Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSimon Fahad Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PERBEDAAN KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR (TNF-α) PLASMA ANTARA MALARIA FALSIPARUM TANPA KOMPLIKASI DAN MALARIA FALSIPARUM DENGAN KOMPLIKASI Iis Farida Pendidikan Dokter
2
Dr.dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, SpParK
Iis Farida Dosen Pembimbing: Dr.dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, SpParK dr.Irene Ratridewi Huwae, M.Kes,SpA Dosen Penguji: dr.Didi Candradikusuma SpPd Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Universitas Brawijaya Malang 2013
3
Latar Belakang Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh satu atau lebih dari Plasmodia 95 % kasus malaria di dunia terutama di daerah tropis disebabkan oleh Plasmodium Falciparum (Harijanto,2000) Plasmodium Falciparum kasus terbanyak yang dapat menimbulkan komplikasi
4
Pada kadar rendah menghambat pertumbuhan stadium darah parasit
Latar Belakang TNF -α Sitokin pro inflamasi Pada kadar rendah menghambat pertumbuhan stadium darah parasit Peran ganda dari sitokin terutama TNF-α yaitu pada kadar yang tepat akan memberi perlindungan dan penyembuhan Kadar berlebihan akan menyebabkan kerusakan jaringan yang berat dan fatal
5
Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan kadar TNF-α pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dan malaria falciparum dengan komplikasi Apakah ada hubungan antara peningkatan kadar TNF-α plasma dengan derajat parasitemia baik pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dan malaria falsiparum dengan komplikasi ?
6
Tujuan Penelitian Mengetahui apakah ada perbedaan kadar TNF-α plasma pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dan malaria falsiparum dengan komplikasi Mengetahui hubungan antara kadar TNF-α plasma dengan derajat parasitemia pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dan malaria dengan komplikasi
7
Manfaat penelitian Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan tentang peran TNF- α pada terjadinya komplikasi pada infeksi malaria Manfaat Praktis Memberikan dasar kebijakan untuk memudahkan pencegahan malaria komplikasi dengan pemberian anti TNF-α pada malaria berat
8
Kerangka Konsep Infeksi Plasmodium falciparum Respon Inflamasi
Makrofag Pelepasan Sitokin (TNF-α, IL-1, IL-6, IL3,lymphotoxin (LT) TNF-α antara malaria tanpa komplikasi dan malaria dengan komplikasi
9
Hipotesis Adanya perbedaan kadar TNF-α plasma pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dan malaria falsiparum dengan komplikasi serta adanya hubungan antara kadar TNF-α plasma dan derajat parasitemia baik pada malaria falsiparum tanpa komplikasi dengan malaria falsiparum dengan komplikasi.
10
Metode Penelitian Desain penelitian
Pada penelitian digunakan metode penelitian cross-sectional Subjek penelitian Darah penderita malaria dengan komplikasi dari RSSA Malang Darah penderita malaria tanpa komplikasi dari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian di Laboratorium Parasitologi dan Biomedik Waktu penelitian ± Juni 2012 sampai Oktober 2012 Variabel penelitian Variabel denpenden : Malaria falsiparum tanpa komlikasi dan dengan komplikasi Variabel independen : Kadar TNF-α plasma
11
Malaria Tanpa Komplikasi
Metode Penelitian Definisi Operasional Malaria Tanpa Komplikasi Malaria Komplikasi Kadar TNF-α Derajat Parasitemia
12
Alat dan Bahan Alat Alat untuk pembuatan hapusan darah Venapuncture, gelas objek, cover glass, dan mikroskop Alat untuk mengukur kadar TNF-α Pipet, microplate reader, vortex
13
Bahan Pembuatan hapusan darah Pengukuran kadar TNF-α
Giemsa Stain Modified Solution Fluka 48900, Entellan Merck , buffer, heparin, Limfosit Separatin Medium (LSM), Phosphate Buffer Salin (PBS), ficol, metanol, aquades, minyak emersi dan kertas /penghisap Pengukuran kadar TNF-α kit R & D system Quantikine Immunoassay catalog No. DTA00C.
14
Analisis data Uji normalitas data: menunjukkan bahwa sebaran data penelitian ini normal (p>0,05) Uji Independent t-test: mengetahui perbedaan presentase (p<0,05) Uji Mann Whitney : digunakan pada perbedaan parameter laboratorium jika sebaran data tidak normal (p<0,05) Uji Pearson Correlations : menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (p<0.05)
15
Hasil Penelitian dan Analisis Data
16
Hasil Penelitian dan Analisis Data
17
Hasil Penelitian dan Analisis Data
18
Hasil Penelitian dan Analisis Data
19
Hasil Penelitian dan Analisis Data
20
Hasil Penelitian dan Analisis Data
21
Hasil Penelitian dan Analisis Data
22
Hasil Penelitian dan Analisis Data
23
Hasil Penelitian dan Analisis Data
24
Hasil Penelitian dan Analisis Data
25
Pembahasan Penelitian ini menggunakan subjek penelitian sebanyak 7 sampel darah penderita malaria falsiparum tanpa komplikasi dan 10 sampel darah penderita malaria falsiparum dengan komplikasi Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa kadar ureum,kreatinin,SGOT,SGPT,bilirubin total, bilirubin direk dan bilirubin indirek pada malaria komplikasi lebih tinggi dibandingkan dengan malaria tanpa komplikasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya: - Kenaikan ureum dan kreatinin meningkat dengan gangguan fungsi ginjal (Nitya et al,2001) - Kadar SGOT dan SGPT meningkat dalam serum darah menyebabkan kelainan pada hati yang sering dijumpai pada malaria komplikasi (Naqv et al, 2003) - Kadar bilirubin tinggi pada malaria komplikasi dikarenakan sekuestrasi dan sithoadheren yang menyebabkan obstruksi mikrovaskular (Harijanto, 2000)
26
Pengukuran Derajat Parasitemia
Penelitian ini membuktikan bahwa jumlah parasit lebih banyak pada penderita malaria komplikasi dibandingkan dengan dengan malaria tanpa komlikasi Beratnya penyakit pada malaria falsiparum lebih disebabkan oleh jumlah parasit yang disekuestrasi (parasit dalam eritrosit matang yang tinggal dalam jaringan mikrovaskular dibanding jumlah yang disirkulasi (Field and Niven,2004)
27
Pengukuran Kadar TNF-α
Kadar TNF-α lebih tinggi pada malaria komplikasi dibandingkan dengan malaria tanpa komplikasi Terjadi karena parasit meningkatkan produksi sitokin TNF-α (Bouwmeester et al, 2004) Dalam hubungannya dengan malaria, TNF-α merupakan salah satu sitokin proinflamasi yang dipercaya memegang peranan besar terjadinya komplikasi pada malaria (Kumar et al,2003) Namun pada penelitian ini hasil analisis data tidak signifikan.
28
Korelasi antara Derajat Parasitemia dengan kadar TNF-α
Korelasi pada malaria tanpa komplikasi Hubungan antar variabel negatif dan tidak ada hubungan yang berarti (p=0.075) Korelasi pada malaria komplikasi Hubungan antar variabel negatif dan tidak ada hubungan yang berarti (p=0,257)p Hasil uji statistik tidak terdapat hubungan bermakna antara TNF-α dengan parasitemia dengan p > 0,05 (Lili, dkk,2008)
29
Kesimpulan Terjadi peningkatan rata-rata kadar TNF-α pada malaria komplikasi dibandingkan dengan malaria tanpa komplikasi Terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kadar TNF-α pada malaria komplikasi dan malaria tanpa komplikasi Terjadi peningkatan rata-rata derajat parasitemia pada malaria komplikasi Terdapat perbedaan yang signifikan antara derajat parasitemia pada malaria komplikasi dan malaria tanpa komplikasi Tidak ada korelasi diantara derajat parasitemia dengan kadar TNF-α baik pada malaria falsiparum tanpa komplikasi maupun malaria dengan komplikasi
30
Saran Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat hasil yang signifikan antara kadar TNF-α pada malaria komplikasi dan malaria tanpa komplikasi dengan jumlah sampel yang lebih banyak Perlu penelitian lebih lanjut untuk pemanfaatan TNF-α sebagai terapi dan pengembangan vaksin pada malaria Perlu penelitian lebih lanjut mengenai rasio sitokin proinflamasi dan anti inflamasi pada infeksi malaria
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.