Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Automatic Change Over Switch (ACOS) Nama Kelompok : 1. Jumakhir aksah 2. Muh Arqham Tri R.H.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Automatic Change Over Switch (ACOS) Nama Kelompok : 1. Jumakhir aksah 2. Muh Arqham Tri R.H."— Transcript presentasi:

1 Automatic Change Over Switch (ACOS) Nama Kelompok : 1. Jumakhir aksah 2. Muh Arqham Tri R.H

2 Automatic Transfer Switch adalah sebuah rangkaian kontrol sakelar Power Inverter dengan PLN yang sudah Full Automatic. Automatic Transfer Switch ( Saklar Pengalih Beban Otomatis ), berfungsi untuk mengalihkan beban secara otomatis baik dari PLN ke Genset maupun sebaliknya dari Genset ke PLN. Proses ini dilakukan oleh rangkaian daya catu daya listrik PLN dan catu daya listrik Genset, yaitu pada masing-masing main switch ACB yang saling interlock, berdasarkan perintah dari rangkaian control pada Automatic Main Failure ketika catu daya listrik mengalami gangguan dan ketika catu daya PLN kembali normal ( recovery ). Automatic Transfer Switch (ATS)

3 01 pastikan bahwa settingan dari ATS tersebut sudah diatur dalam kondisi Auto, bukan Manual. Dalam kondisi Auto, sistem akan bisa bekerja dengan sendirinya pada saat dibutuhkan. Komponen yang nantinya akan memerintahkan genset untuk menyala secara otomatis bukan ATS, melainkan modul AMF. Modul ini juga harus diset dalam mode otomatis. Letak AMF itu sendiri menyatu dengan bagian genset. 02 ATS akan mengirimkan sinyal ke AMF untuk menyala. Pada saat listrik padam, maka secara langsung genset bisa menyala otomatis. 03 Cara Kerja ATS

4 Automatic Main Failure ( AMF ) ; adalah sistem kontrol yang memantau normalitas catu daya Utama ( PLN ). Biamana catu daya PLN mengalami gangguan-gangguan seperti over voltage, under voltage, salah satu fasa atau lebih off line. AMF control akan memberikan perintah ( command ) kepada Genset untuk proses mengambil alih beban secara automatic. Proses ini disebut Load Transfer Process, yaitu Proses Pengalihan Beban dari PLN ke Genset, proses ini memerlukan tenggang waktu tertentu sehingga terjadi pemutusan suplai listrik ke beban beberapa detik. Ketika catu daya listrik PLN normal kembali ( recovery ), maka AMF control memberikan perintah untuk melakukan proses Load Retransfer Process, yaitu Proses Pengalihan Beban dari Genset ke PLN kembali. Untuk proses ini, pemutusan catu daya listrik ke beban lebih cepat dibandingkan dengan proses Load Transfer. Automatic Main Failure (AMF)

5 Konsep kerja dari panel AMF adalah ketika listrik PLN mati maka panel AMF akan secara otomatis menghidupkan genset, dan sebaliknya jika listrik PLN hidup kembali maka secara otomatis genset akan mati kembali tanpa dimatiin. Cara Kerja AMF

6 Automatic Transfer Switch Control System yang biasa juga dikenal dengan istilah Automatic Change Over Switch ( ACOS ) mengalami perubahan pada prosesnya, mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Tahapan perubahan itu sebagai berikut: Konvensional control system Servo Kontrol system Transistor Kontrol system Logic control system Micro controller system Programmable Logic Controll

7 A.Pintu panel 1.Lampu indikator / pilot lamp, berfungsi menunjukan status tegangan listrik ON/ OFF pada posisi PLN atau Genset 2.Control Module, berfungsi sebagai pusat kontrol, proteksi dan perintah yang kita inginkan terhadap panel ATS tersebut. 3.Selector Switch, berfungsi untuk memindahakan fungsi ATS – 4. Push Button adalah saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Kompone Panel ATS-AMF

8 B. Isi Dalam Panel 1. Relay MK3P 220VAC Relay MK3P adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik normally close dan normally open. 2. Relay MK2P 220VAC/24VDC Relay MK2P adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Relay MK2P pada pembuatan alat ini menggunakan sumber tegangan DC. 3. TDR (Timer Delay Relay) 220 VAC TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalaminstalasi, terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. 4. TDR ( Timer Delay relay) 24 VDC Fungsi dari timer delay relay 24VDC ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer DC ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari sumber tegangan yang digunakan untuk menghidupkanpower inverter. 5. Magnetik Kontaktor 220 VAC Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. 6. MCB MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. cara kerja dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus yang mengalir untuk memutuskan arus listrik.

9 THANK YOU


Download ppt "Automatic Change Over Switch (ACOS) Nama Kelompok : 1. Jumakhir aksah 2. Muh Arqham Tri R.H."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google