Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HIPERURISEMIA OLEH : ANUGRAH WULAN FITRI MAGHFIRA R. PALUSERY HASMIRAH PEMBIMBING : dr. UTAMI MURTI PRATIWI LAPORAN KASUS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HIPERURISEMIA OLEH : ANUGRAH WULAN FITRI MAGHFIRA R. PALUSERY HASMIRAH PEMBIMBING : dr. UTAMI MURTI PRATIWI LAPORAN KASUS."— Transcript presentasi:

1 HIPERURISEMIA OLEH : ANUGRAH WULAN FITRI MAGHFIRA R. PALUSERY HASMIRAH PEMBIMBING : dr. UTAMI MURTI PRATIWI LAPORAN KASUS

2 IDENTITAS PASIEN Nama: Ny. ST Usia: 61 tahun Jenis Kelamin: Perempuan Status : Menikah Agama: Muslim Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Alamat: Makassar

3 RIWAYAT PENYAKIT Keluhan Utama Kaku pada kedua tangan Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh kaku pada kedua tangan sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu. Dirasakan hilang timbul baik pagi siang ataupun malam. Kaku lebih dari 30 menit. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi – sendi kedua jari – jari tangan dan pergelangan tangan. Nyeri dirasakan kurang lebih 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan tiba – tiba dan terus menerus baik pagi, siang atau pun malam. Nyeri seperti tertusuk – tusuk. Nyeri tidak menjalar. Nyeri memberat saat aktivitas dan berkurang saat beristirahat. Pasien tidak mengeluhkan bengkak di kedua jari – jari tangan dan pergelangan tangan.

4 Saat ini pasien tidak mengeluhkan demam, namun ada riwayat demam sebelumnya saat pasien mengeluhkan nyeri pada jempol kaki kanan 2 tahun yang lalu. Sakit kepala disangkal. Mual dan muntah ada sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut tembus belakang seperti rasa terbakar. Dirasakan terus menerus. Membaik saat pasien setelah makan. Pasien memiliki riwayat makan yang tidak teratur. Batuk dan sesak napas disangkal. Buang air kecil : warna kuning, lancar. Buang air besar : biasa. RIWAYAT PENYAKIT

5 Riwayat Penyakit Sebelumnya Pasien mengeluhkan keluhan yang sama pada tahun 2016. Pasien mengeluhkan nyeri pada jempol kaki kanan, nyeri dirasakan tiba – tiba dan terus menerus. Nyeri seperti tertusuk – tusuk dan tidak menjalar. Nyeri memberat saat aktivitas dan berkurang saat berisitirahat. Nyeri disertai rasa kaku yang dirasakan hilang timbul, namun dirasakan baik pagi, siang atau pun malam. Dirasakan lebih dari 30 menit. Keluhan tersebut kemudian tidak dikeluhkan lagi setelah pasien meminum obat yang diberikan. Pasien juga memiliki riwayat kadar asam urat tinggi pada tahun 2016, kemudian pasien memperoleh obat penurun asam urat dari dokter. Riwayat hipertensi disangkal. Riwayat diabetes melitus disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. RIWAYAT PENYAKIT

6 Riwayat Kebiasaan Pasien Riwayat merokok disangkal. Riwayat minum alkohol disangkal. Riwayat mengkonsumsi makanan laut seperti udang dan cumi – cumi ada dan sering. Riwayat mengkonsumsi makanan kacang – kacangan ada dan sering. Riwayat mengkonsumsi jamu – jamuan ada. Riwayat Penyakit Keluarga Ada dalam keluarga yang mengeluhkan hal yang sama yaitu suami pasien dan rutin berobat sejak tahun 2015. RIWAYAT PENYAKIT

7 PEMERIKSAAN FISIK Status Umum Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran: Compos Mentis Status Gizi : BB : 60 kgTB : 157 cm BMI: 24 kg/m 2 (Overweight) BP : 100/60 mmHg, HR : 74 x/mnt, RR : 20 x/mnt,S: 36,5 derajat celcius. NRS : 3/10

8 PEMERIKSAAN FISIK Head & Neck : anemia (-), ikterus (-), sianosis (-) & dispneu (-) Thorax : Cor : Bunyi jantung S1–S2 murni, reguler, murmur -, gallops - Pulmo: Bunyi napas vesikuler, wheezing -/-, ronchi -/- Abdomen : datar, ikut gerak napas, peristaltik ada kesan normal, nyeri tekan ada di epigastrium. Liver/Spleen: Tidak teraba Extremitas : Extremitas Atas: Inspeksi: rubor (-/-), edem (-/-), deformitas (-/-) Palpasi: kalor (-/-), Tender point pada sisi lateral (-/-), edem (-/-), krepitasi (-/-) Extremitas Bawah: Inspeksi: rubor (-/-), edem (-/-), deformitas (-/-) Palpation: kalor (-/-), tender point pada sisi lateral (-/-), edem (-/-), krepitasi (-/-)

9 PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Neurologis Motorik : DTRS :BPRN/NKPR N/ N TPRN/NAPR N / N Refleks Patologis:Babinski :(-) Chaddock :(-) Hoffman-Tromner :(-) Sensorik: Normal

10 PEMERIKSAAN FISIK Status Lokal : (Regio Manus ) Manus dextra : pain (+). contracture (-), deformity (-), swelling (-), crepitation (-), tenderness (-), rubor (-), calor (+). limited ROM (-), tophus (-) Manus sinistra : pain (+). contracture (-), deformity (-), swelling (-), crepitation (-), tenderness (-), rubor (-), calor (-). limited ROM (-), tophus (-)

11 LABORATORIUM Asam urat : 30 mg/dl (Normal 3,4-7,0)

12 DIAGNOSIS Hiperurisemia dan Dispepsia Fungsional

13 Rencana dan Terapi Rencana : Kontrol asam urat Atasi dispepsia Terapi Farmakologi Allopurinol 100 mg 2 x sehari Ranitidin tablet 2 x sehari Vitamin B complex tablet 1 x sehari Non farmakologi Edukasi pasien untuk mengurangi makan makanan yang merangsang asam lambung seperti makanan bergas (kol, brokoli, kecambah, susu dan kacang – kacangan), makanan terlalu pedis, makanan terlalu masam, makanan berlemak, minuman bersoda, cokelat, kafein, dan makanan tinggi purin sepeti kacang – kacangan, sayuran hijau (bayam, asparagus, kacang polong, daging – dagingan, jeroan, makanan laut, TATALAKSANA

14 DISKUSI

15 Definisi Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya asam urat dalam darah akibat gangguan metabolisme purin Purina merupakan salah satu dari dua grup basa nitrogen - Guanin - Adenin

16 Etiologi 1. Produksi asam urat berlebihan Hiperuresemia Primer: Idiopatik, defisiensi HGPRT (hypoxantinguanyl phosporibosyl transferase). Hiperurisemia Sekunder Diet tinggi purin Turn over nukleotida yang meningkat (mieloproliferatif, kanker, psoriasis, anemia hemolitik) Alkohol Kegemukan, hipertrigliserida, diabetes melitus. 2. Penurunan ekskresi asam urat Gagal ginjal kronis Dehidrasi Diuretik Ketoasidosis, laktoasidosis Obat aspirin (dosis rendah) Hipertensi Hiperparatiroid

17 Faktor Risiko 1.Jenis kelamin 2.Genetik 3.Lingkungan 4.Stress, menyebabkan kadar asam urat dalam serum meningkat. 5.Kontras radiologi menyebabkan kadar asam urat dalam serum menurun dan kadar dalam urine meningkat. 6.Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum: alkohol, asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide, diuretik, epinefrin, ethambutol, levodopa, metal-dopa, asam nikotinat, fenotiazin, dan theofilin. 7.Obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat dalam serum: alopurinol, aspirin dosis tinggi, azathioprin, clofibrat, kortikosteroid, estrogen, infuse glucose, guafenisin, manitol, probenecid, dan warfarin. 8.Makanan

18 Predileksi

19 Patofisiologi

20

21

22 Manifestasi Klinis Hiperurisemia asimptomatik Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan dimana kadar asam urat dalam darah tinggi tetapi tidak menimbulkan gejala seperti arthritis gout, tofi dan nefrolitiasis. Atritis gout akut Serangan akut artritis gout ditandai dengan onset cepat dari nyeri hebat, pembengkakan, dan inflamasi (Hawkins and Rahn, 2005). Pada awalnya, serangan ini hanya mempengaruhi satu sendi saja (monoartikular), paling sering pada sendi metatarsophalangeal (MTP) (great toe), tetapi apabila proses penyakit berlanjut bisa juga pada lutut, pergelangan kaki, tangan, siku dan pergelangan tangan. Pada 90% pasien gout mengalami serangan pada MTP. Serangan ini dapat sembuh beberapa hari sampai beberapa minggu, bila tidak diobati akan menjadi rekuren yang multipel, interval antar serangan singkat dan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. (Hawkins and Rahn, 2005; Tehupeiory, 2009)

23 Manifestasi Klinis Gout interkritikal Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritikal simptomatik. Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses inflamasi terus berlanjut, walaupun tanpa ada keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali per tahun, atau dapat 10 tahun tanpa ada serangan akut. Chronic tophaceous gout Stadium ini terjadi umumnya padapasien yang mengobati sendiri (self medication) sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout kronik ini biasanya disertai tofi (deposit asam urat pada jaringan, misalnya pada kartilage) yang banyak dan terdapat pada banyak sendi (poliartikular). Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, yang kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. (Hawkins and Rahn, 2005; Tehupeiory, 2009)

24 PENCEGAHAN Menghindari makanan yang banyak mengandung purin, seperti jeroan daging, ikan laut seperti salmon dan sardin, kerang, tape, kacang-kacangan, emping. Banyak minum air putih untuk mengurangi pengendapan asam urat di dalam darah. Minimal minum air 2-3 liter/hari Menghindari garam karena garam dapat menahan air dalam tubuh Kurangi makanan yang berkalori seperti daging, jeroan, anggur, minuman keras. Olah raga yang teratur dan relaksasi

25 PENATALAKSANAAN TERAPI FARMAKOLOGI 1. Arthritis Gout Akut NSAID : Dosis 50-100 mg indometasin oral akan menghilangkan nyeri dalam dua-empat jam. Dapat diikuti menjadi 150-200 mg sehari, dengan dosis dikurangi bertahap menjadi 25 mg tiga kali sehari untuk 5 sampai 7 hari, hingga nyeri hilang. Kolkhisin : diberikan dosis awal 1 mg, diikuti dengan dosis 0,5 mg. Kortikosteroid : dapat diberikan secara oral dalam dosis tinggi (30-40 mg) atau intramuskular, berangsur-angsur diturunkan selama 7-10 hari, terapi ini baik untuk pasien yang tidak dapat mentolerir NSAID, kolkhisin ataupun gagal dengan terapi ini

26 PENATALAKSANAAN TERAPI FARMAKOLOGI 2. Gout Kronis Pengobatan gout kronis membutuhkan waktu jangka panjang untuk mereduksi serum urat sampai di bawah normal. Harus dijaga agar tidak terjadi serangan gout akut, mengurangi volume tofi, mencegah perusakan selanjutnya. Terapi penurunan urat hendaknya tidak direkomendasikan saat terjadi serangan akut. Sebelum memberi pasien alopurinol, beberapa hal harus dipertimbangkan apakah pasien adalah kandidat yang tepat untuk urikosurik. Alopurinol adalah drug of choice untuk menurunkan urat dalam serum. Alopurinol menghambat pembentukan asam urat. Risiko untuk menimbulkan serangan gout akut pada awal pengobatan dapat dihindarkan dengan memakai dosis awal yang rendah (50-100 mg), dan ditingkatkan bila perlu.

27 PENATALAKSANAAN TERAPI FARMAKOLOGI 3. Arthritis Gout Interkitikal Interkritikal gout adalah saat dimana pasien harus proaktif mengendalikan kadar asam urat dan mengambil langkah lain untuk menurunkan risiko serangan gout lain. Evaluasi kondisi pasien yang berkaitan dengan dasar penyebab disorder (misalnya: peminum alkohol dengan gout, dll) identifikasi dan obati penyakit yang berkaitan dengan gout bila ada: hipertensi, obesitas, peminum alkohol, pemakaian diuretik, hipotiroid, hiperkolesterolemia, dan intoksikasi timbal

28 THANK YOU


Download ppt "HIPERURISEMIA OLEH : ANUGRAH WULAN FITRI MAGHFIRA R. PALUSERY HASMIRAH PEMBIMBING : dr. UTAMI MURTI PRATIWI LAPORAN KASUS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google