Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSunardi Siti Wahyuni Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
ATMOSFER
2
PENGERTIAN Udara yang menyelimuti bumi Kumpulan gas-gas yang menyelimuti bumi
3
Komposisi gas pembentuk atmosfer Gas SimbolVolume (%) Nitrogen Oksigen Argon Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035 0,0018 0,00017 0,0005 0,00005 0,000009 0,000004
4
Lapisan-lapisan Atmosfer
5
Troposfer Lapisan terbawah, ketebalan di katulistiwa 19 km, di kutub 8 km. Rata-rata 11 km. Temperatur makin turun seiring dengan bertambahnya ketinggian (0,6°C tiap 100 m dpal) Terjadi gejala cuaca. Sebagian besar massa atmosfer terdapat di sini Puncaknya dibatasi oleh tropopause
6
Stratosfer Berada di atas troposfer hingga ketinggian 50 km Terdiri atas dua lapisan: a. Lapisan Isotermal ketinggian 11-20 km, temperatur tetap (-60°C) a. Lapisan Isotermal ketinggian 11-20 km, temperatur tetap (-60°C) b. Lapisan Inversi ketinggian 20-50 km, makin ke atas temperatur makin tinggi Tempat konsentrasi gas Ozon, pada 15-35 km lapisan Ozonosfer Puncak dibatasi lapisan Stratopause
7
Mesosfer Ketinggian 50-85 km Makin ke atas temperatur makin rendah. Tiap naik 1000 m, temperatur turun 2,5 - 3°C. Suhu pada posisi tertinggi - 90°C Puncak dibatasi oleh Mesopause
8
Termosfer Ketinggian 85 – 500 km Dinamakan lapisan panas (Hot Layer) Temperatur tinggi 90 - 500°C, karena molekul oksigen mengabsorbsi (menyerap) energi surya
9
Lapisan Ionosfer Pada ketinggian 60-600 km. Terjadi ionisasi Sangat bermanfaat di bidang komunikasi Terdiri dari 3 lapisan: - Lapisan D, 60-120 km, pantulkan gel AM - Lapisan E, 120-180 km, pantulkan gel AM - Lapisan F, 180-600 km, pantulkan gel pendek
10
Eksosfer Ketinggian > 600 km Grafitasi Bumi sudah berkurang, pengaruh angkasa luar sudah terasa Molekul-molekul bergerak bebas
11
SKETSA SUSUNAN LAPISAN ATMOSFER KETINGGIAN ( KM ) 1000 PUNCAK ATMOSFER E X O S F E R THERMOFAUSE IONOPAUSE LAPISAN F.2 LAPISAN F.1 LAPISAN E.2 LAPISAN E.1 MESOPAUSE LAPISAN D MESOSFER STRATOSFER TROPOSFER TROPOPAUSE L A U TDARATAN 650 400 48,2 300 200 140 100 80,4 11,2 LAPISAN OZON LAPISAN IONOSFER LAPISAN THERMOSFER LAPISAN APPLETON LAPISAN MEAVISIDE LAPISAN KENNELY
12
Pengertian Cuaca dan Iklim Cuaca : keadaan rata-rata udara pada waktu yang relatif singkat dan pada daerah yang sempit Iklim : Keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama Ilmu Cuaca : Meteorologi Ilmu Iklim : Klimatologi
13
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim UNSUR CUACA DAN IKLIM SUHU/TEMPERATUR TEKANAN UDARA KELEMBABAN UDARA PERAWANAN HUJAN ANGIN
14
1. Temperatur / Suhu Keadaan panas – dinginnya udara Sumber matahari Alat ukur : Termometer, termograf Isoterm : garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat- tempat di permukaan bumi yang memiliki suhu yang sama Proses pemanasan : Langsung dan tidak langsung
15
Pemanasan Langsung Absorpsi : penyerapan unsur-unsur radiasi matahari Refleksi : pemanasan terhadap udara tapi dipantulkan kembali oleh partikel-partikel udara Difusi : penyebaran sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah
16
Pemanasan tidak langsung Konduksi : matahari memberi panas pada tanah, kemudian diteruskan ke lapisan udara di atasnya Konveksi : pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas Adveksi : pemberian panas oleh gerak udara horizontal Turbulensi : pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur (berputar-putar)
17
Faktor yang mempengaruhi besar suhu udara di suatu daerah: Sudut datang sinar matahari Lama penyinaran sinar matahari Relief permukaan bumi (ketinggian tempat) Banyak sedikitnya awan Perbedaan letak lintang
18
GSNGSN GAMBAR SUDUT DATANG SINAR MATAHARI DI KHATULIS DAN LINTANG TINGGI SINAR MIRING SINAR VERTIKAL A B a b c KETERANGAN LEBIH BESAR MASUK SUDUT MATAHARI, LEBIH BESAR INTENSIVITAS PEMENASAN SINAR A DARI PADA B KARENA BIDANG A < DARI BIDANG B + C by sakib
19
SUDUT DATANG SINAR MATAHARI DI SUATU TEMPAT a a a a PAGI HARI SIANG HARI SORE HARI bc PERMUKAAN BUMI Keterangan Pada pagi hari bidang yang terpanasi adalah a + c Pada siang hari bidang yanmg dipanasi adalah a Pada sore hari bidang yang diapanasi adalah a + b Pada siang hari wilayah a dipanasi matahari lebih intensif
20
Gradien Termis = Gradien temperatur vertikal (Lapse-rate) Angka yang menunjukkan turunnya suhu udara tiap kenaikan tinggi tempat Rumus
21
Contoh soal Suatu tempat memiliki ketinggian 3000 m dpal. Berapakah suhu udara di tempat tersebut? Suatu tempat memiliki suhu udara 20°C. Berapakah ketinggian tempat tersebut
22
Angin bertiup dari Daerah A yang memiliki suhu 24°C, menuju daerah B yang lebih tinggi dan turun di aderah C sebagai angin panas dengan suhu 30°C. Ditanyakan : a. Berapakah ketinggian daerah B (Hв) b. Berapakah suhu daerah B (Tв)
23
Penyelesaian 1 T = 26,3 – 0.6 30 T = 26,3 - 18 T = 8,3°C
24
Penyelesaian 2 H = 1050 m dpal
25
Penyelesaian 3 T B = T A – 0,6 H/100 (Gradien thermis saat ketinggian bertambah) T C = T B + 1 H/100 (Gradien thermis saat ketinggian turun) T B = T A - 0,6 H/100 T C = T B + 1 H/100 T C = T A – 0,6 H/100 + 1 H/100 30 o = 24 o + 0,4/100 30 o – 24 o = 0,4 H/100 6 o =0,4 H/100 0,4 H = 600 H = 600/0,4 H = 6000/4 H = 1.500 m dpal (a) (b)T B = T A - 0,6 H/100 T B = 24 o – 0,6 (1.500/100) T B = 24 o - 0,6 (15) T B = 24 o – 9 o T B = 15 o C
26
2.Tekanan udara TTTTenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas wilayah tertentu AAAAlat ukur : Barometer SSSSatuan : milibar SSSSemakin tinggi tempat maka tekanan makin berkurang IIIIsobar : garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat- tempat di permukaan bumi yang memiliki tekanan yang sama
27
Gradien barometer TTTTekanan udara antara 2 isobar pada jarak lurus 111 km RRRRumus:
28
GRADIEN BAROMETRIK TEKANAN UDARA DAN ANGIN A B C D 950 mb 900 mb 100 km 250 km Berapa Gradien Barometer dari : a)AB b)CD
29
Penyelesaian : *Tekanan Udara (Isobar) A = 900 mb, Isobar B = 950 mb, jadi perbedaan tekanan udara (Isobar A dan B ) = 50 (sebagai di) *Jarak antara A dan B = 100 km (a) GB = di x 111 km/h GB = (50 x 111 km / 100) x 1 mb GB = 55,5 mb Atau GB = (50 : 100 km /111 km) x 1 mb GB = 55,5 mb (b) G B = (50x 111 km/250 km)x 1 mb GB = 22,2 mb Atau GB = (50 : 100 km/111 km) x 1 mb GB = 22,2 mb
30
3. Kelembaban Udara BBBBanyaknya uap air yang dikandung dalam udara AAAAlat ukur : Higrometer UUUUdara dikatakan jenuh jika kelembaban 100%
31
Macam-macam kelembaban KKKKelembaban mutlak (Absolute Humidity) : jumlah uap air yang terdapat dalam 1 m3 udara ( gr/m3 ) KKKKelembaban maksimum (Maximum Humidity) : jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh udara dalam suhu tertentu KKKKelembaban Relatif....
32
Kelembaban Relatif PPPPerbandingan jumlah uap air yang dikandung udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada suhu dan tekanan yang sama RRRRumus:
33
Contoh soal Suatu tempat yang berukuran 2x2x2 m memiliki kandungan uap air sebanyak 320 gr. Berapakah kelembaban absolutnya! Suatu tempat yang bersuhu 25°C memiliki kandungan udara 20 gr/m 3. Jika pada suhu yang sama udara dapat mengandung maksimal 40 gr udara, berapakah kelembaban relatifnya?
34
Penyelesaian 1 2 x 2 x 2 = 8 m 3 320 : 8 = 40 gr/m 3
35
Penyelesaian RH = 50 %
36
4. Perawanan (Cloudness) AAAAwan : kumpulan tetesan air (kristal- kristal es) di dalam udara yang terjadi karena pengembunan/pemadatan udara setelah melampaui keadaan jenuh TTTTitik-titik awan sebenarnya bukan air murni melainkan inti kondensasi yang dikelilingi embun kristal garam
37
Macam-macam awan berdasar tinggi dan bentuk: CCCCirrus (awan tinggi) > 6000 m - Cirrus (Ci) : tipis, spt bulu burung - Cirro stratus (Cs): putih merata spt kelambu - Cirro Comulus (Cc): Spt sisik ikan, gerombolan domba AAAAlto (awan menengah) 2000 – 6000 m - Alto Comulus (A-Cu): spt gumpalan kapas - Alto Stratus (A-St): berlapis-lapis spt pita SSSStrato (awan rendah) < 2000 m - Strato Comulus (St-Cu) : tebal, luas, bergumpal - Stratus (St) : merata, rendah, berlapis-lapis - Nimbostratus (Ni-St): tebal, bentuk tdk teratur, hujan - Nimbocomulus (Ni-Cu): tebal, bergumpal, kelabu hitam
38
5. Hujan PPPPeristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi presipitasi AAAAlat ukur : fluviograf, raingauge, regenmeter, ombrometer IIIIsohyet : garis khayal pada peta yang menghubungkan titik-titik di permukaan bumi yang memiliki curah hujan sama MMMMacam hujan menurut terjadinya: - Hujan Zenithal / konveksi - Hujan Orografis / Relief - Hujan Frontal - Hujan Siklonal - Hujan Muson - Hujan Buatan
39
Hujan Zenithal / Konveksi LULS0º0º 30 o -40 o
40
Hujan Orografis
41
Hujan Frontal Massa Udara Panas Massa Udara Dingin Lintang rendah Lintang Tinggi Daerah Frontal
42
Hujan Siklonal : terjadi karena angin siklon membuat udara naik dan menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi Hujan Muson : hujan yang terjadi karena angin muson membawa uap air ke suatu wilayah Hujan Buatan : Mengumpulkan titik- titik air dengan memberi inti kondensasi di udara, berupa butiran garam, urea dsb
43
Syarat hujan buatan Ada awan comulonimbus ± 2 km tebalnya Ketinggian awan 5000 – 7000 kaki Kecepatan Angin < 8 knot RH ≥ 70 % Titik air pada awan 1,8 – 2 mikron
44
6. Angin Udara yang bergerak dari tekanan maximum ke tekanan minimum Alat ukur kecepatan angin: Anemometer Macam gerakan angin ; Konveksi, Adveksi dan turbulensi
45
Manfaat Angin Menentukan waktu penggarapan tanaman Membantu penyerbukan tanaman Membantu kapal tradisional pergi – pulang melaut Olahraga dan rekreasi
46
Macam-macam Angin Macam angin Angin Lokal Angin darat dan angin laut Angin gunung & angin lembah Angin turun kering (fohn) Angin musim / muson Angin siklon dan anti siklon Angin Tetap Angin Passat dan anti Passat Angin Barat Angin Timur
47
Angin Lokal Angin yang bertiup hanya di tempat- tempat tertentu dan tidak secara kontinyu Angin ini bertiup sebagai akibat dari pengaruh kondisi wilayah sekitarnya
48
Angin Darat + –
49
Angin Laut + –
50
Angin Gunung + –
51
Angin Lembah + –
52
Angin Fohn
53
Nama-nama Angin Fohn di Indonesia Bohorok Deli (Sumut) Kumbang Cirebon Gending Probolinggo Grenggong Pasuruan Brubu Makasar Wambrau P. Biak (Papua)
54
Angin Muson Gerak Semu Harian Matahari 21 Mar 22 Des 22 Sept 21 Juni 23 1/2° LU 23 1/2° LS 0°0° The tropic of cancer The tropic of Capricorn Equator
55
ASIA AUSTRALIA SAM HINDIA SAM PASIFIK JUNI – + ANGIN MUSON TIMUR
56
ASIA AUSTRALIA SAM HINDIA SAM PASIFIK DESEMBER – + ANGIN MUSON BARAT
57
Angin Muson Angin yang bertiup dengan berganti arah tiap 6 bulan sekali Angin Muson timur mendatangkan musim kemarau di Indonesia Angin muson barat mendatangkan musim penghujan di Indonesia
58
Angin siklon dan anti Siklon Angin Siklon angin yang berputar ke arah masuk Angin Anti Siklon angin y berputar ke arah luar
59
Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan SIKLONANTI SIKLON – ++ + + + – ++ + + + – – – –– + – – – –– +
60
Angin Tetap Angin yang bertiup sepanjang tahun dengan arah yang sama Ada tiga angin tetap di muka bumi : Angin Passat dan anti passat, angin barat, angin timur Namun angin tetap ini sering kalah oleh angin lokal
61
Sistem pergerakan angin Global di Muka Bumi ––––––– ––––– ––––– +++++++ +++++++ Khatulistiwa Kutub Selatan Kutub Utara 30 - 40° LS 30 - 40° LU 60° LS Etesia + +
62
Angin Passat (Trade wind) Angin yang bertiup dari zona tekanan maksimun subtropis menuju zona tekanan minimum equator Angin Passat timur Laut belahan bumi utara Angin Passat Tenggara Belahan bumi selatan
63
Angin Anti Passat Angin yang bertiup dari zona tekanan minimum equator menuju zona tekanan maksimum subtropis (di bagian atas dari Angin Passat) 0°0° Pasat Anti Pasat
64
Angin Barat (Westerlies) Angin yang bertiup dari zona tekanan maksimum subtropik menuju zona tekanan minimum sub- arktik Karena pengaruh rotasi maka angin ini berbelok menuju timur sehinga seolah-olah datang dari arah barat
65
Angin Timur (Easterlies) Angin yang bertiup dari zona tekanan maksimum kutub menuju zona tekanan minimum sub-arktik. Karena pengaruh rotasi maka berbelok seolah-olah dari arah timur menuju ke barat Terjadi di sekitar Lintang 60° baik Utara maupun Selatan
66
Angin Daerah Etesia Daerah Etesia : daerah antara 30° LU - 40° LU maupun 30° LS - 40° LS Merupakan perbatasan antara daerah angin Passat dengan angin Barat, sehingga mengalami pengaruh gerakan semu harian matahari. Pada musim dingin bertiup angin Barat dan pada musim panas bertiup angin Pasat Timur Laut (BBU) atau angin Passat Tenggara (BBS)
67
Iklim Matahari Tropis: 23½°LU - 23½°LS Subtropis : 23½°LU/LS - 40°LU/LS Sedang : 40°LU/LS - 66½°LU/LS Kutub : 66½°LU/LS - 90°LU/LS
69
Klasifikasi Iklim menurut Koppen A (Iklim hujan tropis) : Temperatur bulan terdingin > 18°C, CH tahunan tinggi, CH bulanan > 60 mm B (Iklim Kering/Gurun) : CH < Penguapan (evaporasi) C (Iklim Hujan Sedang, Panas) : Temperatur bulan terdingin -3°C sampai dengan 18°C D (Iklim Hujan Salju, Dingin) : Temperatur bulan terdingin kurang dari - 3°C dan temperatur bulan terpanas > 10°C E (Iklim Kutub) : Bulan terpanas temperaturnya < 10°C
70
Kriteria tambahan iklim Köppen : f : tdk ada msm kering, bsh sepanjang th m:musim krg pendek,sisanya lebat sepanjanh tahun w:hujan pada musim panas s :kondisi kering pd musim panas W:kondisi kering pada msm dingin a :msm pns yg terik,suhu rata 2 bln terpanas > 22 o C b :msm pns yg pns,suhu rata 2 bln terpns < 22 o C c :msm pns yg sejuk & pendek 10 o C d :msm dingin yg sngt dingin t bln terdngin < -3 o C h :terik,suhu tahunan rata 2 > 18 o C k :sejuk,suhu tahunan rata 2 < 18 O C
71
Sub divisi Iklim Köppen Af : Iklim hujan tropis Aw : Iklim savana tropis BS : Iklim Stepa BW : Iklim Gurun Cf : Iklim hujan sedang, panas, tanpa musim kering Cw : Iklim hujan sedang, panas, dengan musim dingin yang kering Cs : Iklim hujan sedang, panas, dengan musim panas yang kering Df : Iklim hujan salju, tanpa musim kering Dw : Iklim hujan salju, dengan musim dingin yang kering ET : Iklim tundra EF : Iklim salju
72
Subtipe Iklim A Af : iklim A dengan CH bulanan > 60 mm Aw : iklim A yang memiliki musim kering yang panjang Am : peralihan antara Af dan Aw Af 60 Aw Am CH bulan terkering CH Tahunan 0 1000 40 20 150020002500
73
Iklim Junghuhn Zone panas Zone sedang Zone dingin Zone sejuk 0 m 600 m 1500 m 2500 m Karet, Coklat, tembakau, Karet, Tebu, Jagung, Padi, Kelapa Kopi, Kina, Karet, Teh Kopi, kina, Sayuran, Pinus Lumut 26,3 - 22ºC 22 – 17,1ºC 17,1 – 11,1ºC 11,1 – 6,2ºC
74
Klasifikasi Iklim Schmidt-Fergusson Berdasar pada jumlah bulan basah dan bulan kering Klasifikasi yang jadi acuan (Mohr): - Bulan Kering : CH < 60 mm / bulan - Bulan Lembab : CH 60 – 100 mm / bulan - Bulan Basah : CH > 100 mm / bulan
75
Nilai Q Q = 0 – 14,3% A (Sangat Basah) Q = 14,3 – 33,3% B (Basah) Q = 33,3 – 60% C (Agak Basah) Q = 60 – 100% D (Sedang) Q = 100 – 167% E (Agak Kering) Q = 167 – 300% F (Kering) Q = 300 – 700% G (Sangat Kering) Q > 700% H (Luar Biasa Kering)
76
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata bulan basah Rata-rata bulan kering 14,2% 33,3% 60% 100% 167% 300% 700% A B C D E F G H
77
Tentukan iklim kota “K” menurut klasifikasi Schmidt Ferguson dan Klasifikasi Koppen, berdasar data Curah Hujan berikut ini! Bulan199819992000JumlahRata-rata Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 343 360 200 150 98 75 50 40 112 225 280 310 345 260 275 184 93 61 44 112 153 244 275 322 310 245 175 120 30 0 84 125 200 275 350 Σ Bln Basah Σ Bln Lembab Σ Bln Kering
78
Iklim kota “K” Q = 24 % Iklim kota “K” B (Basah)
79
IKLIM KOTA “K” MENURUT KLASIFIKASI KOPPEN 1.CH bln terkering = 31 mm 2. 31CH tahunan = 2175 mm 31 2175 K Aw Am CH bulan terkering CH Tahunan 0 1000 40 20 150020002500 Af
80
GANGGUAN- GANGGUAN IKLIM
81
1. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) Meningkatnya suhu udara di bumi akibat semakin banyak gas pencemar dalam udara Penyebab : Gas buang dari industri, kendaraan bermotor, rumah tangga. Terutama CO 2 Energi matahari yang sampai Bumi tertahan di atmosfer sehingga membuat panas muka Bumi.
82
Penyebab Pemanasan Global (global warming) CO 2 N2ON2O CH 4 Global Warming Pembakaran hutan / Industri AC / Gas Buang Rumah tangga Asap Kendaraan Bermotor Sampah / bangkai CFC 5
84
Akibat Global warming Kerusakan hutan Meningkatnya badai dan kilat Pengungsian Ketidakmampuan Species untuk beradaptasi terhadap iklim Meningkatnya muka air laut
85
2. El Nino Peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut pantai barat Peru- Equador yang mengakibatkan gangguan iklim secara global Gejala yang terjadi : Kekeringan di Asia dan Afrika
86
3. La Nina Kebalikan dari El Nino, konsentrasi panas terjadi di wilayah Indonesia sehingga angin basah sekitar Pasifik dan Samudera Hindia bergerak ke Indonesia Gejalanya : musim hujan yang lama di Indonesia dan sekitarnya
87
EL NINO.zip EL NINO.zip EL NINO.zip
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.