Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehgina agiana Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
Portofolio Saham dan Pasar Modal Exchange Tranded Fund (ETF) 1.Renti Meilani (181010502252) 2.Ristia Rahmawati (181010505828) 3.Rosdiana(181010502406) 4.Selvi Assiah Zakiah T (181010501903) 5.Silvi Anggraini Dewi(181010503311) 6.Sonta Harianja (181010504778) 7.Sri Hartati (181010506200) 8.Suci Yanatul Fitri(171010551170) Nama Kelompok 4 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2021
2
Sejarah ETF ETF pada awalnya dimulai di negara Kanada pada tahun 1990 di bursa efek Toronto kemudian menyebar negara Amerika Utara lainnya, yaitu Amerika Serikat pada tahun 1993 dan kemudian menyebar luas ke Eropa dengan dimulai pada tahun 1999. Di Indonesia sendiri ETF mulai ada pada tanggal 18 Desember 2007 dengan reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan underlying adalah Indeks LQ 45. Secara sederhana, ETF dapat diartikan sebagai reksa dana yang diperdagangkan di bursa, termasuk di Bursa Efek Indonesia. ETF merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaanya dicatatkan dan diperdagangkan di bursa seperti saham selama jam bursa berlangsung. Menurut Head of Operation and Business Management PT Panin Asset Management Bpk. Rudiyanto, ETF secara global berlatarbelakang dari relative banyaknya produk reksadana yang kinerjanya kalah dari pasar, sehingga diciptakan produk reksa dana yang dikelola secara pasif tetapi kinerjanya sama dengan pasar.
3
JENIS – JENIS ETF 1. ETF Obligasi Merupakan jenis ETF yang termasuk obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi negara bagian dan lokal, atau yang biasa disebut sebagai obligasi daerah. 5. Inverse ETF ETF jenis ini merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan saham dengan mempersingkat saham. 4. ETF Valuta Asing Berinvestasi dalam mata uang fiat berbagai negara seperti Euro atau dolar Amerika Serikat. 3. ETF Komoditas Jenis ETF untuk yang tertarik berinvestasi dalam komoditas termasuk minyak mentah atau emas. 2. ETF Industri Pada ETF ini, dapat melacak industri tertentu seperti teknologi, perbankan, atau sektor minyak dan gas.
4
Perbedaannya adalah sekumpulan produk investasi yang ada dalam ETF biasanya direpresentasikan ke dalam suatu indeks sedangkan reksadana biasanya tidak. Perbedaan ETF dengan reksadana adalah cara membeli dan menjualnya, investor membeli dan menjual unit penyertaan reksadana biasanya lewat bank yang menjadi agen penjual atau langsung ke manajer investasi. Perbedaan ETF dengan Reksadana Konvensional
5
Keunggulan berinvestasi ETF Diversifikasi Keunggulan dari sisi penyebaran risiko investasi (diversifikasi) karena satu unit penyertaan/saham ETF mewakili sekumpulan saham yang ada dalam indeksacuan,, maka pemodal dapat memperoleh gain atau loss yang sama denganindeks acuan (underlying indeks) tanpa membeli seluruh saham yang ada dalam indeks yang menjadi acuan. Likuiditas Karena ETF diperdagangkan di Bursa Efek seperti halnya saham, maka ETF memiliki keunggulan dalam hal likuiditas, artinya pemodal dapat melakukan penjualan unit penyertaan/saham ETF setiap saat sepanjang jam perdagangan bursa. Transparansi ETF merupakan efek yang tercatat dandiperdagangkan di Bursa Efek, maka jenis reksa dana ini memiliki tingkattransparansi yang tinggi. Modal Kecil Jumlah minimum dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi dalam ETF biasanya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah minimum investasi dalam reksa dana biasa karena unit penyartaan/saham ETF diperdagangkan dalam satuan lot yang kecil dapat dicapai oleh investor. Biaya Transaksi Murah pemodal yang melakukan pembelian dan penjualan unit penyertaan/saham ETF harus melalui perusahaan pialang (broker) dan akan dikenakan biaya komisi oleh perusahaan tersebut yang apabila dibandingkan dengan biaya pembelian (subscription) atau pelunasan (redemption) reksadana biasa, maka biaya transaksi unit/saham ETF jauh lebih kecil.
6
Mekanisme Penerbitan ETF di BEI Mekanisme Penerbitan ETF Unit Penyertaan atau saham (ETF) diterbitkan melalui proses yang disebut “Creation Unit”. Proses tersebut dilakukan pada saat investor kelembagaan (institutional investor) dalam hal ini bertindak sebagai sponsor, mendeposit sekumpulan Efek ke dalam ETF dan sebagai gantinya investor tersebut akan menerima Unit Penyertaan/saham ETF dalam satuan jumlah yang ditentukan. Manajer investasi pun harus menawarkan prospektusnya. Setelah dana investor terkumpul, manajer investasi menginvestasikannya ke dalam portofolio yang sesuai dengan ketentuan diprospektusnya. Mekanisme Perdagangan ETF Dalam proses perdagangannya di bursa, terdapat mekanisme “market making” yang dilakukan oleh investor institusi (sponsor) yang memiliki UnitmPenyertaan /saham ETF dalam jumlah besar yang bertindak sebagai “marketmaker”. Hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat likuiditas perdagangan ETFdi bursa. Dengan adanya mekanisme “market maker” ini, maka pergerakan harga Unit Penyertaan / saham ETF di bursa tidak bergerak terlalu jauh dari NAB ETF. Mekanisme Perdagangan ETF di BEI
7
Tempat perdagangan ETF ini terdapat dalam dua pasar yaitu : 1. Pasar Perdana pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham ETF untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi melalui Perantara Pedagang Efek (Broker - Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual Saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran UmumPerdana (Initial Offering / IPO). Disinilah transaksi dilakukan dengan carashort sale yaitu penjualan efek yang belum dimiliki. 1. Pasar Perdana pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham ETF untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi melalui Perantara Pedagang Efek (Broker - Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual Saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran UmumPerdana (Initial Offering / IPO). Disinilah transaksi dilakukan dengan carashort sale yaitu penjualan efek yang belum dimiliki. 2. Pasar Sekunder pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa Efek diperjual belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tetcatat di Bursa, setelah terlaksananya penewaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya. 2. Pasar Sekunder pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di bursa Efek diperjual belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tetcatat di Bursa, setelah terlaksananya penewaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya.
8
Pihak - pihak yang terlibat dalam proses penerbitan dan perdagangan ETF 1. Sponsor 2.Penasihat (advisor ) 3. Regulator 4. Bursa Efek (Stock Exchange) 5. Manajer Investasi (Fund Manager) 6. Bank Kustodian (Trustee) 7. Market Maker 8. Seeding Party 9. Pihak Lain
9
KESIMPULAN ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli. ETF memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk dikembangkan, sebab ETF berpotensi berkembang terhadap investasi apa saja sebagai pokok (underlying). Semua jenis produk investasi pasti berisiko, demikian pula ETF. Investor dapat menerapkan tips-tips berikut dalam memilih reksa dana, yaitu: memperhatikan kemampuan dan riwayat masa lalu penerbit reksa dana; membeli reksa dana yang komposisinya sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan pemodal untuk menghadapi risiko; serta mempelajari prospektus reksadana untuk mengenal produk ini dengan baik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.