Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBANGUNAN SOSIAL Fadli Abdul Aziz ( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBANGUNAN SOSIAL Fadli Abdul Aziz ( )"— Transcript presentasi:

1 PEMBANGUNAN SOSIAL Fadli Abdul Aziz (12.04.031)
Novianti Christiani Maloringan ( )

2 Pengertian pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan ekonomi. Pembangunan sosial tidak hanya terfokus pada kemajuan aspek ekonomi. Konsep ini berasal dari kritik terhadap pembangunan yang terfokus pada kemajuan ekonomi dan tidak memperhatikan aspek sosial.

3 Lanjutan… Pembangunan sosial menurut Midgley (1995; 250) adalah “a process of planner social change designed to promote the well-being of the population as a whole in conjunction with a dynamic process of development”. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Midgley tersebut terlihat bahwa pembangunan sosial ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat. 

4 Lanjutan… Sementara Edi Suharto mengartikan Pembangunan Sosial sebagai pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial

5 Lanjutan… Moeljarto berpendapat, bahwa sekurang-kurangnya pembangunan sosial itu memiliki tiga kategori makna yaitu : Pembangunan sosial sebagai pengadaan pelayanan masyarakat, Pembangunan masyarakat sebagai upaya terencana untuk mencapai tujuan sosial yang kompleks dan bervariasi, dan Pembangunan sosial sebagai upaya yang terencana untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk berbuat

6 Lanjutan Secara konseptual Pembangunan Sosial terdiri dari pembangunan manusia (human development) dan pembangunan kesejahteraan sosial (social welfare development). Hubungan yang erat antara pembangunan sosial dan kesejahteraan sosial sebagai suatu keadaan menjadikan keduanya tidak akan terlepas dari pembangunan ekonomi. Kolaborasi antara pembangunan sosial (dalam hal ini sebagai pembangunan kesejahteraan sosial) dengan pembangunan ekonomi akan memperlihatkan sebuah negara apakah termasuk negara sejahtera atau negara tidak sejahtera

7 Katagori kesejahteraan negara menurut Hill (1996)
Hill (1996) mengkategorikan negara-negara menjadi empat kategori yang didasarkan pada tingkat pembangunan ekonomi yang dilihat dari Gross Domestic Product (GDP) dan tingkat pembangunan sosial yang dilihat dari persentase pengeluaran negara untuk pembangunan sosial terhadap GDP. Berdasarkan itu Hill (1996) mengkategorikan negara-negara menjadi :

8 Lanjutan… Negara gagal yaitu negara dengan pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial yang rendah. GDP negara yang masuk kategori ini kurang dari US$ 1000 dan pengeluaran untuk pembangunan sosial kurang dari 15% terhadap GDP. Contoh negara gagal diantaranya Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Negara pelit yaitu negara dengan pembangunan ekonomi yang tinggi tetapi pembangunan sosialnya rendah (dibawah 15%). Contoh negara pelit ini adalah Amerika Serikat, Australia, dan Jepang

9 Lanjutan… Negara baik hati yaitu negara dengan pembangunan ekonomi yang tidak terlalu tinggi, tetapi pembangunan sosialnya tinggi. Contoh negara ini adalah Yunani dan Portugal Negara sejahtera yaitu negara yang mempunyai pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial yang tinggi. Contoh negara ini adalah Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, Belanda, Perancis, Austria, Jerman, Inggris, dan Selandia Baru

10 Lanjutan… Berdasarkan kategori yang diberikan oleh Hill tersebut terlihat bahwa sebuah negara untuk mencapai kesejahteraan sosial tidak dapat dilepaskan dari kemauan negara, dalam hal ini pemerintah, untuk melaksanakan pembangunan sosial. Kemauan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan sosial akan menentukan masyarakatnya dikategorikan sejahtera.

11 Hambatan dalam Pembangunan Sosial
1) Pembangunan yang didalamya tidak ada keterlibatan masyarakat. 2) Terdapat minoritas etnis dan ras yang mengalami diskriminasi dan kesempatan-kesempatan dalam meningkatkan standar hidup mereka. 3)  Penindasan terhadap perempuan, meskipun perempuan adalah penyumbang besar dalam pembangunan ekonomi. 4)  Eksploitasi anak dalam menyokong ekonomi keluarga. Ketidakterlibatan mereka pada kesempatan pendidikan, layanan kesehatan yang layak, dan perasaan aman juga kehidupan yang baik, berakibat pada kemiskinan pada generasi mendatang

12 Lanjutan… 5)     Terjadinya degradasi lingkungan, usaha-usaha pembanguna ditandai dengan eksploitasi sumber daya alam. Kekayan yang diambil dari sumber-sumber, seharusnya dapat dipertanggungjawabkan tetapi seringkali tidak membawa keuntungan bagi penduduk lokal, juga masyarakat luas. 6)     Berlebihannya anggaran militer. Pengeluran yang tidak hanya menggadaikan generasi masa depan, juga mengalahkan sumber-sumber langka dari proyek yang dapat menunjang ekonomi dan pembangunan sosial.

13 Tujuan Pembangunan Sosial
Meminjam asumsi Todaro ada tiga sasaran yang seyogyanya dicapai dalam pembangunan sosial, yaitu : 1.Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan pokok. 2. Meningkatkan taraf hidup, yaitu selain meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan juga perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, yang keseluruhannya akan memperbaiki bukan hanya kesejahteraan material tetapi juga menghasilkan rasa percaya diri sebagai individu ataupun sebagai suatu bangsa.

14 Lanjutan… 3.    Memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan ketergantungan bukan hanya dalam hubungan dengan orang dan negara lain tetapi juga terhadap kebodohan dan kesengsaraan manusia.

15 Lanjutan… Menurut UN-ESCAPE, pembangunan sosial pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup manusia melalui upaya-upaya untuk mengangkat manusia dari keterbelakangan menuju kesejahteraan. Beragamnya tujuan dan makna pembangunan sosial, maka dalam pertemuan ahli dari UNCRD di Nagoya menerima definisi lengkap sebagai :

16 Lanjutan… "Pembangunan Sosial tidak hanya diukur melalui peningkatan akses pelayanan seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan, melainkan melalui kemajuan dalam pencapaian tujuan sosial yang lebih kompleks dan kadang-kadang beragam seperti persamaan, 'keadilan sosial', promosi budaya, dan ketentraman batin, juga peningkatan kemampuan manusia untuk bertindak, sehingga potensi kreatif mereka dapat dikeluarkan dan membentuk perkembangan sosial" (Moeljarto T., 40).

17 Karakteristik Pembangunan Sosial
Proses dari pembangunan sosial yang dilakukan tidak terlepas dari pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan sosial tidak akan terlepas dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Tujuan dari pembangunan sosial hanya akan tercapai jika pembangunan ekonomi berkembang. Pembangunan sosial yang dilakukan harus melibatkan berbagai macam disiplin ilmu khususnya ilmu sosial. keberhasilan pembangunan sosial tidak akan terlepas dari peran politik dan ekonomi dari suatu negara. Selain itu juga pembangunan sosial sangat dipengaruhi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.

18 Lanjutan… Tekanan dari pembangunan sosial lebih kepada proses yang dilakukan dalam pembangunan sosial itu sendiri. Dengan demikian dalam pembangunan sosial harus dilihat tiga aspek yaitu kondisi awal sebelum adanya pembangunan sosial, proses pembangunan itu sendiri yang merupakan proses perubahan sosial, dan kondisi akhir setelah perubahan sosial dilakukan. Pembangunan sosial merupakan proses yang bersiat progresif, artinya pembangunan yang dilakukan merupakan proses yang bersifat dinamis untuk mencapai kemajuan. Pembangunan sosial diarahkan untuk mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

19 Lanjutan… Pembangunan sosial merupakan proses yang lebih bersifat intervensi. Ini berarti bahwa pembangunan sosial dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat adanya distorsi dari pembangunan itu sendiri. Distorsi dari pembangunan ini sendiri akan menjadi permasalahan yang harus diselesaikan dan pembangunan sosial inilah yang akan menyelesaikan distorsi dari pembangunan tadi. Adanya strategi yang harus digunakan dalam pembangunan sosial untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi ini digunakan untuk melakukan intervensi akibat adanya distorsi pembangunan tadi. Strategi juga dapat digunakan untuk menghubungkan pembangunan sosial yang dilakukan dengan pembangunan ekonomi.

20 Lanjutan… Ditinjau dari ruang lingkupnya, pembangunan sosial bersifat universal. Hal ini berarti bahwa pembangunan sosial ditujukan untuk seluruh masyarakat. Pembangunan sosial yang dilakukan ditujukan untuk dapat mempromosikan atau mendukung terwujudnya kesejahteraan sosial.

21 Strategi dan Program Pembangunan Sosial
Menurut Midgley, pembangunan sosial memiliki tiga strategi besar yaitu: Pembangunan sosial oleh individu, dikenal juga sebagai pendekatan individualis atau perusahaan. Akar ideologinya adalah liberal atau individualis, di mana ideologi tersebut menekankan pada pentingnya kebebasan individu dalam memilih. Pendekatan individualis atau perusahaan memang saat ini tidak populer dalam pembangunan sosial. Pendekatan ini dipromosikan melalui peningkatan fungsi sosial individu dan hubungan antarpribadi. Dalam strategi ini, individu-individu dalam masyarakat secara swadaya membentuk usaha pelayanan guna memberdayakan masyarakat.

22 Lanjutan… Pembangunan sosial oleh komunitas dikenal juga sebagai pendekatan komunitarian. Pendekatan komunitarian sendiri dipengaruhi kuat oleh ideologi populis. Strategi ini percaya bahwa antara masyarakat dan komunitas memiliki kemampuan yang saling terkait untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, masalah sosial mereka teratasi, dan kesempatan untuk maju tersedia. Untuk mencapai hal tersebut, masyarakat dan komunitas perlu saling bekerja sama melalui pengembangan komunitas lokalnya.

23 Lanjutan… Pembangunan sosial oleh pemerintah dikenal pula sebagai pendekatan statis. Pendekatan statis didasari oleh ideologi kolektivis atau sosialis di mana ia menekankan pada pentingnya kolektivitas. Kumpulan ini dibangun dari asosiasi masyarakat yang memiliki sumber daya secara kolektif dan membagi wewenang untuk membuat keputusan. Melalui strategi tersebut, pembangunan sosial dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi dalam pemerintahan. Di samping adanya partisipasi individu dan masyarakat, pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan apakah kebijakan pembangunan sosial diimplementasikan dan apakah kebijakan sosial dan ekonomi diselaraskan.

24 Program Pembangunan Sosial Pemerintah
Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan Pemenuhan Hak Atas Pangan Pemenuhan Hak Atas Kesehatan Pemenuhan Hak Atas Pendidikan

25 SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SELESAI SEKIAN DAN TERIMAKASIH


Download ppt "PEMBANGUNAN SOSIAL Fadli Abdul Aziz ( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google