Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BIODIVERSITAS Kelompok 2 Contents of This Persentation Eka Mulia Fifi Haryani Indah Agustina Malynda Putri M. Zulfikar Mira Sri Damayanti Dokumentasi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BIODIVERSITAS Kelompok 2 Contents of This Persentation Eka Mulia Fifi Haryani Indah Agustina Malynda Putri M. Zulfikar Mira Sri Damayanti Dokumentasi."— Transcript presentasi:

1

2 BIODIVERSITAS Kelompok 2

3 Contents of This Persentation Eka Mulia Fifi Haryani Indah Agustina Malynda Putri M. Zulfikar Mira Sri Damayanti Dokumentasi dan Arsip Biodiversitas Sistematika dan diversitas, diversitas spesies, kehilangan diversitas dan habitat dan ekosistem. MATERI 7 MATERI 6

4 Biodiversitas Adalah sebuah keanekaragaman yang berbentuk organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu wilayah Arsip Biodiversitas Dokumentasi Biodiversitas DOKUMENTASI DAN ARSIP BIODIVERSITAS MATERI 6

5 Dokumentasi merupakan aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan pengumpulan, pencarian, penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk mendapatkan keterangan, penerangan pengetahuan dan bukti serta penyebaanya. Apa itu Dokumentasi Biodiversitas?

6 Dokumentasi Biodiversitas Herbarium Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan. Biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Herbarium Basah Herbarium Kering

7 Herbarium basah Menggunakan larutan FAA (Formalin, Alcohol, dan Asam Glasial). Media nyata dalam bentuk spesimen Kelebihannya dapat diamati secara langsung bentuk sediaann sesungguhnya, tidak merusak sumber daya alam, spesimen yang diawetkan tidak kehilangan sifat aslinya (bentuk, susunan, bahkan warnany) Herbarium Basah Herbarium kering Dibuat secara pengeringan, namun tetap terlihat ciri- cirinya morfologinya sihingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada ssaat determinasi selanjutnya Herbarium kering

8 Rumah bagi keanekaragamaan hatati di indonesia Terdapat 2 juta spesimen kering, basah, mikroba, dan fosil yang digunakan sebagai pusat acuan oleh para penelitian botani baik di dalam maupun luar negri Herbarium kering 1,280 juta herbarium basah 50.000 spesimen Gedung Herbarium Bogorianse Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, cibinong,

9 1.Eksplorasi, kegiatan mencari dan mengumpulkan berbagai macam tumbuhan 2.Pengawetan, spesimen basah di masukkan ke dalam cairan pengawetan, lalu di masukkan di pendingin suhu mins 20 derajat selama 2 x 24 jam. Spesimen baah direndem dalam alkohol berkadar 70%, dan masukkan ke dalam oven 3.Mounthing and Re-mounthing (kertas art) 4.Labeling, Memberi label, keterangan-keterangan spesies seperti morfologi dan fisiologinya. 5.Penyimpanan, menyimpan koleksi di amplop coklat, dan dimasukkan ke dalam lemari, suhu 16 derajat agar tmudah tidak terserang jamur. 1.Bersihkan spesimen 2.Sediakan formalin yang sudah diencerkan 3.Masukkan spesimwn ke dalam botol seelai dengan posisi tegak 4.Masukkn pengawet dan tutup rapat botol supaya udara tidak masuk dan keluar 5.Tempelkan label (nama latin, nama lokal, famili, kolektor, habitat, lokasi, tanggal kolleksi dan manfaatnya Kegiatan pembuatan herbarium

10 Arsip biodiversitas Arsip Biodiversitas Museum Menurut ICOM (International Council of Museum) museum adalah sebuah lembaga nirbala, institusi permanen dalam pelayanan masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum yang memperoleh, melestarikan, penelitian, berkomunikasi, dan pameran warisan berwujud atau tidak berwujud kemanusian dan lingkungannya tujuan studi, pendidikan, dan hiburan Prinsip dasar dari museum berorientasi pada publik secara radikal dan ekstensif Arsip adalah sebuah catata yang ditulis, diketik atau dicetak dalam bentuk huruf, angka dan gambar, yang memiliki makna dan tujuan tertentu sebagai informasi dan bahan komunikasi yang direkam di berbagai media, seperti ; kertas, kertas film dan media komputer.

11 1. Cianjur Herbarium Botanicus Tjibodensis Contoh Jumlah Spesimen 10.964 nomor Tanaman dikotil, monokotil, Gymnosperm, Pteridophyta, bryopta (45 koleksi basah)dan Xyalarium Museum ini bersifat sebagai media penelitian, pendidikan, dan acuan identifikasi. Memiliki 8.120 spesimen dengan spesialisasi penelitian pada tumbuhan tinggi (Tanaman obat, bakau, lamun, bambu) tumbuan rendah (jamur, mikro, algae, lumut, kerak dan paku) dan etnobotani Sifat koleksi herbarium pada museum ini digunakan untuk kepentingan penelitian, acuan determinasi, pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat Bandung Herbarium Jatinangoriense (BUNP)

12 Materi 7 Sistematika dan diversitas, diversitas spesies, kehilangan diversitas dan habitat dan ekosistem.

13 Sistematika biologi merupakan cabang biologi yang mempelajari sistem klasifikasi dan nomenklatur dari organisme.Kata sistematika berasal dari kata latin "sistema", yang berarti urutan sistematis dari organisme. Sistematika biologi mempelajari mempelajari apa yang mencirikan suatu spesies dan bagaimana spesies tersebut saling berhubungan seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu, sistematika dijadikan dasar dari evolusi kehidupan. Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di Bumi, baik pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan antara makhluk hidup sepanjang sejarah. Hubungan tersebut divisualisasikan dalam bentuk pohon evolusi (kladogram, pohon filogenetika). Sistematika dan Diversitas

14 1.Diversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan beberapa variasi bentuk,sifat, jumlah dan bentuk morfologi alam tingkatan gen, spesies dan ekosistem serta dapat mempertahankan keberlanjutan ekosistem. diversitas perbedaan dalam ekosistm. yaitu siatu bentuk atau rupa jenis yg hidup dl habitat yg sama dan dimakan oleh pemangsa, sehingga berkaitan erat dengan rantai makanan

15 Keanekaragaman Spesies(Diversity Species) Keanekaragaman Spesies(Diversity Species) adalah variasi keanegaragaman spesies baik tumbuham, hewan dan organisme yang hidup di suatu ekosistem atau tempat tertentu. Pada tahun 2006 banyak spesies secara resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam punah, apalagi, para ilmuwan telah memperkirakan bahwa jutaan spesies yang beresiko yang belum secara resmi diakui.

16 1. Metode Pengukuran Keaneka Ragaman Spesies Aspek keragaman spesies dapat diukur dengan beberapa cara, yakni dengan klasifikasikannnya terlebih dahulu dalam 3 kalompok lalu dilakukan pengukurannya. Ketiga kelompok metode pengukuran itu adalah: a)mengukur kekayaan spesies, Untuk mengukur Kekayaan spesies suatu daerah dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah spesies di daerah tersebut. Misalnya, berapa banyak spesies cenderawasih yang hidup di hutan b)mengukur kelimpahan spesies, Sedangkan untuk mengetahui kelimpahan spesies suatu daerah atau wilayah, dapat dilakukan dengan penjumlahan relatif antara species, mulai dari spesies yang paling lazim di temukan, dan spesies kurang lazim, sampai dengan spesies yang Langkah. c)taksonomi atau filogenetik diversity, Pendekatan lain adalah dengan mengukur keragaman taksonomi atau filogenetik, yang mempertimbangkan hubungan genetik antara kelompok yang berbeda spesies.

17 2. Keanekaragaman Spesies berdasarkan Letak Geografis dan Astronomi keanekaragaman spesies yang luas tidak merata di seluruh dunia. Pola yang paling jelas dan utama dalam distribusi global spesies adalah bahwa kekayaan spesies secara keseluruhan terkonsentrasi di daerah katulistiwa dan cenderung menurun bergerak dari khatulistiwa ke daerah kutub. Secara umum, ada lebih banyak spesies per unit area di daerah tropis dari pada di daerah beriklim sedang dan spesies jauh lebih di daerah beriklim daripada yang terdapat di daerah kutub. Selain itu, keragaman dalam ekosistem tanah umumnya menurun dengan ketinggian meningkat. Faktor lain yang umumnya dipercaya untuk mempengaruhi keragaman di darat adalah pola curah hujan dan tingkat gizi.

18 3. Keanekaragaman spesie (species diversity), dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok, yakni: 1. Organisme 2.Tumbuhan 3 Hewan 4.Hewan Besar 5.Semut(Serangga) 6.Katak(Ampibi) 7.Cicak(Reptil)

19 Kehilangan Diversitas TANTANGAN BIODIVERSITAS Peningkatan populasi manusia yang berakibat pada meningkatnya konsumsi merupakan penyebab antropogenik utama penurunan dan hilangnya habitat bagi keanekaragaman hayati. Di luar itu, perubahan iklim merupakan keniscayaan yang menyebabkan perubahan habitat baik di laut maupun di daratan. Tingkat konsumsi kita saat ini menimbulkan ancaman berkelanjutan bagi planet bumi. Hal ini mempengaruhi keanekaragaman hayati dan beberapa jenis hampir punah. Perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati merupakan tantangan terbesar saat ini bagi umat manusia. Diperkirakan bahwa kita akan kehilangan 20- 50% dari semua spesies dalam abad berikutnya, bahkan beberapa di antaranya sebelum ditemukan. Ada tujuh belas negara megadiversitas yang menyumbang lebih dari 70% dari keanekaragaman hayati dunia. Kerusakan alam dan hilangnya habitat telah menyebabkan puluhan ribu spesies terancam punah. Dari 20 negara di dunia yang jenis-jenis alamiahnya terancam, maka Indonesia menduduki posisi ke-5, dimana terdapat 1126 spesies yang terancam punah, terdiri dari mamalia, burung, reptil, amfibia, ikan dan moluska (Darlington 2010)

20 Penyebab utama hilangnya biodiversitas adalah: kerusakan habitat, perubahan iklim (pemanasan global), eksploitasi yang berlebihan, pencemaran lingkungan, ketidaksengajaan/kecelakaan dan datangnya spesies asing (WWF 2012). Eksploitasi berlebihan, hilangnya habitat, dan masuknya spesies invasif mengancam keanekaragaman hayati dunia. Faktor-faktor penyebab, pemacu, dan tekanan langsung berkontribusi terhadap degradasi keanekaragaman hayati global dan jasa ekosistem ditunjukkan oleh (Gambar )

21 Faktor Penyebab Menghilangnya Keanekaragaman Hayati 1. Hilangnya Habitat 2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air 3. Perubahan Iklim 4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan 5. Masuknya Spesies Pendatang 6. Industrilisasi Pertanian dan Hutan

22 Contoh Kasus : Illegal fishing di Laut Arafura Indonesia adalah sumber pangan laut dunia, dimana Laut Arafura adalah pusat produksi ikan tuna, dan berbagai pangan laut lainnya. Faktor -faktor penyebab terjadinya illegal fishing di perairan Indonesia tidak terlepas dari lingkungan strategis global terutama kondisi perikanan di negara tetangga yang memiliki perbatasan laut, dan sistem pengelolaan perikanan di Indonesia itu sendiri. Secara garis besar penyebab tersebut dapat dikategorikan menjadi tujuh faktor, yaitu:  Kebutuhan ikan dunia meningkat, sementara pasokan ikan dunia menurun (Hal ini mendorong armada perikanan dunia berburu ikan dimanapun dengan cara legal atau illegal)  Disparitas harga ikan segar  Daerah Penangkapan Ikan (Fishing ground) di negara-negara lain sudah mulai habis, sementara di Indonesia masih menjanjikan)  Laut Indonesia sangat luas dan terbuka  Sistem pengelolaan perikanan dalam bentuk sistem perizinan bersifat terbuka  Masih terbatasnya jumlah sarana dan prasarana pengawasan serta SDM pengawasan.  Persepsi dan kerjasama aparat penegak hukum dalam penanganan perkara tindak pidana perikanan masih belum solid.

23 Habitat and Ecosystem Diversity

24 Habitats Diversity -Keanekaragaman habitat mengacu pada kisaran habitat yang ada di suatu wilayah. -Keanekaragaman habitat terdiri dari beberapa komponen.Mungkin komponen keanekaragaman habitat yang paling mudah dikenali adalah keanekaragaman vegetatif.Keanekaragaman vegetatif mengacu pada jumlah spesies berbeda dari vegetasi yang ada.Semakin banyak jumlah spesiesnya, semakin besar keanekaragaman vegetatifnya.Komunitas tumbuhan yang beragam meningkatkan kemungkinan adanya beberapa tumbuhan yang berfungsi sebagai makanan yang dibutuhkan dan spesies penutup untuk spesies satwa liar tertentu Keanekaragaman habitat, habitat yang diambil sampelnya di pengunungan Serra dan Mocidade

25 -Kisaran habitat yang berbeda dalam suatu ekosistem, komunitas, atau bioma yang terkait dengan variasi relung yang dapat dieksploitasi oleh spesies yang berbeda. -Konservasi keanekaragaman habitat biasanya mengarah pada konservasi spesies dan keanekaragaman genetic -Kisaran habitat yang berbeda dari jumlah relung ekologi per satuan luas dalam suatu ekosistem, komunitas atau biome

26 Ecosystem Diversity -Keanekaragaman hayati penting bagi manusia karena sejumlah alasan. Ini mewakili sumber daya kimia dan produk biologi yang signifikan termasuk makanan, serat, dan obat-obatan. Ini menghasilkan udara bersih, air bersih, dan tanah subur. Secara ekologis, keanekaragaman hayati berkontribusi pada stabilitas ekosistem, yang memungkinkan ekosistem secara efektif menahan gangguan lingkungan. -Ekosistem adalah komunitas organisme hidup serta komponen fisik lingkungan seperti air, tanah, dan iklim.Tingkat keanekaragaman hayati lainnya mengacu pada keanekaragaman hayati ekosistem.Keanekaragaman hayati ekosistem memiliki dua makna terkait dan kedua makna ini juga terkait dengan spesies dan keanekaragaman hayati genetik. -Definisi keanekaragaman hayati ekosistem yang pertama mengacu pada jumlah ekosistem yang terdapat di suatu kawasan. Oleh karena itu yang meliputi hutan beriklim sedang, padang rumput, gurun, danau beriklim sedang, kaparal, hutan rumput laut, pantai

27 -Ekosistem yang lebih beragam memiliki lebih banyak relung ekologis, lebih banyak hubungan makan antar organisme, lebih banyak organisme yang menangkap energi, dan lebih banyak spesies yang mendaur ulang nutrisi organik menjadi bentuk anorganik. -Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman ekosistem yang ada di biosfer seperti, Hutan, padang rumput, gurun, perairan -Mengacu pada keanekaragaman tempat pada tingkat ekosistem. Istilah ini berbeda dari keanekaragaman hayati, yang mengacu pada variasi spesies, bukan ekosistem. Termasuk keanekaragaman di atas tingkat spesies. Ahli biologi telah melihat keanekaragaman di atas tingkat spesies dengan berbagai cara. Gurun Padang rumput tundra hutan

28 CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by FreepikSlidesgoFlaticonFreepik Do you have any questions? Thanks


Download ppt "BIODIVERSITAS Kelompok 2 Contents of This Persentation Eka Mulia Fifi Haryani Indah Agustina Malynda Putri M. Zulfikar Mira Sri Damayanti Dokumentasi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google