Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan"— Transcript presentasi:

1 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan
Present by: Lestari Nur Aini Pendidikan Biologi 6B

2 Kompetensi Dasar: 3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur jaringan dan fungsi organ tumbuhan 4.3 Menyampaikan data hasil pengamatan struktur anatomi jaringan tumbuhan untuk menunjukkan keterkaitan dengan letak dan fungsinya dalam bioproses

3 Pengertian Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan (plant tissue) adalah sekelompok sel tumbuhan dengan fungsi atau struktur yang sama.

4 Jenis – Jenis jaringan M. Primer Asal usul terbentuknya M. Sekunder
Jaringan Tumbuhan Jaringan Meristem Asal usul terbentuknya M. Primer M. Sekunder Posisi pada tubuh tumbuhan M. Apikal M. Interkalar M. Lateral Jaringan Dewasa Fungsi J. Epidermis J. Parenkim J. Penyokong Kolenkim Sklerenkim J. Pengngkut Xilem Floem Jenis – Jenis jaringan

5 Jaringan Meristem Merupakan jaringan embrional
Sel-selnya mempunyai kemampuan membelah diri Sel belum berdiferensiasi/spesialisasi Berdinding tipis Tersusun rapat tanpa ruang antar sel Banyak mengandung protoplasma Vakuola sel sangat kecil bahkan kadang tidak ada

6 Jaringan Meristem Berdasarkan asal-usulnya, meristem dibedakan menjadi: Meristem primer: berkembang secara langsung dari sel-sel embrionik. Meristem sekunder: berkembang dari jaringan dewasa yang telah berdiferensiasi

7 Meristem sekunder merupakan jaringan muda yang tumbuh dari jaringan yang telah dewasa/ yang terlah berdiferensiasi. Meristem primer merupakan jaringan muda dari sel-sel inisial yang disebut promeristem. Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pafa lembaga biji tumbuhan.

8 Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tiga:
Meristem ujung (apikal): jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel inisial, yang berada pada ujung-ujung dari alat tumbuhan. Meristem interkalar : jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel inisial, terdapat diruas-ruas batang. Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan (Graminae) Meristem lateral: jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel inisial, antara bagian alat-alat tumbuhan. Akibatnya tumbuhan akan mengalami pertumbuhan kesamping.

9 Jaringan Dewasa - Definisi dan Ciri-ciri
Jaringan dewasa disebut juga jaringan permanen dan bersifat nonmeristematik. Ciri-ciri: Tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri Sel-sel berukuran lebih besar dibandingkan sel-sel meristem Terdapat ruang antar sel Terkadang sel-selnya telah mati. Sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai dengan fungsinya Sel memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit plasma sel

10 Jaringan Dewasa 1. Jaringan Epidermis (Jaringan pelindung)
Merupakan jaringan yang tersusun dari lapisan sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan. Fungsi : Melindungi bagian dalam tumbuhan. Ciri-ciri: Terdiri satu sel. Memiliki sel yang tersusun rapat. Dinding sel mengandung lignin, kutikula, dan pektin (tergantung habitat) Derivat epidermis : stomata, spina,trikoma, sel kipas, velamen, sel silika, dan sel gabus. Stomata: celah pada jaringan epidermis/ disebut mulut daun. Berfungsi sebagai jalan pertukaran gas. Trikoma: modifikasi epidermis berupa rambut, sisikrambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain.

11 Jaringan Dewasa 1. Jaringan Epidermis -> Derivat Epidermis
Spina: modifikasi epidermis berupa duri. Velamen: lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar udara. Fungsinya mengikat oksigen dan menangkap air yang diperoleh. Velamen umumnya ditemukan pada tumbuhan keluarga Anggrek. Sel Kipas: sel terdapat di bagian adaksial daun. Sel-sel tersusun seperti kipas. Sel kipas berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebih. Silika dan gabus: Fungsi keduanya adalah untuk memperkuat batang, kulit batang menjadi keras, dan untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.

12 Jaringan Dewasa 1. Jaringan Epidermis -> Derivat Epidermis

13 Jaringan Dewasa 2. Jaringan Parenkim
Merupakan jaringan yang memiliki diameter yang sama ke berbagai arah. Terdapat pada akar, batang, daun dan buah: Sel hidup dan aktif Berdinding tipis, bulat, persegi atau panjang Terdapat ruang antar sel Bersifat meristemaik karena sel-selnya dapat membelah diri bahkan ketika dewasa. Pada batang dan akar jaringan parenkim terletak pada korteks dan empulur. Pada buah, terletak diantara xilem dan floem. Memiliki inti sel dan banyak vakuola

14 Jaringan Dewasa 2. Jaringan Parenkim
Dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi: Parenkim asimilasi (klorenkim): mengandung klorofil Parenkim penimbun: mampu menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk padat atau cair di dalam sitoplasma. Parenkim air: mampu menyimpan air. Parenkim penyimpan udara (aerenkim): ruang antar selnya besar. Dibedakan berdasarkan bentuknya: Parenkim palisade, bentuknya panjang dan tegak Parenkim bunga karang, bentuknya seperti bunga karang Parenkim bintang, bentuknya seperti bintang dengan ujung saling berhubungan Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam.

15 Jaringan Dewasa 3. Jaringan Penyokong -> (Sklerenkim)
Terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah dibagian korteks, perisikel, serta diantara xilem dan floem. F; sebagai alat penyokong dan pelindung.

16 Jaringan Dewasa 3. Jaringan Penyokong -> (Sklerenkim)
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, Sklerenkim dikelompokan menjadi: Serabut sklerenkim/fiber; sel-sel yang panjang dan sempit yang berujung runcing. Contoh: serabut yang dibuat karung goni Sklereid: sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat dan bervariasi dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Contoh: tempurung kelapa.

17 Jaringan Dewasa 3. Jaringan Penyokong -> (Kolenkim)
Merupakan jaringan mekanik yang menyokong organ pada saat tumbuh dan berkembang. Tersusun dari Sel hidup Mampu mengadakan aktivitas meristem. Tidak ada ruang antar sel Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin, hemiselulosa, dan tidak berlignin Mampu menghilangkan penebalan dinding. Isi del dapat mengandung kloroplas dan tanin

18 Jaringan Dasar

19 Jaringan Dewasa 5. Jaringan pengangkut (Xilem dan Floem)
Tersusun atas tabung-tabung pembuluh Berfungsi menyokong dan mengangkut air serta garam mineral dari akar menuju bagian atas (daun) Tersusun dari trakeid, trakea, parenkim dan serabut sklerenkim. Floem Struktur mirip dengan xilem Dinding sel mengalami penebalan selulosa dan pektin Mengangkut senyawa organik hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tubuhan Tersusun dari sel buluh tapis, sel pengiring, parenkim floem dan serabut floem

20

21 Jaringan Dewasa 5. Jaringan Pengangkut -> Tipe-tipe Berkas Pengangkut
Berdasarkan letak xilem dan floem, berkas pengangkut dibedakan menjadi: Tipe kolateral: floem berada di luar bagian xilem. Tipe kolateral ini dibedakan menjadi 3, yaitu: kolateral Terbuka, kolateral Tertutup, dan bikolateral. Tipe konsentris, jika xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Ada 2 jenis, yaitu tipe konsentris amfikibral, dan konsentris amfivasal Tipe radial, jika letak xilem dan floem bergantian sesuai dengan jari-jari lingkaran,

22 Struktur dan fungsi jaringan pada Organ tumbuhan

23 Organ pada Tumbuhan - Akar tumbuhan
Vascular cylinder endodermis pericycle phloem xylem cortex epidermis root hair 50 µm b. Vascular cylinder Zone of maturation phloem endodermis water and minerals Casparian strip xylem of vascular cylinder pericycle Zone of elongation c. Casparian strip procambium ground meristem Zone of cell division protoderm root apical meristem protected by root cap root cap a. Root tip

24 Organ pada Tumbuhan - Akar tumbuhan
Akar berfungsi untuk menegakkan tumbuhan dan menyerap air dan garam-garam mineral. Secara umum akar terdiri atas : Tudung Akar berfungsi untuk melindungi promeristem dan membantu penetrasi akar yang tumbuh ke dalam. -> sel Parenkim Epidermis akar (epiblem/ lapisan pilifer) akan berkembang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi untuk absorbsi air dan garam mineral. Korteks, tersusun dari sel-sel parenkim. Dapat berdiferensiasi menjadi eksodermis (ke luar). Sedangkan lapisan dalam korteks akan berdiferensiasi menjadi endodermis. Stele akar terletak di bagian dalam epidermis. Stele terdiri dari perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim.

25 Organ pada Tumbuhan - Batang
Ciri-ciri: Merupakan sumbu tubuh tumbuhan Berbentuk panjang bulat. Tumbuh ke atas menuju cahaya Mengadakan percabangan sepanjang hidupnya Umumnya tidak berwarna hijau. Kecuali pada tumbuhan berumur pendek seperti tumput dan ketika batang masih muda. Fungsi: Menghasilkan dan menyangga daun Tempat menyimpan makanan. Misal, tebu, sagu, aren Alat perkembangbiakan secara vegetatif Alat transportasi

26 Organ pada Tumbuhan -Batang
Batang berfungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. Secara umum Batang memiliki: Epidermis: satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang. Epidermis memiliki berbagai macam modifikasi, yaitu stomata, trikoma, silika, dan sel gabus. Korteks, tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim. Stele (silinder pusat), tersusun atas perikambium (perisikel), parenkim, berkas pengangkut dan empulur.

27 Organ pada Tumbuhan Daun
Ciri-ciri: Mempunyai sifat yang dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti : bangun daun (circumscriptio), ujung daun (apex folii), pangkal daun (basisfolii), pertulangan daun (nervatio), tepi daun (margo folii), daging daun, warna daun. Fungsi: Tempat untuk fotosintesis Tempat menyimpan bahan makanan Respirasi Menyerap energi cahaya matahari Tempat terjadinya transpirasi Tempat terjadinya gutasi

28 Organ pada Tumbuhan Daun

29 Organ pada Tumbuhan - Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan Ciri-ciri bunga lengkap, memiliki: Daun kelopak dan daun mahkota Benang sari (Stamen), penghasil gamet jantan Putik (Pistilum), penghasil gamet betina (ovum)

30 Organ pada Tumbuhan - buah
Buah merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal buah. Dibedakan berdasarkan sifat dinding buah (perikarpium): Buah kering pecah. Contoh: Famili Fabaceae, kedelai) Buah kering tidak pecah. Contoh: padi, jagung Buah berdaging. Contoh: jeruk, mentimun. Perikarpium berdiferensiasi menjadi eksokarpium (lapisan luar dan berwarna), mesokarpium (lapisan tengah yang tebal), dan endokarpium (lapisan tebal berupa selaput yang mengandung sel batu).

31 Organ pada Tumbuhan - biji
Perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Kulit biji berfungsi untuk melindungi embrio dan endospora. Struktur kulit biji, tersusun atas; epidermis, sklereid, sel-sel parenkim, sel kristal dan sel berpigmen. Biji dibedakan menjadi 2 yaitu: Edosperma-> Monokotil Nonendosperma -> dikotil

32 Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna. Pada tahun F. C. Steward melakukan eksperimen dengan menggunakan empulur wortel. Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan mengisolaso bagian tanaman. Dasar teori Kultur Jaringan, yaitu: Sel dari suatu organisme multiseluler dimanapun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot. Setiap sel memiliki potensi genetik seperti embrio. Yang mempu memperbanyak diri dan berdiferensiasi Pada tumbuhan terdapat sel atau jaringan yang masih aktif membelah (meristem dan parenkim)

33 Teknik kultur jaringan
Sterilisasi Pembuatan media Inisiasi Multiplikasi Pengakaran Aklimatisasi

34 Tahapan Kultur Jaringan

35 Soal UN Soal UN tahun 2011 Soal UN tahun 2012

36 Soal UN tahun 2013 Soal UN tahun 2014

37 Soal UN tahun 2015

38 Referensi Safitri, Ririn. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Alam untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta; Pusat Perbukuan Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta; Erlangga, Amin, Mohamad. Biologi SMA/MA. Jakarta; Bumi Aksara, 2009.


Download ppt "Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google