Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

WATER TREATMENT SYSTEM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "WATER TREATMENT SYSTEM"— Transcript presentasi:

1 WATER TREATMENT SYSTEM
DISUSUN OLEH : YOHAN KURNIAWAN BGP OPERATIONS

2 SCHEME WATER TREATMENT

3 WATER TREATMENT SCHEME

4 Sistem Penyediaan Air Pada dasarnya seluruh kebutuhan air di BGP dipenuhi melalui fasilitas water treatment sendiri yang memperoleh suplai air dari tiga buah sumur bor yang pada operasi normalnya hanya digunakan satu atau dua sumur saja tergantung pada kebutuhan. System penyediaan air ini terdiri dari beberapa system antara lain:

5 A. Raw Water System Raw water dipompakan dari 3 lokasi sumur yang terpisah oleh Raw water pumps (695-P-108 A/B/C). Normalnya pompa-pompa tersebut menyediakan air untuk Fire Water Tank (695-T-105) dalam 2 unit sumur, dan 1 unit dalam keadaan standby. Tank tersebut merupakan suatu tempat penyimpanan untuk semua kebutuhan air di BGP. Outlet nozel pada bagian bawah tank merupakan persediaan untuk Fire Water System.

6 Raw Water System Coagulant, Caustic and polymer injection skid
Untuk mendapatakan kriteria air proyek, Raw Water System dilengkapi dengan Raw water Filtration Package (695-PK-107). Unit terdiri dari 3 skid yaitu: Coagulant, Caustic and polymer injection skid Potassium and Hypochlorite Injection Skid Multimedia Filter (MMF)

7 B. Fire Water Distribution System
Fire Water Distribution System merupakan suatu sistem untuk mentrasfer fire water dalam kuantitas yang cukup dan dibawah tekanan yang cukup untuk satu titik, atau beberapa titik, dari penggunaan secara keseluruhan di area BGP dan Permanent Camp. Untuk pendistribusiannya fire water ini menggunakan tiga buah pompa yaitu Jockey pump yang disediakan untuk menjaga tekanan 100 psig di aliran pipa distribusi. Jika tekananan tersebut turun maka otomatis electric fire water pump akan running begitu pula jika tekanan semakin turun maka Diesel Engine Fire pump yang akan running.

8 Fire Water Tank Fire Water Tank (695-T-105) yang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan air untuk Fire Water dan Utility Water, dan dalam semua kasus, tank tersebut menyiapkan cadangan air yang penting untuk 4 jam kebutuhan firewater yang terbesar (2423 GPM) di Betara Gas Plant.

9 Fire Water Pump Design 1. Jockey Pump ( 695-P-110) Type : Centrifugal
Rate Capacity : 80 GPM Differential Head : 135 psi 2. Electric Fire Water Pump (695-P-109A) Design Code : NFPA 20 Rate Capacity : 2423 GPM 3. Diesel Fire Water Pump (695-P-109B)

10 C. Potable Water System Sebelum ditampung ke Potable Water Tank (695-T-104), utility water dari header airrnya melewati Potable Water Treatment Package (695-PK-106) untuk diolah guna memenuhi spesifikasi air. Potable Water Treatment Package (695-PK-106) terdiri dari dua bagian, Activated Carbon Filter yang ditempatkan sebelum Potable Water Tank (695-T-104) dan UV Sterilizer. Potable water ditampung di Potable Water Tank dan dikontrol oleh 695-LV-180, yang dijaga levelnya oleh 695-LT-180.

11 Potable Water System Potable Water dipompakan ke headernya oleh Potable Water Pump (695-P-107 A/B), kemudian dialirkan ke Plant building, Permanent Camp, dan Eye Washer Facility yang terdapat disetiap unit plant. Namun terlebih dahulu Potable water tersebut dilewatkan dahulu melalui UV Sterilizer.

12 D. Treated Water System Potable Water dari header diolah di Treated Water Package (695-PK-108) sebelum ditampung ke Treated Water Tank (695-T- 106). Unit terdiri dari penginjeksian bahan kimia, HP Pump skid dan Reverse Osmosis skid (RO). Pada kondisi normal, recycle dari RO skid digunakan untuk recycle Treated Water ke Fire Water Tank. Reject line dari RO, mengalirkan air yang tidak dikehendaki ke Disposal Water Tank (660-T-102). Treated water dipompakan dari tank dengan menggunakan Treated water pump (695-P-112 A/B) untuk menyediakan air secara terus-menerus ke unit Amine sebagai Make-up water ataupun ke system lain.

13 Sifat Kimia Raw Water Filters
Aluminum Sulfate (Alum)-Al2(SO4)3, merupakan coagulant yang membantu menyatukan kotoran yang lebih besar agar bisa tersaring Sodium Hydroxide (Caustic)-NaOH, digunakan untuk meningkatkan pH air Sodium Hypochlorite (Chlorine)-NaClO, digunakan untuk membasmi organisme yang hidup di air dan untuk membuang zat besi.

14 Water Well Water Well 'A' pH - 6.3 Iron (Fe2+) - 1.31 mg/L
Water Well 'B' pH - 5.9 Iron (Fe2+) mg/L Water Well 'C' pH - 5.2 Iron (Fe2+) mg/L

15 Water Standar

16 Aerator (aerasi) Sistem Penyaringan

17 Aerator System Prinsip penjernihan air dengan Aerasi
Aerasi merupakan suatu system oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada air olahan yang akan dip roses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat mengendap. Proses aerasi terutama untuk menurunkan kadar besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kation Fe2+ atau Mg 2+ bila disemburkan ke udara akan membentuk oksida Fe3O3 dan MgO.

18 Multimedia Filter System

19 Parameter Chemcihal & pH
Ph = 7,2 – 7,5 at Inlet Aerator Mn < 0,1 PPM di Oulet MMF Cl Free < 0,2 PPM di Outlet MMF Iron (Fe3+) < 0,4 PPM di Outlet MMF

20 Multimedia Filter Multimedia berfungsi untuk menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-partikel yang terdapat pada Raw Water. Multimedia Filter memiliki tiga lapisan media yang berbeda : Lapisan paling bawah adalah Silica sand Lapisan tengah adalah Hydrokali sand filter Lapisan paling atas adalah Anthracite

21 Cara Kerja Multimedia Filter
Contoh : Multimedia Filter B (O hours) Regen dan yang A posisi Service 1.) Drain Down – 59 second,pada posisi ini sequence valve KV-244, KV-245, KV-247 posisi open,sequence Valve yg lain posisi close. 2.) Air Scour- 15 minute, pada posisi ini KV-241, KV-244, KV-245, KV-246 posisi close, sedangkan KV-247, KV-236, KV-243 posisi open. 3.) Backwash-15 minute, pada posisi ini KV-241, KV-247, KV-236, KV-245 posisi close, sedangkan KV-246, KV-243, KV-244 posisi open.

22 Cara Kerja Multimedia Filter
Setelah Backwash,dilanjutkan lagi pada tahap Drain down,Air Scour,dan Backwash lagi setelah itu masuk ke tahap : 4.) SETTLE- 5 minute, pada tahap ini semua sequence valve close 5.) RINSE- 10 minute, pada tahap ini KV-241, KV-245 open 6.) SERVICE – 16 hours,pada tahap ini filter pada posisi service kembali pada sequence valve nya KV-241, KV-242 open, sedangkan KV-246, KV-236, KV-243, KV-245, KV-244, KV-247 close.

23 Activated Carbon Filter System

24 Active Carbon System Active Carbon berfungsi sebagai pre-treatment sebelum proses di RO untuk menghilangkan chlorine, chloramine,hidrogen,hipoklorit,benzene,pestisida,bahan-bahan organik, warna,bau,rasa dalam air. Active Carbon adalah suatu material yang memiliki pori-pori sangat banyak, pori-pori ini berfungsi untuk menyerap apa saja yang dilaluinya. Active Carbon material dapat berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan ataupun mineral yang mengandung karbon antara lain dari arang batok kelapa,arang kayu keras,arang batok kelapa sawit dsb.

25 Active Carbon System Active Carbon dipilih karena mampu menyerap zat organik maupun anorganik. Adapun keuntungan dari pemakaian Active carbon ialah: pengoperasian mudah karena air mengalir dalam media karbon,proses berjalan cepat karena ukuran butiran karbonnya lebih besar,karbon tidak tercampur dengan lumpur sehingga dapat diregenerasi.

26 Cara Kerja Active Carbon
1.) SERVICE- 40 hours, pada tahap ini KV-251, KV-252 open 2.)BACKWASH-47 minute, pada tahap ini KV-253, KV-254 open. 3.) SETTLE-3 minute, pada tahap ini ALL KV close. 4.) RINSE- 10 minute, pada tahap ini KV-251, KV-255 open. Dan setelah tahap Rinse filter kembali pada posisi Service kembali selama 40 hours.

27 Ultra Violet (uv) Sterilizer
Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari Metode ini sering disebut juga dengan nama SODIS (solar disinfectan water) yang merupakan cara pengolahan air mentah menjadi air minum yang aman dengan memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk diterapkan pada tingkat rumah tangga, pemaparan air minum dengan sinar matahari terutama sinar UV-A akan merusak dan melumpuhkan mikroorganisme pathogen. Jika pada saat pemaparan suhu air mencapai 50° C maka proses disinfeksi hanya membutuhkan waktu 1 jam pemaparan. Didaerah tertentu di pelosok negeri, terkadang gas elpiji dan atau minyak tanah itu sulit didapat dan harganya tidk terjangkau. Keadaan itulah yang menjadikan masyarakat disana mengkonsumsi air mentah tanpa direbus atau disinfeksi terlebih dahulu yang menyebabkan meningkatnya kasus diare, dan water borne dissease lainnya. Untuk itulah perlu ditemukan terobosan baru dalam pensterilan air dan salah satunya adalah metode solar disinfection water. Pada dasarnya prinsip desinfeksi dengan SODIS adalah sinergi antara sinar UV-A dengan panas. Apabila temperatur mencapai di atas 50 ºC: radiasi yang dibutuhkan hanya sepertiganya saja.dengan SODIS E-Coli berkurang sampai 3-4 desimal (99,9%).

28 UV Sterilizer di BGP Pada BGP plant UV yang dimaksud diatas dapat disamakan pada media nya yaitu UV yang menggunakan lampu. UV Sterilizer ini digunakan untuk membunuh micro-organisme dan alga. UV hanya effektif bekerja pada saat air melewati sinar lampu. Pada BGP UV sterilizer nya terdapat 6 lampu (8500 jam (1 tahun).

29 Reverses Osmosis System

30 Reverse Osmosis Unit Reverse Osmosis unit ini didesain untuk meremove dissolved solids (salts). Target flow pada RO unit 50% permeate, 30% reject, dan 20 % recycle. Tujuan yang pertama pada permeate airnya adalah untuk menyediakan sangat sedikit conductivity (<25 micro-siemen/cm) pada air untuk make up amine system. Tujuan yang kedua treated water digunakan pada reboiler Kelebihan produc permeate airnya akan dikirim ke Potable Water System.

31 Saatnya Berdiskusi????

32 Terima Kasih Atas Perhatiannya


Download ppt "WATER TREATMENT SYSTEM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google