Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELOMPOK 6: ARTHROPODA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELOMPOK 6: ARTHROPODA."— Transcript presentasi:

1 KELOMPOK 6: ARTHROPODA

2 NAMA KELOMPOK ADIBAH ZHAFIRAH AL REGINA PONNO DEAN ZURIEL PASAMBOAN
1 3 REGINA PONNO DEAN ZURIEL PASAMBOAN 2 4 FEBRIAN VALENTINO

3 A. PENGERTIAN ARTHROPODA
Arthropoda adalah filum dalam kingdom Animalia yang anggotanya terdiri dari hewan berbuku-buku atau beruas-ruas. Dari pengertian tersebut, udah jelas bahwa yang membedakan anggota filum ini dengan filum lainnya terletak pada tubuhnya yang bersegmen/berbuku-buku/hewan beruas. Hewan berbuku-buku (arthropoda) maksudnya adalah hewan yang beruas. Hewan ini biasanya punya kaki lebih dari satu. Salah satu contohnya adalah lipan atau kelabang. Artropoda adalah avertebrata dengan tubuh bersegmen dan kaki berbuku-buku. Anggota-anggota tubuh membentuk suatu eksooskeleton, yang utamanya terdiri atas kitin α, salah satu turunan dari glukosa. Kutikula krustasea juga mengalami biomineralisasi dengan kalsium karbonat. Suatu kelompok hewan lain, tetrapoda, memiliki anggota tubuh berbuku-buku, tetapi tetrapoda adalah vertebrata dan karenanya memiliki endoskeleton

4 B. KLASIFIKASI ARTHROPODA
Artropoda umumnya diklasifikasikan dalam lima upafilum, yang salah satunya telah punah. Trilobitomorpha adalah upafilum yang terdiri atas banyak spesies laut yang telah punah. Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera, yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada laba-laba telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun. Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan hexapoda. Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya. Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang dinamakan Uniramia, meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan yang lebih dekat antara hexapoda dan crustace.

5 Arachnoidea

6 C.KARATERISTIK ARTHROPODA
Subfilum Trilobitomorfa Subfilum trilobitomorfa atau trilobita merupakan kelompok dari artropoda yang hidup di laut dan sudah punah. Kelompok ini tersebar pada periode Cambrian dan Ordovician, namun ketika masuk ke periode Palezoik kelompok ini mengalami kepunahan. Secara morfologi, subfilum Trilobita memiliki eksoskeleton yang berkapur. Tubuhnya berbentuk oval pipih dan terbagi menjadi bagian kepala-badan (Cephalon), sepasang antenna, mata majemuk, pelengkap biramus, toraks yang terhubung dengan anggota tubuh biramus, dan segmen terminal (pygidium). Ukuran tubuhnya diketahui memiliki rentang 10—76 cm.

7 Subfilum Chelicerata Subfilum Chelicerata memiliki dua segmen tubuh (cephalotorax dan abdomen), tidak memiliki antenna namun memiliki enam pasang bagian tambahan. Bagian tambahan yang paling depan disebut chelicerae yang umumnya termodifikasi menjadi penjepit atau taring. Pasangan selanjutnya disebut pedipalps yang biasanya telah termodifikasi. Empat pasang tambahan di bagian posterior biasanya digunakan untuk berjalan. Subfilum Chelicerata umumnya ditemukan di daerah terestrial dengan kelas-kelas yang ada di bawahnya antara lain Kelas Merostomata, Arachnida, dan Pygnogonida. Kelas Metostomata terdiri dari dua kelompok hewan yang hidup di laut yaitu Eurypterid dan Horsehoe crabs. Eupteryd telah mengalami kepunahan, diketahui ukurannya sekitar 3 m. Morfologi yang dimilikinya menunjukkan bahwa kelompok euptryds memakan banyak jenis makanan. Sebagiannya hidup secara amfibi. Sedangkan kelompok yang satunya yaitu horsehoe crab memiliki jumlah yang sangat sedikit di alam. Kelompok ini memakan invertebrate berukuran kecil Subfilum Crustacea Anggota dari subfilum ini kebanyakan hidup di laut namun ada juga yang di air tawar. Individu seperti lobster, kepiting, udang karang, serta teritip tergolong ke dalam subfilum crustacea. Anggota yang masuk ke dalam subfilum ini terdiri dari dua pasang antenna, sepasang mandibula, sepasang mata majemuk, sepasang maxillae yang ada di kepalanya dan diikuti dengan sepasang bagian tambahan pada masing-masing segmen tubuhnya. Subfilum crustacea memiliki bagian tubuh kepala, thoraks, dan abdomen. Untuk sistem pernapasannya, menggunakan insang.

8 Subfilum Myriapoda Pada subfilum Myriapoda, seluruh anggotanya memiliki tubuh yang bersegmen, anggota badan yang bersegmen, serta terdapat lapisan kitin (eksoskeleton). Namun, subfilum myriapoda memiliki kaki dengan jumlah yang sangat banyak. Jika kamu pernah melihat hewan kaki seribu, hewan tersebut masuk ke dalam subfilum ini loh!. Hewan yang tergolong subfilum myriapoda memiliki sepasang antenna dan simple eyes. Mereka hidup di terrestrial dan bisa ditemuka di lingkungan seperti hutan, halaman rumput, serta gurun Subfilum Hexapoda Seperti yang ditemukan pada arthropoda lainnya, anggota subfilum hexapoda memiliki tubuh yang bersegmen dan eksosekeleton yang tersusun dari kitin. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Hexapoda memiliki enam kaki, sebagian anggotanya tidak memiliki sayap. Umumnya kelompok ini hidup di lingkungan air tawar

9 D. HABITAT ARTHROPODA Cara hidup untuk Arthropoda ini pun sangat beragam, terdapat yang hidup bebas, parasit, komensal, atau juga simbiotik. Dilingkungan kita sendiri, sering dijumpai kelompok hewan ini, contohnya saja seperti kupu-kupu, capung,  nyamuk, lalat, semut,belalang, serta lebah. Habitat penyebaran Arthropoda ini juga sangat luas. Terdapat yang berada di gurun pasir, di laut, air tawar,  serta padang rumput.

10 E. REPRODUKSI ARTHROPODA
Reproduksi arthropoda ini bisa atau dapat berlangsung dengan secara seksual atau juga aseksual. Secara seksual itu melalui proses paedogenesis, yakni reproduksi dengan pembuahan oleh hewan jantan serta biasanya terjadi pada individu muda. Sedangkan untuk reproduksi aseksual dengan melalui proses partenogenesis yakni reproduksi itu tanpa pembuahan oleh hewan jantan.

11 F. PERANAN ARTHROPODA Beberapa hewan yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai peranan dalam kehidupan manusia. 1) Crustacea – Sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi Contoh: udang, kepiting, lobster. – Sebagai sumber makanan ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton. 2) Myriapoda Membantu proses penguraian sampah organik, karena kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan. 3) Arachnida Umumnya Arachnida merugikan, karena: – Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak – Sarangnya menyebabkan rumah menjadi kotor. Contoh: laba-laba 4) Insekta Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh karena itu peranannya dalam kehidupan manusia juga beragam.

12 G. PERANAN ARTHROPODA YANG MENGUNTUNGKAN DAN MERUGIKAN
a) Menguntungkan * Menghasilkan sesuatu yang berguna bagi manusia. Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera. * Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh: kupu-kupu, lebah. * Sebagai musuh alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun. * Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak. * Sebagai media pengobatan berbagai penyakit. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi berbagai macam penyakit, dan telah terbukti dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, salah satunya adalah teknik Aphiterapi, yaitu terapi menggunakan media lebah. * Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan. b) Merugikan * Sebagai vektor (agen penular) berbagai penyakit Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah. * Merusak tanaman budidaya Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.

13 H. CIRI-CIRI ARTHROPODA
Tubuh beruas-ruas. Tubuh hewan arthropoda beruas-ruas karena terdapat tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (thorax), dan badan belakang/perut (abdomen). Pada bagian kepala dan dada hewan arthropoda menyatu. 03 Sistem organ tubuh sudah lengkap 01 Sistem organ tubuh dalam hewan arthropoda sudah lengkap, hal ini berarti sudah memiliki sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi (pengeluaran), sistem saraf, dan sistem reproduksi. Tipe pemakan herbivora atau karnivora 02 04 Struktur tubuk termasuk simetri bilateral Berdasarkan tipe pemakannya, hewan arthropoda memiliki tipe herbivora dan karnivora. Tipe herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan, sedangkan karnivora adalah hewan yang dapat mempertahankan hidupnya dengan memakan daging. Berdasarkan pembagian bentuk tubuh, hewan invertebrata terdiri dari dua jenis, yaitu simetri radial dan simetri bilateral. Simetri bilateral adalah kondisi hewan yang apabila tubuhnya dibagi menjadi bagian yang sama, bagian sisi kanan dan kiri akan terbagi sama.

14 H. CIRI-CIRI ARTHROPODA
Ada kerangka luar Sistem saraf tangga tali 5 Kerangka luar pada tubuh hewan arthropoda memberikan bentuk dan berguna melindungi tubuh. Bentuk kerangka luar pada hewan arthropoda bisa disebut sebagai cangkang. Kerangka tubuh pada hewan arthropoda akan disesuaikan dengan bentuk dan ukuran arthropoda. Jadi, setiap hewan arthropoda mengalami pertumbuhan kerangka luar tubuh akan berganti sesuai bentuk tubuh. 7 Sistem saraf pada hewan arthropoa adalah sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali adalah saraf yang membentuk serabut memanjang pada bagian bawah (ventral) tubuh. Dengan struktur tubuh hewan arthropoda yang beruas-ruas, serabut saraf membentuk simpul yang disebut ganglion. Habitat di darat, air tawar, dan laut Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Pada hewan arthropoda, sistem peredaran darah terbuka, hal ini berarti darah yang mengalir ke seluruh tubuh hewan ini tidak melalui pembuluh kapiler darah. Adapun darah pada hewan arthropoda berwarna biru. Warna biru pada darah hewan arthropoda dipengaruhi pigmen respirasi hemosianin. 8 Ciri-ciri hewan arhropoda yang paling mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah dapat atau mudah ditemukan di darat, air tawar, dan laut. 6

15 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "KELOMPOK 6: ARTHROPODA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google