Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perkembangan Teori Atom

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perkembangan Teori Atom"— Transcript presentasi:

1 Perkembangan Teori Atom
S T U K T U R A T O M Perkembangan Teori Atom OLEH NAMA : DRS. SUPARNO,MSi NIP : UNIT KERJA : SMAN 59 JAKARTA D K I

2 Perkembangan Teori Atom
1 Model Atom Dalton 2 Model Atom Thomson 3 Model Atom Rutherford 4 Model Atom Bohr 5 Tingkat Energi Ke Menu Utama

3 3. Model Atom Menurut Bohr *
Model atom Bohr dilandasi masih oleh model atom Rutherford dan dikembangkan berdasarkan teori kuantum Max Planck. Postulat Bohr 1. Dalam gerakannya mengelilingi inti, elektron tidak dapat melalui setiap lintasan, tetapi hanya melalui lintasan tertentu tanpa membebaskan energi.Lintasan-lintasan tertentu ini disebut lintasan stasioner. Pada lintasan stasioner, elektron mempunyai momentum sudut Besarnya jari-jari lintasan elektron pada lintasan ke-n

4 Model Atom Hidrogen Bohr *
2. Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan lain dengan memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap berupa satu foton cahaya sebesar ΔE = h.f yang besarnya sama dengan perubahan energi elektron di dalam atom Jika atom mendapat tambahan energi dari luar ( menyerap energi ), maka elektron akan meloncat dari lintasan dengan energi lebih rendah ke lintasan dengan energi lebih tinggi ( misalnya dari n=1 ke n = 2, 3, 4 dst ) EA = energi awal elektron EB = energi akhir elektron Jika EA > EB , atom memancarkan energi dan jika EA < EB, atom menyerap energi Medel atom Bohr & Elektron Eksitasi * Model Atom Hidrogen Bohr *

5 Model Atom Hidrogen Bohr *
Jika atom mendapat tambahan energi dari luar ( menyerap energi ), maka elektron akan meloncat dari lintasan dengan energi lebih rendah ke lintasan dengan energi lebih tinggi ( misalnya dari n=1 ke n = 2, 3, 4 dst ) EA = energi awal elektron EB = energi akhir elektron Jika EA > EB , atom memancarkan energi dan jika EA < EB, atom menyerap energi Medel atom Bohr & Elektron Eksitasi * Model Atom Hidrogen Bohr *

6 Penerapan Model Atom Bohr
1). Dari postulat pertama, jari-jari lintasan stasioner elektron pengorbit dapat dihitung Jari-jari lintasan elektron pertama atau lintasan terdalam ( n=1 ), didapat Jari-jari lintasan elektron yang ke-n ( rn ) merupakan kuadrat bilangan kuantum utama n kali jari-jari lintasan elektron pertama 2). Dari postulat kedua, panjang gelombang foton yang dipancarkan dapat dihitung λ= panjang gelombang foton R = konstanta Rydberg = 1,097 x 107 m-1 )

7 c. Spektrum Atom Hidrogen *
b. Kelemahan model atom Bohr 1).Hanya dapat menerangkan spektrum atom hidrogen ( atom berlekron tunggal ), tidak dapat menerangkan spektrum atom berelektron banyak 2). Hanya dapat menerangkan orbit elektron berbentuk lingkaran, padahal pada kenyataannya orbit elektron ada yang berbentuk elip. 3). Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik 4). Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom. c. Spektrum Atom Hidrogen * Hasil Percobaan dengan menggunakan tabung pelucutan gas diperoleh bahwa spektrum gas hidrogen merupakan spektrum garis (diskontinu) yang terpisah dan berkelompok.Kelompok garis spektum disebut deret spektral. JJ Balmer telah mendapatkan spektrum gas hidrogen yang berupa cahaya tampak dengan panjang gelombang (λ) dalam satuan nanometer (nm), sebagai berikut :

8 c. Spektrum Atom Hidrogen *
Hasil Percobaan dengan menggunakan tabung pelucutan gas diperoleh bahwa spektrum gas hidrogen merupakan spektrum garis (diskontinu) yang terpisah dan berkelompok.Kelompok garis spektum disebut deret spektral. JJ Balmer telah mendapatkan spektrum gas hidrogen yang berupa cahaya tampak dengan panjang gelombang (λ) dalam satuan nanometer (nm), sebagai berikut : Elektron Transisi * Hidrogen Emisi *

9 Ada llima macam deret spektral dalam spektrum atom hidrogen, yaitu ; deret Lymaen, Balmer, Paaschen, Brackett,dan Pfund. 1). Deret Lymaen ( deret ultraviolet ) Spektrum ini dihasilkan oleh perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum utama n =2, 3, 4 dst ke n=1 2). Deret Balmer ( deret cahaya tampak ) 3). Deret Paschen ( inframerah 1 ) Spektrum ini dihasilkan oleh perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum utama n = 4, 5,6 dst ke n=3

10 4). Deret Brackett ( inframerah 2 )
Spektrum ini dihasilkan oleh perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum utama n = 5, 6,7 dst ke n=4 5). Deret Pfund ( inframerah 3 ) Spektrum ini dihasilkan oleh perpindahan elektron dari lintasan dengan bilangan kuantum utama n = 6, 7,8 dst ke n=5

11 6. Tingkat Energi Elektron
Energi total elektron pada lintasan stasioner yang bersesuaian dengan bilangan kuantum utama n disebut tingkat energi. Tingkat energi terendah, yaitu tingkat energi dengan bilangan kuantum n=1 disebut tingkat energi dasar ( E1 ) dan tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu tingkat energi dengan bilangan kuatum n=2,3,4 dst disebut tingkat energi eksitasi. Untuk atom hidrogen, tingkat energi elektron pada lintasan dengan bilangan kuantum utama n adalah : En = energi total elektron (eV) dimana , n = bilangan kuantum utama 1 eV = 1,6 x Joule Bila suatu atom menerima energi dari luar (pemanasan, penembakan, penyinaran) maka elektronnya dapat melopat ke lintasan dengan bilangan kuantum n = ~ . hal ini berarti elektron telah lepas daari ikatan inti atau dengan kata lain atom telah menajdi ion. Energi yang diperlukan untuk mengionkan itu disebut energi ionisasi.

12 Bila energi dari luar cukup besar untuk melempar elektron ke luar dari atom, maka kelebihan energinya digunakan untuk energi kinetik elektron atau memberikan kecepatan awal pada elektron yang terlempar ke luar itu. Energi ionisasi untuk atom hidrogen adalah Ei = energi ionisasi n = bilangan kuantum utama


Download ppt "Perkembangan Teori Atom"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google