Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

1 Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "1 Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan."— Transcript presentasi:

1 1 Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan dibagi menjadi : Perdarahan terbuka (luar) : kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit sehingga darah tampak jelas keluar dari dalam kulit. Perdarahan tertutup (dalam) : kerusakan dinding pembuluh darah tanpa disertai kerusakan kulit sehingga darah tidak tampak keluar. Perdarahan

2 2 Reaksi Alamiah Tubuh & Efek Perdarahan Reaksi alamiah tubuh bila terjadi perdarahan adalah penyempitan pembuluh darah & pembekuan darah. Luka yang besar bisa menjadi kendala bagi proses alamiah ini. Perdarahan → kehilangan darah besar → Keseimbangan tubuh terganggu / SYOK → tidak tertangani = MENINGGAL. Efek perdarahan tergantung dari ukuran fisik penderita, contoh : penderita dewasa dapat mengalami keadaan serius jika kehilangan darah hingga 1000 cc, pada anak cukup 500 cc. Pada bayi, kehilangan darah hingga 150 cc saja telah bisa mengancam nyawa.

3 3 Jenis Perdarahan Luar : Perdarahan nadi Perdarahan Vena Perdarahan kapiler

4 4 Penatalaksanaan Perdarahan Luar Lakukan prosedur penilaian & teknik perlindungan diri dari infeksi. Kendalikan perdarahan dengan cara : Tekan langsung di atas luka. Elevasi atau tinggikan daerah cedera. Tekan pada titik tekan. Cara lainnya : immobilisasi dengan atau tanpa bidai. Torniket (sebagai alternatif terakhir & hanya pada kasus tertentu saja) Kompres dingin

5 5 Teknik Mengendalikan Perdarahan Luar Tekan langsung tepat diatas luka dengan penutup luka. Umumnya perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15 menit. Jika perdarahan belum berhenti, tambahkan penutup luka tanpa melepas penutup luka sebelumnya. Tinggikan daerah cedera lebih tinggi dari jantung. (biasanya hanya pada cedera alat gerak saja). Tekan pada pembuluh nadi diantara luka dengan jantung.

6 6 Posisi Beberapa Titik Tekan Arteri Temporalis Arteri brakialis Arteri femuralis Arteri jaringan lutut

7 7 Teknik lain Mengendalikan Perdarahan Luar immobilisasi dengan atau tanpa bidai. Torniket (sebagai alternatif terakhir & hanya pada kasus tertentu saja) Kompres dingin

8 8 Penggunaan Torniket Hanya digunakan sebagai alternatif terakhir, jika cara lain belum bisa membuat perdarahan luar terkendali. Ditorniket artinya menutup sepenuhnya pembuluh darah sehingga sirkulasi darah berhenti. Kemungkinan kematian jaringan di bagian distal bisa terjadi sehingga terpaksa harus diamputasi. Biasanya hanya digunakan pada kasus tertentu saja yakni kasus luka amputasi dengan tepi yang tidak rata. (akan dibahas lebih lanjut)

9 9 Perdarahan Tertutup (Dalam) Penyebab utama biasanya adalah karena benturan dengan benda tumpul. Penyebab lain adalah luka tusuk yang bisa membuat cedera organ dalam tubuh dan perdarahan dalam. Karena jaringan kulit tidak rusak → darah tidak tampak keluar. Kadang tampak hanya mengumpul di bawah kulit. Perdarahan dalam bisa mengancam nyawa karena adanya kemungkinan kerusakan organ dalam tubuh & pembuluh darah besar yang mengakibatkan kehilangan banyak darah dalam waktu singkat.

10 10 Indikasi Terjadi Perdarahan Dalam Cedera pada bagian luar tubuh bisa menjadi indikasi bahwa bagian dalamnya bisa juga mengalami cedera. Tanda memar di atas alat tubuh penting. Misalnya terjadi bengkak, perubahan warna, nyeri & kaku di daerah dada atau perut. Nyeri, bengkak, perubahan bentuk di daerah alat gerak. Muntah darah, batuk darah & BAB/BAK bercampur darah. Luka tusuk di batang tubuh. Darah/cairan tubuh keluar dari hidung atau telinga penderita. Muncul tanda & gejala syok (akan dibahas lebih lanjut)

11 11 Penatalaksanaan Perdarahan Dalam di Lapangan Baringkan penderita, lakukan prosedur penilaian & BHD → periksa & jaga ABC. Berikan oksigen jika ada sesuai protokol setempat. Rawat sebagai penderita syok. Jangan berikan makan atau minum dahulu. Tangani cedera atau gangguan lainnya. Periksa berkala tanda vital penderita. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan perdarahan berarti mengendalikannya, bukan menghentikan sama sekali perdarahannya

12 12 Syok & Penyebabnya Syok didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi organ (hipoperfusi), terutama pada organ vital : otak, jantung & paru-paru serta gangguan oksigenasi jaringan. Penyebab Syok : Kegagalan jantung memompa darah, contohnya pada kasus gagal jantung atau serangan jantung. Kehilangan darah dalam jumlah besar. Contohnya pada kasus perdarahan hebat, dehidrasi, luka bakar & diare. Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah yang luas sehingga darah tidak mengisinya dengan baik. Kelainan ini karena kelumpuhan saraf akibat cedera spinal, infeksi atau penyakit alergi yang parah (anaphilaktik)

13 13 Tanda & Gejala Syok Nadi cepat & lemah. Napas cepat & dangkal. Kulit pucat, dingin & lembab. Mungkin terlihat sianosis pada bibir, lidah & cuping hidung. Pandangan hampa, pupil mata melebar. Perubahan status mental seperti gelisah & cemas. Merasa tidak nyaman & takut, lemah, pusing, haus, mual yang mungkin disertai muntah. Meski penyebabnya berbeda, tanda & gejala syok menunjukan kesamaan, yakni :

14 14 Penanganan Syok Bawa ke tempat teduh & aman. Baringkan terlentang, tinggikan tungkai ± 20-30 cm. Longgarkan pakaian. Selimuti untuk mencegah kehilangan panas. Tenangkan penderita. Pertahankan ABC. Beri O2 jika ada sesuai protokol. Kontrol perdarahan & rawat cedera lain. Jangan beri makan dan minum dahulu. Periksa tanda vital secara berkala. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

15 15 Cedera Jaringan Lunak (Luka) Jaringan lunak tubuh meliputi kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar, otot & saraf. Cedera jaringan lunak (luka) berdasarkan keterlibatan jaringan kulit, dibagi menjadi : Luka Terbuka : cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit. Luka tertutup : cedera jaringan lunak tidak disertai dengan kerusakan jaringan kulit.

16 16 Jenis – Jenis Luka Jenis Luka terbuka : Luka lecet Luka sayat / iris Luka robek Luka tusuk (termasuk dalam hal ini luka tembak) Luka sobek (avulsi) Luka amputir (amputasi) Luka gigitan & sengatan Cedera remuk terbuka Luka bakar Jenis Luka Tertutup : Memar Hematoma Cedera remuk tertutup

17 17 Luka Lecet & Luka Sayat / Iris

18 18 Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek

19 19 Luka Tusuk, Luka Tembus & Luka Gigitan Binatang

20 20 Luka Amputir (Amputasi)

21 21 Luka memar & Hematoma

22 22 Penutup Luka & Fungsinya Merupakan bahan yang diletakkan diatas luka Syarat : daya serap baik, cukup besar untuk menutup seluruh permukaan luka, tidak mudah melekat di luka (kasa steril) dan bersih. Jenis Penutup luka oklusif Penutup luka tebal Fungsi Penutup Luka Membantu mengendalikan perdarahan Mencegah kontaminasi lebih lanjut Mempercepat penyembuhan Mengurangi rasa nyeri

23 23 Pembalut Luka & Fungsinya Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka Pembalut terbuat dari bermacam materi kain, jenisnya a.l : Pembalut pita Pembalut segitiga Pembalut tabung/tubuler Pembalut penekan Fungsi Pembalut Luka : Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan Mempertahankan penutup luka pada tempatnya Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera

24 24 Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka Penutupan meliputi seluruh permukaan luka. Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka disertai perdarahan yang masih mengalir Pemasangannya harus memenuhi prinsip aseptik Jangan dipasang pembalut sebelum perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan. Balutan tidak terlalu kencang/longgar & jangan biarkan ujung sisa terurai. Jangan menutup ujung jari. Bagian itu bisa jadi petunjuk. Bila luka kecil upayakan untuk memperluas daerah pembalutan Untuk anggota gerak balut dari distal ke proksimal Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan

25 25 Perawatan Luka Terbuka Pastikan daerah luka terlihat. Bersihkan daerah sekitar luka. Kontrol perdarahan bila ada. Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang parah. Cegah kontaminasi lanjut. Beri penutup luka & balut bila perlu. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah. Tenangkan penderita. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

26 26 Perawatan Luka Tertutup Pastikan daerah cedera terlihat. Perawatan luka tertutup dilakukan seperti halnya perdarahan dalam. Khusus untuk memar dapat dilakukan : R= rest I= ice pack C= compressed E= elevation

27 27 Perawatan Luka Tusuk & Luka Tembus Tenangkan penderita Periksa ada tidaknya luka tembus Hentikan perdarahan Beri bantuan hidup dasar bila perlu Rawat syok bila ada Imobilisasi tulang punggung bila luka terjadi di daerah kepala, leher dan batang tubuh Rujuk ke fasilitas kesehatan.

28 28 Jika Benda Masih Menancap Stabilkan benda menancap secara manual. Jangan dicabut kecuali mengganggu pernapasan. Bila perlu dipotong,lakukan dengan hati-hati. Pastikan daerah luka terlihat. Kendalikan perdarahan. Stabilkan benda menancap dengan pembalut tebal. Tenangkan penderita & rujuk

29 29 Perawatan Cedera Kulit Kepala di Lapangan Jika curiga ada patah tulang tengkorak, maka : Jangan coba bersihkan kulit kepala. Jangan tekan langsung. Kendalikan perdarahan dg. Pe- nekanan langsung pada luka & beri penutup luka. Pasang pembalut. Tinggikan, bila tidak ada kecurigaan patah tulang. Curigai cedera spinal. Bila luka terjadi di wajah, awasi jalan napas.

30 30 Perawatan Perdarahan Hidung ●Istirahatkan penderita (duduk dg. badan condong kedepan). Jangan biarkan penderita tiduran. ●Tekan cuping hidungnya. ●Minta penderita untuk bernapas melalui mulut selama beberapa waktu dan jangan bicara dulu. ●Jika tidak berhenti dalam 5-10 menit bawa ke RS

31 31 Benda Tertancap di Pipi Lihat apakah menembus dinding pipi Jangan cabut kecuali menghalangi jalan napas Jika perlu dicabut, tarik dengan aman ke arah yang memungkinkan Jika sulit dicabut, upayakan menstabilkan benda tersebut Miringkan kepala kecuali jika ada cedera leher dan tulang belakang Jika dicabut tempatkan penutup luka didalam (antara pipi dan gigi) Beri penutup luka diluar dan balut

32 32 Perawatan Cedera Mulut Pertahankan jalan napas. Bila mengenai bibir guna- kan pembalut gulung, letakan penutup luka di antara bibir & gusi. Bila terjadi avulsi berikan sedikit penekanan pada daerah yang luka. Bila ada luka dalam rongga mulut, jangan sampai penutup luka memenuhi mulut.

33 33 Perawatan Cedera Mata ●Jangan lakukan tekanan langsung ●Bila ada benda tertancap jangan bersihkan mata ●Jangan cabut benda yang menancap ●Jangan memasukkan bola mata yang keluar ●Kurangi gerakan mata ●Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang sakit ●Pada korban tidak sadar: sebelum mata ditutup jangan lupa menutup kelopak mata untuk mencegah bola mata jadi kering ●Rujuk ke fasilitas kesehatan

34 34 Penanganan cedera di mata

35 35 Partikel Asing Dalam Mata Instruksikan penderita tidak menggosok mata. Aliri air bersih dg. Hati-hati ke arah sisi dalam mata, minta penderita memandang ke arah berlawanan. Cara lainnya : bila partikel asing ditemukan di kelopak mata bawah, minta penderita memandang ke atas atau sebaliknya. tarik kelopak bawah/atas dg. hati-hati, lalu keluarkan partikel itu dg. segumpal kapas. (cotton bud). Jangan mencoba mengeluarkan partikel yang telah melekat di bola mata & sulit dikeluarkan. Tutup mata penderita & rujuk.

36 36 Perawatan Cedera Telinga Luka robek ringan : tutup dengan penutup luka dan balut Luka robek berat : tutup dengan penutup luka, termasuk sisi kepala tersebut Avulsi : gunakan penutup tebal & balut Luka Terbuka di Telinga Tengah Jangan mencolok atau mema-sukkan sesuatu ke dalam liang telinga Jangan mencegah aliran darah dari liang telinga Tutup longgar dg. penutup luka Jangan melakukan penekanan

37 37 Benda Asing di Telinga Miringkan kepala penderita ke sisi yang terkena. Kecuali me- mang terlihat, jangan mencoba mengeluarkan dengan berbagai peralatan. Jika benda tsb. Adalah serang- ga, miringkan dengan telinga yang terkena lebih tinggi. Tuangkan kedalamnya, air suam-suam kuku, dengan harapan serangga itu akan terangkat keluar. Jika tidak berhasil, segera rujuk ke rumah sakit.

38 38 Penanganan Luka Amputasi

39 39 Pemasangan Torniket Satu orang mengendalikan perdarahan yang terjadi. Pasang torniket di atas luka tidak lebih dari 5 cm. Masukan tongkat kecil, pena atau sejenisnya ke dalam simpul. Putar hingga perdarahan terkendali, jangan lebih. Pastikan tongkat kecil, pena tsb. tidak kembali berputar dengan mengikat kedua ujungnya. Sekali torniket dipasang, tidak boleh lagi dikendorkan/ dilepas hingga tiba di Rumah sakit. Daerah yang ditorniket harus terbuka & bisa terlihat. Berikan tanda bahwa penderita dalam keadaan ditorniket. Catat waktu pemasangan.

40 40 Penanganan Bagian Tubuh Amputir Bungkus bagian tubuh amputir dengan kassa steril yang dilembabkan. ( kalau ada dengan larutan garam fisiologis) Masukan dalam kantong plastik, jangan direndam dalam air. Catat nama penderita & waktu dimasukan.. Kondisikan dalam suhu dingin dengan cara dimasuk-an dalam tempat lain yang diisi es. Jangan gunakan “dry ice”. Hindari sentuhan langsung dengan es tsb. Rujuk penderita ke fasilitas kesehatan bersama dengan bagian tubuh amputir ini.

41 41 Tanda & Gejala Cedera Perut Disertai Kecurigaan Adanya Perdarahan Dalam Nyeri tekan, kejang & memar pada sebagian/seluruh dinding perut & panggul. Nyeri ringan yang berkembang hebat di daerah perut. bisa ada luka terbuka, organ dalam perut mungkin keluar (umumnya usus) Bisa terjadi muntah darah. Darah dalam tinja merah hingga kehitaman. Penderita berusaha memegang & melindungi daerah perut yang sakit. Luka tusuk, Muncul tanda-tanda syok. Riwayat benturan keras pada daerah perut & panggul.

42 42 Guarding Position POSISI BERTAHAN (Guarding Position) Secara naluriah penderita cedera perut akan berusaha memegang & melindungi bagian tubuhnya yang terasa sakit.

43 43 Perawatan Luka Terbuka Pada Dinding Perut Kontrol perdarahan luar jika memungkinkan. Telentangkan dengan tungkai tertekuk. Atasi syok jika ada & periksa berkala tanda vital. Waspadai muntah & perhatikan jalan napas. Jangan sentuh/memasukan organ dalam perut yang keluar. Organ yang keluar diberi penutup luka steril lembab yang dilapisi dengan penutup kedap guna mencegah organ tsb. mengering. Selimuti bagian perut guna mencegah kehilangan panas. Bila ada benda asing menancap, jangan cabut, lakukan prosedur penanganan benda asing yang menancap. Beri oksigen jika ada sesuai protokol. Rujuk ke fasilitas kesehatan dalam posisi tersebut di atas.

44 44 Penanganan Luka Terbuka Pada Dinding Perut

45 45 Perawatan Luka Tertutup Pada Dinding Perut Terlentangkan penderita dengan tungkai tertekuk. Pertahankan jalan napas tetap terbuka. Awasi muntahan yang terjadi. Atasi syok. Beri oksigen jika ada sesuai protokol. Jangan beri makan atau minum. Transportasi penderita dalam posisi tersebut ke fasilitas kesehatan.

46 46 Cedera Pada Daerah Kelamin Karena letaknya terlindung, umumnya yang terjadi adalah cedera tumpul & luka terbuka. Cedera tumpul biasanya sangat nyeri. Tidak banyak yang bisa dilakukan pelaku PP dilapangan. Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri. Bila terjadi luka terbuka, rawat sebagaimana penanganan luka terbuka. Tenangkan penderita mengingat sensitifnya daerah ini.

47 47 Luka Bakar Definisi & Penggolongannya Luka bakar : Semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu tinggi. Penggolongan luka bakar berdasarkan sumber panasnya : –Termal –Zat kimia –Listrik –Radiasi Penggolongan luka bakar berdasarkan lapisan kulit yang terkena : –Luka bakar derajat 1 –Luka bakar derajat 2 –Luka bakar derajat 3

48 48 Tingkat Derajat Luka Bakar

49 49 Menghitung Luas Luka Bakar : Hukum 9 & Luas Telapak Tangan Cara Lain adalah dengan referensi luas telapak tangan penderita, dimana luas 1 telapak tangan = 1%.

50 50 Derajat Berat Luka Bakar Luka Bakar Ringan ●Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas ●Luka bakar derajat 3 < 2 % LPT ●Luka bakar derajat 2 < 15 % LPT ●Luka bakar derajat 1 < 50 % LPT ●Luka bakar derajat 2 <10 % LPT pada bayi / anak Luka Bakar Sedang ●Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas ●Luka bakar derajat 3 2-10 % LPT ●Luka bakar derajat 2 15 -30 % LPT ●Luka bakar derajat 1 > 50 % ●Luka bakar derajat 2 10 -20 % LPT pada bayi dan anak Luka Bakar Berat ● Mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas. ● Luka bakar derajat 3 > 10% LPT. ● Luka bakar disertai nyeri, bengkak & perubahan bentuk alat gerak. ● Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti, lengan, tungkai atau dada. ● Luka bakar derajat 2 atau 3 > 20% LPT pada bayi & anak LPT : Luas Permukaan Tubuh

51 51 Perhatian Pada Beberapa Hal Kemungkinan terjadinya syok :  luka bakar >20% pada orang dewasa  luka bakar >10% pada bayi dan anak. Penyebab luka bakar :  Listrik : kemungkinan terjadi luka bakar di jaringan dalam tubuh meski tampak luar kecil.  Bahan kimia : lihat sifat zatnya. Daerah yang terkena : Wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat & paha dalam bisa jadi faktor penyulit di kemudian hari. Usia & Penyakit.

52 52 Penanganan Luka Bakar Hentikan proses luka bakarnya. Aliri dengan air. Lepaskan pakaian & perhiasan. Lakukan penilaian dini, berikan BHD jika perlu. Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik. Tutup luka bakar dg. penutup luka steril sekali pakai. Jangan pecahkan gelembungnya. Jangan olesi luka bakar dengan bermacam bahan seperti salep, lemak, es, pasta dll. Jaga suhu tubuh, rawat cedera yang lain & rujuk ke RS.

53 53 Penanganan Luka Bakar Kimia Siram/aliri luka bakar dengan air sebanyaknya (minimal 20 menit) Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi kuat dengan air Minimalkan kontaminasi sehingga tidak mengenai daerah yang sehat Jika bahan kimia berupa bubu/padat, sapu dengan sikat halus lalu siram dengan air sebanyak-banyaknya Amankan bekas pakaian penderita yang terkontaminasi Pasang penutup luka steril. Bila yang terkena mata, tutup keduanya. Atasi syok bila ada, rujuk ke RS.

54 54 Tanda & Gejala Serta Penanganan Luka Bakar Listrik Tanda & Gejala Perubahan status mental. Tampak luka bakar berat Pernapasan dangkal, tidak teratur / tidak ada. Denyut nadi lemah, tidak teratur atau tidak ada. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot. Penanganan Lakukaan prosedur penga- manan diri & penilaian dini. Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik masuk dan keluar. Tutup luka dengan penutup steril & kering. Atasi syok bila ada Rujuk Bersiap melakukan BHD/RJP

55 55 Potensi Bahaya Luka Bakar Listrik Kemungkinan bahaya yang bisa terjadi adalah henti napas & jantung, kerusakan jaringan saraf & organ dalam tubuh. Luka bakar mungkin tampak kecil di luar tapi kerusakan di dalam bisa berat mengingat konduksi listrik. Karena itu penolong harus bersiap melakukan BHD/RJP mengingat henti jantung/napas bisa berulang. Penderita harus dipantau dengan ketat.

56 56 Luka Bakar Inhalasi Penanganan Pindahkan korban ke tempat aman. Beri O2, bila perlu O2 yang dilembabkan. Hati-hati dalam memberikan O2 di daerah kebakaran. Lakukan penilaian dini. Beri napas buatan jika perlu Rujuk.


Download ppt "1 Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google