Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MISI SESAT JIL di INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MISI SESAT JIL di INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 MISI SESAT JIL di INDONESIA
KONSPIRASI GLOBAL dan MISI SESAT JIL di INDONESIA Oleh: Ir. H. Andri Kurniawan, M.Ag

2

3 KESEMPURNAAN AJARAN ISLAM
Islam mengetengahkan pengertian konsep kehidupan beragama yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem hidup dalam kehidupan di dunia. Jadi Islam tidak mengenal pengertian sekularisme Dalam ajaran Islam setiap manusia bertanggungjawab atas pembebanan Allah yang kelak akan dituntutnya. Segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia, kelak hasilnya akan diketahui Di sisi lain Islam juga mengajarkan kehidupan dalam rumah tangga. Suami-istri, orang tua dan anak, timbal balik perlu memahami hak dan kewajibannya, sebagai tanggungjawab kehidupan Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Islam meletakkan dasar-dasarnya, baik sebagai pemimpin yang harus dipilih maupun berbagai pengertian hukum yang harus dilaksanakan Ringkasnya, dalam ajaran Islam segala pengertian yang terkait dengan kehidupan diatur, baik dalam persoalan Aqidah, ibadah, mu’amalah dan akhlaq. Allah dan Rasul-Nya menggariskan dalam syari’ahnya pada aturan terbaik yang menyelamatkan

4 Ada Konspirasi Global yang ingin menghancurkan Islam secara sistematis dan terorganisir secara rapi dan terus-menerus diberbagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim dimulai sejak runtuhnya Khilafah (Sistem Pemerintahan Islam), mereka bersatupadu dengan berbagai taktik, strategi dan metode. Novus Ordo Seclorum atau The New World Order adalah sebuah ambisi rahasia dan tersembunyi dari si mata satu “All Seeing Eye” yang menginginkan dunia ini berada dalam genggamannya serta dibawah control dan otoritasnya. Ancaman global Freemasonry ini begitu kuat mencengkramkan kuku-kukunya dibelahan dunia manapun. Menerjang dan menghancurkan siapapun yang berbeda ideologi dengannya. Mereka memiliki cara yang sistematis untuk menghancurkan Islam, ajaran maupun peradabannya.

5

6

7 Prof. Adam Weishaupt (Jesuit Yahudi, Univ. Ingoldstadt Jerman)
Tokoh gerakan zionis yang berambisi mendirikan satu pemerintahan dunia (one world government). Pemerintahan satu dunia dapat dicapai bila dilakukan penghapusan agama di muka bumi, kecuali paham setan (abolition of all religion, except satanism) ORDO KABALA

8 LIBERAL JUDAISM Sinagog Yahudi Liberal Dr. Abraham Geiger

9

10 ONE WORLD RELIGION Program Liberalisasi Islam secara sistematis dijalankan di Indonesia sejak tahun 1970-an yang digerakkan oleh The Asia Foundation. Laporan tahunan The Asia Foundation (TAF) tahun 1985, Victor Marchetti, salah satu Deputi CIA, mengungkapkan,”The Asia Foundation didirikan oleh CIA (lihat The Asia Fuondation Annual Report, 1985). The Asia Foundation (Bos Proyek Liberalisme di Indonesia bermarkas di Jl. Adityawarman No.40 Jakarta Selatan)

11 TOKOH PENGGAGAS ISLAM LIBERAL di INDONESIA

12 Program liberalisasi Islam Nurcholish Madjid, 3 Januari 1970

13 PROGRAM LIBERALISASI ISLAM di INDONESIA SEJAK AWAL 1970-AN:
(a) Pentingnya konstekstualisasi ijtihad. (b) Komitmen terhadap rasionalitas dan pembaruan. (c) Penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralisme agama-agama (d) Pemisahan Agama dari partai politik dan adanya posisi non-sektarian negara (Dr. Greg Barton, Gagasan Islam Liberal di Indonesia, Paramadina, Jakarta, 1999):

14 “Sebagai sebuah pandangan keagamaan, pada dasarnya Islam bersifat inklusif dan merentangkan tafsirannya ke arah yang semakin pluralis. Sebagai contoh, filsafat perenial yang belakangan banyak dibicarakan dalam dialog antar agama di Indonesia merentangkan pandangan pluralis dengan mengatakan bahwa setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai Agama… Oleh karena itu ada istilah "Satu Tuhan Banyak Jalan".” (Buku Tiga Agama Satu Tuhan, Mizan, Bandung, 1999, hal. xix.)

15 Deskripsi Transendentalisme oleh Huston Smith
GOD Batin/Esoteric Zahir/Exoteric H B CT J C I “All paths lead to the same summit”, S.H. Nasr.

16

17 Islam kini tengah diuji dan kembali asing bagi pemeluknya, tetapi juga dihalangi bukan oleh orang bule yang pura-pura menjadi islam seperti Snouck Hungronje (atau christian snouck hurgronje), melainkan oleh orang Islam sendiri, bahasanya sama, warna kulitnya sama, sukunya sama tapi ideologinya berhala dan dedikasi pada agama demokrasi dengan label Islam moderat dan Islam liberal Said Aqil Siradj, Seorang tokoh NU yang merangkap Jabatan sebagai Penasehat Pemuda Kristen Indonesia, mengatakan: “Tauhid Islam dan Kristen sama saja.” Kata Said Aqil Siradj, Negara Islam Lebih Berbahaya daripada RMS Orang yang bercita-cita ingin mendirikan Negara Islam lebih bebahaya daripada Gerakan Separatis RMS dan OPM. (Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA) Gak heran! Selain Ketua PBNU, Kyai satu ini juga Penasihat PMKRI, organisasi Salibis Katolik!

18 Padahal, jika ditelaah sepintas saja, kita akan menjumpai berbagai paradoks dan kerancuan dalam pemikiran-pemikiran yang disajikan. Sebagai contoh, tertulis: “Dalam diskursus pluralisme agama, penjelasan tentang transendensi Ilahi ini dan bahwa setiap agama lahir dan terikat pada konteks tertentu menjadi argumen bahwa tidak ada agama yang lebih tinggi/sempurna atas yang lain. Semua bentuk-bentuk agama adalah sederajat, karena semuanya sedang mewadahi ke-Mahabenaran dan ke-Mahamutlakan Tuhan.” (hal. 21). Itulah salah satu keganjilan pemikiran pluralisme agama. Mereka menolak “klaim kebenaran” dari masing-masing pemeluk agama, tetapi pada saat yang sama mereka justru menolak keberagaman. Mereka memaksa semua pemeluk agama melepaskan klaim kebenarannya masing-masing lalu dipaksa berpindah menuju satu keyakinan, bahwa “semuanya benar”, sebagaimana paham kaum pluralis tersebut. Bukankah ini satu sikap yang paradoks dan justru anti-pluralisme! Simaklah, betapa paradoks dan absurdnya logika penganut pluralisme ini! Di dalam buku ini, dikatakan: “Semua jalan-jalan itu menuju kepada puncak yang sama. Ibarat ribuan bahkan jutaan aliran air sungai dan anak sungai semuanya mengalir dan sedang meluncur ke samudera yang sama.” (hal. 379).

19

20

21

22 30 Organisasi Islam Penerima Dana The Asia Foundation (Jaringan YAHUDI-AS)
Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Ulil Abshar Abdalla dan Nong Mahmada, Jl.Utan Kayu 68-H Jakarta Timur. Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), DR.Djohan Effendi dan Ulil Abshar Abdalla, Jl.Percetakan Negara No.C-553 Jakarta Pusat. Paramadina (Penggencaran Pluralisme Agama/Menyamakan Semua Agama), Kautsar Azhari Noer, Jl.TB Simatupang Pondok Indah Plaza III F5/7 Jakarta. Majalah Syir’ah, Alamsyah M.Dja’far, Jl.Asembaris Raya M Kav.8 Kebon Baru Tebet, Jakarta Selatan. Lembaga Buruh, Tani dan Nelayan (LBTN), PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat. Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat.

23 Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Kantor PP Muhammadiyah, Jl
Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Kantor PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3-UMY), Gedung AR Fachruddin Kampus UMY Jl.Lingkar Selatan Tamantirto Kasihan, Yogyakarta. Lembaga Penelitihan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jl.A.Yani, Pabelan,Surakarta, Jawa Tengah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh, Jl.KH.A.Dahlan, Banda Aceh. Pemuda Muhammadiyah (PM) Aceh, Jl.KH.A.Dahlan, Banda Aceh. Fatayat NU, Gedung PBNU Jl.Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. Lakpesdam NU, Jl.H.Ramli No.29A Menteng Dalam,Tebet,Jakarta Selatan. PUAN Amal Hayati (Urusan Gender), Sinta Nuriya(Istri Gus Dur), Jl.Warung Silah No.30 Rt.02 Rw.05 Kompleks Masjid Al-Munawwarah, Ciganjur, Jakarta. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Masdar F Mas’udi, Jl.Cililitan Kecil III/12,Kramat Jati Jakarta Timur.

24 Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta, Tompeyan TR III/133 Yogyakarta.
Pusat Studi Antar Komunitas (PUSAKA) Padang, Jl.Purus I No.8A Padang Sumatra Barat. Gender Team for Ministry of Relegious Affairs (GT-MORA), Siti Musdah Mulia,Departemen Agama RI,Jl.Lapangan Banteng No.4-6 Jakarta Pusat Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ), Siti Musdah Mulia, Jl.Matraman Masjid I.A Jakarta Selatan. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jl. Ir.H.Juanda 95 Ciputat. Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jl. Ir.H.Juanda 95 Ciputat. Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Urusan Gender), DR. Amsal Bachtiar, Jl.Ir.H.Juanda 95 Ciputat. Desantara, Jl.Raya Citayam 35 Depok. DPP Korps Perempuan Majelis Dakwah Islam (MDI) (Bidang Garapan Tentang Gender), Jl. Anggrek Nelly Murni 11A, Slipi Jakarta Barat.

25 Indonesian Center for Islam and Pluralism (ICIP), Jl. Hang Lekiu I No
Indonesian Center for Islam and Pluralism (ICIP), Jl.Hang Lekiu I No.09 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, Jl. Gatot Subroto IV/Kemiri No.102 Banjarmasin Kalimantan Selatan. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LkiS), Sorowajan Baru, Jl. Pura No.1 Yogyakarta. Lembaga Kajian Pengembangan Masyarakat dan Pesantren (LKPMP) Makasar, Jl. Faisal Raya No.22 Blok 22B Makasar. Lembaga Studi Aksi untuk Demokrasi (LS-ADI), Jl. Ir.H.Juanda Gg. Swadaya Rt.01 Rw.08 Pisangan Ciputat. Rahima (Urusan Gender), Syafiq Hasyim, Jl. Pancoran Timur IIA No.10 Pasar Minggu Jakarta Selatan.

26 Kerusakan Akhlak, nilai, dan hukum Barat
LIBERALISASI ISLAM Konsep wahyu&Tafsir Aqidah Islam Syariat Islam Pluralisme Agama Perombakan Syariat Islam DEKONSTRUKSI DEKONSTRUKSI Legitimasi Kerusakan Akhlak, nilai, dan hukum Barat Dekonstruksi Islam sebgai Agama final dan benar

27 Doktrin Pluralisme Agama
1. Relativisme Eksklusif Islam satu-satunya kebenaran Pluralisme Semua Agama sama 2. Tasamuh Universal (Kebersamaan Universal) Kebersamaan Sosial Kebersamaan Ritual

28 SYIRIK DI ERA MODERN: RELATIVISME IMAN DAN KEBENARAN

29 RELATIVISME NILAI BERDAMPAK PADA PENGABURAN ANTARA IMAN DAN KUFUR, HAQ DAN BATHIL, HALAL DAN HARAM.

30 The Contemporary Challenges of Islamic Thought
Liberalism Secularism Pluralism Feminism Religious Relativism

31 Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2005 mengeluarkan Fatwa :
Pluralisme Agama adalah jalan haram bagi umat Islam Pluralisme Agama adalah sebuah ideologi yang mengajarkan bahwa semua agama sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga

32 Aneh, Pluralisme Diharamkan MUI tapi Akan Diperjuangkan
Laskar ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) Ahad kemarin (18/3/2012) menggelar apel di depan tugu Proklamasi Jakarta Pusat. Apel siaga ini bertema "Mengukuhkan Kebersamaan dan Solidaritas Elemen Bangsa."

33 DESAKRALISASI AL-QUR’AN
Bukan Lafdhan wa-Ma’nan dari Allah, tetapi kata-kata Muhammad Al-Quran adalah Rekayasa Politik Utsman AL-Quran Bukan KItab Suci DEKONSTRUKSI DAN DESAKRALISASI AL-QUR’AN Perlu Dibuat Al-Quran Baru: EDISI KRITIS AL-QURAN Al-Quran adalah Produk Budaya Arab Al-Quran masih Meninggalkan Sejumlah Masalah Mendasar

34 Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):

35 Liberalisasi Syari’at Islam, hukum-hukum Islam yang sudah qat’iy dan pasti, dibongkar dan dibuat hukum baru yang dianggap sesuai dengan perkembangan zaman. Para tokoh liberal biasanya menggunakan metode “kontekstualisasi ijtihad” sebagai salah satu mekanisme dalam merombak hukum Islam.

36 LIBERALISASI SYARIAT DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN PERUBAHAN METODOLOGI IJTIHAD YANG MENEKANKAN ASPEK KONTEKSTUAL HISTORIS, SEHINGGA HUKUM ISLAM MENJADI RELATIF DAN TIDAK ADA KEPASTIAN HUKUM ISLAM.

37 “Jika kita memahami konteks waktu turunnya ayat itu (QS 60:10. pen
“Jika kita memahami konteks waktu turunnya ayat itu (QS 60:10. pen.), larangan ini sangat wajar mengingat kaum kafir Quraisy sangat memusuhi Nabi dan pengikutnya. Waktu itu konteksnya adalah peperangan antara kaum Mukmin dan kaum kafir. Larangan melanggengkan hubungan dimaksudkan agar dapat diidentifikasi secara jelas mana musuh dan mana kawan. Karena itu, ayat ini harus dipahami secara kontekstual. Jika kondisi peperangan itu tidak ada lagi, maka larangan dimaksud tercabut dengan sendirinya." (Buku Muslimah Reformis, 2005:63) Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

38 “Larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi.” (Harian Kompas, )

39 “Soal pernikahan laki-laki non-Muslim dengan wanita Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, diantaranya konteks dakwah Islam pada saat itu. Yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga pernikahan antar agama merupakan sesuatu yang terlarang. Karena kedudukannya sebagai hukum yang lahir atas proses ijtihad, maka amat dimungkinkan bila dicetuskan pendapat baru, bahwa wanita Muslim boleh menikah dengan laki-laki non-Muslim, atau pernikahan beda agama secara lebih luas amat diperbolehkan, apapun agama dan aliran kepercayaannya.” (A. Mun’im Sirry (ed.), Fiqih Lintas Agama, Paramadina&The Asia Foundation), 2004:164)


Download ppt "MISI SESAT JIL di INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google