Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
STATUS ONTOLOGIS OBJEK ILMU
2
PENGANTAR Tugas utama sebuah epistemologi adalah menunjukkan bagaimana ilmu itu mungkin secara filosofis. Ilmu: pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya. Pengetahuan semacam ini mungkin diperoleh jika status ontologis dari sesuatu yang kita jadikan objek penelitian kita.
3
HIERARKI WUJUD AL-FARABI
Tuhan yang merupakan sebab keberadaan wujud yang lain. Para malaikat yang merupakan wujud-wujud yang sama sekali immateriil. Benda-benda langit atau benda-benda angkasa (celestial). Benda-benda bumi (terrestial).
4
TUHAN Sebagai Sebab Pertama (al-’illah al’ula).
Sebagai sebab pertama, Dia merupakan sebab bagi keberadaan wujud yang lain, termasuk alam materiil ini yang tak lain adalah akibat-akibatnya. Dari sudut ontologis, Tuhan, sebagai Sebab Pertama, akan jauh lebih utama dibandingkan status ontologis alam fisik ini karena sementara Tuhan adalah sebab, sumber atau prinsip, alam materiil ini tak lain adalah akibat atau derivat dari Tuhan.
5
Status sebab lebih tinggi dibandingkan akibat.
Bagi filosof Muslim, sekalipun Tuhan bersifat imateriil, Dia lebih riil dan lebih prinsipiil daripada dunia materiil yang kasatmata. Bagi pemikir Barat sekuler, yang materi yang lebih riil, yang gaib (imateriil) dipandang sebagai ilusi atau delusi.
6
IBNU SINA Tuhan—Wajib al-Wujud (Wujud Niscaya), sedang alam mumkin al-wujud (wujud yang mungkin/potensial). Alam sangat bergantung keberadaannya pada Wujud Niscaya, dalam arti Wujud Yang Senantiasa Aktual. Tanpa adanya Wujud Yang Senantiasa Aktual, alam sebagai wujud yang mungkin (potensial) akan tetap berada dalam keadaan potensial.
7
AL-KINDI Tuhan adalah Sang Penggerak Yang Tidak Digerakkan (The Unmoved Mover). Al-Kindi dengan idenya menunjukkan asal-usul gerak alam semesta yang tanpa-Nya tidak tergambar oleh akal, bagaimana alam semesta bisa bergerak. Ide bahwa Tuhan adalah Penggerak berasal dari Aristoteles yang kemudian mempengaruhi banyak filosof Muslim, termasuk Al-Kindi. Dari sini kita bisa mengerti mengapa bagi Al-Kindi, Tuhan lebih riil dan fundamental daripada alam fisik. Karena Tuhan adalah agen (al-fãil) dan alam semesta adalah pasien (al-maf’Ûl).
8
MALAIKAT Wujud yang sama sekali immaterial—Al-Farabi.
Malaikat kadang disebut akal (Al-Farabi dan Ibn Sina), seperti dalam istilah akal aktif (al-’aql al-fa’al) untuk Malaikat Jibril, yang mengadakan kontak dengan para nabi. Kadang disebut cahaya (Al-Suhrawardi), seperti al-nur al-aqrab untuk malaikat pertama yang muncul dengan intensitas cahaya yang—karena dekatnya—hampir sama dengan Tuhan.
9
Apapun namanya, malaikat itu bersifat immaterial
Apapun namanya, malaikat itu bersifat immaterial. Dengan immaterial, berarti bersifat impersonal. Karena bersifat impersonal, malaikat dengan mudah ditukar oleh Suhrawardi dengan cahaya, atau sebaliknya, cahaya dengan malaikat. Malaikat memiliki status ontologis yang lebih tinggi dan riil dibandingkan alam materi karena pengaruhnya yang besar terhadap pembentukan benda-benda fisik, seperti planet dan bumi kita ini. Tanpa tindakan mereka, alam ini tidak terbentuk.
10
SISTEM FILSAFAT SUHRAWARDI
Salah satu jenis malaikat adalah ide-ide platonik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.