Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehaziz putra Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
NON PROBABILITY SAMPLING Kelompok 6 & 7 1. Ayu Rahmawati (19051437005) 2. Alfian Wahyu P. (19051437009) 3. Habibah Wahidah A. (19051437015) 4. Aulia salsabila A. (19051437026)
2
POPULASI Sugiyono (2000: 57) memberikan pengertian bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan masukan yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sudjana (1992: 141) menyebutkan bahwa: “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil penghitungan pengukuran kuantitatif atau kualitatit dari fakta-fakta tertentu mengenal sekumpulan objek yang ban lengkap.” Riduwan dan Tita Lestari (1997: 3) menyatakan bahwa: “Populasi adalah total dari unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.” Kesimpulan : “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.”
3
Populasi Terbatas Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas dan kuantitatif sehingga dapat diatur. Contoh: Jumlah peserta yang lulus SBMPTN tahun 2019 yaitu sebanyak 168,742 peserta Jenis Populasi Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga) Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dan ditentukan oleh batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contoh: Dalam menambang emas terdapat beberapa kali pengambilannya, maka setiap kali pengambilan akan mendapatkan emas yang tak terhingga banyak atau ukurannya.
4
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen. POPULASI BERDASARKAN SIFATNYA o Populasi Homogen adalah sumber data yang tidak memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. o Populasi Heterogen adalah sumber data yang tidak memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas- batasnya, baik kualitatif maupun kuantitatif. o Contoh : seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil satu botol darah, karena baik setetes maupun satu botol hasilnya akan sama saja. o Contoh : penelitian kepada masyarakat multikutural seperti di Indonesia yang memiliki banyak sumber budaya, etnis, dan adat. Penelitian pada masyarakat multikultural bisa disebut sebagai keseluruhan populasi heterogen.
5
Suharsimi Arikunto (1998: 117) menyatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (2000: 57) memberikan pengertian bahwa: "Sampel adalah sebagian dari jumlah dan fakta yang dimiliki oleh populasi.” Kesimpulan : “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan ditempatkan dan tidak semua orang atau benda akan diteliti, melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya Dalam hal ini sampel harus representatif disamping itu peneliti wajib mengerti tentang ukuran besar sampel, teknik sampling, dan karakteristik populasi dalam sampel. SAMPEL
6
Memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi, selain itu bila populasinya terlalu besar dikhawatirkan akan terlewati. Penelitian lebih efisien (dalam arti penghematan uang, waktu, dan tenaga) Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, artinya jika subjeknya banyak dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian pengumpul data mengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak akurat. Penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spesemen akan hemat dan bisa dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta bisa digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak. Sedangkan besar kecilnya sampel yang diambil akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: besar biaya yang tersedia, tenaga (orang) yang ada, waktu dan kesempatan peneliti, serta peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel. MANFAAT MENGGUNAKAN SAMPEL
7
Non-Probability Sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Teknik non-probability sampling. antara lain: A.Sampling sistematis pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam. Contoh : Jumlah populasi 140 pegawai diberi nomor urut No. 1 sd No. 140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10 sampai 140) atau nomor ganjil (1, 3, 5, 7, 9 sampai 140). Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil nomor kelipatan (7, 14, 21, 28 sampai 140) Non- Probability sampling
8
B. Sampling kuota Teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampel jumlah (jatah) yang dikehendak atau pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan pertimbangan tertentu dari peneliti. Caranya menetapkan besar jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah, (jatah yang diinginkan), maka jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan. Contoh: Penelitian tentang Karies Gigi, jumlah sampel yang ditentukan 500 orang, jika pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel. Kelebihan : mudah dan cepat digunakan, keleluasaan peneliti untuk menentukan setiap elemen kuotanya, dengan selesksi responden yang benar, hasilnya dapat mendekati teknik probability sampling. Kelemahan : penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti.
9
Teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Contoh: Peneliti ingin mengetahui sejauh mana fluktuasi pemasaran parfum yang dipakai oleh pria dan wanita, peneliti mengambil stan di Bandung Indah Plaza (BIP). Cara pengambilan sampel. yaitu: membatasi jumlah sampel misalnya 100 orang, maka setiap orang yang jalan-jalan di BIP dan yang berminat sesual dengan karakteristik penggunaan parfum dijadikan responden. Kelebihan : mudah dan cepat digunakan. Kelemahan: jumlah sampel mungkin tidak respresentative karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu. C. Sampling Aksidental
10
Dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Hanya mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang diperlukan. Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis. Contoh: Peneliti ingin mengetahui model kurikulum SMU (plus), maka sampel yang dipilih adalah para guru yang ahli dalam bidang kurikulum pendidikan dan manajemen pendidikan, masyarakat yang berpengalaman dan para ahli di bidang pendidikan. D. Purpose sampling
11
E. Sampling Jenuh Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang dan 30 orang. Contoh: Akan diadakan penelitian di laboratorium bahasa inggris UPI Bandung mengenai tingkat keterampilan percakapan para pegawai yang akan dikirim ke Australia. Dalam hal ini populasi yang akan diteliti kurang dan 30 orang, maka seluruh populasi dapat dijadikan sampel.
12
F. Snowball sampling Teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang mengelinding semakin jauh semakin besar). Contoh: Seorang Manajer di Perusahaan CJDW akan merekrut temannya untuk menjadi anggotanya (down line), dengan berbagai pelatihan yang diikutinya akhirnya temanya menjadi Ruby Agency Manager (RAM). Dan berkembang terus menjadi banyak anggota. Kelebihan : mudah digunakan, karena sampel sudah terlalu focus, maka sampel diperkirakan tidak akan terlalu banyak menyimpang dari hasil populasinya – artinya: bias yang dihasilkan dapat relative kecil. Kelemahan : membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup besar.
13
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.