Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA"— Transcript presentasi:

1 SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
BAB II SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA

2 Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat :
Mendeskripsikan proses terjadinya bumi Menjelaskan sejarah perkembangan muka bumi Mendeskripsikan karakteristik perlapisan bumi Menganalisis teori tektonik lempeng dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan gempa bumi

3 A. PROSES TERJADINYA BUMI
Pengetahuan manusia tentang bumi berkembang dari waktu ke waktu. Semula orang percaya bahwa bumi datar seperti piring terisi nasi di tengah dan kuah dipiringnya. Para pelaut tidak berani berlayar jauh karena takut tiba pada tepi bumi dan akan masuk jurang. Thales ( SM), seorang filsuf Yunani, berpendapat bahwa bumi merupakan benda terapung yang ada di permukaan air. Pendapat itu, diperkuat dengan adanya gejala gempa bumi, seperti TSUNAMI. Dalam perkembangannya timbul teori tentang pembentukan bumi.

4 1. Teori Kabut (Nebula Hypotesis)
Teori kabut dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman, Immanuel Kant ( ) dan seorang filsuf Prancis, Pierre Simon de Laplace. Menurut Kant di jagad raya terdapat gumpalan kabut besar yang berputar. Makin lama, bagian tengah gumpalan kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang akhirnya menjadi matahari. Bagian kabut yang masih tersisa di sekitar gumpalan gas menjadi PLANET dan SATELIT.

5 2. Teori Kontraksi Teori kontraksi dikemukakan oleh Descartes
2. Teori Kontraksi Teori kontraksi dikemukakan oleh Descartes. Ia menyatakan bahwa bumi mengalami penyusutan (mengerut) karena pendinginan. Akibatnya, terjadilan PEGUNUNGAN dan LEMBAH. Teori ini dikembangkan lagi oleh Eduard Suess ( ), Seorang Geolog Austria, yang menyatakan bahwa pegunungan yang satu mempunyai hubungan dengan pegunungan yang lain serta benua merupakan sebuah daerah yang stabil, kecuali daerah-daerah tertentu yang labil, yang sering terjadi gempa bumi

6 3. Teori James Dana Seorang geolog Amerika, James Dana, berpendapat bahwa alam dibentuk oleh proses PELAPUKAN dan EROSI.

7 4. Teori Planetesimal Teori planetesimal dikemukakan oleh seorang geolog , Thomas C. Chamberlin ( ) dan seorang astronom, Forest R. Moulton ( ), keduanya dari Amerika. Teori ini menyatakan bahwa matahari yang sudah ada dari dulu berpapasan dengan sebuah bintang sehingga terjadilah pasang pada permukaan kedua benda tersebut. Sebagian dari massamatahari tertarik ke arah bintang . Ketika bintang bergerak menjauhi matahari, sebagian massa matahari yang tertarik ke arah bintang tadi jatuh kembali ke permukaan matahari, sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari. Hamburan inilah yang menjadi PLANET.

8 5. Teori Pasang Surut Teori Pasang Surut menyatakan bahwa ada sebuah bintang besar mendekati matahari. Terjadilah tarik menarik antara kedua benda tersebut.Akibatnya, bagian matahari yang mengahadap ke arah bintang menjorok ke luar. Setelah bintang menjauh, massa matahari yang menjorok membentuk seperti cerutu yang kemudian putus menjadi gumpalan di sekitar matahari. Gumpalan itulah yang menjadi planet yang tiap planet besarnya tidak sama. Di bagian tengah lebih besar, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, sedangkan di ujungnya kecil, yaitu Merkurius, dan Venus.

9 6. Teori Alfred Wegener Ahli metereologi Jerman, Alfred Wegener menyatakan bahwa benua terdiri atas batuan sial (silisium aluminium), yang terapung pada batuan sima (silisium magnesium) yang lebih besar berat jenisnya. Benua itu bergerak menuju khatulistiwa dan ke bagian barat. Pada zaman karbon diduga hanya ada satu benua, yaitu PANGEA. Benua Pangea kemudian pecah dan terbentuklah daratan Gondwana (<200 jt thn) setelah zaman karbon. Dalam (180 jt thn) terakhir Gondwana terurai. Mula-mula terpisah menjadi Kutub Selatan dan Benua Australia, kemudian Benua Amerika dan Afrika, akhirnya Greendland dan Benua Eropa.

10 7. Teori Awan Debu Teori awan debu menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu kemudian mengalami pemampatan. Partikel-partikel debu tertarik ke inti awan dan membentuk gumpalan bola dan berpilin. Gumpalan gas itu memipih dan berbentuk seperti cakram dan menimbulkan panas. Inilah yang disebut matahari.

11 8. Teori Perkembangan Teori perkembangan menyatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa awan gas yang dingin. Oleh karena pengaruh gaya berat, awan gas tersebut menyusut. Akibatnya terbentuklah matahari dan planet. Penyusutan itu menyebabkan suhu matahari naik hingga terjadi reaksi nuklir. Makin lama volume matahari makin membesar dan akan memakan planet-planet. Pada akhirnya kelak, matahari akan kembali menjadi hitam dan dingin.

12 9. Teori Big Bang Teori Big Bang menjelaskan bahwa jagad raya berasal dari sebuah ledakan besar. Teori ini pertama kali diusulkan oleh George ( ). Kira-kira 1010 tahun yang lalu , semua materi dan energi yang ada di jagad raya terkonsentrasi pada sebuah bola api tunggal yang mempunyai kerapatan yang sangat besar dan temperatur yang besar pula. Dalam kondisi seperti ini tekanan radiasi di dalam bola api sangat besar sehingga menimbulkan ledakan yang sangat hebat dan cepat, disebut BIG BANG.

13 B. SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Bagaimanakah bentuk muka bumi pada awal terbentuknya ? Apakah muka bumi terdiri atas benua dan samudera seperti sekarang ini ? Apakah pegunungan tinggi sudah ada seperti sekarang ini ? Atau, apakah dahulu kala semua daratan bersatu dan hanya ada satu samudera ? … Menurut para ahli , bumi ada sejak tahun yang lalu. Ahli yang menjelaskan perkembangan muka bumi, salah satunya adalah Alfred Wegener, dengan teori pengembangan benua.Oleh karena umur bumi yang sudah tua, para ahli membaginya dalam beberapa masa.

14 Masa prokambium terbagi atas 2 zaman :
Zaman Arkeozoikum : terjadi pembentukan batuan kerak bumi. Batuan ini ditemukan di bagian dunia yang biasa disebut perisai dunia. Pada zaman ini awal munculnya kehidupan di samudera yaitu berupa ganggang dan bakteri. Zaman ini berakhir tahun yang lalu Zaman Protozoikum : mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer. Kehidupan mulai kompleks. Zaman ini berakhir tahun yang lalu.

15 2. Masa Paleozoikum Masa paleozoikum terbagi atas 6 zaman :
Zaman Kambrium : bumi masih berbentuk lautan dan sebuah daratan yang disebut GONDWANA. Gondwana ini menjadi cikal bakal Asia, Australia, Afrika, dan Antartika. Zaman ini berakhir tahun yang lalu. Zaman Ordovisum : daratan Gondwana masih menutupi celah samudera, kemudian samudera meluap dan terjadi zaman es. Zaman ini berakhir tahun yang lalu. Zaman Selur : terbentuk daratan pegunungan yang melintasi pegunungan yang sekarang dikenal sebagai daerah Skotlandia, Skandinavia, dan pantai Utara Amerika.

16 4. Zaman Devon : ditandai dengan menyurutnya samudera serta terbentuknya daerah Greenland dan Eropa Timur. Zaman ini berakhir tahun yang lalu 5. Zaman Karbon Kwali : mulai terjadi penyatuan benua dan membentuk daratan (PANGEA). Zaman ini berakhir tahun yang lalu. 6. Zaman Perme : benua Pangea bergabung membentuk daratan serta terjadi pembekuan di daerah Antartika dan Afrika. Akibatnya, terjadi iklim kering gurun di daerah utara. Zaman ini berakhir tahun yang lalu.

17 3. Masa Mesozoikum Masa Mesozoikum terbagi atas 3 zaman :
Zaman Tiras : Benua Pangea bergerak ke arah utara, daerah gurun terbentuk, es di selatan mencair, dan celah antara benua mulai terbentuk di Pangea. Zaman ini berakhir tahun yang lalu. Zaman Jura : Benua Pangea terpecah, daerah yang dikenal sebagai Amerika Utara sekarang memisahkan diri dari Afrika, dan Amerika Selatan memisahkan diri dari Antartika dan Australia. Zaman ini berakhir tahun yang lalu. Zaman Kapur : India adalah sebuah pulau yang terlepas dari daratan induknya yaitu Afrika. Zaman ini berakhir tahun yang lalu.

18 4. Masa Kenozoikum Pada masa Kenozoikum terbagi menjadi 6 kala :
Kala Paleosen ; ditandai dengan munculnya primata, hewan pemakan rumput, burung, dan sebagian reptil. Kala ini berakhir pada tahun yang lalu. Kala Eosen ; ditandai dengan berakhirnya proses pecahnya Benua Pangea sehingga terjadi pergerakan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Kala Oligosen ; ditandai dengan laut yang menyempit, daratan bertambah luas, terjadi pergerakan kerak benua pada daerah yang dikenal sebagai A merika dan Eropa, Pegunungan Alpen mulai terbentuk, iklim lebih dingin sehingga hutan berkurang dan padang rumput meluas. Kala ini berakhir tahun yang lalu.

19 4. Kala Miosen ; ditandai dengan padang rumput bertambah luas dan hutan semakin berkurang. Kala ini berakhir tahun yang lalu. 5. Kala Pilosen ; ditandai dengan sejumlah tumbuhan yang mati karena semakin dingin. Kala ini berakhir tahun yang lalu. 6. Kala Pleistosen ; terkenal dengan nama zaman es. Kala ini berakhir tahun yang lalu.

20 C. Struktur Perlapisan Bumi
Dikatakan bahwa bumi itu berlapis-lapis, secara sederhana dapat dibuktikan jika kita menggali tanah. Bagaimana karakteristik lapisan bumi ? Bagaimana kita dapat mengetahui karakteristik lapisan bumi itu ?

21 Beberapa petunjuk yang mengarah pada asal mula selimut dan inti bumi luar, antara lain : - Letusan gunung berapi mengeluarkan batuan dari selimut bumi - Unsur kimia juga dapat diperkirakan dari unsur kimia lahar basal (gas bumi, sulfur,dsb) yang terbentuk karena pelelehan sebagian selimut bumi - Kecepatan gelombang gempa yang merambat ke bagian dalam bumi bergantung pada kepadatan batu yang dilaluinya.

22 Dari luar antariksa, bumi terlihat sebagai bola cerah karena memantulkan sinar matahari. Dari satelit dapat dilihat bahwa massa bumi terbesar terpusat pada intinya. Jari-jari bumi km. Bumi terdiri atas daratan dan lautan. Lapisan bumi terdiri atas : kerak samudera - tebal 5 km kerak benua - tebal 35 km litosfer - tebal 100 km astenosfer - tebal 180 km zona transisi - tebal 450 km mantel/selimut bumi - tebal km inti besi cair - tebal km inti besi padat - tebal km

23 Massa bumi terbesar terdapat pada inti bumi , inti bumi terdapat jauh di bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar, merupakan massa cair liat yang sangat kental dan sangat panas, terdiri dari nikel dan besi. Temperatur di bagian pusat bumi ± 2.500o C. pada bagian mantel juga berupa massa yang cair liat dan sangat panas terdiri dari silisium dan magnesium. Adapun lapisan paling luar berupa massa padat yang dinamakan kulit bumi atau kerak bumi, terdiri atas silisium dan aluminium. Kerak bumi berupa batuan asam dan batuan basa (katili, 1959). Sehingga kerak bumi terapung di atas lapisan mantel yang cair liat. Benda padat yang terapung di atas massa cair dapat berpindah tempat mengikuti arus massa cair, yang ada dibawahnya. Diinti bumi , suhu sangat tinggi sehingga semua benda menjadi cair, termasuk batuan. Batuan cair inilah yang disebut magma. Magma inilah yang memanasi batuan di kerak bumi, termasuk air. .

24 TEORI TEKTONIK LEMPENG
(PLATE TECTONIC THEORY)

25 Plate Tectonic Theory Teori yang berawal dari teori pengapungan benua yang dikemukakan oleh A. Wegener (1915), yang menyatakan bahwa 200 juta tahun yang lalu di permukaan bumi terdapat sebuah benua besar yang dinamakan PANGEA, kemudian benua tersebut pecah dan bergerak sehingga 65 juta tahun yang lalu telah retak yang kemudian menjadi awal Benua Eurasia, Afrika, dan Amerika. Selanjutnya 2 juta tahun lalu, benua tadi tersebar dan terbentuk serta berlokasi seperti keadaan sekarang.

26 Gunung berapi banyak terdapat di Indonesia, persebarannya sebagai berikut :
Kumpulan Sunda, dimulai dari ujung Sumatera Utara, Jawa, Bali, sampai Alor. Kumpulan ini termasuk rangkaian busur dalam Pegunungan Lipatan Muda Mediterania. Kumpulan Bhontain, meliputi wilayah Sulawesi Selatan, termasuk kompleks gunung berapi besar tetapi saat ini sudah tidak aktif lagi Kumpulan Minahasa dan Sangihe Talaud, meliputi wilayah Sulawesi Utara dengan Gunung Soputan dan Gunung Lokon yang sangat aktif. Kumpulan ini termasuk rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik. Kumpulan Halmahera, terdapat di antara Tobelo dan Makian dengan gunungnya Gunung Berapi Tidore dan Gunung Berapi Maitara Kumpulan Banda, yaitu kumpulan gunung yang muncul dari dasar laut di Laut Banda dengan ketinggian tidak lebih dari m dpl.Kumpulan ini termasuk rangkaianPegunungan Mediterania

27 Jika lempeng tektonik saling bergesekan dan menekan kemudian bertumbukan, maka akan menimbulkan tekanan yang sangat besar. Jika tekanannya besar maka akan timbul retakan dan patahan. Tekanan yang menimbulkan patahan ini akan menyebabkan bumi tergoncang. Suatu retakan yang hanya beberapa sentimeter saja akan melibatkan jutaan ton batuan dan menimbulkan getaran hebat yang muncul ke permukaan bumi. Inilah yang disebut GEMPA BUMI. Akibat sampingan yang ditimbulkan adalah TSUNAMI jika retakan itu terjadi di dasar laut.

28 Kita sering mendengar istilah gempa susulan
Kita sering mendengar istilah gempa susulan. Contohnya, pada tanggal 12 November 2004 terjadi gempa di Nabire dengan kekuatan 6,5 pada skala Richter, sampai dengan tanggal 17 November 2004 terjadi kali gempa susulan dengan kekuatan yang semakin lemah. GEMPA SUSULAN adalah keadaan ketika lempeng berusaha menyesuaikan kembali posisinya akibat terjadinya retakan dan patahan. Gempa bumi susulan merupakan suatu katup pengaman susulan yang mencegah bencana selanjutnya dan secara perlahan mengurangi tegangan dalam bumi.

29 Seperti halnya gunung berapi meletus, Indonesia juga sering terjadi gempa. Sebagian besar pusat gempa di Indonesia berada di dasar laut. Episentrum di dasar laut meliputi lautan di sebelah selatan Pulau Jawa, lautan di Kalimantan Timur, laut di sekeliling Sulawesi, Selat Sunda, dan sekeliling Laut Banda. Episentrum di daratan terdapat di sepanjang Patahan Semangko di Bukit Barisan, Sumatera.

30 Untuk lebih jelasnya lihat ……
PLATE TECTONIC THEORY Untuk lebih jelasnya lihat …… Plate Tectonic Theory !!!

31

32 Wassalam Terima Kasih

33 Sampai jumpa minggu depan


Download ppt "SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google