Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehdwi iswahyudi Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
MODEL-MODEL PROGRAM EVALUAS PENDIDIKAN Oleh : Dr. Samtono, M.Si. Dosen Pascasarjana STIEPARI Semarang 2018
2
BERBAGAI MODEL EVALUASI PROGRAM Kaufman dan Thomas, Membedakan model-model evaluasi pendidikan menjadi 8 yaitu : 1. Goal Oriented Evaluation Model (Tyler ) 2. Goal Free Evaluation Model ( Scriven ) 3. Formatif Sumatif Evaluation Model ( Michael Scriven ) 4. Countenance Evaluation Model ( Stake ) 5. Responsive Evaluation Model ( Stake ) 6. CSE-UCLA Evaluation Model ( “Kapan” Evaluasi dilakuka ) 7. CIPP Evaluation Model ( Stufflebeam ) 8. Discrepancy Model ( Provus )
3
1. Goal Oriented Evaluation Model Model ini merupakan model yang muncul paling awal. Yang menjadi obyek pengamatan pada model ini adalah tujuan dari progam yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi ini dijalankan secara berkesinambungan, terus menerus, dan mengecek seberapa jauh tujuan tersebut sudah terlaksana didalam proses pelaksanaan program.
4
2. Goal Free Evaluation Model Model ini bertlolak belakang dengan model paling awal. Model ini evaluasi dilaksanakan secara terus menerus memantau tujuan, yaitu sejak awal proses terus melihat sejauh mana tujuan tersebut sudah tercapai. Goal free evaluation ( evaluasi lepas dari tujuan ) justru menoleh dari tujuan. Menurut m Scriven dalam melaksanakan program evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan suatu program. Akan tetapi bagaimana jalannya/kerjanya program. Model ini lebih memfokuskan pada tujuan umum, dan kurang memperhatikan tujuan khusus.
5
3. Formatif-Sumatif Evaluation Model Model ini menunjukkan adanya tahapan dan lingkup obyek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan ( disebut evaluasi formatif ) dan ketika program sudah selesai atau berakhir ( diserbut evaluasi evaluasi sumatif ) Evaluasi Formatif dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian program setiap pokok bahasan atau tiap KD, sekaligus untuk mengetahui seberapa jauh program dapat berlangsung serta untuk mengetahui berbagai hambatan atau kendala yang mengakibatkan program tidak lancar. Evaluasi Sumatif, dilakukan setelah program berakhir dan bertujuan untuk mengukur ketercapaian program. Fungsi Evaluasi Sumatif untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu pada kelompoknya
6
4. Countenance Evaluation Model Dalam model ini menekankan pada 2 ( dua ) hal yang penting (prinsip ) yaitu : 1. deskripsi ( description ) 2. pertimbangan ( judgments) Serta membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi program, yaitu : 1. anteseden ( antecedents/context ) 2. transaksi ( trancaktion/proces ) 3. keluaran ( output – outcomes)
7
5. CSE-UCLA Evaluasi Model CSE = Center for the Study of Evaluation UCLA = Univercity of California in Los Angeles Dalam model ini ada lima tahap yaitu : 1. Perencanaan 2. Pengembangan 3. Implementasi 4. Hasil 5. Dampak.
8
Fernandes, menegaskan dari 5 tahap menjadi 4 tahap, yaitu : 1. Needs Assessment 2. Program Planning 3. Formative Evaluation 4. Summative Evaluation
9
Keterangan : …. 1. CSE Model : Needs Assessment Dalam tahap ini evaluator memusatkan per hatian pada penentuan masalah pertanyaan pertanyaan yang diajukan : a. Hal-hal apa yang dipertimbangkan sehu- bungan dengan keberadaan program ini ? b. Kebutuhan apakah yang terpenuhi sehu- bungan dengan pelaksanaan program ini ? c. Tujuan jangka panjang apa yang dicapai de- ngan program ini ?
10
Lanjutan : … 2. CSE Model Program Planning Dalam tahap kedua ini evaluator mengumpulkandata yang terkait dengan pembelajaran mengarah pada pemenuhankebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap kesatu. Pada tahap ini perencanaan dievaluasi secara cermat, dan apkah perencanaan prgram PBM disusun berdasarkan analisis kebutuhan. Dan perencanaan disusun berdasarkan pada tujuan.
11
Lanjutan : … 3. CSE Model Formatif Evaluation, – Dalam tahap ketiga ini evaluator memusatkan pada keterlaksanaan progra. Evaluator dituntut benar-brnar terlibat dalam program karena harus mengumpulkan data dan berbagai informasi dari pengembang program 4. CSE Model Sumative Evaluation, Tahap ini evaluator dituntut dapat mengumpulkan semua data tentang hasil dan dampak dari program. Melalui evaluasi sumatif diharapkan dapat diketahui apakah tujuan progam sudah tercapai, dan jika belum dicari bagian mana yang belum dan apa penyebabnya.
12
6. CIPP EVALUATION MODEL Stufflebean, di Ohio State University : Context Evaluation : Evaluasi thd konteks Input Evaluation : Evaluasi thd masukan Process Evaluation : Evaluasi thd proses Product Evaluation : Evaluasi thd hasil
13
a. Evaluasi Konteks 1). Kebuthan apa saja yang belum terpenuhi oleh program, misalnya siswa yg belum menerima makanan tambahan 2). Tujuan pengembangan apakah yang belum dapat tercapai oleh program, misalnya peningkatan kesehatan dan prestasi siswa. 3). Tujuan pengembangan apakah yg dpt membantu mengembangkan masyarakat, misalnya: kesadaran orang tua untuk meningkatkan /memberikan makanan yang bergizi thd anak-anaknya. 4). Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dicapai, misalnyapemerataan makanan, ketepatan penyediaan makanan.
14
b. Evaluasi Masukan 1). Apakah makanan yang diberikan kepada siswa berdampak jelas pada perkembangan siswa. 2). Berapa orang yang menerima dengan senang hati atas makanan tambahan itu ? 3). Bagaimana reaksi siswa terhadap pelajaran setelah menerima makanan tambahan ? 4). Seberapa tinggi kenaikan nilai siswa setelah menerima makanan tambahan ?
15
c. Evaluasi Proses 1). Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal ? 2). Apakah staf yang terlibat didalam pelaksanaan program akan sanggup menangnani kegiatan selama program berlangsung an kemungkinan jika dilanjutkan ? 3). Apakah sarana prasarana dimanfaatkan secara m aksimal ? 4). Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program, dan kemungkinan program dilanjutkan ?
16
d. Evaluasi Produk atau Hasil 1). Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai ? 2). Pernyataan-pernyataan apakah yang mungkin dirumuskan berkaitan antara rinciah n proses dengan pencapaian tujuan ? 3). Dalam hal-hal apakah berbagai kebutuhan siswa sudah dapat dipenuhi selama proses pemberian makanan tambahan. Misalnya : variasi makanan, banyaknya ukuran dan ketepatan waktu pemberian makanan ? 4). Apakah dampak yang diperoleh siswa dalam waktu yang relatif panjang dengan adanya program makanan tambahan ini ?
17
7. Discrepancy Model Malcolm Provus. Model ini lebih menekankan adanya kesenjangan yang sebetulnya merupakan persyaratan umum bagi semua kegiatan evaluasi, yaitu mengukur adanya perbedaan antara yang seharusnya dicapai dengan yang sudah riil dicapai.
18
Thanks…………………
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.