Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Medical Reppresentative
Pemateri : apt. Hendri Rohmad Setiawan, S.Farm
2
Kebanyakan orang belum mengetahui profesi yang satu ini
Kebanyakan orang belum mengetahui profesi yang satu ini. Padahal karena merekalah Dokter (prescriber) ataupun Apoteker bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai produk obat, cara pengobatan, teknik pengobatan, maupun alat kesehatan yang bisa menunjang keahlian Dokter maupun prescriber. Mendefinisikan pemasaran dan membuat kerangka langkah proses pemasaran juga merupakan bagian dari tugas mereka. Tahukah anda ??
3
Definisi Medical Representative bisa didefinisikan sebagai duta perusahaan / seseorang yang dipercaya untuk mewakili perusahaan guna mempromosikan produk secara professional, kredibel, dan berintegritas. Istilah lainnya adalah Detailer, karena dalam melaksanakan tugasnya, seorang Medical Representative harus mampu menjelaskan seluk beluk produk yang ditawarkan secara detail kepada customernya.
4
Fungsi dari adanya Medrep ??
Medical Representative atau Detailer ini dibutuhkan oleh Perusahaan farmasi sebagai perpanjangan tangan agar produknya diketahui oleh Dokter atau prescriber. Produk yang ditawarkan adalah produk yang memerlukan resep agar bisa dikonsumsi oleh pasien. Biasanya produk tersebut memiliki tanda khusus, yakni Red Dot, yakni tanda lingkaran merah yang berarti tidak dijual bebas dan memerlukan resep Dokter.
5
(PBF/Pedagang Besar Farmasi)
Skema Kerja Medical Representative Medical Representative Distributor (PBF/Pedagang Besar Farmasi) Dokter Pasien Apotek
6
Tugas utama Tugas utama (job description) seorang medical representative adalah mempromosikan produk yang dibawanya ke dokter, sehingga dokter tersebut mau meresepkan produknya. Selain itu, masih ada beberapa tugas lainnya yang menjadikan profesi ini menarik sekali untuk dijadikan alternatif profesi yang menjanjikan bagi masa depan.
7
Tugas Lain dari medrep 01 Melakukan kunjungan rutin kepada costumer 02 Melakukan promosi secara beretika dan berkomunikasi atas dasar kejujuran dan ketulusan 03 Menjalin hubungan dan relasi yang baik dengan customer dalam jangka panjang 04 Mengelola area coveragenya secara profesional sehingga memberikan hasil yang optimal 05 Memberikan laporan secara lisan dan tertulis kepada atasannya secara teratur yang berisi rencana kunjungan, hasil kunjungan, evaluasi kunjungan, aktifitas kompetitor, dan sales yang dihasilkan 06 Survey apotek untuk mengenai pola peresepan dokter terhadap produk sendiri maupun kompetitor.
8
Melakukan kunjungan rutin kepada customer
Ada dokter yang dikunjungi seminggu sekali, ada juga yang cukup 2 kali sebulan. Bahkan untuk dokter-dokter tertentu, ada yang dikunjungi lebih dari sekali dalam seminggunya. lalu berapakah jumlah yang harus dikunjungi setiap minggunya? Jumlahnya bervariasi pada setiap perusahaan farmasi. Ada yang mewajibkan 12 dokter per hari, dengan demikian, seminggu harus mengunjungi 60 dokter ( Senin-Jum'at, Sabtu apabila masuk, digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi). Ada pula yang lebih dari itu.
9
Melakukan promosi secara beretika dan berkomunikasi atas dasar kejujuran dan ketulusan
Medical representative dalam berkomunikasi dengan customer, harus bisa menyampaikan produk yang dipasarkannnya dengan jujur dan beretika. Ini termasuk bagaimana menyampaikan adanya efek samping obat yang ditawarkannya, karena akan memberikan efek resiko kepada pasien nantinya. Selain itu, tidak mengkomunikasikan secara negatif dan berlebih-lebihan (baca: menjelek-jelekkan) produk kompetitor pada saat mencoba membandingkannya dengan produk sendiri. Setiap produk tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yang itu perlu diungkapkan dengan baik.
10
Menjalin hubungan dan relasi yang baik
dengan customer dalam jangka panjang Salah satu unsur yang menentukan kesuksesan seorang Medical Representative adalah kemampuannya untuk membuat dan menjaga hubungan baik dalam jangka panjang dengan customer. Hubungan baik ini akan mempermudah pencapaian sales dan bisa diandalkan pada saat genting, misalnya pada saat mendekati hari akhir tutup sales. Siapa saja customernya? Ada 2 jenis customer: internal dan eksternal.
11
Mengelola area coveragenya secara profesional sehingga memberikan hasil yang optimal
Setiap individu medical representative memiliki area/wilayah kerjanya (area coverage) masing - masing. Pembagian wilayah kerja ini ditentukan oleh area manager. Setiap area tentu saja memiliki potensi penjualan yang berbeda-beda, ada yang gemuk/basah, tapi ada juga yang kurus/kering, sehingga dengan demikian target setiap medical representative berbeda-beda valuenya (nilai nominalnya), disesuaikan dengan potensi areanya masing-masing. Pembatasan wilayah kerja ini dilakukan agar proses marketing/promosi tidak saling berbenturan dengan area medical representative lainnya, dan juga bisa dipergunakan sebagai alat ukur keberhasilan kerja.
12
Memberikan laporan secara lisan dan tertulis kepada atasannya secara teratur yang berisi rencana kunjungan, hasil kunjungan, evaluasi kunjungan, aktifitas kompetitor, dan sales yang dihasilkan Sebagai seorang Medical Representative yang profesional, wajib memilik data historis pengambilan (order produk dari apotek ke distributor) produk untuk setiap outletnya. Karena ini sangat penting sekali bagi proses evaluasi hasil kunjungan rutin teman-teman ke dokter dan apotek. Lakukan perbandingan pengambilannya setiap bulannya, untuk mengetahui trend-nya. Naikkah, atau malah turun
13
Survey apotek untuk mengetahui pola peresepan dokter terhadap produk sendiri maupun kompetitor.
Kegunaan survey ini adalah untuk mengetahui apakah produk kita telah tersedia di apotek tersebut, kalau telah tersedia, siapakah yang meresepkannya, kemudian juga kita bisa menanyakan mengenai produk kompetitor. Dengan melakukan survey apotek, kita bisa tahu pola peresepan dokter. Apakah dokter tersebut telah menuliskan resepnya sesuai dosis, atau dokter tersebut menggunakan terapi yang lain selain terapi milik kita.
14
Latar belakang adanya profesi medrep
Permenkes menyebutkan bahwa, industri farmasi dinyatakan sebagai badan usaha yang memproduksi obat atau bahan obat. Kegiatannya meliputi pengadaan bahan baku hingga ada kepastian bahwa produk boleh dan bisa didistribusikan Meskipun tidak memiliki kewenangan mendistribusikan, perusahaan tetap memiliki wewenang dalam pemasaran. Oleh karena itu, perusahaan atau industri farmasi mempunyai tenaga untuk memasarkan. Tenaga itu disebut dengan Medical Representative. Permenkes No.1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi. perubahan Permenkes No. 16 tahun 2013 tentang Industri Farmasi.
15
Perusahaan farmasi / Industri Farmasi terdiri dari 2 jenis yaitu :
perusahaan modal asing yang disingkat dengan (PMA) Perusahaan modal dalam negeri (PMDN). Masing-masing dari perusahaan tersebut memiliki cara tersendiri untuk memasarkan produknya, ada perusahaan yang memang tidak memberikan support dalam bentuk apapun dan ada juga perusahaan yang memberikan support. Medrep merupakan bagian dari industri farmasi yang ikut menjadi komponen penting dalam perusahaannya.
16
Hal – Hal yang wajib diperhatikan Medrep dalam melakukan pekerjaan nya
Pengorbanan Butuh Sukses Next
17
Harus dapat berkomunikasi dengan baik terhadap dokter.
Membangun image yang baik untuk perusahaan nya. Mendengar keluhan-keluhan atau komplain dari dokter tentang produk yang dipasarkan. Menjadi penghubung antara dokter dengan perusahaan. melakukan analisa dan riset teritori guna memahami aktivitas pesaing mengidentifikasi peluang bisnis yang berguna dalam kompetisi serta memahami kebutuhan pelanggan
18
Mencapai tujuan yang ditetapkan seperti target diskon, jumlah dokter yang disponsori, target merk produk. Membangun rencana bisnis teritori berdasarkan program marketing atau plan of action dan mengalokasikan sumber daya (seperti aktivitas kunjungan, sponsorship dan diskon) untuk memaksimalkan peluang penjualan teritori, Menghadiri dan berpartisipasi aktif pada rapat team sales, acara pelatihan dan pendidikan guna menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan.
19
Segmentasi Target penjualan medrep
Segmentasi target penjualan medical representative dalam memasarkan obat keras dan psikotropika adalah dokter spesialis dan dokter umum. Sehingga medical representative harus mampu menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan diikuti dengan unsur marketing public relation dengan baik dan benar.
20
Supporting (Presentasi) (mengatasi keberatan)
Opening (pembukaan) Product Knowledge Probing (Teknik Bertanya) Strategi komunikasi Pemasaran Supporting (Presentasi) Closing (penutupan) Handling Objection (mengatasi keberatan)
21
OPENING (Teknik Pembukaan)
Langkah-langkah pembukaan pada saat bertemu dokter sebelum memulai percakapan adalah : Menciptakan suasana positif. Menyebutkan tujuan kunjungan.
22
PROBING (Teknik Bertanya)
Pertanyaan untuk menggali dan mencari kebutuhan customer dengan menggunakan tehnik bertanya yang dimana sifat dari masing-masing pertanyaan itu berbeda, yaitu : Pertanyaan situasi adalah pertanyaan untuk mengungkap tujuan dan informasi mengenai pelanggan. Pertanyaan problem adalah pertanyaan yang mengungkap ketidakpuasan, kesukaran, perasaan dan keprihatinan mengenai situasi sekarang. Pertanyaan penyebab adalah pertanyaan implikasi dari masalah. Pertanyaan Solusi adalah pertanyaan mengenai manfaat mencari solusi.
23
SUPPORTING (Presentasi)
Customer / dokter tidak meresepkan obat karena ciri-ciri obat, melainkan karena manfaat-manfaat obatnya yang dapat memenuhi kebutuhannya. Yang dilakukan jika sudah mengetahui kebutuhan customer, yaitu : Shared Benefit adalah manfaat yang sama-sama dimilki oleh produk kita dan kompetitor. Exclusive Benefit adalah manfaat yang dapat kita berikan dari produk kita tetapi tidak dimiliki oleh kompetitor.
24
(Mengatasi Keberatan)
HANDLING OBJECTION (Mengatasi Keberatan) Membangun Kedekatan dan Rasa Percaya Kepercayaan pelanggan adalah sesuatu yang mahal bagi para pelaku bisnis di bidang apapun. Tentunya ia bukan sesuatu yang muncul begitu saja. Karakter konsumen menentukan bagaimana cara medrep menawarkan produknya. Pertanyaannya, dari mana munculnya rasa percaya itu? Konsumen itu mungkin tertarik karena percaya dengan produknya, reputasi perusahaannya, atau ownernya. Setelah calon pembeli percaya, kemudian mereka menyadari bahwa mereka memerlukan produk yang ditawarkan itu, dan produk tersebut adalah solusi dari permasalahannya.
25
HANDLING OBJECTION (Presentasi)
Lakukan Negosiasi yang Tidak Memaksa Ketika calon konsumen keberatan soal kualitas produk, maka penjual bisa menjelaskan dengan berbagai bukti banyaknya orang yang sudah memakai. Ketika mereka keberatan tentang harga, maka ajak mereka berhitung, bahwa kalau dihitung-hitung ternyata tidak lebih mahal dari apa yang mereka butuhkan selama ini.
26
PROBING (Teknik Bertanya)
Pertanyaan untuk menggali dan mencari kebutuhan customer dengan menggunakan tehnik bertanya yang dimana sifat dari masing-masing pertanyaan itu berbeda, yaitu : Pertanyaan situasi adalah pertanyaan untuk mengungkap tujuan dan informasi mengenai pelanggan. Pertanyaan problem adalah pertanyaan yang mengungkap ketidakpuasan, kesukaran, perasaan dan keprihatinan mengenai situasi sekarang. Pertanyaan penyebab adalah pertanyaan implikasi dari masalah. Pertanyaan Solusi adalah pertanyaan mengenai manfaat mencari solusi.
27
Closing (penutupan) Teknik closing merupakan cara atau metode yang dipakai oleh tenaga penjualan dalam melakukan kesepakatan transaksi atas penawaran sebuah produk. . Teknik closing dilakukan untuk meningkatkan potensi terjadinya transaksi pada calon pelanggan atau klien. Aturan utama dalam teknik closing adalah menutup penjualan dengan menyertakan kebutuhan klien/konsumen tentang manfaat sebuah produk yang ditawarkan. Cara lain yang dapat dilakukan dalam teknik closing adalah menyoal tenggat waktu atau menyoroti ketersediaan produk yang terbatas.
28
Teknik Closing The emphaty Now or never Sharp angle Soft closes
question closes Take away
29
Now or never Teknik closing ini dilakukan dengan menciptakan rasa urgensi untuk melakukan pembelian segera. Teknik ini juga dapat dilakukan bila calon klien atau pembeli terlihat tertarik tapi masih menahan diri untuk tidak mengambil penawaran yang kamu lakukan karena alasan tertentu. Contoh : “Sekedar informasi dok, kami memberikan diskon 25% hanya untuk pelanggan yang mendaftar di hari ini saja lho.
30
Soft closes Teknik closing ini dilakukan dengan menjelaskan manfaat dari penawaran yang diberikan sambil mengajukan pertanyaan untuk memastikan apakan calon klien atau pelanggan tertarik untuk mempelajari penawaran tersebut lebih lanjut. Dalam penerapan teknik ini, kamu tidak membuat tuntutan atau permintaan. Kamu justru memberi lebih banyak waktu untuk mengenal kebutuhan calon klien atau pelanggan itu sendiri. Contoh : "Jika saya dapat mengurangi biaya pemeliharan sebanyak 25% dan meningkatkan produktivitasnya hingga 15%, apakah anda tertarik untuk mempelajari penawaran ini lebih lanjut?"
31
Question closes Teknik closing ini dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada calon pelanggan untuk mengembangkan minat mereka membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan. Dari pertanyaan ini kamu bisa mengetahui apakah calon pelanggan memiliki minat terhadap penawaran yang diberikan dan potensi penjualan dapat berlanjut. Contoh : " Apakah menurut Anda penawaran saya ini dapat menyelesaikan masalah Anda ? "
32
Take away Teknik closing ini menggunakan praktik psikologis dengan memanfaatkan perasaan calon klien atau pelanggan ketika sesuatu diambil dari mereka. Teknik ini cocok digunakan ketika kamu hampir berhasil melakukan sales closing namun pelanggan masih enggan untuk melanjutkan dan mereka justru melakukan penawaran lainnya sehingga menghabiskan banyak waktu kamu. Saat melakukan teknik ini kamu juga bisa menunjukkan seberapa percaya diri kamu terhadap produk yang ditawarkan sehingga dapat meyakinkan calon pembeli untuk mempertimbangkan kembali produk bagus yang mungkin mereka lewatkan. Contoh: "Tentu saya bisa kurangi harganya seperti yang Anda inginkan, tapi untuk harga itu saya tidak bisa memberikan penawaran spesial gratis biaya pemasangan dan kontrol setiap bulan seperti yang saya tawarkan di awal. Bagaimana?”
33
Sharp Angle Orang selalu ingin mendapatkan sesuatu dengan harga lebih rendah, itu sebabnya mereka akan sering meminta pengurangan harga atau diskon dari penawaran yang mereka dapatkan. Contoh: Jika klien kamu bertanya " Bisakah Anda menjual produk ini dengan lebih murah?". Jawablah dengan " Tentu bisa, tapi apakah Anda siap menandatangani kontraknya sekarang?“ Teknik closing ini akan memberikan kejutan kepada calon klien karena mereka jarang berekspektasi akan respon seperti ini. Pertama karena kamu menyetujui permintaan mereka dan kedua karena kamu langsung mengajukan kesepakatan closing saat itu juga.
34
The empathy Tidak semua closing harus dilakukan dengan menggunakan tekanan. Teknik closing empati memungkinkan kamu untuk menggunakan emosi dalam memahami situasi di mana calon klien kamu berada. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka belum siap membuat keputusan, kamu bisa memberikan mereka lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan penawaran. Berempati dengan calon klien dapat membantu membangun ikatan khusus yang dapat berguna dalam jangka panjang. contoh : "Tentu, saya mengerti bahwa untuk mengambil keputusan ini dokter perlu waktu untuk memikirkan matang-matang. Bagaimana jika lusa saya menghubungi dokter lagi untuk menanyakan keputusan final?"
35
Detailing
36
Definisi Detailing merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh seorang medical representative untuk menjelaskan, meyakinkan, beragumentasi, dan menjawab keberatan–keberatan sedemikian rupa. Sehingga dokter (penerima pesan) dapat diyakinkan, terbujuk, mempunyai sifat positif dan tergerak untuk melakukan sesuatu seperti meresepkan, membeli atau mengerjakan tugas tertentu. Agar komunikasi bisa lebih efektif sebagai medical representative harus bisa membaca bahasa non verbal (body language) : gerakan badan, mimik wajah, tatapan mata.
37
Unsur non verbal (body language) adalah yang paling berpengaruh dalam komunikasi.
Seorang medical representative yang mempunyai body language yang positif dan mampu membaca body language lawan bicara (dokter) kemudian berusaha menyesuaikannya (pacing), maka akan terbina kedekatan hubungan (rapport) antara kedua belah pihak. Selanjutnya hubungan yang baik tersebut akan menciptakan kepercayaan (trust), tidak ada suatu hal yang paling berharga selain kepercayaan.
38
Tata Cara Detailing Penampilan medical representative yang baik dan sopan. Cara menggali need atau want dari dokter Cara mengevaluasi penulisan Cara Membuka Pembicaraan
39
Hal – Hal yang penting pada saat detailing
Menguasai produk knowledge yang akan di detail. Tingkah laku dan sikap yang baik, wajar, dan tidak sombong. Penampilan yang baik, pakaian bersih, rapi dan tidak menyolok. Menguasai bahasa indonesia dan mampu melafalkan bahasa inggris dengan baik. Memahami istilah kedokteran dalam bahasa latin. Menemui dokter dengan mantap, tidak ragu-ragu, menatap dokter dengan wajar. Berbicara jelas, tidak gugup, tidak monoton. Memberi informasi yang benar (misal : harga obat, kualitas obat).
40
Tips saat detailing Berjabat tangan dengan hangat.
Memberi kesan penuh perhatian, catat setiap saran atau pertanyaan yang tidak terjawab. Sopan santun dan bersahabat terhadap pengatur sumber informasi, seperti suster / petugas apotik. Berjabat tangan dengan hangat.
41
Pantangan saat detailing
“ Semoga Dokter bersedia Meresepkan “ Ungkapan – ungkapan Meragukan “ Maaf Kedatangan Kami Mengganggu Dokter“ Ungkapan – ungkapan Tidak Perlu “ Pola Terapi Dokter Kuno atau ketinggalan zaman“ Ungkapan – ungkapan Negatif
42
Cara Menggunakan sarana Brosur Jaga Kebersihan Tangan dan kuku
Optimalkan penggunaan brosur bergambar untuk mempermudah dokter mengingat produk. Kuasai setiap kata, kalimat, gambar, skema atau grafik yang tertera pada brosur. Serahkan brosur ke dokter, setelah selesai detailing. Tunjukkan feature dan benefit yang tertera pada brosur untuk memperkuat detailing. Jaga brosur tetap rapi dan bersih. Pelajari dan latih penggunaan brosur sebelum detailing ke dokter. Jaga Kebersihan Tangan dan kuku
43
Komunikasi Pemasaran Proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan individu atau grup dalam menyampaikan jenis-jenis produk, barang dan jasa, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas. Kotler, 2000
44
01 02 03 TUJUAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif) Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif) Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
45
Strategi Komunikasi Pemasaran yang digunakan Medrep
46
Jika medical representative dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta mendapatkan kepercayaan dari dokter, maka dapat mempengaruhi keputusan dokter dalam memilih produk obat yang akan diresepkan kepada pasien.
47
Komunikasi pemasaran medical representative terhadap dokter dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dan terus- menerus dengan tujuan untuk membina hubungan baik, menciptakan dan menjaga citra perusahaan. Karena dengan adanya hubungan baik antara medical representative maka dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari dokter tersebut. Citra perusahaan mempunyai peranan penting karena dengan terciptanya citra perusahaan dapat menimbulkan kepercayaan terhadap kualitas suatu produk. WEBINAR
48
Jika medical representative dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta mendapatkan kepercayaan dari dokter, maka dapat mempengaruhi keputusan dokter dalam memilih produk obat yang akan diresepkan kepada pasien.
49
Efek Strategi Komunikasi Pemasaran
EFEK AFEKSI memberikan pengaruh atau Melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian. EFEK KONATIF membentuk pola Khalayak menjadi perilaKu selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang. EFEK KOGNITIF membentuk kesadaran informasi tertentu. Strategi pemasaran dilakukan agar kita mendapatkan efek atau tanggapan konsumen.
50
Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas : Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli. Tindak lanjut (follow up) membeli kembali atau pindah merek.
51
Marketing Public Relation
52
Definisi : Sebuah proses perencanaan, eksekusi dan evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang credible dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, upaya menjual produk jangan hanya berdasarkan profit oriented, tetapi consumer's oriented
53
Peranan marketing public relation Menurut Kotler (1993) dalam upaya mencapai tujuan utama perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut : Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan itu. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaaan dan manfaat suatu produk. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efesiensi biaya. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
54
Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (house journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif di mata masyarakat. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang, misalnya terjadi krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis manajemen, dan lainnya.
55
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.