Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INDIKATOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INDIKATOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN"— Transcript presentasi:

1 INDIKATOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN
IMMY SUCI ROHYANI

2 PEGERTIAN Pada dasarnya kata indikator adalah istilah yang menjadi dasar dari suatu pernyataan atau teoritis. Menurut WHO, pengertian indikator adalah sesuatu untuk menentukan berbagai variabel, yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

3 PENGERTIAN Menurut Lawrence Green, pengertian indikator adalah petunjuk yang mengindikasikan atau menyatakan kondisi tertentu, sehingga berfungsi untuk mengukur perubahan yang terjadi. Menurut Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan, US, pengertian indikator adalah sebuah statistik dan hal yang normatif yang membantu dalam penilaian yang ringkas, komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi tertentu.

4 PENGERTIAN Pengertian indikator adalah alat ukur untuk menilai suatu variabel. Indikator memiliki hubungan yang erat dengan variabel. Adapun yang dimaksud dengan variabel adalah objek penelitian atau fokus penelitian yang memiliki variasi nilai. Contoh variabelnya adalah tingkat kekeruhan air dimana nilai kekeruhan air tersebut pasti beragam tergantung dari air yang menjadi sampelnya.

5 KEGUAAN indikator sebagai batas atau penanda terjadinya perubahan dari nilai kekeruhan tersebut contoh indikatornya adalah jumlah mikroba yang ada di dalam air, banyaknya partikel tersuspensi, nilai NTU dengan alat turbidimeter, serta warna air yang kotor dan tidak transparan.

6 FUNGSI Dari contoh indikator tersebut, dapat menilai secara jelas apakah variabel tersebut tercapai dalam penelitian. fungsi indikator adalah memberikan pedoman untuk mengetahui dan menunjukkan suatu pertanda terhadap apa yang menjadi tolak ukur nilai dari suatu variabel.

7 Fungsi Indikator Sebagai penanda terjadinya perubahan dan bersifat tetap. Sebagai pedoman untuk menyusun alat ukur. Untuk memberikan penilaian secara jelas. Dengan menggunakan indikator, maka perhitungan dan analisis untuk variabel dapat dijawab secara ilmiah karena menggunakan indikator tertentu sehingga nilai yang didapat dapat diukur secara jelas bukan hanya berdasarkan hipotesis atau teoritis semata. Sebagai langkah strategis untuk memperoleh nilai yang dicapai. Sebagai dasar dalam mengembangkan suatu kegiatan.

8 Jenis dan Contoh Indikator
Penggunaan istilah indikator banyak digunakan di berbagai jenis bidang. Indikator dalam bidang tertentu memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Jenis dan contoh indikator adalah sebagai berikut:

9 Indikator Asam Basa Penggunaan indikator asam basa ini memberikan petunjuk apakah larutan tersebut asam atau basa melalui warna tertentu. Adapun contoh indikator asam basa ada yang terbuat dari bahan alami maupun sintesis. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk indikator asam basa adalah: KERTAS LAKMUS Penggunaan indikator ini sangat mudah dan gampang diidentifikasi asam basanya. Hal tersebut dilakukan dengan mencelupkan kertas lakmus merah atau biru kepada larutan yang hendak diukur, kemudian amati perubahan warna yang terjadi.

10 Indikator Asam Basa Jika warna kertas lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi biru, maka larutan tersebut bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah setelah dicelupkan ke dalam larutan, maka larutan tersebut teridentifikasi larutan asam. Adapun jika warna kertas lakmus merah atau biru setelah dicelupkan ke dalam larutan tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat netral (tidak asam maupun basa). Kelemahan dari penggunaan kertas lakmus sebagai indikator adalah validitasnya rendah karena tidak terukur secara nilai.

11 Indikator Asam Basa Indikator universal adalah salah satu indikator asam basa dengan validitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi. Warna yang ada pada indikator universal ini lebih beragam dan bervariasi yang dapat menunjukkan nilai pH 1-14. Media yang digunakan untuk indikator universal ini bisa menggunakan kertas indikator universal atau dapat menggunakan larutan indikator universal dengan meneteskan larutan tersebut pada larutan yang ingin diuji. Warna yang terlihat dari indikator universal tersebut kemudian dibandingkan dengan warna standar yang biasa ada di dalam daftar indikator asam basa.

12 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Adanya indikator keberhasilan pembangunan ekonomi berguna untuk pedoman bagaimana mengatasi masalah ekonomi, seperti pengangguran dan kemiskinan. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah: Indikator moneter: contohnya adalah pendapatan per kapita dan kesejaheraan ekonomi bersih. Faktor pendapatan per kapita dan kesejahteraan ekonomi bersih yang tinggi dalam suatu negara, maka berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan ekonominya.

13 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Indikator non moneter: bergantung kepada indikator sosial dan indeks kualitas hidup. Dalam hal ini ruang lingkup satu keluarga akan berpengaruh terhadap keberhasilan ekonomi. Indikator sosial dapat dilihat dari tingkat harapan hidup, konsumsi protein hewani per kapita. Adapun indeks kualitas hidup dapat dilihat dari angka kematian bayi, dsb. Indikator campuran: contohnya adalah indikator Susenas dan indeks pembangunan manusia. Yang termasuk dalam indikator Susenas adalah tingkat pendidikan, kesehatan, angkatan kerja, wisata, dsb sedangkan indeks pembangunan manusia diukur dari tingkat harapan hidup, tingkat baca huruf, dan pendapatan real per kapita.

14 ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
kegiatan untuk menentukan apakah suatu hal terkait lingkungan dan ekologi dalam keadaan baik atau tidak dan juga dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan ekologi serta mahkluk hidup di dalamnya. Subjek yang dianalisis bisa bermacam-macam, misal: kualitas air, tanah, udara, bangunan, tanaman, dan sebagainya.

15 TUJUANNYA Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan Melindungi lingkungan terhadap dampak dari setiap perilaku yang dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan ditingkat pusat dan daerah Memperoleh informasi tentang besarnya masalah yang ada dan langkah-langkah pengendaliannya Menentukan besar kecilnya masalah, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang berkaitan dengan lingkungan

16 ISTILAH PENTING ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
Baku Mutu Lingkungan (BML) di artikan sebagai ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada danatau unsur pencemar yang ditenggang beredaanya dalam suatu smberdaya tertentu sebagai unsur lingkuan hidup Baku Mutu Lingkungan (Environmental Quality Standart), atau biasa disingkat dengan BML, berfungsi sebagai suatu tolok ukur untuk mengetahui apakah telah terjadi kerusakan atau pencemaran lingkungan

17 Kegunaan BML Sebagai alat evaluasi bagi badan-badan yang berwenang atas mutu lingkungan suatu daerah atau kompartemen tertentu Berguna sebagai alat penataan hukum administratif bagi pihak- pihak yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, seperti perusahaan industri, usaha agribisnis, perikanan, peternakan, dan lain-lain untuk mengontrol tingkat kecemaran, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya preventive. Dapat berguna bagi pelaksanaan AMDAL yang merupakan konsep pengendalian lingkungan sejak dini. Sebagai alat kontrol untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan perizinan. sebagai hukum administratif. Dapat berguna bagi penentuan telah terjadinya pelanggaran hukum pidana, terutama dalam penentuan pelanggaran delik formal. Bilamana ketentuan BMLH dilanggar.

18 Nilai Ambang Batas (NAB)
Batas tertinggi (maksimum) dan terendah (minimum) dari kandungan zat-zat, mahkluk hidup atau komponen-komponen lain yang diperbolehkan dalam setiap interaksi yang berkenaan dengan lingkungan, khususnya yang berpotensi mempengaruhi mutu tata lingkungan hidup atau ekologi

19 Threshold Limit Values (TLV) atau Nilai Ambang Batas
TLV adalah besarnya konsentrasi suatu bahan kimia diudara yang diijinkan memapar masnusia secara continue, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan bagi tubuh. Ada 3 kategori TLV, yaitu: TLV-TWA (Thershold Limit Value-Time Weighted Average) merupakan besarnya konsentrasi suatu bahan kimia diudara yang diijinkan memapar manusia secara continue selama 8 jam setiap hari, 40 jam dalam satu minggu, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh.

20 Threshold Limit Values (TLV) atau Nilai Ambang Batas
TLV-STEL (Thershold Limit Value-Short Term Exposure Limit) merupakan besarnya konsentrasi yang diijinkan dari suatu bahan kimia, memapar pekerja secara terus-menerus dalam waktu singkat (15 menit), tanpa menyebabkan suatu cidera, iritasi yang hebat, efek kronis terhadap jaringan lunak, efek membius. Diperbolehkan tidak lebih dari 4 kali pemaparan, dengan sedikitnya istirahat 60 menit disetiap periode pemaparan, asalkan TLV-TWA harian tidak terlampaui. TLV-Ceiling (Thershold Limit Value-Ceiling) merupakan batas paling maksimum. Konsentrasi yang tidak boleh dilanggar, dan seketika itu juga harus diambil tindakan.

21 NOAEL (No Observed Adversed Effect Level/ Efek Buruk yang Tidak Teramati).
NOAEL adalah konsentrasi atau dosis terbesar suatu zat kimia yang dapat menimbulkan efek buruk yang tidak teramati dalam sebuah populasi uji NOAEL merupakan landasan pengkajian risiko dan merupakan dasar untuk menetapkan dosis paparan pada manusia yang masih dapat ditoleransi oleh kesehatan

22 LOAEL (Lowest Observed Adversed Effect Level/ Tingkatan Efek buruk terendah yang teramati)
LOAEL merupakan dosis/konsentrasi terendah suatu zat kimia yang ditemukan melalui percobaan atau observasi dan dapat menyebabkan efek buruk pada organisme dalam kondisi pernapasan yang kuat Jika NOAEL tidak dapt diukur, LOAEL dapat digunakan untuk menurunkan tingkat paparan pada manusia yang dapat ditoleransi oleh kesehatan

23 Tolerable Weekly Intake (TWI)
Asupan mingguan yang dapat ditoleransi atau biasa disebut TWI merupakan perkiraan jumlah per unit berat badan dari zat yang berpotensi berbahaya atau kontaminan dalam makanan atau air yang dapat dicerna seumur hidup tanpa risiko efek kesehatan yang merugikan.

24 Acceptable Daily Intake (ADI)/ asupan harian
jumlah maksimum bahan kimia yang dapat dikonsumsi setiap hari seumur hidup tanpa risiko kesehatan yang berarti, dan didasarkan pada asupan tertinggi yang tidak menimbulkan efek samping yang dapat diamati Asupan harian yang dapat diterima tubuh adalah jumlah maksimum bahan tambahan pangan (BTP) dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

25 INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
Pengukuran kualitas lingkungan secara umum dilakukan secara parsial berdasarkan media, yaitu air, udara, dan lahan sehingga sulit untuk menilai kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah bertambah baik atau sebaliknya. Salah satu cara untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah dengan menggunakan indeks. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan periode tertentu

26 Studi-studi tentang indeks kualitas lingkungan
Yale University dan Columbia University yang menghasilkan Environmental Sustainability Index (ESI), Virginia Commonwealth University yang menghasilkan Environmental Quality Index (EQI) Yale University dan Columbia University yang berkolaborasi dengan World Economic Forum dan Joint Research Center of the European Commission yang menghasilkan Environmental Performance Index (EPI). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadopsi Environmental Quality Indeks (EQI) untuk mengukur kondisi lingkungan di Indonesia. Selain karena lebih sederhana dan mudah dipahami, juga karena data yang tersedia relatif lengkap dan kontinu.

27 Environmental Quality Index (EQI)
pada dasarnya mengukur kecenderungan kualitas atau kondisi lingkungan dari media air, udara, dan lahan, beban pencemar toksik, perkembangbiakan burung (keanekaragaman hayati), dan pertumbuhan penduduk. Indikator dan parameter ditetapkan oleh komite teknis yang dibentuk oleh tim penyusun EQI. Komite ini terdiri dari para pakar, serta wakil-wakil dari pemerintah negara bagian dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Penetapan bobot pada awalnya dilakukan dengan tehnik Delphi, yaitu berdasarkan pendapat dari akademisi, industriawan, LSM, dan pemerintah negara bagian. Selanjutnya hasil survey tersebut diagregasikan menjadi bobot rata-rata  untuk setiap indikator dan parameter.

28 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Konsep IKLH, seperti yang dikembangkan oleh BPS, hanya mengambil tiga indikator kualitas lingkungan yaitu kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan. Berbeda dengan BPS, IKLH dihitung pada tingkat Kabupaten/Kota sehingga dapat menghasilkan indeks tingkat Provinsi.

29 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Perbedaan lain dari konsep yang dikembangkan oleh BPS dan VCU adalah setiap parameter pada setiap indicator digabungkan menjadi satu nilai indeks. Ada keseimbangan antara indikator yang mewakili green issues (isu hijau) dan brown issues (Isu coklat). Isu hijau merupakan pembagian pendekatan pengelolaan lingkungan hidup yang menangani aspek aspek konservasi atau pengendalian kerusakan lingkungan hidup. Isu hijau hanya mewakili satu indikator dalam IKLH yaitu tutupan hutan, hal ini membuat bobotnya lebih besar dibanding indikator lainnya. Isu coklat mewakili isu pencemaran lingkungan hidup yang pada umumnya berada pada sektor industri dan perkotaan.


Download ppt "INDIKATOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google