Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
RUSLAN ( ) MORITA ( ) MEILIA YOSIOCA ( ) ULFALITA ( ) DINDA TRIADITA ( )
2
PAT Concept Efficient Market Hypothesis (EMH) Agency Theory Normative
Positive Accounting Theory (PAT) Bonus Plan Hypothesis Debt Covenant Hypothesis Political Cost Hypothesis Accounting Standards and Practices
3
POSITIFE ACCOUNTING THEORY
PENGERTIAN POSITIVE ACCOUNTING THEORY 3 HIPOTESIS POSITIVE ACCOUNTING THEORY VS NOMARTIVE THEORY KRITIK MENGENAI POSITIVE ACCOUNTING THEORY
4
PAT Concept Efficient Market Hypothesis (EMH) Agency Theory Normative
Positive Accounting Theory (PAT) Bonus Plan Hypothesis Debt Covenant Hypothesis Political Cost Hypothesis Accounting Standards and Practices
5
POSITIFE ACCOUNTING THEORY
Watt & Zimmerman tahun 1978 & 1986 Teori positif sebuah teori yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena tertentu di masa mendatang Teori akuntansi positif mengarahkan pemahaman dan prediksi pilihan kebijakan akuntansi perusahaan, dinyatakan bahwa pilihan kebijakan akuntansi adalah bagian dari kebutuhan perusahaan untuk meminimalisir biaya kontraknya.
6
POSITIFE ACCOUNTING THEORY
PAT berfokus pada hubungan diantara berbagai individu yang terlibat dalam memberikan resource pada sebuah organisasi dan bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu dalam fungsi hubungan-hubungan ini
7
ASAL DAN PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI POSITIF
AGENCY THEORY EFFICENT MARKET HYPOTHESIS
8
AGENCY THEORY Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut membagi biaya keagenan ini menjadi Monitoring Cost, Bonding Cost dan Residual Loss.
9
Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku agent, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol perilaku agent Bonding cost merupakan biaya yang ditangung oleh agent untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agent akan bertindak untuk kepentingan principal Residual loss merupakan pengorbanan yang berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai akibat dari perbedaan keputusan agent dan keputusan principal
10
EFFICENT MARKET HYPOTHESIS (EMH)
Efficient Market Hypothesis menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara harga sekuritas dengan informasi yang tersedia , Efficient Market Hypothesis menyatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan informasi yang tersedia.
11
Studi Ball dan Brown Salah satu motivasi di balik Teori Akuntansi Positif adalah untuk menentukan isi informasi yang dimiliki keuntungan akuntansi pada pasar saham. Perilisan keuntungan pada historical cost memiliki kandungan informasi untuk pasar dalam hal CARs (cumulated average abnormal firm-unique return) dan pengaruhnya terhadap volatilitas dan jumlah perdagangan. Asimetri infromasi (yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan : semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terkandung dalam laporan keuangannya) mempengaruhi respon terhadap perubahan harga, sifat perubahan harga, dan jumlah perdagangan yang mengikuti pengumuman keuntungan. Ada seperangkat rangkaian informasi yang berkelanjutan yang digunakan oleh pasar, dan oleh karena itu, pelaporan akuntansi bukanlah satu-satunya sumber informasi. Studi asosiasi jangka panjang menunjukkan sejumlah faktor termasuk resiko dan ketidakpastian, ukuran perusahaan, industri, tingkat bunga, financial leverage, pertumbuhan potensial, serta keuntungan sementara dan permanen memiliki peran dalam menentukan nilai perusahaan. Menambahkan tingkat keuntungan (serta perubahan keuntungan), menguraikan keuntungan ke dalam komponen yang berbeda, menambahkan arus kas, komponen neraca dan akrual, serta mempertimbangkan faktor makroekonomi yang luas lebih lanjut akan meningkatkan kekuatan penjelas dari variabel akuntansi
12
Hipotesis Teori Akuntansi Positif (Ceteris Paribus)
Hipotesis Rencana Bonus (Plan Bonus Hypothesis), Hipotesis Perjanjian Hutang (Debt Convenat Hypothesis), Hipotesis Biaya Proses Politik (Politic Process Hypothesis),
13
Hipotesis Rencana Bonus (Plan Bonus Hypothesis)
Para manajer perusahaan dengan rencana bonus akan lebih memungkinkan untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke periode sekarang atau dikenal dengan income smoothing. Dengan hipotesis tersebut apabila manajer dalam sistem penggajiannya sangat tergantung pada bonus akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan gajinya, misalnya dengan metode acrual.
14
Hipotesis perjanjian hutang (Debt Convenat Hypothesis)
Manajer perusahaan yang mempunyai ratio leverage (debt/equity) yang besar akan lebih suka memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke periode sekarang. Dengan memilih metode akuntansi yang dapat memindahkan pengakuan laba untuk periode mendatang ke periode sekarang maka perusahaan akan mempunyai leverage ratio yang keciI, sehingga menurunkan kemungkinan default technic. Seperti diketahui bahwa banyak perjanjian hutang mensyaratkan peminjam untuk mematuhi atau mempertahankan rasio hutang atas modal, modal kerja, ekuitas pemegang saham dll.selama masa perjanjian, jika perjanjian tersebut dilanggar perjanjian hutang mungkin memberikan penalti, seperti kendala dalam deviden atau pinjaman tambahan.
15
Hipotesis biaya proses politik (Politic Process Hypothesis)
Semakin besar biaya Politik perusahaan, semakin mungkin manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan laporan earning periode sekarang ke periode mendatang. Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang biaya politiknya besar lebih sensitif dalam hubungannya untuk mentransfer kemakmuran yang mungkin lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang biaya politiknya keciI Dengan kata lain perusahaan besar cenderung lebih suka menurunkan atau mengurangi laba yang dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil.
16
3 Hubungan Keagenan Tiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa Akuntansi Teori Positif mengakui adanya 3 hubungan keagenan: (1) antara manajemen dengan pemilik, (2) antara manajemen dengan kreditur, (3) antara manajemen dengan pemerintah
17
POSITIVE ACCOUNTING THEORY VS NOMARTIVE THEORY
Teori Akuntansi Positif mencakup penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Dengan kata lain, fakta sebagai sasaran. Teori Akuntansi Normatif mencakup penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi yang paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai sasaran.
18
POSITIVE ACCOUNTING THEORY VS NOMARTIVE THEORY
Teori Akuntansi Positif “Apa Adanya” (What it is) Teori Normativ “Seharusnya Demikian” (it should be)
19
POSITIVE ACCOUNTING THEORY VS NOMARTIVE THEORY
Akuntansi Normatif Praktik akuntansi yang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Aturan tersebut dikenal dengan nama Praktik Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau GAAP. Salah satu bagian kecil dari PABU adalah SAK atau Standar Akuntansi Keuangan.
20
POSITIVE ACCOUNTING THEORY VS NOMARTIVE THEORY
Teori Akuntansi Positif Praktik akuntansi yang saat ini sering kita dengar antara lain: Creative accounting Earning Management Big Bath Income Smoothing Kaizen ABC Costing
21
PAT Concept Efficient Market Hypothesis (EMH) Agency Theory Normative
Positive Accounting Theory (PAT) Bonus Plan Hypothesis Debt Covenant Hypothesis Political Cost Hypothesis Accounting Standards and Practices
22
KRITIK MENGENAI POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Teori Akuntansi Positif tidak memberikan resep dan oleh karena itu tidak menyediakan sarana untuk memperbaiki praktik akuntansi teori akuntansi positif tidak bebas nilai, seperti yang ditegaskan. Tidak adanya rumusan, yaitu tidak adanya pedoman seperti apa yang harus dilakukan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.