Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENGANTAR PERKOPERASIAN
BAB II: LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA OLEH ; LILIS SOLEHATI Y
2
1. LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI
Lahirnya Koperasi diawali dengan adanya pengaruh dari revolusi industri yang terjadi di Inggris, pada tahun Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Beberapa faktor penyebabnya adalah : Perbedaan lapisan antara pengusaha (kaum kapitalis) dengan para buruh yang menyebabkan pemberontakan. Pekerjaan buruh pabrik yang bertambah berat dan menjemukan. Pengangguran meningkat dengan penurunan upah. Mendorong tumbuhnya usaha-usaha besar yang dimiliki kaum kapitalis.
3
Revolusi industri telah melahirkan inspirasi bagi lahirnya gerakan koperasi yang dicetuskan oleh Robert Owen (1830) sebagai tokoh sosialis yang menentang dan mengkritisi dampak buruk dari ekonomi kapitalis liberalisme akibat revolusi industri. Robert Owen pada waktu itu melakukan berbagai upaya di lingkungan buruh di pabrik ketika dia bekerja untuk bersama-sama melakukan kegiatan kerjasama dalam ekonomi, disebut sebagai Community. Anjuran Owen: Masalah kemiskinan hanya dapat dipecahkan dengan melibatkan mereka pada kegiatan produktif. Kegiatan produktif dapat dilakukan dengan pembentukan desa gotong royong (village of cooperatian) di mana antara orang yang sebagian besar terdiri dari petani, buruh pabrik bekerja sama dalam satu kesatuan swasembada.
4
Pada tahun 1844 terjadi pemogokan besar para buruh tenun di kota Rochdale untuk menuntut agar tingkat upah dan gaji yang dipotong dikembalikan kepada tingkat semula. Pada tanggal 12 Desember 1844, sebanyak 28 orang buruh dipimpin oleh Charles Howarth mendirikan koperasi Rochdale (dikenal sebagai koperasi konsumsi) sebagai pelopor koperasi modern di dunia. Para anggotanya sepakat untuk menyetorkan modal masing-masing sebesar satu pounsterling untuk diinvestasikan pada usaha yang produktif dan menguntungkan bagi para anggotanya. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang komsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal, maka koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.
5
Tujuan dari Koperasi di Rochdale adalah :
Mendirikan toko yang menjual makanan dan minuman, pakaian dan sebagainya. Membangun atau membeli rumah-rumah, di mana mereka bisa saling membantu dalam rangka memperbaiki kehidupannya. Mendirikan pabrik untuk menampung pekerja yang menganggur atau buruh yang menderita karena penurunan gajinya berulang kali. Agar perkumpulan ini, bisa menguntungkan dan memberikan rasa aman kepada para anggotanya, maka perkumpulan akan menyewa dan membeli tanah, di mana buruh-buruh yang diberhentikan dari pekerjaannya dapat bercocok tanam. Membangun suatu masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, atau membantu masyarakat lain untuk membentuk masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Demi ketentraman perlu dibangun hotel-hotel sederhana dalam lingkungan perumahan buruh.
6
Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Koperasi Rochdale tersebut dijuluki “The Equitable Pioneers of Rochdale”. Pada tahun 1851, koperasi tersebut dapat mendirikan sebuah pabrik dan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah. Perkembangan Koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1952, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945 CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sector perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kopenhagen, Hamburg, dan lain-lain. Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
7
Revolusi industri di Perancis juga mendorong berdirinya koperasi
Revolusi industri di Perancis juga mendorong berdirinya koperasi. Untuk menghadapi serangan industri Inggris, Perancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern yang berakibat pada peningkatan pengangguran. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi di Perancis seperti Charles Fourier dan Louis Blanc. Charles Fourier ( ) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan membentuk fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluah lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
8
Louis Blanc ( ) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan menyatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan sosial. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social workshop (etelier sociaux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Dengan demikian, perkumpulan ini mirip dengan koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melakanakan gagasan Louis Blanc untuk mendirikan Koperasi, tetapi koperasi ini kemudian banngkrut.
9
Sejarah perkoperasian di Perancis lebih diarahkan pada berdirinya Koperasi Produksi.
Di samping Negara-negara tersebut, koperasi berkembang di Jerman yang dipelopori Ferdinand Lasalle, Friedrich W. Raiffesen ( ), dan Herman Schulze ( ). Jerman dikenal sebagai negara tempat lahirnya koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit. Pada tahun 1864, Frederich Wilhelm Raiffeisen ( ), walikota Flimensfeld, Wyerburch, dan Heddesdorf mendirikan koperasi Simpan Pinjam Darlehnkassenverein yang dukung oleh 60 orang dermawan dengan membeli tanah kemudian dibagikan kepada para petani miskin dengan syarat-syarat pembayaran yang mudah dan ringan yang selanjutnya berkembang dengan memberikan pinjaman uang tunai kepada para anggotanya para petani miskin.
10
Pada awalnya gerakan koperasi kredit di Jerman Tumbuh sangat lamban
Pada awalnya gerakan koperasi kredit di Jerman Tumbuh sangat lamban. Pada tahun 1885 terdapat sekitar 245 buah koperasi simpan pinjam di kalangan petani, kemudian meningkat menjadi 425 buah pada tahun 1888, meningkat menjadi 885 di tahun 1891 dan sudah menjadi 1800 buah pada tahun 1938. Pada periode 1849, di wilayah Prusia (Jerman) Hermann Schulze Delitzsch juga mendirikan koperasi Simpan Pinjam untuk kaum buruh, para tukang serta pengusaha kecil dengan mengadopsi dasar-dasar pemikiran koperasi Rochdale (Inggris). Pada tahun 1859, sudah berdiri sebanyak 183 buah koperasi kredit model Bank Rakyat dengan orang anggota. Disamping itu pula berdiri pula sekolah-sekolah khusus untuk keperluan koperasi ( di wilayah Wilhelmshaven-Rustersiel).
11
Perkembangan koperasi di Denmark diawali dengan kebangkitan para petani untuk membentuk kelompok/perkumpulan petani. Pada tahun 1769, beberapa orang yang berpandangan luas mendirikan perkumpulan pertanian kerajaan Denmark. Meskipun pada awalnya perkumpulan ini kurang berkembang, dan baru pada tahun 1850 perkumpulan ini dapat berkembang pesat. Pada waktu yang bersamaan berkembang pula perkumpulan-perkumpulan petani kecil yang wilayahnya disesuaikan dengan wilayah daerah pemerintahan, yakni parishes dan counthis. Perkumpulan ini sangat giat di bidang pendidikan bagi para petani kecil tentang cara-cara budi daya tanaman dan ternak.
12
Pada awal abad kesembilan belas didirikan sparekasse, semacam bank tabungan untuk pertanian. Usaha ini berhasil dengan baik sehingga pada tahun 1850 ada 37 buah sparekasse dan pada tahun 1886 jumlahnya sudah menjadi 469 buah. Pada tanggal 1 Juli 1866 Pastor Hans Christian Sonne dengan bantuan Dr.F.F. Ulrich berhasil mendirikan koperasi Konsumsi di kalangan kaum buruh di kota Tristed, Jutland. (meskipun pada awalnya banyak mendapat tantangan). Toko-toko eceran milik koperasi yang menjual barang-barang konsumsi telah tersebar di Kopenhagen dan kota-kota besar lainnya di Denmark. Kira-kira buah koperasi lokal telah menjadi anggota pusat koperasi pembelian (cooperation wholesale society) dengan anggota kurang lebih 40 % atau hampir separo dari jumlah penduduk Denmark.
13
Pada tahun 1882, terbentuk koperasi atau perusahaan susu bersama yang pertama, atas anjuran perkumpulan pertanian kerajaan Denmark. Pada tahun 1890 sudah ada kurang lebih 700 buah koperasi usaha susu. Setelah perang dunia kedua jumlah koperasi usaha susu itu menurun, tetapi keanggotaannya tetap sama, dengan volume bisnis yang terus meningkat. Koperasi-koperasi susu lokal bergabung kedalam koperasi pusat propinsi, koperasi pusat propinsi kemudian bergabung lagi kedalam koperasi pusat tingkat nasional. Gerakan koperasi Denmark memiliki sarana pendidikan sekolah tinggi rakyat (folke Hoyskole) yang terus menerus dapat membina dan memelihara semangat dan kesadaran berkoperasi .
14
Gerakan koperasi di Swedia lahir akibat tekanan dari kartel-kartel produsen besar yang menguasai produksi dan distribusi barang-barang konsumsi seperti mentega, terigu, minyak nabati, dan lain-lain yang menyengsarakan masyarakat. Gerakan koperasi Swedia berkembang dan maju dengan mantap, terutama setelah tahun 1899 dimana koperasi-koperasi konsumsi bergabung di dalam sebuah koperasi induk yang disebut kooperativa forbundet. Pada tahun 1911, kooperativa forbundet berhasil menumbangkan kartel produsen mentega, kemudian pada tahun 1924 berhasil menyingkirkan kartel produsen terigu, dan pada tahun 1932 menghancurkan kartel minyak goreng, kemudian kartel-kartel lainnya yaitu sepatu, bola lampu dan lain-lain.
15
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi di Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai Negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk Interantional Cooperative Alliance (ICA) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.