Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDadang Muhammad Hasyim Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
GLIKOSIDA (2021 TA 2020/2021) tim fitokimia FITOKIMIA
2
PENDAHULUAN Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas: gula (glikon) dan bukan gula (aglikon) Bagian aglikon dapat berupa triterpenoid, steroid, flavonoid, antrakuinon, atau golongan senyawa bahan alam lainnya. Bagian glikon dapat berupa glukosa (disebut glikosida), arabinosa (disebut abarabinosida), galakturonat (disebut galakturonosida). Bagian gula ada yang umum (misalnya glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa, dan manosa) dan gula spesifik (misalnya: digitoksosa, sarmentosa, rutinosa).
3
Glikosida dibagi berdasarkan bentuk ikatan aglikon dan glikonnya, yaitu: 1.C-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan C (contoh : barbaloin). 2.O-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan O (contoh : dioscin). 3. S-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan S (contoh: sinigrin). 4. N-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan N contoh: adenosin)
4
barbaloin
5
Apabila aglikon dan glikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Jembatan oksigen yang menghubungkan glikon-aglikon ini sangat mudah terurai oleh: pengaruh asam, basa, enzim, air dan panas. Glikosida berbentuk kristal atau amorf. Glikosida biasanya lebih polar daripada aglikonnya, dan pembentukan glikosida umumnya meningkatkan kelarutannya dalam pelarut polar seperti air atau etanol encer.
6
PERAN GLIKOSIDA Pada tanaman, glikosida berperan sebagai cadangan gula untuk sementara, menjaga diri terhadap hama dan penyakit, dsb. Dari segi biologi, beberapa senyawa glikosida menunjukkan beberapa macam aktifitas biologik, misalnya sebagai pengatur pertumbuhan, protektif, fungisid, memacu atau menghambat kerja enzim dan sebagainya.
8
MACAM-MACAM SENYAWA GLIKOSIDA 1.GLUKOSIDA JANTUNG 2.GLIKOSIDA SIANOGENIK 3.GLUKOSINOLAT 4.GLUKOSIDA TRITERPEN (SAPONIN) 5.GLUKOSIDA ANTRAKUINON
9
1. GLIKOSIDA JANTUNG Disebut juga glikosida steroid Bagian aglikonnya berupa senyawa steroid Secara kimiawi, bagian gula menempel pada posisi tiga dari inti steroid. Struktur steroid ini merupakan turunan sistem cincin tetrasiklik, yaitu 10-13-dimetil-siklopentano-perhidrofenantrena, yang memiliki lingkaran γ-lakton disebut kardenolida, sedang yang mempunyai lingkaran δ- lakton disebut bufadienolida, keduanya terletak pada posisi atom C-17. kardenolida bufadienolida
10
Glikosida jantung memiliki efek kuat terhadap ritme jantung (mempengaruhi irama pergerakan kerja jantung) Glikosida jantung tersebar pada tanaman famili: Scrophulariaceae, Apocynaceae, dan Liliaceae. Contoh senyawa glikosida jantung: digoksin dan digitoksin dari daun Digitalis purpurea atau Digitalis lanata (Scrophulariaceae), Oleandrin (pada Nerii folium), Strophantosid (pada Strophanti semen)
11
digoksin digitoksin Digitalis purpurea
12
EKSTRAKSI Senyawa glikosida jantung tidak larut dalam pelarut non polar. Pada tumbuhan, lipid dan pigmen dihilangkan dengan ekstraksi memakai benzena atau dengan pengendapan menggunakan timbal hidroksida. Kemudian senyawa glikosida jantung paling cocok diekstraksi memakai etanol 70-95% dan metanol panas (Robinson, 1995).
13
PEMISAHAN GLIKOSIDA JANTUNG Cara yang digunakan tergantung pada kerumitan struktur glikosida yang terdapat pada tumbuhan. Misalnya: Glikosida jantung jenis Strophanthus dapat dipisahkan dengan KLT satu arah pada silika gel dengan pengembang etil asetat-piridina-air (5:1:4). Pemisahan kardenolida dalam Digitalis purpurea dilakukan dengan KLT dua arah menggunakan etil asetat-metanol-air (16:1:1) dan kloroform:piridina (6:1)
14
UJI DETEKSI GLIKOSIDA JANTUNG Beberapa senyawa yang mengandung α-β unsaturared lakton juga memberikan hasil yang positif dengan uji di bawah ini : Reaksi lain dari sequiterpen lakton dan glikosida jantung 1. Kedde reaction larutan I : asam 3,5-dinitrobenzoat 2% dalam MeOH, larutan II : KOH 5,7% dalam air. Tambahkan tiap larutan 0,2-0,4 mL ke dalam larutan sampel, dan warna kebiru-biruan sampai ungu akan muncul dalam 5 menit (spesifik menunjukkan adanya kardenolida).
15
2. Baljet reagent larutan I : 1 gram picric acid dalam 100 mL EtOH, larutan II : 10 gram NaOH dalam 100 mL air. Campurkan larutan I dan II, sebelum digunakan tambahkan 2-3 tetes mg sampel, reaksi positif diindikasikan dengan warna orange atau merah 3. Legal reagent Larutan I : 0,5% sodium nitroprussiate dalam air dibuat baru. Larutan II : 0,2 N NaOH. Larutkan 2 mg sampel dalam piridin (2-3 tetes), tambahkan 1 tetes larutan I dan 4 tetes larutan II pada saat bersamaan. Glikosida jantung diidentifikasi dengan adanya warna merah, sedangkan warna pink/merah jambu untuk α-β unsaturared lakton dan beberapa β-Υ lakton. pH harus selalu dikontrol karena mereka mungkin berisomerisasi pada larutan basa
16
Sampel : 1 = digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL) Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin, Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8) Fase diam = plat silika gel 60 F254 Deteksi : semprot dengan Kedde reagent, lalu diamati secara visible
17
visibleUV 365 nm Sampel : 1 = Digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL) Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin, Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8) Fase diam = plat silika gel 60 F254 Deteksi : semprot dengan antimoni (III) klorida (SbCl 3 ) reagent, lalu diamati secara visible dan UV 365 nm
18
2. GLIKOSIDA SIANOGENIK Glikosida sianogenik adalah glikosida yang ketika dihidrolisis kan terurai menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN). Meskipun mengandung nitrogen, tetapi strukturnya sebagai glikosida adalah O-glikosida dan bukan N-glikosida. Bagian gulanya seperti gentiobiosa atau visianosa.
19
Contoh : senyawa amigdalin pada singkong (Manihot esculenta), Laurocerasin (pada Laurocerasi folium), Prunasin (dalam Prunus sp) dan juga terdapat dalam kobis (Brassica olearacea), sawi (Brassica nigra), dan buah-buahan seperti persik, ceri, plum, dan aprikot. -glukosa -glukosidase H2OH2Ohidrolisis + HCN (Manihot esculenta)
20
Pada umumnya deteksi glikosida sianogenik didasarkan pada keberadaan gas HCN yang dibebaskan oleh hasil hidrolidis glikosida sianogenin, baik secara kimiawi maupun oleh enzim endogen dalam sistem tertutup. Glikosida sianogenik dapat diisolasi dan dimurnikan dengan cara umum yang digunakan untuk glikosida tumbuhan lain, namun selama proses isolasi, penting untuk me-non-aktifkan enzim glikosidase yang ada bersama jaringan tumbuhan.
21
Identifikasi glikosida sianogen Identifikasi dengan kertas pikrat Kertas pikrat dibuat dengan mencelupkan potongan kertas saring ke dalam larutan pikrat jenuh (0,05 M) dalam air, yang sebelumnya dinetralkan dengan NaHCO 3 dan disaring, setelah dikeringkan kertas dapat disimpan lama.
22
Percobaan : Beberapa potongan helai bahan uji yang masih segar ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan setetes atau dua tetes air dan toluen dan dilumatkan menggunakan batang pengaduk. Tabung kemudian ditutup kedap dengan gabus yang digantungi kertas pikrat. Inkubasi dilakukan pada suhu 40 o C selama kurang lebih 2 jam. Adanya HCN akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada kertas pikrat dari kuning menjadi coklat kemerahan (merah bata). Apabila reaksi negatif, tabung tersebut tetap disimpan selama 2 hari untuk diamati lagi, apakah HCN dibebaskan secara non enzim.
23
Identifikasi dengan kromatografi kertas Bahan yang diperiksa: kobis (Brassica oleracea), sawi (Brassica nigra) yang hampir busuk. Fase diam: kertas Whatman no 1. Fase gerak: n-butanol-etanol-air (40:11:14) Deteksi: UV 254 Larutan percobaan: bahan segar yang disari dengan alkohol 80% sampai tersari secara pekat (dengan sedikit dilumatkan tapi tanpa pemanasan, saring atau didekanter bagian yang jernih diambil untuk ditotolkan)
24
3. GLUKOSINOLAT Glukosinolat adalah suatu glikosida yang mengandung sulfur dan nitrogen. Aglikonnya adalah isotiosianat yang merupakan turunan alifatik atau aromatik. Senyawa ini selalu ada dalam bentuk glukosinolate (S-glucoside). Apabila sel tanaman dirusak atau jaringan tumbuhan di distilasi uap, maka senyawa tersebut akan dipecah atau diuraikan oleh enzim myrosine (β-thioglucosidase).
25
Contoh : sinalbin dari biji mustard putih (Sinapis alba) dan sinigrin dari biji mustard hitam (Brassica nigra). Sinigrin dan mirosin setelah maserasi ditemukan minyak atsiri 1,3% di dalamnya ada alil isotiosianat, minyak lemak. Glikosinolat juga terdapat dalam Alii sativi bulbus
26
4. GLIKOSIDA SAPONIN Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin (dapat berupa tipe steroid dan tipe triterpenoid). Saponin memiliki bobot molekul yang tinggi. Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloid dengan air yang apabila digojog akan menimbulkan buih yang stabil. Saponin mampu menyebabkan hemolisis darah, bersifat racun bagi hewan, dan banyak digunakan sebagai racun ikan.
27
Contoh : asam glisirizat dari Licorice/akar manis (Glycyrrizha glabra)
28
Pada tumbuhan yang banyak mengandung saponin, sukar untuk memekatkan ekstrak alkohol-air dengan baik, walaupun digunakan penguap putar (rotary evaporator). Uji saponin sederhana adalah dengan mengocok ekstrak alkohol-air dari tumbuhan dalam tabung reaksi dan diperhatikan pembentukan buih yang tahan lama pada permukaan cairan. Saponin juga dapat diperiksa dalam ekstrak kasar berdasarkan kemampuan menghemolisis darah. Saponin jauh lebih polar dibanding sapogenin, sehingga pemisahan dan deteksi mudah dilakukan dengan metode KLT dan pengukuran spektrum.
29
Uji sapogenin : jaringan kering tumbuhan dihidrolisis dengan HCl 1 M selama 2-6 jam, lalu dinetralkan, dikeringkan, diekstraksi dengan eter minyak bumi. Ekstrak diuapkan sampai kering dan residunya dilarutkan dalam kloroform lalu ditentukan spektrum inframerahnya. Larutan itu dipekatkan, lalu di KLT pada silika gel dengan salah satu pengembang, seperti aseton-heksana (4:1), kloroform-karbon tetraklorida-aseton (2:2:1), CHCl 3 -Me 2 CO (4:1), CHCl 3 -EtOAc (1:1), atau heksana-Me 2 CO (4:1). Selanjutnya sapogenin dideteksi dengan pereaksi semprot antimon klorida dalam HCl pekat dan dipanaskan pada suhu 110 C selama 10 menit, hasil positif berupa bercak berwarna merah jambu sampai ungu.
30
5. GLIKOSIDA ANTRAKUINON Glikosida antrakuinon mudah terhidrolisis menjadi aglikonnya, yaitu dihidroksi antrakuinon, trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi antrakuinon. Bentuk glikosidanya jika dipanaskan dalam asam asetat atau larutan HCl encer dalam alkohol (misal 5%) mudah dihidrolisis dalam 1 jam pada suhu 70 C.
31
Contoh : 1. kaskarosida dari kulit kayu pohon kaskara (Rhamnus purshiana, famili Rhamnaceae) 2. barbaloin dari gel/musilago lidah buaya (Aloe vera, famili Liliaceae) 3. sennosida dari senna (Cassia angustifolia dan Cassia senna, famili Leguminosae). (Aloe vera) Cassia angustifolia (Rhamnus purshiana)
33
Biosintesis glikosida Uridyltransferase Enzyme
34
JURNAL PENELITIAN EKSTRAKSI DAN ISOLASI SENYAWA GLIKOSIDA
35
ISOLASI DAN KARAKTERISASI GLIKOSIDA STEROID DARI DAUN Stachytaspheta jamaicensis Linn Vahl.
37
INTRODUCTION
38
1 kg daun segar S. jamaicensis Ekstrak kental EtOH -Pengeringan sampel -Ekstraksi dengan soklet Steroid 1 (1,53 g) (dark yellow oil) Steroid 2 (1,4 g) (dark yellow oil) -Kromatografi kolom -Elusi dengan klorofom: EtOH:Eter (50:30:20) IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA -Spektrum UV -IR -Spektrum NMR -MS
42
INTRODUCTION
52
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.