Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDaud Messi Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
SINTAWATI, 2101907020 UNSUR INTRINSIK NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURAHMAN EL SIRAZY DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : SINTAWATI - NIM : 2101907020 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : basi0yo pada domain gmail.com - PEMBIMBING 1 : Dra.L.M.Budiyati,M.Pd. - PEMBIMBING 2 : Dr.Agus Nuryatin,M.Hum. - TGL UJIAN : 2010-01-12
3
Judul UNSUR INTRINSIK NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBURAHMAN EL SIRAZY DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA
4
Abstrak Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburahman El Shirazy, menyajikan pengembaraan sang Khairul Azzam yang sedang belajar di Universita Al-Azhar Cairo. Setelah tahun pertama belajar di Cairo, ia banting setir menjadi seorang penjual tempe dan bakso di KBRI karena untuk menghidupi ibu dan adik-adiknya di Indonesia dan rela mengabaikan kuliahnya. Hingga untuk mencapai gelar S-1,ia harus menempuh kuliah selama 9 tahun. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana unsur instrinsik novel Ketika Cinta Bertasbih? (2) Apakah novel Ketika Cinta Bertasbih dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi siswa SMA. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui unsur intrinsik novel Ketika Cinta Bertasbih; (2) Untuk mendeskripsikan novel Ketika Cinta Bertasbih layak dijadikan bahan ajar di SMA. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan sumber data dari Novel Ketika Cinta Bertasbih. Teknik pengumpulan data dengan kepustakaan. Teknik analisis data dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tokoh penokohan, tema, alur, sudut pandang, dan latar dalam novel Ketika Cinta Bertasbih yaitu Khairul Azzam, seorang pemuda yang memegang teguh prinsip keagamaan dan apa yang diyakininya,ia adalah mahasiswa di Al-Azhar Kairo. Azzam merupakan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan dan mempunyai tanggung jawab yang luar biasa terhadap masa depan dan kehidupan keluarganya di Indonesia dengan belajar sambil bekerja. Kehidupan keagamaannya sangat dekat dengan Tuhan, tema yaitu kegigihan seorang pemuda yang mengorbankan waktu kuliahnya untuk menghidupi keluarganya, sudut pandang orang ketiga, latar di negara Mesir, sedangkan alurnya maju. Nilai religi tergambar dalam cerita novel, acara siraman rohani dan diskusi-diskusi keagamaan dan lain sebagainya, nilai sosial sesama orang perantauan, saling membantu, menghargai, tidak memaksakan kehendak sendiri sehingga merugikan orang lain, menyayangi satu sama lain serta nilai estetika kesopanan dalam bertingkah laku Novel Ketika Cinta Bertasbih mengandung nilai-nilai yang layak dijadikan bahan ajar bagi siswa SMA. Novel ini mengandung nilai didik bagi siswa, meliputi nilai moral, amanat, religi dan nilai ajar. Disamping itu novel ini mampu memperluas wawasan siswa, mengenai: makna tanggung jawab, hidup penuh perjuangan, kerja keras dan prinsip hidup. Kesederhanaan bahasa memudahkan siswa dalam menangkap makna yang terkandung dalam novel tersebut. Berdasarkarkan hasil analisis, maka disarankan kepada para pembaca: agar novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburahman El Shirazy dapat dijadikan acuan atau dasar bagaimana kita sebagai orangtua maupun pendidik.
5
Kata Kunci unsur instrinsik, bahan ajar.
6
Referensi Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian sastra (Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi). Yogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan : Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. -----. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. John P. Miller, J.P. & Seller, W. 1985. Curriculum Perspective and Practice. Longman.Inc Luxemburg, dkk. 1986. Pengantar Ilmu sastra. Semarang: Gramedia.Hal:9 FKIP Uninus, Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa, Bandung, 2008 Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nasution, S. MA.2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara. Panuti Sujiman. 1996. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta:Gama Media. Hal: 34 – 35 Rahmanto, B.1988 Metode Pengajaran Sastra. Jogjakarta; Kanesius Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK Unnes Press. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susilo, Muhammad Joko, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Teeuw, A. 1984. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Waluyo, Herman J. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Solo: Universitas Sebelas Maret Press. Hal: 56 – 60. Zulfahnur Z.F, dkk. 1997. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud. http://mawardiumm.blogspot.com/2009/08/implementasi-kurikulum- sebuahprinsip. html (http://syafrudinoor.blogspot.com/2009/05/kriteria-penulisan-bahan-ajarbahasa. html) (http://ktsp.pemilihan.bahan ajar.Awan Sundiawan.htm.)
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.