Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSam Caem Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Asuhan Keperawatan Klien dengan Tuberculosis paru
Reni Prima Gusty
2
Definisi Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan asam, dan merupakan organisme patogen maupun saprofit.
3
Etiologi Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Myobacterium tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati pada suhu 60 ° C dalam 15 – 20 menit.
4
TUBERKULOSIS Penyakit infeksi kronik jar. Tubuh yg disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis → jar paru : TB Paru → non paru : TB ekstra paru = organ ETIOLOGI : M.tuberculosis → atipik → avian : unggas → bovine : kerbau, sapi, mns → human : mns Sifat kuman : mudah menular, KBB Gr Ө , BTA (+) mati pd pemanasan, sinar ☼ , bahan kimia Pewarnaan : ZN, Kinyoun Gabett, Tan Thiam Hok Biakan : LJ, Kudoh, Ogawa
5
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh mycobacterium tuberculosis :
herediter jenis kelamin usia keadaan stress meningkatnya sekresi steroid adrenal anak yang mendapat terapi kortikosteroid nutrisi infeksi berulang, tidak memenuhi aturan pengobatan.
6
EPIDEMIOLOGI Cara Penularan : kontak person, droplet infx, minum susu sapi (mdrt TB) → TB usus →nyebar. Bukan penyakit keturunan Faktor2 Resiko : - umur : anak, ortu - pemukiman kumuh banyak TB aktif - komorbid : DM, HIV, hipoalbuminemi, defisiensi daya tahan tubuh - peny paru kronik sblmnya Permasalahan peny TB : - Mrp peny rakyat, prevalensinya makin me ↑ karena : kemiskinan, peny. Imunodefisiensi, peny lain, kasus resisten OAT
7
Patofisiologi Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah timbul apabila tidak terjadi infeksi aktif. b. Komplikasi Komplikasi dini Komplikasi lanjut
8
Penatalaksanaan Pengobatan individu (tuberkulosis aktif) memerlukan waktu lama Terapi : kombinasi empat obat uji kulit tuberkulin positif antibiotik selama 6-9 bulan Pengobatan terdiri atas 2 tahap : tahap intensif : 2 bln tahap lanjutan :4-6 bln
9
Obatnya: Rifampisin INH Streptomisin PAS Kortikosteroid.
10
DIAGNOSIS TB PARU GEJALA KLINIS : batuk > 4Mg dg/tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam sub febril, keringat malam hari, nafsu makan↓, nyeri dada, hemoptisis PF : - tidak ada tanda khas - tanda2 infiltrat (redup, bronkial, ronki basah) - TB Paru milier : ronki (-), BTA sputum (-), gamb Ro jelas PP : Lab DR : LED N/ ↑, limfositosis X Foto Thoraks PA dan Lateral : gambaran lesi di apeks atau apikal lobus bawah, bygn berawan (patchy) atau berbercak (noduler), kavitas, kalsifikasi, milier Px Sputum BTA Tes Tuberkulin/Mantoux (PPD 5u) Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase) →Ig G spesifik thd basil TB
11
Pemeriksaan Diagnostik
Kultur sputum Ziehl – Neelsen Tes kulit Foto thorak Histologi atau kultur jaringan Biopsi jarum pada jaringan paru Elektrosit GDA Pemeriksan fungsi paru
12
KRITERIA KLASIFIKASI Gambaran klinik + +/- - Radiologik Bakteriologik
TBP TDK AKTIF (TBP LAMA) TBP AKTIF TBP TERSANGKA AKTIF TDK AKTIF Gambaran klinik + +/- - Radiologik Bakteriologik Rencana Tx
13
TERAPI Dasar terapi TB : a. kombinasi b. kontinyu c. lamanya
d. bila obat pertama sdh diganti, dianggap telah resisten thd obat tsb e. semua obat sebaiknya diberikan dlm dosis tunggal, kec pirazinamid
14
FIRST LINE DRUGS INH, RIFAMPISIN, ETHAMBUTOL, STREPTOMISIN, PZN SECOND LINE DRUGS KAPREOMISIN, SIKLOSERIN, ETHIONAMIDE, VIOMISIN, KANAMISIN
15
TAHAP TERAPI KATEGORI I KATEGORI II KATEGORI III KATEGORI IV 1. Intensif/Initial 2 RHZE (S) 2RHZES - 1 RHZE 2 RHZ / INH 2 R3 H3 Z3 (seumur hidup) 2. Lanjutan/Kontinyu 4 RH 5 RHE 4 R3 H3 5 R3 H3 E3 Obat lain/ 7 HE/ secondary drugs 7 HT (T) u/ Kasus TB Baru Kasus kambuh Kasus BTA (-) dg TB kronik BTA (+) Gagal Tx dgn BTA (+) kelainan paru dan luas TBE selain kat I TBE/Tx tersangka aktif
16
PEMBERIAN TIAP HARI/mg
DOSIS OAT JENIS OBAT PEMBERIAN TIAP HARI/mg PEMBERIAN 3 KALI /Mg/mg BB < 50 Kg BB > 50 Kg Rifampisin 450 600 INH 300 400 Pyrazinamid 1500 2000 Etambutol 1000 Streptomisin 750 - Thiacetazon 100
17
TB Paru dlm kehamilan Kehamilan tdk byk mbrkn pengaruh thd cptnya perjalanan peny ini, byk pdrt tdk mengeluh sama sekali Diagnosis = pd yg tdk hamil PP = pd yg tdk hamil, janin perlu dilindungi dr sinar X Pengaruh TB paru pd bumil bila diobati dgn baik tdk berbeda dg wnt tdk hamil. Pd janin jarang dijumpai TB kongenital, janin baru tertular penyakit stlh lahir, krn dirawat atau disusui ibunya
18
PENANGANAN TB Paru aktif →kdg perlu perawatan
TB Paru yg tdk aktif, slm kehamilan tdk perlu dpt pengobatan Penting : EDUKASI pasien ANC dpt dilakukan spt biasa Persalinan pd wanita yg tdk dpt pengobatan dan tdk aktif lg dpt berlangsung spt biasa Pd pdrt TB paru aktif →tempat bersalin khusus, tdk meneran, dg peringan kala II, diberi masker untuk menutup mulut dan hidungnya
19
Cegah perdarahan post partum spt pd pasien2 lain p.u
Penderita dirawat di ruang observasi 6-8 jam, boleh pulang. Diberi obat uterotonika, dan obat TB Paru diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas Pdrt yg tdk mgkn dipulangkan harus dirawat di R.isolasi Bayi yg lahir oleh ibu pdrt TB Paru harus dilakukan dg sebaik-baiknya agar tdk tertular, idealnya dipisahkan dr ibunya sp ibunya tdk memperlihatkan tanda2 proses aktif lg (Px sputum 3x : BTA (-) Segera berikan imunisasi BCG Penting : edukasi pd pdrt dan keluarga ttg kead peny yg diderita, bahaya penularan ke anaknya
20
TB PARU
21
WOC TUBERCULOSIS - Demam - Anoreksia - Malaise - BB turun
Menempel pada bronchiole atau alveolus Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel) Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan kerusakan jaringan Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura) Erosi pembuluh darah Basil menyebar kedaerah yang dekat dan jauh - Pucat - Anemia - Lemah Batuk - Nyeri Dada Haemaptue - keletihan MK: Ggn pertukaran gas Pola nafas tak efektif Defisit perawatan diri Tertiup melalui udara M. Tuberkulosis M. Bovis MK : Risiko tinggi infeksi MK : Perubahan nutrisi - Demam - Kerusakan jaringan WOC TUBERCULOSIS
22
DX: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
Defenisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahnkan jalan nafas yang bersih. Batasan Karakteristik: Subjektif: Dispnea Objektif: Bunyi nafas tambahan ( Misalnya, ronki basah halus, ronki basah kasar, dan ronki kering). Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan Batuk tidak ada atau tidak efektif Sianosis Kesulitan untuk bersuara Penurunan bunyi nafas Ortopnea Kegelisahan Sputum Mata terbelalak( melihat) Faktor yang berhubungan Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif. Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih, adanya jalan nafas buatan, terdapat benda asing pada jalan nafas, sekresi pada bronki, dan eksudat pada alveoli. Fisiologis: disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, PPOK ( penyakit paru obstruktif kronis), infeksi, asma, alergi jalan nafas dan trauma.
23
Hasil yang disarankan NOC
Kontrol pernafasan Status pernafsan: kepatenan jaln nafas Status pernafasa: pertukaran gas Sattus pernafasan: ventilasi
24
NIC (INTERVENSI) Oxygen theraphy Definisi: perintah terhadap Oksigen dan pemeriksaan terhadap keefektifannya. aktivitas: kendalikan kepatenan jalan nafas Monitor jumlah aliran Oksigen Periksa tingkat kecemasan pasien berhubungan dengan kebutuhan terapi oksigen Konsultasi dengan tim perawatan kesehatan lain tentang menggunakan tambahan oksigen ketika beraktivitas dan atau tidur
25
Respiratory monitoring
Definisi: Kesimpulan dan analis dari data pasien untuk kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas yang adekuat. Aktivitas Periksa jumlah, irama, kedalaman, kuat dari pernafasan Periksa bunyi pernafasan, seperti kokok atau dengkuran Periksa bentuk pernafasan: bradipneu, takhipneu, hiperventilasi, pernafasan kussmaul, pernafasan Cheyne Stoke, Apneu BIOT, dan bentuk ataxic. Palpasi kesamaan ekspansi paru Perkusi bagian anterior dan posterior torak dari apikal sampai batas bilateralnya Auskultasi bunyi pernafasan Auskultasi bunyi paru setelah pengobatan untuk catatan hasil Periksa kemampuan klien dalam bentuk batuk efektif Periksa sekresi pernafasan klien Periksa laporan. Hasil X-ray dada Tempatkan pasien di posisi yang baik, sebagai indikasi. Untuk mencegah aspirasi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.