Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RUANG LINGKUP BIOLOGI. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan pengertian biologi Peserta didik dapat menjelaskan bebagai tingkat organisasi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RUANG LINGKUP BIOLOGI. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan pengertian biologi Peserta didik dapat menjelaskan bebagai tingkat organisasi."— Transcript presentasi:

1 RUANG LINGKUP BIOLOGI

2 Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan pengertian biologi Peserta didik dapat menjelaskan bebagai tingkat organisasi kehidupan Peserta didik dapaat menjelaskan cabang-cabang biologi Peserta didik dapat menentukan cabang biologi yang sesuai untuk mengkaji suatu objek biologi Peserta didik dapat mengetahui manfaat biologi

3 Outline Pengertian Biologi Ciri – ciri sains biologi Ruang lingkup biologi Objek dan permasalahan biologi Cabang-cabang biologi Peranan biologi bagi kehidupan Kerja ilmiah Simbol simbol laboratorium

4

5 Pengertian Biologi Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios = kehidupan, logos = pengetahuan Biologi adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang mahluk hidup Jadi, biologi merupakan ilmu pengetahuan yang paling dekat dengan kehidupan. Biologi merupakan bidang ilmu yang luas, bagian dari IPA serta berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain contohnya fisika, kimia, dan geografi.

6 Ruang Lingkup Biologi Ruang lingkup obyek biologi meliputi seluruh kehidupan yang ada di alam semesta, mulai yang tidak kasat mata sampai yang kasat mata,dari mulai yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks. Ruang lingkup biologi dapat dilihat dari ragam objek, tingkat organisasi, serta tema yang menjadi persoalan yang merupakan kawasan kajian biologi.

7 Objek dan Permasalahan Biologi Objek dan permasalahan yang dikaji dalam biologi adalah makhluk hidup beserta kehidupannya dan faktor- faktor pendukung kehidupannya. Makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Sebagai objek biologi dikelompokkan dalam sistem pengelompokkan yang selalu berkembang, mulai dari sistem pengelompokkan 2 kingdom sampai sistem pengelompokkan 6 kingdom.

8 Sistem Pengelompokkan Makhluk Hidup  Sist. 2 kingdom : Aristoteles Plantae (tumbuhan): eukariotik animalia (hewan) :  Sist. 3 kingdom : Ernest Haeckel. Animalia, Plantae, Prot ista  Sist. 4 kingdom : Herbert Copeland. Plantae, Animalia, Pr otista, Monera Monera (bakteri) : prokariotik*, uniseluler, autotrof atau heterotrof  Sist. 5 kingdom : RH. Whittaker. Plantae, Animalia, Protis ta, Monera, Fungi : saprofit*, eukariotik, uniseluler atau multiseluler

9 Sistem 5 Kingdom dalam Biologi

10

11

12 Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul Atom-atom berikatan membentuk molekul Struktur dan fungsi molekul menyusun komponen-komponen pembentuk sel, yaitu organel Contoh: molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, karbohidrat, air dan ion-ion lain merupakan komponen penyusun membran sel.

13 Organisasi Kehidupan Tingkat Sel Berbagai organel saling berinteraksi satu kesatuan terkecil makhluk hidup yaitu sel Makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (makhluk hidup uniseluler), makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler)

14 Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan

15 Organisasi Kehidupan Tingkat Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang berbeda dan menjalankan fungsi yang sama. Contoh: organ kulit terbentuk oleh beberapa jaringan yang berbeda seperti jaringan epitel,jaringan otot, jaringan darah dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan fungsinya seperti melindungi tubuh.

16 Organisasi Kehidupan Tingkat Sistem Organ Tingkatan organisasi kehidupan pada sistem organ terdiri dari berbagai organ yang saling tersusun membentuk sistem tertentu yang saling berinteraksi. Adanya interaksi berbagai organ dengan tujuan yang sama akan membentuk satu kesatuan fungsional bagi keberlangsungan hidup suatu mahluk hidup.

17 Organisasi Kehidupan Tingkat Organisme (Individu) Pada tingkat ini merupakan kumpulan dari beberapa sistem organ yang saling bekerjasama untuk melakukan suatu fungsi tertentu.

18 Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi Populasi adalah kumpulan sekelompok organisme sejenis di suatu tempat dan waktu yang sama. Contoh sekumpulan manusia di suatu desa/kota, sekumpulan gajah di padang rumput, dan sekumpulan padi di sawah.

19 Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi dari berbagai spesies di suatu waktu dan tempat yang sama. Sebagai contoh suatu sawah terdapat populasi padi, populasi belalang, populasi semut, dan lainnya. Tiap komunitas terdapat interaksi pada antar populasinya.

20 Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem dan Bioma Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik (mahluk hidup) dengan abiotik yang saling berinteraksi membentuk kondisi tertentu. Contoh ekosistem yakni ekosistem sungai, ekosistem pantai, ekosistem hutan, ekosistem sawah, ekosistem tambak Bioma adalah kumpulan ekosistem terestrial yang melingkupi wilayah yang luas yang pada umumnya dipengaruhi oleh iklim regional sehingga terdapat tumbuhan dan hewan khas yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

21 Cabang-Cabang Biologi

22

23 Peranan Biologi Bagi Kehidupan Manusia Sebagai ilmu murni, biologi sangat mendasari berkembangnya ilmu terapan antara lain ;  Bidang Kedokteran  Bidang Pertanian  Bidang Peternakan dan Perikanan  Bidang Industri  Bidang Farmasi

24 Tugas Mandiri 1.Sebutkan dan jelaskan 9 tema dasar dalam biologi! 2.Carilah beberapa contoh/manfaat penerapan ilmu biologi dalam bidang pertanian, makanan, peternakan, dan kedokteran!

25 KERJA ILMIAH

26 Ilmuwan = seseorang yang mempelajari ilmu. Mempelajari ilmu: 1.Membaca 2.Mendengar 3.Mengamati Meneliti 4.Menyentuh 5.Merasakan Meneliti/Menyelidiki dengan cara sistematis dan disertai dengan sikap ilmiah

27 SIKAP ILMIAH 1. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi 2.Mengembangkan keingintahuan 3.Kepedulian terhadap lingkungan 4.Berpendapat secara ilmiah dan kritis 5.Berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan tersebut 6.Bekerja sama 7.Jujur terhadap fakta 8.Disiplin dan tekun

28 SIKAP ILMIAH Ilmuwan harus mempunyai sikap ilmiah: 1.Dapat membedakan antara fakta dengan opini  Fakta: Informasi yang diperoleh dari bukti-bukti pada data.  Opini Pendapat mengenai peristiwa tertentu. Opini dapat berdasarkan fakta atau tidak. Dan berdasarkan fakta pun opini biasanya tidak ada data spesifik.

29 Langkah-Langkah Metode Ilmiah M-O-H-E-K-U 1.Merumuskan masalah 2.Observasi (pengumpulan data-data/teori-teori) 3.Melakukan Hipotesis (dugaan sementara) 4.Melakukan eksperimen (percobaan/pengamatan) 5.Membuat kesimpulan 6.Uji kepada khalayak umum

30 1. Menemukan Masalah Suatu Penelitian dimulai dengan MASALAH Setelah ditemukan masalah maka DIRUMUSKAN Dalam bentuk pertanyaan yang spesifik

31 2. Mengajukan Hipotesis Jawaban sementara dari rumusan permasalahan yang diajukan pada langkah 1 menghasilkan HIPOTESIS (dugaan awal/jawaban sementara terhadap rumusan masalah) biasanya diperoleh setelah mengumpulkan data. KENAPA HIPOTESIS ITU JAWABAN SEMENTARA?

32 3. Merencanakan Percobaan Untuk menjawab jawaban sementara (HIPOTESIS) maka perlu diadakan Percobaan/Eksperimen Untuk menyusun percobaan dibutuhkan Perencanaan 4. Menentukan Alat dan Bahan Percobaan apapun pasti membutuhkan alat dan bahan, untuk digunakan.

33 “PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG” H0 : tidak terdapat pengaruh berbagai dosis pupuk NPK pada pertumbuhan tanaman jagung H1 : terdapat pengaruh berbagai dosis pupuk NPK pada pertumbuhan tanaman jagung Variabel bebas : berbagai dosis pupuk NPK

34 6. Melakukan Percobaan Agar percobaan berjalan dengan lancar dan perolehan datanya akurat maka harus dilakukan dengan. ADIL (HARUS HOMOGEN) Bagaimana kalau tidak homogen?

35 7. Menarik Kesimpulan Data-data yang sudah didapat dari percobaan harus diterjemahkan atau dibuat kesimpulan. KESIMPULAN DAPAT MENDUKUNG HIPOTESIS ATAU TIDAK MENDUKUNG HIPOTESIS HASIL PERCOBAAN TIDAK HARUS SELALU MENDUKUNG HIPOTESIS

36 Pengaruh Cahaya Matahari terhada p pertumbuhan tinggi tanaman kac ang hijau H0 : tidak terdapat pengaruh cahaya matahari terhadap pertu mbuhan tinggi tanaman kacang hijau H1 : terdapat pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuh an tinggi tanaman kacang hijau Variabel bebas : cahaya matahari

37 KARYA TULIS ILMIAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Hipotesis BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Identifikasi Variabel 3.4 Alat dan Bahan 3.5 Prosedur Penelitian

38 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1 Pembahasan BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA KARYA TULIS ILMIAH

39 Baudinette, R.V., Churchill, S.K., Christian, K.A., Nelson, J.E., and Hudson, P.J. 2000. Energy, Water Balance and The Roost Microenvirontment in Three Australian Cave-dwelling Bats (Microchiroptera). Journal of Comparative Physiology B 170: 439-446. Hall, Leslie S. 1989. Rhinolophidae. Fauna of Australia - Volume 1B Mammalia. Diunduh dari http://www.environment.gov.au pada 18 Mei 2017. Baudinette, R.V., Churchill, S.K., Christian, K.A., Nelson, J.E., and Hudson, P.J. 2000. Energy, Water Balance and The Roost Microenvirontment in Three Australian Cave- dwelling Bats (Microchiroptera). Journal of Comparative Physiology B 170: 439-446. Hall, Leslie S. 1989. Rhinolophidae. Fauna of Australia - Volume 1B Mammalia. Diunduh dari http://www.environment.gov.au pada 18 Mei 2017. Baudinette, R.V., Churchill, S.K., Christian, K.A., Nelson, J.E., and Hudson, P.J. 2000. Energy, Water Balance and The Roost Microenvirontment in Three Australian Cave- dwelling Bats (Microchiroptera). Journal of Comparative Physiology B 170: 439-446. Hall, Leslie S. 1989. Rhinolophidae. Fauna of Australia - Volume 1B Mammalia. Diunduh dari http://www.environment.gov.au pada 18 Mei 2017. Penulisan Daftar Pustaka Yang Benar   

40 A. Tata tertib penggunaan laboratorium Memakai baju khusus praktikum (baju lab) saat berada di laboratorium Meja kerja hanya boleh untuk meletakkan alat tulis, buku, bahan dan alat praktiku m Tidak mencoba memegang alat dan bahan yang tidak diperlukan yang ada di labor atorium Tidak makan minum dan merokok dalam laboratorium Pengambilan zat tidak boleh berlebihan Bersihkan alat, meja dan ruangan setelah selesai praktikum Memisahkan sampah padat dan sampah cair. Sisa pengambilan zat sebaiknya dibuang, jangan dimasukkan kembali ke botol asa l untuk menghindari kontaminasi Sebelum meninggalkan ruangan, periksa dengan teliti kembali keadaan di dalam la boratorium PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

41 B. Keselamatan kerja di laboratorium Sebaiknya minum segelas susu sebelum praktikum untuk menetralkan tubuh dari pengaruh kontaminasi zat- zat kimia Kenakan penutup hidung dan mulut, kacamata dan sarung tangan saat menga mbil zat- zat kimia yang mudah menguap dan berbahaya Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang y ang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan Hati- hati saat membawa dan menggunakan alat- alat praktikum yang terbuat dari kaca Gunakan alat bantu seperti pipa kaca, pipet tetes, sendok plastik atau pinset u ntuk mengambil zat- zat atau bahan Bila ada bagian tubuh yang terkena zat kimia, segera basuh dengan air Gunakan obat- obatan P3K bila ada yang terluka PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

42 Segera muntahkan jika ada zat kimia yang masuk ke dalam mulut Jangan mencium zat kimia secara langsung, cara membaui zat adalah mengiba s- ngibaskan tangan kemulut tabung Jika hendak memanaskan tabung reaksi arahkan mulut tabung reaksi tersebut menjauh dari wajaw. Panaskan tabung reaksi tersebut dengan cara digerak- g erakkan sehingga pemanasan tidak pada satu sisi. Bila terjadi kebakaran segera padam kan dengan alat pemadam kebakaran ata u tutup dengan lab tebal yang sudah dibasahi air Cucilah tangan dengan sabun setelah praktikum Jika hendak mencampur larutan dengan zat tambahan yang dapat menimbulk an reaksi, lakukanlah dengan pipet setetes demi setetes melalui bagian pinggir tabung reaksi. B. Keselamatan kerja di laboratorium (lanjutan) PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

43 C. Pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratori um Luka lecet. Bersihkan luka dengan air dingin atau hangat, mengalir dan bukan dicelupkan. Antiseptik sebaiknya ditambahkan untuk membantu membersihkan luka. Diberi betadin, dan ditutup dengan kasa steril kemudian diplester atau dibalut. Luka iris. Luka akibat benda tajam seperti pisau atau pecahan kaca. Bersihkan dengan air matang bersih, diberi obat merah atau antiseptik, dirapatkan dan dibalut, atau ditutup de ngan plester atau kain kasa yang bersih. Luka tusuk. Luka yang disebabkan oleh benda berujung runcing seperti paku, jarum atau tertikam. Luka dibersihkan, ditutup, dan korban dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit u ntuk mendapat suntikan anti tetanus. Luka memar. Luka tertutup dimana kerusakan jaringan dibawah kulit disertai perdarahan yang dari luar tampak kebiruan. Penanganannya dengan kompres air hangat –dingin berg antian, dan meninggikan bagian yang luka. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

44 Luka bakar * Luka bakar akibat zat kimia asam Hapus zat asam dengan kapas atau kain halus, cuci dengan air mengalir sbanyak- sebanya knya, selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%. Cuci lagi luka dengan air, keringkan, ol esi dengan salep lavertan (salep minyak ikan) dan balut dengan kain perban. * Luka bakar akibat zat kimia basa Cuci dengan air sebanyak- banyaknya. Bilas dengan asam asetat 1%. Cuci kembali dengan air. Keringkan, olesi dengan salep boor. Balut dengan kain perban. * Luka bakar karena panas Bila kulit hanya memerah, olesi dengan salep lavertan. Bila sampai terassa nyeri kompres dengan air secepatnya dan bawa ke dokter. Bila luka terlalu besar jangan diberi obat apa pun, tutup luka dengan kain perban dan bawa segera ke dokter. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA C. Pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratori um

45 2. Keracunan melalui mulut - Bila zat hanya sampai dimulut segera kumur- kumur sebanyak- banyaknya - Bila zat tertelan segera muntahkan. Jika tidak bisa muntah pancing dengan minum segelas air yang dicampurkan 2 sendok teh garam dapur atau pancing dengan jari yang dimasukkan ke pangkal tenggorokan hingga dapat muntah - Jika korban pingsan, hindari pemberian sesuatu melalui mulut, segera bawa ke dokter 3. Keracunan zat melalui hidung Bawa si penderita ke tempat yang udaranya segar. Bila korban tidak bernafas, berikan nafas buatan. 4. Mata terkena percikan zat kimia Segera basuh dengan air sebanyak- banyaknya. C. Pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratori um PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


Download ppt "RUANG LINGKUP BIOLOGI. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan pengertian biologi Peserta didik dapat menjelaskan bebagai tingkat organisasi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google