Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Strategi Keputusan Pendanaan
Pembiayaan Internal Perusahaan memiliki dua sumber pendanaan, yaitu internal dan eksternal. Sumber internal adalah berupa aliran kas dari operasional perusahaan secara keseluruhan ditambah dengan sales of asset. Sumber eksternal adalah dana yang diperoleh dari pasar modal, berupa hutang atau menerbitkan saham baru. Manajer perusahaan sebagai penggerak aktivitas perusahaan akan lebih memilih pendaan internal terlebih dahulu daripada sumber eksternal. Apabila memilih pendanaan eksternal, sekuritas yang memiliki risiko terkecil yang akan dipilih terlebih dahulu. Bagi perusahaan, hutang adalah instrumen pendanaan yang memiliki risiko terendah. Sebagai sumber terakhir, manajer akan memilih untuk menerbitkan saham baru.
2
Tingkat pertumbuhan Jika tingkat pertumbuhan aktual perusahaan melebihi tingkat pertumbuhan estimasi, maka manajer keuangan akan dengan senang hati menggunakan kelebihan sumber dana untuk membayar hutang, meningkatkan dividen, meningkatkan investasi atau menambah cadangan Jika tingkat harapan perusahaan melebihi tingkat pertumbuhan penjualan maksimum, perusahaan harus merubah satu atau lebih variabel keuangan atau menjual saham baru untuk mendapatkan tambahan modal Dividend Policy Kebijakan dividen yang optimal bagi perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.
3
Manajer dapat merubah kebutuhan dana perusahaan dengan merubah kebijakan dividen. Manajer dapat memaksimalkan tingkat pertumbuhan, menambah variabel keuangan yang lain, dengan mengurangi dividen dan menahan semua laba perusahaan. Karena membayarkan semua laba sebagai dividen akan mengurangi tingkat pertumbuhan. Asset Redeployment asset redeployment memungkinkan manajer untuk merubah pendanaan diantara proyek yang bersaing untuk memperoleh sumber pembiayaan. Manajemen harus memutuskan dengan sunguh-sunguh proyek mana yang akan dijual untuk dapat memperoleh manfaat bagi perusahaan. Biasanya ini adalah alternatif yang paling sedikit disukai untuk mendanai bisnis yang sedang tumbuh.
4
Pasar Modal SEJARAH RETURN DAN RESIKO MARKET Ibbotson dan Sinquefield mengumpulkan data histories return di pasar modal dari tahun 1926 sampai dengan Dalam periode itu , rata – rata imbal (return) pasar saham lebih tinggi dari surat – surat hutang berharga, tetapi itupun juga sangat fluktuatif. Sejak tahun 1926 , rata – rata pengembalian tahunan pada saham biasa adalah 11.9 % , sementara untuk obligasi perusahaan, obligasi pemerintah, dan wessel berharga berturut – turut rata- ratanya adalah 5.1%, 4.5%, 3.4%. Akan sangat menarik untuk memperhatikan return dari kelas asset ini setelah mempertimbangkan inflasi. Return dari saham biasa secara umum berkorelasi positif dengan obligasi dan surat berharga perusahaan , tetapi sangat berkorelasi negatif dengan inflasi dan treasury bills
5
Ketika harga stock sedang meningkat , harga obligasi juga cenderung untuk meningkat sebagai dampak jatuhnya tingkat bunga. Korelasi antara harga saham dan obligasi mempunyai beberapa implikasi penting untuk sebuah perusahaan. Jika ini positifnya sangat kuat, keduanya pasar modal ( ekuitas ) dan hutang cenderung untuk menjadi sumber attraktif atau tidak attraktif p ada keuangan pada saat yang bersamaan. Suatu arus modal yang tak menentu cenderung untuk menggangu pertumbuhan perusahaan dan proses investasi. Perusahaan dengan konsekuensinya menjalankan resiko bahwa upaya strategi direncanakan untuk memperkuat posisi kompetitifnya supaya tidak terganggu
6
Jika sebuah perusahaan mempunyai sebuah portofolio dari produk atau bisnis, ini akan dapat menjadi pergeseran sumber internal dari dana khususnya dalam hal startegi investasi dan mencegah ketergantungan dari pasar modal eksternal selama periode gangguan Pengaruh Pemerintah dalam Pasar Modal Untuk pemahaman yang lebih baik sebagai langkah awal dari pasar modal dan cara perusahaan merespon pasar pada kondisi yang dulu, beberapa perspektif historis dalam perkembangan sistem keuangan US akan lebih bermanfaat. Sampai awal 1900, AS mempunyai suatu sistem perbankan yang terbagi-bagi. Pengucuran kredit lunak yang terjadi pada waktu itu dengan terburu – buru telah menyebabkan kegagalan bussiness
7
Diawal abad 20, perundang-undangan telah diperkenalkan untuk mengkoordinir AS, Bank-bank melalui bank sentral, guna mengatur cadangan pemerintah pusat. Fungsi nya adalah untuk menyediakan fasilitas dalam hal pendiskontoan surat berharga, meningkatkan pengawasan perbankan dan memberi negeri itu suatu mekanisme kredit yang bisa memperluas jangkauan ekonomi. Beberapa fiskal dan stimulus moneter telah diberlakukan bagi ekonomi itu sepanjang era 30an dalam suatu usaha untuk membantu masyarakat mengatasi tekanan itu dan untuk mendapatkan ekonomi itu pulih kembali pada jalurnya. Peran Pemerintah mungkin membentuk kebijakan ekonomi tidaklah dihadapkan dengan sistematis sampai ahli ekonomi Bahasa Inggris JMK menerbitkan acuan pertamanya sekitar thn 1936.
8
Secara umum , pulih tidaknya ekonomi selain dipengaruhi oleh langkah-langkah kebijakan pemerintahan US, juga ada faktor lain yang mempengaruhi kestabilan bursa saham (ekonomi makro) yaitu kebijakan harga minyak mentah dunia yang diberlakukan oleh OPEC. Pengaruh Pemerintah dalam Ekonomi Bagaimanapun, anggaran pemerintah pusat dan apapun yang berhubungan dengan defisit adalah cenderung sensitif di dalam makro ekonomi defisit boleh saja meningkat, memaksa cadangan yang pemerintah pusat untuk segera merespon. Tingkat bunga bisa juga mempengaruhi pembelanjaan pemerintah pusat. Pembagian anggaran yang cukup besar pada pemerintah pusat menyebabkan kenaikan tingkat bunga pada utang negara. Sebaliknya jika tingkat bunga turun sebagai hasil tindakan cadangan pemerintah pusat, anggaran dan pembelanjaan pemerintah pusat defisit akan juga berkurang.
9
Suatu perusahaan menghasilkan modal internal melalui operasinya, penjualan asset, dan lain lain. Setelah memutuskan apakah porsi dari arus kas ini harus dibayarkan kepada pemegang saham, perusahaan mempertahankan sisanya untuk investasi. Jika kebutuhan investasi melebihi dana internal yang tersedia, suatu perusahaan harus membelokkan ke sumber modal eksternal. Kecenderungan Historis Suatu pengujian menyangkut data yang historis mengungkapkan pola pembiayaan itu telah berubah berkali kali, dana internal tersedia yang sudah berkurang, memaksa para manajer keuangan untuk terus meningkatkan kepercayaan pada dana-dana eksternal
10
Dengan kebutuhan yang dipaksa untuk kepercayaan yang lebih besar atas pembiayaan eksternal, para manajer telah harus berhadapan dengan isu struktur modal dan kedewasaan hutang. Penggunaan yang lebih besar hutang jangka pendek juga meningkatkan resiko perusahaan, sebab dana ini harus secara terus menerus dibiayai kembali, yang mana membuat perusahaan lebih peka terhadap tingkat bunga Alasan yang utama peningkatan resiko di dalam lingkungan keuangan, meliputi fluktuasi tingkat bunga yang yang tinggi di dalam dua dekade terakhir. Tingkat inflasi yang tinggi adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan di dalam pembuatan keputusan pembiayaan oleh perusahaan.
11
ketika harus memutar biaya eksternal, hutang menjadi pilihan yang pertama sebab adalah menjadi yang termurah. Para manajer juga pada umumnya menyukai hutang jangka pendek jika tingkat bunga adalah tinggi untuk menghindari penguncian nilai di dalam jangka panjang Sejak para manajer mengakses informasi lebih baik, pasar menjawab dengan penawaran sepanjang harga dari bursa/stock. Sejak saham atas nama dan hutang menjadi klaim lebih senior, mereka lebih sedikit peka pada perubahan dalam nilai perusahaan. Oleh karena itu, para manajer mengikuti konsep order kemasan untuk memperkecil efek yang kurang baik pada harga pasar dari saham biasa selagi meningkatnya modal eksternal.
12
Pentingnya Struktur modal nilai/harga pasar suatu perusahaan adalah tidak terikat pada struktur modal atau pengungkitan. Sebagai gantinya nilai atau perusahaan terkait hanya untuk arus nafkah yang dihasilkan oleh investasi perusahaan dan adalah tidak terikat pada surat-surat berharga yang digunakan untuk menyediakan pembiayaan. Riset menyatakan bahwa mungkin ada bidang struktur modal dimana pengembalian yang diperlukan untuk hak kekayaan tidak cukup meningkat ke offset adalah pengungkitan (leverage) yang ditingkatkan
13
Pertimbangan di dalam Penggunaan Pengungkitan (leverage)
Sebab biaya bunga adalah pengurang pajak , biaya setelah pajak dari penggunaan hutang umumnya lebih sedikit daripada hak kekayaan. Ini memberi para manajer keuangan perangsang untuk menggunakan hutang murah dibandingkan hak kekayaan yang mahal.
14
Pasar Efisiensi Dugaan dari pasar efisien yang sempurna mempercayai pada bersandarkan beberapa asumsi, yang paling utama menjadi: 1. Tidak ada pajak atau biaya-biaya transaksi. 2. Semua usaha peserta untuk memaksimalkan kegunaan. 3. Informasi bebas dan dengan seketika tersedia untuk semua peserta pasar.
15
Penentuan Struktur modal
para manajer mempercayakan lebih pada analisa internal dibandingkan data eksternal di dalam pembuatan keputusan pembiayaan mereka. Sungguhpun para manajer boleh menggunakan perbandingan eksternal, faktor internal, terutama arus kas, adalah suatu pertimbangan penting didalam menentukan struktur modal.
16
Menaksir Hutang Kapasitas
Di dalam kasus ekstrim, komitmen hutang mungkin adalah substansil cukup dan sumber dana yang terbatas bahwa perusahaan menghadapi ketidakmampuan membayar utang. Pendekatan arus kas untuk menentukan kapasitas hutang membantu perusahaan menjawab pertanyaan, resiko apa dari ketidakmampuan bayar utang tunai atau kekurangan tunai yang dihadapi perusahaan dengan tingkat hutang sekarang atau yang sedang diusulkan. perusahaan mempunyai baik sumber dana internal dan eksternal. Sumber dana ini harus digunakan untuk melayani hutang (menarik perhatian lebih manapun kedewasaan utama), membuat modal tetap untuk pembelanjaan baru, peningkatan modal kerja bersih, upah pajak pendapatan, dan membayar deviden manapun.
17
Kesimpulan Kerangka ini mengijinkan manajer untuk mulai mengukur arus kas pertimbangan yang penting di dalam mengevaluasi kapasitas hutang perusahaan. mengijinkan manajer untuk mengidentifikasi resiko mengasumsikan untuk berbagai tingkatan hutang. meningkatkan kemungkinan yang dana tidak akan tersedia untuk pembayaran dividen atau peluang investasi penting yang bisa memperlemah posisi keuangan jangka panjang perusahaan. keputusan pembiayaan cukup sulit. Terkait dengan penggunaan pengungkitan (leverage) yang sesuai akan dapat menciptakan nilai pemegang saham. Pada sisi lain pengungkitan berlebihan, akan mengurangi nilai pemegang saham.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.