Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hasil survai Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hasil survai Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil"— Transcript presentasi:

1 Hasil survai Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil
Proyek : Survai diagnostik kapal rakyat Sponsor : Direktorat Industri Kecil dan Menengah, Departemen Perindustrian Waktu : Agustus 2006 – Oktober 2006 Titik masuk : Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (merupakan bagian dari survai yang lebih luas dengan titik masuk di provinsi Riau, Kalsel, Jateng, Jatim dan Bali) Tim survai : Asep Efendi Ade Abdurachman Novia Aferida Asdar Marsuki Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil Departemen Perindustrian Republik Indonesia

2 Kawi Boedisetio Pengantar Dokumen ini merupakan ringkasan hasil survai yang dilakukan terhadap beberapa pihak di seputar usaha kapal rakyat. Survai dilakukan dengan mengambil titik masuk di kecamatan Bonto Bahari, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Informasi yang didapat beserta temuan lain secara rinci dapat dibaca pada dokumen terpisah.

3 Daftar Isi Gambaran umum daerah kajian Produksi Keunikan usaha
Kawi Boedisetio Daftar Isi Gambaran umum daerah kajian Produksi Keunikan usaha Peta pelaku klaster Hasil survai pela-ku prakarsa lain Lingkungan Usaha Rangkuman data entitas klaster Kelompok kerja klaster Prospek klaster

4 Gambaran Umum Daerah Kajian
Demografis & Geografis ekonomi Koefisien lokasi kapal

5 Kawi Boedisetio Kondisi Demografis Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Penduduknya terdiri atas suku Bugis, suku Makassar dan suku Kajang. Suku Bugis yang dikenal sebagai pelaut ulung, berhasil melestarikan budaya maritim tersebut melalui kegiatan industri kapal kayu yang terus berkembang sampai saat ini.

6 Provinsi Sulawesi Selatan
Kawi Boedisetio Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Bulukumba

7 Kecamatan Bonto Bahari
Kawi Boedisetio Kecamatan Bonto Bahari Ara Sapolohe Bira Tanah Beru Tanah Lemo Kabupaten Bulukumba

8 Pengeluaran per kapita sebulan
Kawi Boedisetio Kondisi ekonomi Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah jumlah pengeluaran per kapita sebulan, dibagi beberapa kategori, dari pengeluaran di bawah rupiah sebulan sampai dengan di atas rupiah per bulan. Dari 23 kabupaten di Sulawesi Selatan, kabupaten Bulukumba termasuk daerah yang berpenduduk “kaya” relatif banyak, diindikasikan dari prosentase penduduk yang berpengeluaran di atas rupiah per kapita per bulan pada urutan 6. Di bawah kabupaten/kota yang relatif sudah lebih berkembang (Makassar, Bone, Gowa, Luwu Utara dan Tana Toraja). Pengeluaran per kapita sebulan

9 Pengeluaran per kapita sebulan (ribu Rp.)
Kawi Boedisetio Termasuk kabupaten di Sulsel dengan penduduk banyak yang “kaya” Pengeluaran per kapita sebulan (ribu Rp.)

10 Kawi Boedisetio Koefisien Lokasi Koefisien Lokasi merupakan angka indeks yang menyatakan seberapa penting peran suatu sektor pada suatu daerah.

11 Koefisien lokasi kapal & perahu
Kawi Boedisetio Dari segi “Jumlah Unit Usaha”, lapangan kerja kapal merupakan kontributor cukup besar di Bulukumba (peringkat 2 di Indonesia) Koefisien lokasi kapal & perahu

12 Koefisien lokasi kapal & perahu
Kawi Boedisetio Dari segi “Nilai produksi” lapangan kerja kapal merupakan kontributor cukup besar di Bulukumba (peringkat 2 di Indonesia) Koefisien lokasi kapal & perahu

13 Koefisien lokasi kapal & perahu
Kawi Boedisetio Dari segi “Serapan tenaga Kerja” lapangan kerja kapal merupakan kontributor cukup besar di Bulukumba (peringkat 3 di Indonesia) Koefisien lokasi kapal & perahu

14 Produksi Tahapan pembuatan kapal Bahan baku Tenaga Kerja Produk
Rantai Nilai dalam perusahaan Siklus transaksi & proporsi biaya

15 Kawi Boedisetio Pembuatan Kapal Proses pembuatan kapal merupakan sebagian dari rantai nilai pada operasi kegiatan utama perusahaan galangan kapal. Terdapat suatu keunikan pada salah satu proses (pembuatan lambung kapal) yang berbeda dengan kebiasaan pada sentra yang lain di Indonesia.

16 Tahapan pembuatan kapal
Kawi Boedisetio Pembuatan lunas 1 7 Pembuatan dek-lantai Pembuatan haluan-buritan 2 8 Pembuatan kamar Pembuatan lambung 3 9 Pembuatan tiang Merapatkan lambung 4 10 Pembuatan anjungan Pembuatan gading 5 11 Penyelesaian akhir Pembuatan galah 6 12 Peluncuran kapal Konteks rantai nilai: kegiatan utama, operasi Tahapan pembuatan kapal

17 Kawi Boedisetio Lunas kapal membutuhkan kayu yang tebal dan panjang. Biasanya dibuat dari kayu Bitti atau kayu kesambi yang makin lama semakin sulit didapat Lunas kapal

18 Kawi Boedisetio Sambungan kayu lunas menggunakan kayu khusus yang berbentuk melengkung untuk menghindari adanya sambungan kayu pada sudut.

19 Kawi Boedisetio haluan buritan

20 Bilah-bilah lambung direkatkan dan disesuaikan lengkungannya terhadap bilah sebelumnya dengan menggunakan pasak kayu, tanpa menggunakan bantuan gading yang memang belum terpasang. Kawi Boedisetio lambung

21 merapatkan celah lambung
Kawi Boedisetio Celah lambung yang kurang lurus (rata), kemudian diratakan dengan alat khusus yang digoreskan membujur di sepanjang bilah lambung yang berdekatan merapatkan celah lambung

22 Kawi Boedisetio Celah sempit pada bilah lambung disumbat dengan kulit kayu atau tali karung menyumbat celah

23 Kawi Boedisetio Gading (rangka melintang) dipasang pada lambung yang telah terpasang. gading galah

24 Kawi Boedisetio lantai kamar

25 Kawi Boedisetio anjungan tiang

26 Kawi Boedisetio Penyelesaian akhir selalu melibatkan calon nakhoda kapal yang akan menggunakan kapal tersebut. Hal ini dimaksudkan agar sang nakhoda lebih memahami dan menjiwai seluk- beluk kapalnya sehingga diharapkan dapat memimpin perjalanan kapal dengan lebih aman. Penyelesaian akhir

27 Memerlukan tenaga kerja 30 orang dalam waktu 15 hari kerja
Kawi Boedisetio peluncuran Memerlukan tenaga kerja 30 orang dalam waktu 15 hari kerja

28 Kawi Boedisetio Produk Sentra galangan kapal kayu Tanah Beru melayani pembuatan kapal untuk berbagai peruntukan, kapal penangkap ikan, kapal barang/penumpang dan kapal wisata. Proporsi jumlah produk tidak sebangun dengan proporsi nilai produksi. Jenis kapal barang memiliki ratio yang relatif besar.

29 Jumlah produksi & nilai produksi
Kawi Boedisetio Nilai produksi Jumlah produksi Jumlah produksi & nilai produksi

30 Dimensi Kapal 30-50 7.5-9 3.5-4 180-450 150-400 15-30 13-18 1.25-1.75
Kawi Boedisetio Panjang (m) Lebar Tinggi Bobot (ton) Daya angkut Lama di laut (hari) Kapal barang/pnumpg 30-50 7.5-9 3.5-4 15-30 Kapal ikan 13-18 5-30 2-20 5-14 Kapal wisata 20 6 2.5 50-75 Dimensi Kapal

31 Kawi Boedisetio Bahan baku Bagian ini menjelaskan tentang bahan baku yang digunakan, baik bahan baku utama maupun bahan pembantu. Penjelasan tentang jenis-jenis kayu yang digunakan dilengkapi dengan diagram peruntukkan kayu tersebut pada bagian-bagian kapal.

32 Jenis bahan baku kayu Bagian Kapal Jenis Kayu Lunas
Kawi Boedisetio Bagian Kapal Jenis Kayu Lunas Kayu Kesambi atau Kayu Bitti Haluan-Buritan Kayu Bitti atau Kayu Besi Dinding/lambung Kayu Besi Gading Kayu Bitti, Kayu Pude Galah Dek-Lantai Kayu Bitti atau Kayu Jati Kamar Kayu Meranti, Jati Anjungan Tiang Kayu Jati Konteks rantai nilai: kegiatan utama, operasi Jenis bahan baku kayu

33 Jenis kayu Kayu Bitti Vitex Cofassus Kayu Kesambi Kayu Besi/Ulin
Kawi Boedisetio Kayu Bitti Vitex Cofassus Kayu Kesambi Schleichera aleosa Merr. Kayu Besi/Ulin Eusideroxylon zwageri Kayu Jati Tectona Grandis Kayu Meranti Shorea spp. Kayu Pude Calophyllum inophyllum Jenis kayu

34 jati meranti pude kesambi bitti besi
Kawi Boedisetio jati meranti pude kesambi bitti besi

35 Kategori bahan baku kategori Bahan baku jenis Utama Penolong Komponen
Kawi Boedisetio kategori Bahan baku jenis Utama Kayu Bitti Ulin Kayu jati Kayu besi Penolong Paku Cat Dempul Kulit kayu (sdh jarang), diganti tali karung Paku kayu Cat kayu Komponen Mesin Kemudi ada 3 (kayu) utk keseimbangan, tengah utk stir utk haluan (besi), Motor bakar solar Aksesoris Tempat duduk Konteks: kegiatan pendukung, pembelian Kategori bahan baku

36 Kawi Boedisetio Tenaga kerja Pembuatan kapal merupakan suatu kerja kolektif yang melibatkan banyak sekali tenaga kerja. Berdasarkan kualifikasinya, tenaga kerja yang terlibat dibagi menjadi beberapa fungsi yang sesuai. Dalam proses pembuatan yang bisa berlangsung hingga 10 bulan, beberapa unit tenaga kerja dari luar perusahaan perlu dikerahkan untuk pekerjaan-pekerjaan khusus (mis. peluncuran kapal)

37 Tingkat ketrampilan tenaga kerja
Kawi Boedisetio Tingkat Rentang kerja Tugas pokok Pesuruh 2-3 tahun Membersihkan, menyimpan peralatan; membantu tukang Tukang 3-5 tahun Mengukur, memotong bahan kayu Memasang bagian-bagian kapal. Kepala tukang (panrita lopi) 5 tahun ke atas Membaca desain kapal Bertanggung jawab terhadap teknis dan target waktu pembuatan kapal Memimpin pekerjaan teknis para tukang, Pengawas * Umumnya ada-lah juragan kapal Mengawasi keseluruhan proses pembuatan kapal Konteks: kegiatan pendukung, manajemen SDM Tingkat ketrampilan tenaga kerja

38 Kawi Boedisetio Rantai Nilai Rantai nilai merupakan rangkaian proses nilai tambah yang terjadi dalam perusahaan. Bagian ini menggambarkan rantai nilai dalam suatu perusahaan galangan kapal, baik kegiatan utama maupun kegiatan pendukung.

39 CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso
Kawi Boedisetio Kegiatan Utama Logistik masuk Operasi Kayu disimpan di halaman rumah (termasuk persediaan kayu khusus dalam waktu lama) Pasokan bahan baku diperoleh dari Bulukumba, Sultra, Irja Kayu untuk lunas berukuran 24 m sulit diperoleh Pengerjaan kapal 3-6 bulan bergantung jenis kapal Jumlah TK utk membuat 1 kapal 30 org; Level TK : Panrita lopi, Tukang, Pesuruh Lokasi perakitan: Angin Musim Barat (Tjg Bira) dan Angin musim Timur (Beru dan Ara) Upah rata-2 Rp /bln Tarik kapal : 10 org/10-15 hari/ katrol/papan peluncur/upacara CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso Kegiatan utama

40 CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru
Kawi Boedisetio Kegiatan Utama Logistik keluar Pemasaran & penjualan Catatan kapal keluar utk : wisata dan penangkapan, barang. Tidak ada administrasi logistik keluar (outbond logistic). Karena H. Muslim merupakan pengusaha maju (local champion), ia sering diliput oleh media. Jaringan personal membantu promosi bisnis CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru Kegiatan utama

41 CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru
Kawi Boedisetio Kegiatan Utama Pelayanan purna jual Tidak ada kegiatan khusus pelayanan purna jual. CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru Kegiatan utama

42 Kegiatan pendukung CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru
Kawi Boedisetio Kegiatan Pendukung Infrastruktur perusahaan Manajemen SDM Pembiayaan produksi didapat dari kredit bank, uang muka dari konsumen, dan modal sendiri Perencanaan dengan perenungan Rekrutmen TK baru dilakukan ketika ada pembuatan kapal baru yang dipesan Masa kerja dapat menaikkan keahlian Sistem kompensasi berdasarkan keahlian CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru Kegiatan pendukung

43 Kegiatan pendukung CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru
Kawi Boedisetio Kegiatan Pendukung Pengembangan teknologi Pembelian Tidak ada pengembangan teknologi Teknologi pembuatan kapal mengandalkan Panrita lopi Menggunakan Jasa Notaris utk kontrak jual beli terutama dari luar negeri Menggunakan Jasa Pengiriman kapal Menggunakan Jasa pemasangan mesin Menggunakan Jasa ritual pembuatan Menggunakan Jasa ritual Peluncuran CV Mutiara Murni, H. Muslim Baso, Tana Beru Kegiatan pendukung

44 Siklus transaksi dan proporsi biaya
Kawi Boedisetio Siklus transaksi dan proporsi biaya Siklus transaksi merupakan diagram yang menggambarkan pemasukan dan pengeluaran perusahaan selama satu tahun. Dalam diagram ini juga terlihat besaran marjin usaha yang didapat perusahaan dan didistribusikan sepanjang 12 bulan. Proporsi biaya merupakan diagram yang menggambarkan proporsi biaya yang dikeluarkan perusahaan.

45 Siklus transaksi CV Mutiara Murni
Kawi Boedisetio Siklus transaksi CV Mutiara Murni

46 Proporsi Pengeluaran CV Mutiara Murni
Kawi Boedisetio Proporsi Pengeluaran CV Mutiara Murni

47 Keunikan Usaha Keunikan usaha yang juga dapat berarti keunikan lokal berpotensi untuk digunakan sebagai landasan agenda perkuatan klaster. Gambaran keunikan juga dapat digunakan untuk menentukan tema klaster yang lebih spesifik.

48 Kawi Boedisetio Lokasi Produksi. Para pembuat kapal di Bonto Bahari memiliki alternatif lokasi untuk produksi. Jika diperkirakan penyerahan kapal adalah pada musim Barat, maka pembuatan dilakukan di pantai timur, sedangkan jika pada musim Timur, pembuatan akan dilakukan di pantai barat. Pengecatan. Para pembuat kapal tidak pernah melakukan pengecatan kapalnya sendiri. Mereka mengundang calon nakhoda kapal untuk melakukan pengecatan. Hal ini dimaksudkan agar nakhoda mengenal lekuk-lekuk kapalnya sehingga dapat menakhodai dengan aman.

49 Kawi Boedisetio Panrita Lopi. Keberadaanya menjadi jiwa dari kapal pinisi. Tanpa panrita lopi ini tidak ada kapal pinisi. Dia yang bertanggung jawab penuh dalam membuat kapal pinisi, membaca desain kapal, menjaga kesetimbangan kapal dan memimpin para tukang merakit kapal. Itu semua tugas utama Panrita Lopi. Di genggaman tangannya bergabung kemampuan teknis dan spritual kapal pinisi. Dia yang harus melakukan prosesi ritual sebelum membuat kapal. Ketajaman pikiran dan jiwa menjadi kunci panrita lopi dalam bekerja.

50 Kawi Boedisetio Upacara tanam paku. Pekerjaan pembuatan kapal dimulai dengan sebuah upacara hajatan mengundang tetangga disertai dengan pembacaan doa keselamatan serta dihidangkan juga makanan khas seperti cucur dan nasi tumpengan. Prosesi dimulai dengan menghujamkan paku khusus-kadang juga paku emas oleh si pengusaha galangan kapal atau panrita lopi disertai baca doa-doa. Upacara ini menandai dimulainya pekerjaan kapal.

51 Kawi Boedisetio Upacara tarik laut. Setelah kapal selesai dibuat dalam beberapa bulan, biasanya 3-6 bulan tergantung jenis dan bobot kapalnya, maka sebelum berlayar di lautan luas, kapal biasanya dilepas dengan dengan upacara sebelum ditarik ke laut. Upacara itu meliputi doa, memotong kambing/sapi di atas geladak kapal dan darahnya dibiarkan mengalir di geladak. Upacara ini mengundang pada tetangga dekat disertai nasi tumpeng dan makanan khas cucur. Setelah upacara selesai, tim penarik kapal mulai beraksi.

52 Kawi Boedisetio Kegiatan menarik kapal dilakukan sampai dengan laut surut, untuk dilanjutkan keesokan harinya ketika laut pasang. Penarikan dilakukan dengan peralatan sederhana (papan peluncur dan katrol). Dengan pasukan tarik kapal berjumlah orang pergerakan kapal ukuran besar rata-rata mencapai 1-1,5 meter per jam. Untuk mencapai jarak ke laut kira-kira meter dibutuhkan waktu selama hari.

53 Kawi Boedisetio Jaringan Tenaga Terampil. Tenaga terampil perakitan kapal menyebar ke sentra-sentra kapal se Nusantara. Mereka mengisi peluang kerja tenaga tukang atau kepala tukang perakitan kapal. Mereka ada di Jambi, Medan, Sulawesi Tengggara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan. Mereka sering memboyong tenaga-tenaga lokal untuk mengikuti jejak mereka, sehingga tumbuh koloni bugis di sentra-sentra tersebut. Ini kekhasan Bulukumba. Mereka tetap membawa warna pinisi dalam konstruksi kapal di sentra-sentra tersebut, walapun mungkin sudah ada adaptasi.

54 Peta pelaku klaster kapal rakyat
Diagram pelaku Profil entitas klaster

55 Peta pelaku klaster kapal rakyat
Kawi Boedisetio Sawmill, Moulding Sentra kapal Batulicin, Tj Jabung, Gresik, Konawe, Takalar, Sibolga Sentra miniatur kapal kayu Klaster pariwisata Pemilik kapal Bulukumba Prshaan pariwisata Perancis; Swiss; Malaysia; Jerman; Spanyol; Bali; Lombok Jasa Pelayaran Makassar Surabaya Pedagang kayu Maluku Sultara Papua Galangan Kapal Rakyat Tana Beru Pdagang Mesin dan Peralatan Makassar Surabaya Penelitian Univ. Jepang Jerman DKP Bulukumba Pdg bhn penolong Surabaya Kalimantan Makassar Nelayan tradisional LSM Lingkungan WWF; TNC; Kolektor kapal (Jepang) SMK Kelautan Bulukumba PADI; PB PNK Pedagang Perkakas kayu Jasa Ritual Pe-luncuran Kapal Jasa Pelun-curan Kapal Jasa Pema-sangan Mesin Jasa notaris SMK-Kelautan Depot BBM Bengkel Ka-pal Makassar Jasa kirim ka-pal (Idrus dkk) Jasa angkut kayu (Maluku, Papua, Sultra) Bank Mandiri Peralatan/ perkakas kayu BRI Tana Lemo Perhubungan dan telekomunikasi Pemda Disperparsenibud Dinas Perikanan & Kelautan Bappeda Dis. Kehutanan Peta pelaku klaster kapal rakyat

56 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Galangan Kapal Rakyat Tanah Beru Merupakan salah satu desa di Kecamatan Bonto Bahari yang memiliki galangan kapal terbanyak Jumlah pengusaha yang masih bertahan (20 orang). “Pengusaha” merupakan investor pembuatan kapal, sekaligus pemilik ‘pasar’ Pembuatan kapal dilakukan tanpa adanya panduan dokumen perancangan. Bahan baku 70% datang dari luar Bulukumba (Sultara, Maluku, Papua) Memiliki keunikan lokasi: Untuk (perkiraan peluncuran) pada musim Barat, lokasi pembuatan di pantai timur (desa Ara). Untuk (perkiraan peluncuran) pada musim timur, lokasi pembuatan di pantai barat (Tana Beru) Profil entitas klaster

57 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Pemilik kapal - Bulukumba Nelayan tradisional Berlokasi di Sapolohe, Tana Beru. Jenis kapal : Purse sein, Jung Hanyut (tenggiri), kapal penangkap lobster Berjumlah 15 perusahaan dgn 105 t.kerja, rata2 punya 2 unit U/ Kecamatan Bonto Bahari, Tana Beru, Tana Lemo, Ara dan Bira. Berjumlah 100 orang, sebagian sewa ke pemilik kapal, sebagian punya sendiri Ada yang menjelajah Papua, NTT, Ambon, Sulteng DKP Bulukumba LSM Lingkungan Memesan kapal utk program pemberdayaan nelayan Berjumlah 10 unit tahun 2000 Pemesan WWF dan TNC Untuk kebutuhan patroli lingkungan hidup Profil entitas klaster

58 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Jasa peluncuran kapal Jasa ritual peluncuran Berlokasi di Tana Berru, Tanah Lemo, Tg Bira, Ara Pola kerja borongan, satu team peluncuran terdiri dari org tergantung ukuran kapal, terdapat 4 unit Berlokasi di Bonto Bahari Ada 3-5 unit dgn 2-3 pekerja Memimpin upacara adat dan doa keselamatan sebelum peluncuran, dihadiri para tetangga Pedagang perkakas kayu Depot BBM Berlokasi di Bulukumba, atau Makasar Menyediakan m.gergaji kayu, setrika kayu, kapak kayu, m. ketam, planner, pakat Terdapat 2 unit, dgn 6 tenaga kerja Menyediakan BBM : solar, premium Ada 1 unit di Bontobahari dengan 5-6 pekerja Profil entitas klaster

59 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Jasa pengiriman kapal Jasa pemasangan mesin Mengirimkan kapal kepada pemesan; ada yang sampai ke Vancouver Kanada Terdapat kira-kira 4 unit di Bontobahari Memasang mesin kapal, sebelum diluncurkan Terdapat kira-kira 1-2 unit berlokasi di Bulukumba, Makasar Jasa Notaris Jasa angkutan kayu Jasa notaris lokal untuk mengurus kontrak jual beli kapal dgn pihak asing Sekaligus berfungsi penterjemah Terdapat 1-2 orang dgn 1-2 tenaga kerja Mengangkut kayu dari Maluku, Papua, Sultra ke Bulukumba Berlokasi di Bulukumba, Makasar Terdapat 2-4 unit Profil entitas klaster

60 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Bengkel kapal Makassar Bank Mandiri Melayani perbaikan kapal Bontobari dan lainnya; Lebih lengkap dari yang ada di Bontobahari Terdapat 1-3 unit Mengucurkan kredit kepada pengusaha galangan kapal atau pelayaran BRI Tana Lemo Mengucurkan kredit kepada pengusaha galangan kapal atau pelayaran Contoh pengusaha yang telah menerima kredit: Arwin, modal awal sebesar jt, 2003 Profil entitas klaster

61 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Sentra miniatur kapal Pantai Tanjung Bira Lokasi usaha souvenir ini berada di sekitar sentra galangan kapal Bonto Bahari, berjumlah 15 pengusaha. Jenis miniatur yang dibuat meliputi seluruh jenis kapal yang dibuat oleh galangan kapal (pinisi, sandeq dll) Merupakan tujuan wisata utama kawasan ini. Banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dengan daya tarik utama kegiatan “snorkelling” Sentra kapal Sibolga, Tg. Jabung, Batulicin, Gresik, Konawe, Takalar Tenaga ahli pembuat kapal di sentra-sentra ini berasal dari Bonto bahari. Profil entitas klaster

62 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Dishub – subdin Perla Dis perikanan & kelautan Melayani bidang perijinan dan tingkat kelayakan kapal. Sudah 1070 bh kapal yang punya ijin, ditambah yg ditangani sdh 200 Membina para nelayan dan pemilik kapal ikan dgn program bantuan dan pelatihan. Disperparsenibud pemda Pembinaan dan Pengembangan IKM Kapal. Membantu permodalan, pendataan, merncanakan pengembangan kapal Perhatian untuk perkuatan usaha galangan kapal masih kurang, terlihat dari tidak banyaknya program khusus industri galangan kapal rakyat Profil entitas klaster

63 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Bappeda Depperin - DJIKM Memasukkan rencana pengembangan industri kapal kayu Bulukumba tahun 2007 Survai diagnostik kapal rakyat yang dilaksanakan 2006 ini oleh Deperin – DJIKM, untuk memetakan industri kapal rakyat nusantara Dis Kehutanan SMK - Kelautan Mengurus persoalan konservasi tanah. Menilai kelayakan tebang pohon utk kapal ada petugas khusus Satu-satunya sekolah kejuruan di Sulsel yang memiliki jurusan perkapalan Menghasilkan lulusan yang punya keterampilan dalam pembuatan kapal kayu Profil entitas klaster

64 Profil entitas klaster
Kawi Boedisetio Pedagang kayu Pedagang mesin & peralatan Berlokasi di kecamatan Bonto Bahari, Tana Beru, Tana Lemo, Ara dan Bira. 70% kayu berasal dari Sultra, Papua dan Maluku Jenis kayu : Bitti, Ulin, Besi, Meranti Berlokasi di Makassar dan Surabaya Menyediakan kebutuahn seperti : mesin diesel, bor, palu, gurinda tangan, kunci2, pahat, mesin las Terdapat 5 unit usaha Pedagang bhn penolong Industri komp. kapal Berlokasi di Makasar, Sby, kalimantan Menyediakan: cat, paku, kulit kayu, dempul Berlokasi di Tegal, Pasuruan Menyediakan : Power train (propeller,axle/shaft),Instrumen navigasi, layar, alat tangkap ikan, pompa, jendela, Profil entitas klaster

65 Pelaku prakarsa lain Lembaga Pembiayaan Komunitas Riset Pemerintah
Lembaga Kolaboratif

66 Kawi Boedisetio BRI sudah menyalurkan kredit kepada pengusaha galangan kapal dan pengusaha pelayaran ( juta). Tidak ada skema khusus pembiayaan untuk pengusaha galangan kapal BRI Tana Lemo

67 Fak Teknik Jurusan Teknik Perkapalan UNHAS
Kawi Boedisetio Majene/ Mandar, Bulukumba merupakan lokasi praktek lapangan dari Jurusan Perkapalan UNHAS. Sedang melakukan riset tentang standar aturan kapal kayu (kerjasama dengan BKI) Memiliki teknologi galangan kapal Pernah melakukan pelatihan laminasi di sentra Majene Fak Teknik Jurusan Teknik Perkapalan UNHAS

68 Pemerintah Daerah Dishut
Kawi Boedisetio Dishut Punya kebijakan untuk memfasilitasi pembelian kayu oleh pengusaha kapal kepada pemilik HPH. Bappeda Memasukkan rencana pengembangan industri kapal kayu Bulukumba tahun 2007 . Pemerintah Daerah

69 Kawi Boedisetio DKP Membina para nelayan dan pemilik kapal ikan dengan program bantuan dan pelatihan. Melakukan pembelian kapal kepada pembuat kapal di Bonto Bahari. DISPERPARSENIBUD Belum memiliki program yang spesifik untuk industri kapal kayu. Pemerintah Daerah

70 APKA – Asosiasi Pedagang Komoditas Agro
Kawi Boedisetio Dahulu pernah dibentuk Kopinkra, tetapi sekarang sudah tidak aktif APKA – Asosiasi Pedagang Komoditas Agro

71 Lingkungan usaha penentu daya saing
Lingkungan usaha penentu daya saing didapat dari diskusi akhir survai yang dihadiri oleh pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah kajian.

72 Kondisi faktor Pendukung Penghambat Lokasi
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Lokasi Bonto Bahari, Bulukumba telah dikenal sebagai pusat galangan kapal kayu. Memiliki tiga sentra galangan kapal : Tana Beru sesuai untuk berlabuh pada musim angin timur; Bira dan Ara sesuai untuk musim angin Barat Program pemerintah untuk meningkatkan usaha dan keterampilan tenaga kerja kapal masih kurang Masih ada masalah legalitas usaha kapal Kondisi faktor

73 Kondisi faktor Pendukung Penghambat infrastruktur
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat infrastruktur Fasilitas listrik dan air sudah tidak menjadi hambatan Kebijakan Sudah ada kebijakan daerah yang mengintegrasikan industri dan wisata (Disperparsenibud) Kondisi faktor

74 Kondisi faktor Pendukung Penghambat Tenaga kerja
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Tenaga kerja Keahlian membuat kapal wa-risan turun temurun dan telah diakui secara luas. Tenaga ahli di sentra kapal kayu di nusan-tara berasal dari Bonto Bahari. Kualitas dan keterampilan tenaga kerja cukup memadai. Tenaga kerja semuanya lokal. Kondisi faktor

75 Kondisi faktor Pendukung Penghambat
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Upah tenaga kerja di galangan melebihi UMP (Rp 670 ribu) Kondisi faktor

76 Strategi perusahaan dan persaingan
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Sudah ada strategi memikat wisatawan dengan mendekatkan proses produksi ke lokasi wisata. Ada pergeseran produksi kapal. Sekarang, sebagian besar produksi adalah non-kapal ikan dan non-kapal pelayaran. Tidak ada program perkuatan Asosiasi inti Kemampuan mengakses bisnis ke luar negeri sulit Upaya pemasaran langsung belum ada Ada hambatan memperoleh akses ke lembaga penelitian Ada hambatan memperoleh informasi teknis baru Strategi perusahaan dan persaingan

77 Strategi perusahaan dan persaingan
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Proses peluncuran kapal masih memakan waktu lama. Selama 3 tahun terakhir tidak ada teknologi baru. Belum muncul ide-ide baru pengembangan usaha Penjualan setahun terakhir menurun, harga jual naik. Strategi perusahaan dan persaingan

78 Kondisi permintaan Pendukung Penghambat Permintaan lokal
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Permintaan lokal Pengguna kapal Bonto Bahari mayoritas lokal (kapal penangkapan, kargo) Sudah ada permintaan lokal untuk kapal wisata Permintaan dari luar permintaan kapal pesiar atau wisata meningkat (dari luar negeri dan dalam negeri) Permintaan Lokal Peluang permintaan lokal (kargo dan tangkap) cenderung menurun Penjualan sejak 2003-pertengahan 2006 menurun Pengaruh kenaikan BBM signifikan menurunkan permintaan kapal. Kondisi permintaan

79 Kondisi permintaan Pendukung Penghambat Belanja Pemerintah
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Belanja Pemerintah Belanja pemerintah daerah Bulukumba utk kapal kayu naik Kondisi permintaan

80 Industri terkait dan pendukung
Kawi Boedisetio Pendukung Penghambat Sudah tersedia jasa notaris untuk kontrak Sudah tumbuh bengkel logam dan pengelasan Tumbuh industri moulding kayu utk interior kapal Sudah muncul industri pengolahan fiber Tumbuh usaha pemasok bahan baku kayu Usaha Baru Tidak ada pertumbuhan usaha kapal baru Sentra Industri Tidak ada pertumbuhan sentra industri kapal baru Industri terkait dan pendukung

81 Rangkuman data entitas klaster
Beberapa data kuantitatif seputar klaster kapal kayu direkam pada survai diagnostik ini, untuk kemudian dilakukan pemutakhiran pada periode tertentu dan digunakan sebagai indikator pemantau kemajuan klaster.

82 Rangkuman data entitas klaster
Kawi Boedisetio Rangkuman data entitas klaster

83 Rangkuman data entitas klaster
Kawi Boedisetio UMR Pekerja di galangan kapal dan industri pendukung berpenghasilan di atas UMR Rangkuman data entitas klaster

84 Kelompok kerja klaster kapal
Diskusi Kelompok Terfokus Anggota kelompok kerja klaster

85 Diskusi Kelompok Terfokus
Kawi Boedisetio Pada akhir kegiatan survai, beberapa pelaku kunci bersepakat untuk menyusun agenda tindak lanjut serta membentuk kelompok kerja klaster kapal untuk mengawal agenda. (penjelasan lebih rinci, lihat dokumen terpisah tentang rekaman FGD-Focused Group Discussion- kapal rakyat). Diskusi Kelompok Terfokus

86 Pokja Klaster Kapal Rakyat
Kawi Boedisetio No Nama Lembaga 1 H. Muslim Baso CV Mutiara Murni 2 H. Andi Bahman DPRD Bulukumba/ Tokoh Galangan 3 Tamran Tahir Disperparsenibud/ Pemerhati Industri Kapal 4 Syahruddin Hasan UD Hasma Jaya 5 Sukarman KM Aulia 6 H.M. Arifin Tato Dishut Bulukumba/ Pemerhati Hutan 7 Abdul Muin Dishub Bulukumba 8 Arwin CV Arjuna Putra 9 Arifuddin Disperparsenibud/ Pengusaha Kayu 10 Israna Rahman DKP Bulukumba/ Yayasan Mitra Masyarakat 11 Ida Ahmad Blue Water Cruises/ Ketua PHRI 12 H.A. Zaenal Bappeda Bulukumba Pokja Klaster Kapal Rakyat

87 Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi
Kawi Boedisetio H. Muslim Baso CV Mutiara Murni H. Andi Bahman Tokoh Galangan Kapal Anggota DPRD Tamran Tahir Disperparsenibud Syahruddin Hasan UD Hasma Jaya Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi

88 Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi
Kawi Boedisetio Sukarman KM Aulia H.M. Arifin Tato Dishut Bulukumba Pemerhati Hutan Abdul Muin Dishub Bulukumba Arwin CV Arjuna Putra Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi

89 Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi
Kawi Boedisetio Arifuddin Disperparsenibud Pengusaha Kayu Israna Rahman DKP Bulukumba Yayasan Mitra Masyarakat Ida Ahmad Blue Water Cruises Ketua PHRI H.A. Zaenal Bappeda Bulukumba Pokja Klaster Pinisi Panrita Lopi

90 Prospek Klaster Setelah survai dan diskusi kelompok dilaksanakan, perlu dilakukan diagnosis tentang peluang perkembangan klaster pada masa mendatang. Pertimbangan utama dari tindak lanjut adalah adanya keinginan yang kuat dari para pelaku (baik pelaku ekonomi langsung, maupun pendukung, termasuk penentu kebijakan) di daerah kajian. Dokumen “KB-FGD-1-base” dapat dijadikan pedoman untuk analisis “Tahapan Klasifikasi Klaster Industri”

91 Potensi Beberapa temuan yang menonjol selama survai:
Kawi Boedisetio Potensi Beberapa temuan yang menonjol selama survai: Aktivitas ekonomi di seputar kapal kayu telah teridentifikasi Cukup banyak aktivitas ekonomi yang saling terhubung di seputar kapal rakyat, termasuk aktivitas di luar daerah kajian. Produk dari sentra ekonomi utama memiliki potensi ekspor Di daerah kajian terdapat potensi klaster komersial (kapal kayu) yang berpeluang menjadi klaster regional. Tindak lanjut dapat dimulai dengan mengacu pada hasil Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) yang telah dilaksanakan pada akhir survai


Download ppt "Hasil survai Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google