Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTaufik Hidayat Telah diubah "2 tahun yang lalu
1
TUTORIAL STATIC ROUTING YANG MENGHUBUNGNGAN 2 ROUTER MIKROTIK Nama : Taufik Hidayat Prodi : Teknik Elektro NIM : 201812009 Sekolah Tinggi Teknik Pati 2021
2
Pada gambar topology di atas bisa dilihat bahwa terdapat 2 router mikrotik (R1 dan R2) yang saling terhubung pada port interface ether1 masing-masing router, dan port interface ether2 masing-masing outer terhubung ke PC client (local network). Pada studi kasus ini kita hanya akan belajar mengonfigurasi kedua router tersebut agar PC client yang berada di bawah masing-masing router dapat ter koneksi satu sama lain tanpa ter koneksi ke internet, ini dikarenakan pada topology diatas hanya ada 2 buah router mikrotik dan 2 PC client tanpa modem.
3
Sebelum mengonfigurasi static routing pada kedua router, tentunya kita harus melakukan konfigurasi dasar terlebih dahulu. saya asumsikan kamu sudah mengerti dan paham mengenai konfigurasi dasar router mikrotik karena di sini saya tidak akan menjelaskan secara detail mengenai konfigurasi dasarnya. [admin@MikroTik] > /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1 [admin@MikroTik] > /ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 [admin@MikroTik] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade Konfigurasi Router Mikrotik R1 Konfigurasi Router Mikrotik R2 [admin@MikroTik] > /ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 [admin@MikroTik] > /ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether2 [admin@MikroTik] > /ip route add gateway=192.168.1.1 [admin@MikroTik] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
4
Sekarang kita harus mengkonfigurasi IP Address untuk masing-masing PC clientnya, konfigurasi parameter seperti IP Address, Netmask dan Gateway dengan detail sebagai berikut. Konfigurasi PC1. IP Address = 192.168.10.2 Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.10.1 Konfigurasi PC2. IP Address 192.168.20.2 Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.20.1
5
Kalau menggunakan GNS3, maka perintah untuk mengkonfigurasi IP Address, Netmask dan Gateway pada setiap PC clientnya seperti ini. Dengan konfigurasi tersebut. R1 dengan R2 sudah dapat saling berkomunikasi (ping reply), dan PC2 yang berada di bawah R2 sudah berhasil ping reply ke PC1 yang berada di bawah R1. Namun, PC1 yang berada dibawah R1 belum berhasil ping reply ke PC2 yang berada di bawah R2. Lho kok bisa seperti itu? Bisa! ini dikarenakan pada R2 kita sudah menambahkan gateway dengan parameter Dst. Address 0.0.0.0/O dan gateway 192.168.1.1 jadi semua IP Address yang berada di bawah / di atas router R1 bisa dijangkau oleh router R2. Untuk lebih jelasnya. mari kita lihat tabel routing di kedua router tersebut. PC1> ip 192.168.10.2 255.255.255.0 192.168.10.1 PC2> ip 192.168.20.2 255.255.255.0 192.168.20.1
6
Tabel Routing Router Mikrotik R1 Tabel Routing Router Mikrotik R2 [admin@MikroTik] > /ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.1 ether1 0 1 ADC 192.168.10.0/24 192.168.10.1 ether2 0 [admin@MikroTik] > /ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 A S 0.0.0.0/0 192.168.1.1 1 1 ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.2 ether1 0 2 ADC 192.168.20.0/24 192.168.20.1 ether2 0
7
Dari kedua table routing di atas, bisa dilihat bahwa table routing di router mikrotik R2 sudah lengkap, itulah sebabnya kenapa PC2 sudah berhasil ping reply ke PC1. Namun. PC1 belum berhasil ping reply ke PC2, ini dikarenakan table routing pada router mikrotik R1 belum lengkap, sehingga ketika ada packet data yang akan menuju ke network 192.168.20.0/24 yang merupakan Remote Network dan R1 tidak bisa diteruskan ke tujuan oleh router RL Untuk itu kita perlu menambahkan entry route secara manual di dalam table routing router R1, entry route ini digunakan sebagai acuan oleh router R1 untuk memetakan rute mana yang harus ditempuh ketika ada packet data yang akan menuju suatu network. Proses menambahkan entry route secara manual ini disebut juga dengan teknik static routing, dimana sang administrator harus menambahkan entry route secara manual ke dalam tabel routing pada router.
8
Konfigurasi static routing pada R1 caranya cukup mudah, kita hanya perlu menambahkan rule baru dengan parameter Dst. Address yaitu diisi dengan IP network yang akan dituju, dan Gateway yaitu IP Address router yang dilewati. [admin@MikroTik] > /ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=192.168.1.2 [admin@MikroTik] > /ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.1 ether1 0 1 ADC 192.168.10.0/24 192.168.10.1 ether2 0 2 A S 192.168.20.0/24 192.168.1.2 1 Sekarang coba kamu test ping dan PC1 ke IP Address PC2, seharusnya sudah berhasil mendapatkan ping reply. Apabila sudah berhasil ping reply berarti konfigurasi static routing di kedua router berjalan dengan baik.
9
Referensi Tutorial Konfigurasi Static Routing di Router Mikrotik (Studi Kasus 2) - Tutorial Jaringan Komputer - Configure Your Knowledge. (2017). Diambil 1 Juli 2021, dari https://www.tutorialjaringan.com/2017/10/tutorial-konfigurasi- static-routing-di-router-mikrotik23.html
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.