Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask"— Transcript presentasi:

1 Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask
Internetworking Concept

2 Classfull Routing Routing yang protokol routingnya hanya mengerti tentang “Base Class IP Address” (hanya berbasis Class Default, Routing Update tidak membawa Subnet-Mask). Misalnya Protokol RIPv1 dan IGRP. Keuntungan : Routing Cepat Kelemahan : Sub Jaringan Tidak Terdeteksi misalnya Jaringan dan tidak dapat dibedakan, Router Hanya tahu bah ini masuk pada

3 Classles Routing Protokol routing yang mengelola routing table nya tanpa memperhatikan “Base Class”. Contoh Protokol ini RIPv2, IGRP (EIGRP),OSPF dan BGP.

4 Routing 2 buah routers yang menghubungkan jaringan dengan Protokol yang mengatur pertukaran informasi ini dinamakan Routing Protocol, contoh protokol RIP (Routing Information Protocol), IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), OSPF (Open Shortest Path First) dan BGP (Border Gateway Protocol).

5 Subnetting? Protocol RIPv1 dan IGRP tidak mengerti Subnetting
Informasi tentang Netmask tidak dibawa pada paket update routing RIPv1 dan IGRP disebut sebagai Classful Routing Protocol

6 Classless Routing Protocol
RIPv2, EIGRP, OSPF, BGP, IS-IS membawa Netmask pada routing update

7 Masalah Classful Routing
komputer A mengirim paket ke jaringan , R2 akan sulit untuk mengambil keputusan, apakah paket tersebut diteruskan melalui interface s0 atau s1 ?

8 VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM pengembangan mekanisme subnetting. Kelemahan subnetting adalah adanya nomor jaringan yang invalid (subnet zeroes & ones) dan alokasi nomor IP yang tidak efisien.

9 Alokasi nomor IP point-to-point antara R1 dan R2 , R2 dan R3 memerlukan subnet dengan jumlah host yang terlalu banyak. Jaringan tersebut hanya butuh 2 Host saja !

10 Fitur VLSM VLSM mengenal subnet zeroes dan ones, sehingga nomor IP di subnet tersebut adalah valid (dapat digunakan). Bekerja dengan VLSM dimulai dengan menghitung jumlah Hosts terbanyak yang dibutuhkan.

11 Studi Kasus class B /16. Buat 5 buah sub-jaringan masing-masing 100 hosts, 3 sub- jaringan masing-masing 2 hosts

12 Hitung 100 Hosts Untuk mempunyai minimal 100 Hosts diperlukan 7 bits ( =126), dengan demikian subnets yang dapat diambil adalah = 9 bits. Jumlah jaringan yang dapat dibuat adalah 29 yaitu 512 subnets. = = = = = = Netmask dari subnet atau dengan bitcount = 25

13 Alokasi IP

14 Alokasi IP max 2 Hosts Untuk 3 buah 2 host per-jaringan, dapat dikembangkan subnet berikutnya yaitu Nomor jaringan ini mempunyai 7 bits sebagai bagian dari Hosts. Untuk memenuhi kebutuhan 2 host per jaringan, maka dibutuhkan 2 bits saja, sehingga = 5 bits dapat dimanfaatkan untuk subnet id. = = = Subnet mask , atau dengan bitcount = 30.

15 Hasil

16 CIDR (Classless Interdomain Routing)
CIDR adalah teknik yang digunakan router untuk menginformasikan jaringan dan sub- jaringan yang dikelolanya melalui penyederhanaan rute (route summarization).

17 ISP mengelola IP Address
/26 /26 /26 /26

18 Regional ISP - Gateway

19 Latihan VLSM Buat alokasi VLSM /24 untuk hosts dan 6 2 host (point-to-point).


Download ppt "Classful/Classles Routing & VLSM Variable Length Subnet Mask"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google