Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
untuk SMP/MTs Kelas VIII
Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas VIII PENDIDIKAN PANCASILA
2
Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa Indonesia
Bab 6 Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa Indonesia Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan mampu: menghayati pentingnya merawat kebinekaan bangsa melalui literasi digital; menerapkan etika berinternet (netiket) ketika menggunakan teknologi digital dan berkomunikasi di dunia digital; menunjukkan peranan literasi digital terhadap kemajuan bangsa; dan memanfaatkan literasi digital dalam berbagai aktivitas yang menggunakan teknologi digital. PENDIDIKAN PANCASILA
3
Sebelum membahas materi bab ini, coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apakah yang dimaksud dengan literasi digital? Bagaimana literasi digital dapat merawat kebinekaan bangsa? Bagaimana hubungan antara kemajuan bangsa dengan literasi digital? Apakah yang dimaksud dengan etika berinternet dan netiket? Bagaimana sikap yang tepat dalam menggunakan media digital? PENDIDIKAN PANCASILA
4
Merawat Kebinekaan Bangsa
melalui Literasi Digital PENDIDIKAN PANCASILA
5
PENDIDIKAN PANCASILA Era Masyarakat Digital di Indonesia
Era digital dalam perjalanan sejarah hidup manusia ditandai dengan pergeseran dari industri tradisional melalui berbagai proses Revolusi Industri ke ekonomi berbasis komputerisasi informasi yang diawali dengan revolusi digital. Istilah revolusi digital mengacu pada transformasi dari era teknologi mekanik dan elektronik analog menjadi era teknologi digital. Dengan adanya teknologi digital, terbentuk masyarakat digital yang ditandai dengan kuatnya interaksi sosial dalam memanfaatkan jaringan internet. Ada beberapa ciri masyarakat digital, di antaranya sebagai berikut. Pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang kehidupan. Mempunyai kebutuhan yang tinggi akan informasi. Terjadinya perubahan pola interaksi masyarakat dari interaksi secara langsung menjadi interaksi tidak langsung, yakni melalui jejaring sosial. PENDIDIKAN PANCASILA
6
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Era Masyarakat Digital di Indonesia Era masyarakat digital di Indonesia dapat dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam lima tahun terakhir, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia terlihat berkembang dengan pesat. Dampak Positif Dampak Negatif Pengguna internet dapat saling berkomunikasi dan melakukan pertukaran data dengan cepat dan murah dari seluruh belahan dunia. Pengguna internet dapat memperoleh informasi atau data dengan lebih cepat secara real-time dan akurat. Membuka potensi terjadinya cybercrime atau kejahatan dunia maya. Cybercrime merupakan penyalahgunaan teknologi internet untuk sebuah tindak kejahatan. Membuka potensi untuk memperoleh informasi yang salah dan penggunaan konten ilegal. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
7
Fenomena-Fenomena yang Dapat Merongrong Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Dengan adanya internet, pertukaran pengetahuan dan informasi menjadi makin cepat. Informasi-informasi tersebut sangat banyak dan bahkan berlebihan. Kelimpahan informasi dan data tersebut menyebabkan pengelolaan informasi menjadi lebih sulit. Dari berbagai informasi yang beredar ini, tidak semua informasi tersebut benar adanya. Ada di antaranya berupa ujaran kebencian (hate speech) dan hoaks. Ujaran kebencian dapat dipahami sebagai suatu bentuk ekspresi berupa ucapan, tulisan, dan gambar yang dibuat seseorang di muka umum untuk tujuan menyebar dan menyulut kebencian yang mengakibatkan tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/ atau konflik sosial. Selain ujaran kebencian, hoaks juga dapat menimbulkan konflik sosial. Ada beragam tujuan penyampaian hoaks. Mulai dari sekadar lelucon dan iseng, sampai pada penipuan, propaganda, provokasi, atau agitasi. PENDIDIKAN PANCASILA
8
Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi konten informasi yang bermuatan negatif dan tersebar di dunia maya, seperti hoaks dan ujaran kebencian, adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi digital. Secara sederhana, literasi digital seseorang dapat dilihat dari cara seseorang memanfaatkan teknologi dan media digital secara positif dan kreatif. Dalam pandangan Douglas A. J. Belshaw, ada delapan elemen esensial literasi digital. Kultural, yaitu pemahaman tentang berbagai konteks digital yang mungkin kita temui secara online. Percaya diri, mengacu pada rasa bertanggung jawab dalam melakukan tindakan dalam berinternet. Kognitif, fokus pada kemampuan kognitif dan kesadaran kritis. Kreatif adalah tentang melakukan hal baru dengan cara baru. Konstruktif mengacu pada pendekatan konten yang lebih partisipatif dan kontributif untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kritis dalam menyikapi konten yang mereka temui di situs-situs digital. Bertanggung jawab secara sosial dalam mengatasi berbagai masalah secara aktif dan kolaboratif. Komunikasi, kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan sukses di lingkungan digital. PENDIDIKAN PANCASILA
9
Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Pada akhir tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi melakukan pengembangan peta jalan literasi digital yang memiliki empat pilar. Digital skill berkenaan dengan kemampuan individu untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di dalam ruang digital seraya tetap mempertahankan wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebinnekaan. Digital ethic adalah kemampuan untuk menyadari, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiket di dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi data pribadi dan menjaga keamanan digital. PENDIDIKAN PANCASILA
10
Etika, Etika Berinternet
dan Netiket PENDIDIKAN PANCASILA
11
01 Etika dan Etiket PENDIDIKAN PANCASILA
Di era digital, pengaruh teknologi digital dengan berbagai platform digitalnya cukup masif dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pertumbuhan jaringan internet dan media sosial membuat makin banyak pengguna internet yang ikut ambil bagian dalam diskusi secara online di dunia maya. Dalam diskusi tersebut, tentunya para peserta harus berperilaku etis dan menunjukkan etiket yang baik. Dalam pembicaraan sehari-hari, kata etiket dan etika kerap dipahami memiliki arti yang sama. Menurut Kees Bertens, etika dapat dipahami sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sementara itu, etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. PENDIDIKAN PANCASILA
12
02 Etika Berinternet PENDIDIKAN PANCASILA
Di dalam dunia internet, dikenal etika yang biasa disebut cyberethics (etika siber). Menurut Portia Pusey dan William A. Sadera, etika siber merupakan serangkaian pilihan moral yang dibuat oleh individu dalam memanfaatkan teknologi internet dan media digital. Secara umum, etika siber mendorong penerapan perilaku etis yang tepat dan pengakuan atas hak dan tanggung jawab yang terkait dengan lingkungan online dan media digital. Di era komunikasi yang termediasikan oleh teknologi komunikasi, komitmen untuk menaati prinsip-prinsip etika merupakan suatu hal yang amat penting. Etika berinternet mengatur bagaimana individu berlaku sopan dan bertanggung jawab ketika menggunakan internet. PENDIDIKAN PANCASILA
13
03 Netiket PENDIDIKAN PANCASILA Netiket secara umum
Dalam The SAGE Encyclopedia of Online Education, dikatakan bahwa netiket merupakan seperangkat pedoman dan batasan yang menentukan sikap atau tutur kata tiap peserta saat berinteraksi satu sama lain dalam diskusi online. Seperangkat pedoman tersebut secara khusus berupa norma-norma untuk berkomunikasi dalam diskusi secara online yang bersifat elektronik. Netiket secara umum Netiket yang perlu diperhatikan secara umum, antara lain sebagai berikut. Jangan menyalin karya orang lain dan menunjukkannya sebagai milikmu. Ketika kamu menyalin sesuatu dari seseorang, mintalah izin terlebih dahulu dan hargailah hak ciptanya. Jangan menyebarkan informasi yang tidak berguna di internet dengan mengirimkan atau menanggapi postingan massal, seperti surat berantai dan rumor. Jangan membaca dan membagikan informasi orang lain, seperti id , foto, dan nomor telepon mereka. Bersikap sopan saat berkomunikasi online. Jangan sertakan komentar yang menghina dalam komunikasimu. PENDIDIKAN PANCASILA
14
03 Netiket PENDIDIKAN PANCASILA Netiket jejaring sosial Netiket email
Netiket yang perlu diperhatikan pada jejaring sosial, antara lain sebagai berikut. Di situs web jejaring sosial, informasi pribadi pengguna dapat dilihat oleh semua orang. Jadi, sangat penting untuk ekstra hati- hati saat mengungkapkan informasi pribadi di situs tersebut. Tanggapilah permintaan pertemanan dari orang yang kamu kenal. Jangan pernah menanggapi orang tak dikenal karena mereka dapat menyalahgunakan informasi pribadimu. Pastikan bahwa informasi pribadimu tidak ditampilkan secara publik. Sesuaikan pengaturan keamananmu sedemikian rupa agar orang yang tak dikenal tidak dapat mengakses profilmu. Jangan membagikan atau mengunggah foto orang lain tanpa izin mereka. Netiket Netiket yang perlu diperhatikan saat mengirim , antara lain sebagai berikut. Mulailah dengan salam dan akhiri dengan nama dan tanda tanganmu. Jangan menulis dengan huruf besar semua karena pesan yang ditulis dengan huruf besar akan dianggap kasar. Akan timbul seolah-olah kamu sedang meneriaki atau memarahi orang lain. Tulislah judul dengan jelas untuk menggambarkan isi . Selalu periksa ejaan dan tata bahasa yang akan kamu kirim. Selalu perhatikan secara saksama isi yang kamu tulis sebelum mengirimkannya. PENDIDIKAN PANCASILA
15
Literasi Digital untuk
Kemajuan Bangsa PENDIDIKAN PANCASILA
16
Dalam pembangunan ekonomi, ekonomi digital mempunyai peranan yang sangat penting. Ekonomi digital merupakan berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi pemanfaatan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor kunci produksi, jaringan informasi modern sebagai tempat kegiatan penting, dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang efektif sebagai pendorong penting pertumbuhan produktivitas dan optimalisasi struktur ekonomi Aspek dinamis yang memastikan perkembangan ekonomi digital adalah keterampilan digital. Keterampilan digital dianggap sangat penting bagi semua anggota masyarakat agar mereka dapat menggunakan teknologi digital dengan lebih efisien dan efektif dalam berbagai hubungan sosial di dalam masyarakat. PENDIDIKAN PANCASILA
17
PENDIDIKAN PANCASILA Tingkatan Perkembangan Literasi Digital
Selain keterampilan digital, literasi digital juga penting. Menurut Anna Leon-Guerrero (2019), literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sarana dan keterampilan digital secara tepat agar dapat mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, menganalisis, dan menyintesis sumber digital untuk membangun pengetahuan baru dan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Martin dan Grudziecki (2006), ada tiga tahapan literasi digital. Tingkatan Perkembangan Literasi Digital Level III: Digital Transformation (inovasi/kreativitas) Level II: Digital Usage (penerapan secara profesional/disiplin) Level I: Digital Competence (keterampilan, konsep, pendekatan, sikap, dll) PENDIDIKAN PANCASILA
18
Transformasi digital merupakan prasyarat untuk memulai perjalanan industri 4.0. Industri 4.0 menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat, produk yang memiliki kualitas yang lebih tinggi, sistem manufaktur yang lebih otomatis dan efisien, produk yang menguntungkan dan cerdas, serta ketangkasan dalam sistem produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif. Dampak yang cukup besar dari Revolusi Industri 4.0 mendorong pemerintah Indonesia untuk menyusun inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai implementasi strategi dan peta jalan industri 4.0 di Indonesia. Ada lima sektor industri yang menjadi fokus utama Making Indonesia 4.0. Kelima sektor industri tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman, sektor industri tekstil dan busana, sektor industri otomotif, sektor industri elektronik, serta sektor industri kimia. Implementasi peta jalan industri 4.0 di Indonesia harus berorientasi pada sistem ekonomi Pancasila. Revolusi Industri 4.0 yang sudah terintegrasi dengan sistem ekonomi Pancasila tidak terlepas dari lima sila Pancasila. PENDIDIKAN PANCASILA
19
Sepuluh prioritas nasional dalam inisiatif Making Indonesia 4.0
Perbaikan alur aliran barang dan material. Menarik minat investasi asing. Desain ulang zona industri. Peningkatan kualitas SDM. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability). Pembangunan ekosistem inovasi. Memberdayakan UMKM. Insentif untuk investasi teknologi. Membangun infrastruktur digital nasional. Harmonisasi aturan dan kebijakan. PENDIDIKAN PANCASILA
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.