Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARAGRAF II Pertemuan 8 Matakuliah : G0012 Bahasa Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARAGRAF II Pertemuan 8 Matakuliah : G0012 Bahasa Indonesia"— Transcript presentasi:

1

2 PARAGRAF II Pertemuan 8 Matakuliah : G0012 Bahasa Indonesia
Tahun : 2007 PARAGRAF II Pertemuan 8

3 PARAGRAF Bagian Kedua Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan dapat: (1) mengetahui jenis-jenis paragraf, (2) memahami ragam isi paragraf, (3) menulis gagasan mereka dalam sebuah paragraf yang baik, dan (4) mengembangkan kalimat topik menjadi sebuah paragraf 100 kata. 3 Bina Nusantara

4 1. Jenis-Jenis Paragraf Secara umum, paragraf dikelompokkan menjadi tiga jenis: Paragraf Deduksi Paragraf Induksi Paragraf Campuran Paragraf Tanpa Kalimat Topik 4 Bina Nusantara

5 Paragraf Deduksi Paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan tentang kalimat topik yang disusul dengan sejumlah rincian yang memperjelas/mendukung ide pengontrol (gagasan utama). 5 Bina Nusantara

6 Contoh Paragraf Deduksi
Kosa kata berperan penting dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang-mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Penguasaan kosa kata juga menjadi indikator bahwa seseorang mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kata yang dikuasai, semakin banyak pula pengetahuaannya. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat atau sesuai/cocok untuk mengemukakan pikiran yang ada dalam gagasannya. Tanpa perbendaharaan kata yang memadai, seorang penulis akan mendapatkan kesulitan dalam menuangkan gagasannya. 6 Bina Nusantara

7 Paragraf Induksi Paragraf induksi dimulai dengan sejumlah rincian yang kemudian disimpulkan pada akhir paragraf. Dengan demikian, kalimat topik atau gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. 7 Bina Nusantara

8 Contoh Paragraf Induksi
Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara sistematis dan metodologis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. Setelah anak didik meinggalkan kelas, ia kembali menggunakan bahasa daerah dengan teman-temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah hanya berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun di antara jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah lagi, jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak didik terhadap bahasa daerahnya akan tetap melaju. 8 Bina Nusantara

9 Paragraf Campuran Paragraf campuran meletakkan kalimat topiknya di awal dan diulangi pada akhir paragraf. Pengulangan ini berfungsi untuk menegaskan gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh penulis. 9 Bina Nusantara

10 Contoh Paragraf Campuran
Peningkatan taraf pendidikan para petani sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup. Petani yang berpendidikan cukup dapat mengubah sistem pertanian tradisional, misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup mampu memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan petani dirasakan sangat mendesak. 10 Bina Nusantara

11 Paragraf Tanpa Kalimat Topik
Tidak semua paragraf memiliki kalimat topik. Tetapi, ini tidak berarti bahwa paragraf ini tidak mempunyai pokok pikiran. Penulis menempatkan pokok pikiran dalam seluruh kalimat. Untuk menemukan gagasan utamanya, pembaca harus mengambil kesimpulan dari seluruh kalimat yang ada. Paragaraf tanpa kalimat topik ini biasanya digunakan dalam cerita (narasi) atau penggambaran (deskripsi). 11 Bina Nusantara

12 Contoh Paragraf Tanpa Kalimat Topik
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Sepasang burung merpati bertengger di dahan pohon kamboja memadu kasih. Di depanku bermekaran bungan beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku. 12 Bina Nusantara

13 CATATAN Sebagai penulis pemula, sebaiknya kita mengikuti kaidah penulisan paragraf deduktif. Paragraf ini memudahkan kita mengikuti alur gagasan yang akan kita kembangkan dalam kalimat-kalimat penjelas. Hal ini memungkinkan karena gagasan utama terdapat di awal paragraf sehingga kalimat-kalimat penjelas yang akan kita tulis menjadi lebih terkontrol dan terpusat (fokus). Bina Nusantara

14 2. Ragam Isi Paragraf Berdasarkan sifat isinya (content), paragraf dibagi menjadi lima ragam/jenis: Paragraf Persuasif Paragraf Argumentatif Paragraf Naratif Paragraf Deskriptif Paragraf Ekspositoris 14 Bina Nusantara

15 Ragam Isi Paragraf (2) Suatu paragraf digolongkan persuasif bila isinya mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf yang digolongkan argumentatif bila isinya membahas satu masalah dengan menyampaikan bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Paragraf naratif adalah paragraf yang isinya menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. Paragraf deskriptif berisi lukisan atau penggambaran sesuatu (orang, tempat, gedung, keadaan, dll.) Paragraf ekspositoris adalah paragraf yang berisi pemaparan suatu fakta atau kejadian tertentu. Bina Nusantara


Download ppt "PARAGRAF II Pertemuan 8 Matakuliah : G0012 Bahasa Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google