Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIK PENGUKURAN ARAH KIBLAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIK PENGUKURAN ARAH KIBLAT "— Transcript presentasi:

1

2 TEKNIK PENGUKURAN ARAH KIBLAT OLEH : H. Wendi Herwanto, S.Ag, M.Si Kantor Wilayah Kemenag. Prov. Sumsel Disampaikan pada acara Bimtek Hisab Rukyat Tahun 2019

3 A. PENGERTIAN Kiblat pada asalnya mempunyai pengertian wijhah yaitu arah, yang dimaksud disini adalah Ka'bah, sinonimnya adalah kata Syatrah, disebut juga As-Simt dalam bahasa latinnya disebut Azimut, yaitu harga sudut suatu tempat yang dihitung sepanjang horizon dari titik Utara ke Timur searah jarum jam. Di seluruh titik permukaan bumi dapat ditentukan kemanah arah kiblatnya dengan cara perhitungan dan pengukuran. Oleh karena itu, perhitungan arah kiblat adalah perhitungan untuk mengetahui dan menetapkan kearah mana Ka'bah di Mekah itu dilihat dari suatu tempat dipermukaan bumi.

4 B. DASAR HUKUM 1.Al-Qur’an 2.Hadits

5 sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

6 C. HUKUM MENGHADAP KIBLAT 1.Hukum Wajib, yaitu ketika shalat, baik shalat fardlu atau shalat sunat karena menghadap kiblat adalah syarat syahnya shalat. 2.Hukum Sunnah, yaitu ketika membaca Al-Qur'an, berzikir dan lain-lain. 3.Hukum Haram, yaitu ketika buang air besar atau kecil menghadap kiblat. 4.Hukum Makruh, yaitu ketika buang air besar atau kecil membelakangi kiblat.

7 D. FATWA MUI NO. 5 TAHUN 2012 1.Kiblat bagi orang yang shalat dan dapat melihat Ka'bah adalah menghadap ke bangunan Ka'bah ('ainun Ka'bah). 2.Kiblat bagi orang yang shalat dan tidak dapat melihat Ka'bah adalah arah Ka'bah (jihat al- Ka'bah). 3.Kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke barat laut dengan posisi bervariasi sesuai dengan letak kawasan masing-masing

8 E. PENENTUAN ARAH KIBLAT 1.Arah Utara Geografis 2.Bayang-bayang ke Ka'bah

9 A). Arah Utara Geografis Contoh cara menghitung Arah Utara Geogafis Data : Lintang Mekah= 21º 25' LU Bujur Mekah= 39º 50' BT Lintang Palembang= -2º 59' LS Bujur Palembang= 104º 47' BT RUMUS BANTU a= 90º - Lintang Palembang b= 90º - Lintang Mekah c= Bujur Palembang - Bujur Mekah a.= 90º - (-2º 59 ')= 92º 59' b.= 90º - 21º 25' = 68º 35' c.= 104º 47' - 39º 50' = 64º 57'

10 RUMUS : Cotan B = Cotan b Sin a - Cos a Cotan c Sin c Cotan B = Cotan 68º 35' Sin 92º 59' - Cos 92º 59' Cotan 64º 57' Sin 64º 57 a. Operacional Kalkulator :Casio Fx. 120, 124, 130 68º 35' Tan 1/x x 92º 59' Sin = : 64º 57' Sin = - 92º 59' Cos x 64º 57' Tan 1/x = 1/x Inv Tan Inv 00 = 65º 27' 14,87" ( U – B ) = 24º 32' 45,13" ( B - U) = 294º 32' 45,1" UTSB

11 b. Casio Fx. 3600 3800, 3900, 4100 68º 35' Tan Inv 1/x x 92º 59' Sin = : 64º 68º 35' Tan Inv 1/x x 92º 59' Sin = : 64º 57'Sin = - 92º 59' Cos x 64º 57' Tan Inv 1/x 57'Sin = - 92º 59' Cos x 64º 57' Tan Inv 1/x = Inv 00 = Inv 00 = 65º 27' 14,87" ( U - B ) = 65º 27' 14,87" ( U - B ) = 24º 32' 45,13" ( B - U) = 24º 32' 45,13" ( B - U) = 294º 32' 45,1" UTSB = 294º 32' 45,1" UTSB c.Karce 131 Scientific, Casio Fx. 350 MS SVPAM, 4000 P, 4500 P, 5000 P 4000 P, 4500 P, 5000 P 1 : Tan 68º 35' x Sin 92º 59' / Sin 64º 57' = - Cos 92º 59' x 1 : Tan 64º 57‘ = Shift Tan Ans = Shift 00 = 1 : Tan 68º 35' x Sin 92º 59' / Sin 64º 57' = - Cos 92º 59' x 1 : Tan 64º 57‘ = Shift Tan Ans = Shift 00 = = 24º 32' 45,13" ( B - U) - 90 = 24º 32' 45,13" ( B - U) - 90 = 65º 27' 14,87" ( U - B ) 360 = 65º 27' 14,87" ( U - B ) 360 = 294º 32' 45,13" UTSB = 294º 32' 45,13" UTSB

12 B). Menentukan Arah Utara Goegrafis Tongkat Istiwa' –Tancapkan tongkat lurus pada pelataran dengan panjang tongkat ± 30 cm diameter 1 cm. –Lukis sebuah lingkaran, berjari-jari ± 20 cm yang berpusat pada pangkal tongkat. – Amati bayang-bayang sebelum tengah hari dan sesudahnya. Semua bayang akan menunjuk ke arah barat. Semakin siang bayang-bayang semakin pendek dan menunjuk kearah timur. Dalam perjalanannya bayang-bayang tongkat akan menyentuh lingkaran dua kali pada dua tempat. Kedua sentuhan inilah diberi tanda lalu dihubungkan satu sama lainnya dengan garis lurus. Garis inilah garis Barat - Timur.

13 Titik I Titik II T B U S

14 b. Kompas

15 1. Mengukur Arah Kiblat Utara Geografis dengan Theodolit

16 1. Pasanglah Theodolit pada tiangnya. 2. Buatlah garis Barat - Timur dengan bantuan kompas (270º) 3. Hidupkan Theodolit lalu arahkan teropong ke Titik Barat persis pada garis Vertikal teropong 4. Kuncilah Theodolit, tekan "0" atau reset hingga display tampil "nol" 5. Putar Theodolit sebesar Perhitungan Kiblat dari Barat ke Utara 6. Kuncilah Theodolit, bidik kesuatu Titik lalu beri tanda, tarik Garis ke Titik Pusat theodolit, inilah Kiblat yang diukur.

17 Mengukur Arah Kiblat Utara Geografis dengan Theodolit 1.Pasang dan Hidupkan Theodolit 2.Bidik Titik Pusat Matahari 3.Kuncilah Theodolit 4.Tekan Tombol "O" set atau Reset sehingga display tampil Nol 5.catat waktu Pembidikan (W) misalnya pukul : 10.00 6.Konversi Waktu Pembidikan dengan GMT : = di kurang 7 jam 7.Mencari Deklinasi Matahari (d) di Efhemeris (mis. Pukul : 3.00 GMT) 8.Menghitung Meridian Pass (MP) dengan Rumus : MP = (105 - l / 15) + 12 – e 9.Menghitung Sudut Waktu Matahari (to) dengan Rumus to = Wib + e - Kwd : 15 - 12 x 15 10.Menghitung Azimut Matahari (Ao) dengan Rumus = Cos p x tan d : sin t - sin p : tan t = Harga Mutlak =

18 Contoh Perhitungan Arah Kiblat Utara Sejati (Theodolit) di Kota Palembang pada tanggal 14 Agustus 2019 Pukul 10 Wib. Data  Sudut Kiblat= 65º 27'  Sudut Waktu Matahari= Wib + e - Kwd : 15 - 12 x 15  Deklinasi Matahari= 14º 28' 29”  equation of time= -4' 49”  Lintang = -2º 59'  Meridian Past (Mp)= 0 º 0' 52” + 12 - (-4' 49”)  t (sudut waktu Mh)= 12º 5' 41”  t= 12º 5' 41” - 10(exe) x 15  t= 31º 25' 15”

19 Lanjutan AZIMUT MATAHARI  Rumus = Cos p x tan d : sin t - sin p : tan t = shif tan (cos -2 º 59' x tan 14º 28' 29” : sin 31º 25' 15” - sin -2 º 59' : tan 14º 28' 29”) Am= 34º 50' 33” = 180 º + 34º 50' 33” + 65º 27' UTS= 280 º 17' 33” 12. Putar theodolit sebesar angka UTS 13. Tekan Tombol 0 reset 14. Putar thedolit Sebesar sudut Kiblat = 294 º........

20 Catatan  Jika dek.mth lebih besar Lintang & pembidikan Sblm Dzuhur = 180º + Am + SK  Jika dek. Mth lebih besar dr lintang & Pembidikan sesudah Dzuhur = SK + Am  Jika Dek. lebih Kecil dr lintang & Pembidikan sblm Dzuhur = 180º - Am - SK  Jika Dek. lebih Kecil dr lintang & Pembidikan sesudah Dzuhur = Am + SK

21 Mengukur Arah Kiblat Utara Geografis dengan Tangens (Busur Derajat) 1.Buat garis Timur – Barat (T-B) dengan bantuan Kompas atau Theodolit. 2.Tentukan Titik A dan B pada garis (T-B) dengan Jarak 200 cm 3.Hitung Azimut Kiblat dari Barat - Utara 4.tan kiblat (Palembang = tan 24º 33' x 200 = 91,356 dibulatkan 92 cm. 5.tarik Garis sebesar 92 cm dari Ttitk B ke Azimut Kiblat. 6.Tarik garis dari titik A ke Azimut Kiblat. 7.Garis inilah kiblat.

22 Kiblat Tangens U S Palembang 2 o 59‘LS, 104 o 57’ BT A B C 200 cm 65 o 18’00.00” 9 2 C m

23 B) Bayang-bayang ke Ka'bah

24 Palembang Mekah Pada tanggal 27 atau 28 Mei dan 15 atau 16 Juli saat Dzuhur di Mekah dapat dipakai acuan pengamatan bayang-bayang arah kiblat. WIB = Waktu Saudi + 4 jam Zenith (Dzuhur) (39 0 50’ BT, 21 0 25’ LU) Deklinasi Matahari = Lintang Geografis Mekah

25 2. Bayang-bayang Kiblat. 1.Menghitung arah (Azimut) kiblat lokasi. 2.Menghitung kapan matahari membuat bayang-bayang. 3.Mengamati lalu melukiskan sebagai arah kiblat.

26 Bayang-bayang kiblat Kota Palembang tanggal 14 Agustus 2019 Data : 1.Lintang tempat (P)= -2º 59 ' 2.Bujur tempat (L)= 104º 47' 3.Arah Kiblat (Ak)= 24º 33' 4.Deklinasi Mh (dm)= 14º 28' 29” 5.Equation Of Time (e)= -4' 49" 6.Unsur Rumus : Az= 90 – Ak= 90 - 24º 33' = 65º 27' a= 90 – dm= 90 – 14º 28' 29"= 75º 31' 31" b= 90 – P= 90 – (-2º 59 ')= 92º 59' 7. MP= 12 – e= 12 – (- 0º 4' 49")= 12º 4' 49" 8. Intr= L – Ld= 105 - 104º 47'= 0º 0' 52" Rumus : Cotan P= cos b tan Az Cotan P = cos 92º 59' x tan 65º 27'

27 0perasional Kalkulator : Shift tan (1 / (cos 92º 59' tan 65º 27' ) Exe - 83,49976582 Shift 00 P= -83º 29' 59,16" Cos (C-P)= cotan a tan b cos P Cos (C-P)= cotan 75º 31' 31" x tan 92º 59' x cos - 83º 29' 59,16“ Operacional Kalkulator : 1/tan 75º 31' 31" x tan 92º 59' x cos -83º 29' 59,16" exe Shift Cos Ans Exe Shift ºº = 158° 39' 35" C - P = 124° 6' 27,69"

28 Bayang-bayang Kiblat C – P = 124º 6' 27,69" P = -83º 29' 59,16" + Jlh = 40º 36' 28,53" = 15 : = 2j 42m 25,9d MP = 12j 04m 49d + LMT = 14j 47m 14,9d Kwd = 0j 00m 52d + Wib. = 14j 48m 6,9d

29 Matahari : Setelah Ashar/Sore Bayangan setelah Ashar/sore T B U S Ka’bah


Download ppt "TEKNIK PENGUKURAN ARAH KIBLAT "

Presentasi serupa


Iklan oleh Google