaksi membaur (kekeluargaan) atau khusus (hub. Pedagang-pembeli) Melibatkan emosi (akrab) atau netral (profesional)
58
58 Orientasi diri (demi pasien) atau orientasi kelompok (mengalah untuk melakukan gotong royong) Kualitas (berdasar gelar kebangsawanan) atau prestasi (teman satu profesi)
59
59 Model hubungan petugas-pasien (harmoni/konflik)(asimetris) Aktif-pasif, pasien dlm keadaan tidak mungkin bereaksi/hanya menerima (kasus memalukan, dr bedah, dr anak) Pemimpin-pengikut, petugas memberi instruksi pasien mematuhi (penyakit khronis) Hubungan setara,petugas mendiskusikan masalah dengan pasien (sosioekonomi setara)
60
60 Friedson : bhw hubungan petugas-pasien justru ditandai dengan konflik antara pandangan awam dan ahli (keluhan pasien adalah biasa bagi petugas tetapi bagi pasien hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa)
61
61 Komunikasi antar pribadi Merupakan unsur penting dlm hubungan petugas-pasien yang lebih bersifat asimetris Komunikasi merupakan proses timbal balik yang terus menerus antara dua pihak secara bergantian
62
62 Hal-hal yg sering menghambat komunikasi Penggunaan istilah medis yang diartikan secara berbeda Pseudo-komunikasi, tetap berkomunikasi dengan lancar meskipun pasien tidak mengerti Komunikasi non-verbal (mimik muka, nada suara, gerak) yg mempengaruhi pemahaman pasien
63
63 Ketrampilan berkomunikasi Petugas harus memiliki ketrampilan sbb.: Mendengar apa yang dikatakan pasien Mengulang yang penting Menyimpulkan apa yang didengar
64
64 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40- 50% pasien tidak sepenuhnya mematuhi instruksi petugas (misalnya tidak meminum obat sesuai dosis, harus berhenti berhubungan dengan kucing, rokok, dsb)
65
65 Hubungan petugas kesehatan dengan masyarakat (hubungan tidak terbatas pada individu namun juga terhadap kelompok/ masyarakat) Ciri-ciri yg menghambat komunikasi lebih lanjut adalah : Perbedaan status sosial Harapan masyarakat Sosial budaya yg berbeda dan bahasa
66
66 Pendidikan kesehatan & model perubahan perilaku Perilaku lebih besar peranannya dp sarana kesehatan Perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politis
67
67 3 macam cara mengubah perilaku : Menggunakan kekuasaan/kekuatan Memberi informasi Diskusi dan partisipasi
68
68 Teori adopsi inovasi Roger Adanya ide baru Interes/perhatian Evaluasi/penilaian Trial/percobaan Adopsi/penerimaan
69
69 Proses pembuatan keputusan Pengetahuan Persuasi Pembuatan keputusan Penguatan/konfirmasi
70
70 Teori pertentangan kekuatan (Lewin) Memperkuat dorongan Mengurangi hambatan Memperkuat dorongan sekaligus mengurangi hambatan
71
71 Perubahan perilaku Lewin: Tahap pencairan Tahap diagnosa masalah Tahap penentuan tujuan Tahap penerimaan perilaku baru Tahap pembekuan kembali
72
72 Model Rosenstock Persepsi kemungkinan terkena penyakit Persepsi beratnya penyakit Besarnya ancaman Keuntungan yang dirasa dan hambatan Faktor pencetus
73
73 Proses perubaan sikap Kelman Kepatuhan, terjadi karena ingin menghindari hukuman Identifikasi, dilakukan demi menjaga hubungan baik Internalisasi, karena perilaku dianggap positif atau karena ucapan tokoh yang dipercaya
74
74 Perubahan perilaku Kelman/Warwick Strategi paksaan,masy pendidikan tinggi namun kesadaran kurang Strategi manipulasi, mengubah lingkungan Strategi persuasi, melalui diskusi, dsb Strategi fasilitas, menentukan sendiri peril yg diinginkan,petugas memfasilitasi Bila individu disertakan dlm perumusan tujuan akan merasa lebih bertanggung jawab
75
75 Model penyesuaian perilaku Merton Kepatuhan/konformitas Inovasi Ritualisme Pengunduran diri Memberontak
76
76 Reaksi terhadap perubahan Keterbukaan masyarakat Intensitas unsur keagamaan Struktur sosial masyarakat Kemiripan dengan unsur budaya asli Bukti kemanfaatan ide baru
77
77 Teori perilaku Green : Faktor predisposisi :pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dsb Faktor pendukung : tersedianya sarana kesehatan Faktor pendorong : sikap dan perilaku petugas kesehatan
78
78 Pendekatan edukatif (Mantra) Dasarnya adalah mengembangkan kemandirian masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan Pelaksanaan pendekatan edukatif : pengembangan provider/toma pengembangan masyarakat Langkah2 : Persiapan petugas Persiapan masyarakat/toma
79
79 Pembinaan tim Tim = kelompok yg ditandai dengan unsur2 : Mempunyai tujuan tertentu Mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan Anggota mempunyai keahlian yang berbeda Anggota saling tergantung ss
80
80 Kedudukan anggauta tim : Anggota penuh : orang yg diterima oleh anggota lainnya Non-psikologis : berminat berpartisipasi tapi diperlakukan tidak baik Marginal : orang yg telah diterima tapi bersikap tetap menjauh Pemberontak : diterima sbg anggota tapi tidak mengikuti norma kelompok
81
81 Proses pembentukan kelompok Tahap pembentukan Tahap perpecahan Tahap penyesuaian Tahap perubahan
82
82 Kepemimpinan : kepandaian unt mengatur orang lain dlm mencapai tujuan Ketrampilan2 : Ketrampilan berorganisasi Ketrampilan komunikasi Keluwesan berinteraksi Kharisma
83
83 Gaya kepemimpinan : Otoriter, berorientasi tujuan Demokratis, utamanya kepentingan bersama Gaya santai, tidak mementingkan tujuan Teori kepemimpinan McGregor : Teori x (otoriter) dan teori y (demokratis)
84
84 Faktor yg mempengaruhi kepemimpinan efektif Faktor fungsi kelompok Faktor kematangan kelompok Faktor kepribadian individu Konflik :perbedaan pendapat Jenis konflik : konflik internal Konflik antar anggota
85
85 Adanya konflik antar pribadi tdk perlu hrs berdampak negatif, yg penting bgmn mengatasinya secara positif Hal2 yg menimbulkan konflik : - perbedaan pendapat - perbedaan kepemilikan sumber - perbedaan kekuasaan - perbedaan minat, dll
86
86 Reaksi terhadap konflik : - menghindar - membaur/difusi - konfrontasi
87
87 Kerja sama Syarat keberhasilan kerja sama : - persesuaian pemahaman tujuan - kesediaan mendelegasikan wewenang - kesediaan menerima umpan balik - kemampuan menyampaikan kritik - kesediaan memerbaiki diri - adanya rasa solidaritas
88
88 - tanggung jawab kelompok - pemantauan proses kerja sama secara berkala Solidaritas : diperlukan dlm membina tim, tapi sebaliknya dpt menimbulkan masalah dalam kerja sama
89
89 Tim kesehatan dlm melaksanakan fungsinya tak dpt ditangani hanya oleh petugas kesehatan saja tapi harus bekerja sama dengan pihak2 lain Karena beragamnya latar belakang, perlu perhatian khusus terhadap interaksi/ komunikasi antar petugas
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.