Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDona Yudha Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
SHIPS CONSTRUCTION BY ISKANDAR ZULKARNAEN
2
MACAM – MACAM BENTUK HALUAN
WL WL WL WL 1. Haluan Lurus ( Plumb Bow atau Straight Bow ) 2. Haluan Miring ( Raked Bow ) 3. Haluan Miring ( Raked Bow II ) 4. Haluan Gunting (Clipper Bow ) WL WL WL WL 5. Haluan Senduk (Spoon Bow ) 6. Haluan Meier ( Meier Bow ) 7. Haluan Pemecah Es (Ice Breaker Bow ) 8. Haluan Berumbi ( Bulbous Bow )
3
I. KEMUDI ( RUDDER ) Tidak dapat di sangkal bahwa kemudi memegang peranan yang sangat penting dalam pelayaran dengan sebuah kapal. Bahkan ikut menentukan faktor keselamatan sebuah kapal. Sehubungan dengan peranan kemudi tersebut di atas SOLAS ’74 melalui Peraturan 29 Bagian B Bab II – I mengenai Perangkat kemudi ( Resolusi A VII ) ) menyebutkan sebagai berikut :
4
1. Bagi kapal penumpang dan kapal barang .
a. Kapal – kapal harus dilengkapi dengan perangkat kemudi induk ( utama ) dan perangkat kemudi bantu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. b. Perangkat kemudi utama harus berkekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan ekonomis maksimum. Perangkat kemudi utama dan poros kemudi harus di pasang sedemikian rupa sehingga pada kecepatan mundur maksimum tidak mengalami kerusakan.
5
c. Perangkat kemudi bantu harus mempunyai
c. Perangkat kemudi bantu harus mempunyai kekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan sekedar untuk dapat berlayar dan dipakai dengan segera dalam keadaan darurat. d. Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal tenaga harus terlihat di stasiun pengemudi utama ( kamar kemudi anjungan )
6
2. Hanya bagi kapal penumpang .
a. Perangkat kemudi induk harus mampu memutar daun kemudi dari kedudukan 350 di satu sisi sampai ke kedudukan disisi lain selagi kapal berjalan maju dengan kecepatan ekonomis maksimum. Daun kemudi harus dapat diputar dari kedudukan 350 disalah satu sisi ke kedudukan disisi yang lain dalam waktu 28 detik pada kecepatan ekonomis maksimum. b. Perangkat kemudi bantu harus dapat digerakkan dengan tenaga dimana pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi celaga berukuran lebih 9’’ ( 228,6 mm ).
7
c. Jika unit tenaga perangkat kemudi induk dan
c. Jika unit tenaga perangkat kemudi induk dan sambungan – sambungannya di pasang secara rangkap yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah, dan masing – masing unit tenaga itu dapat membuat perangkat kemudi sesuai dengan syarat – syarat paragraf d. Jika pemerintah mensyaratkan suatu poros kemudi yang garis tengahnya pada posisi celaga lebih dari 9” (228,6 mm) harus dilengkapi pengemudi pengganti.
8
3. Hanya untuk kapal Barang
a. Perangkat kemudi bantu harus digerakan dengan tenaga dimana Pemerintah mensyaratkan garis tengah poros kemudi pada posisi celaga berukuran lebih dari 14”(355 mm) b. Perangkat kemudi bantu tidak dipersyaratkan dengan ketentuan bahwa unit – unit dan sambungannya itu yang sedang bekerja secara bersama – sama memenuhi ketentuan sub paragraf (2) paragraf (a) Peraturan ini.
9
Jenis – jenis Kemudi a. Kemudi biasa ialah kemudi yang seluruh daun kemudinya berada dibelakang poros putar. Yang terdiri dari pelat tunggal atau anda.Kemudi biasa pelat tunggal konstruksinya terdiri dari pelat tunggal saja dan pelat ganda, kontruksi daun kemudinya terdiri dari lembaran berganda dimana kedua ujungnya dihubungkan satu sama lain sehingga didalamnya terbentuk rongga. Kerangka kemudi biasa dapat terbuat dari baja tempa atau pelat yang di las, kemudi pelat ganda kedua sisinya di tutupi pelat – pelat sehingga ditengahnya berbentuk rongga.
10
1) Konstruksi Kemudi biasa
- Daun kemudi terletak 100% di belakang poros putarnya - Diberi kerangka untuk penguat daun kemudi - Selalu dilengkapi dengan kokot jantan ( Pintle ) dan kokot betina ( Gudgeon ) - Daun kemudi dan poros kemudi yang saling dihubungkan dengan sebuah kopling - Poros kemudi atas, baut penutup, baut kemudi biasa dan baut cembung putar (Taats) - Pada linggi kemudi terdapat Nok kemudi (Rudderstops) agar daun kemudi pada waktu di putar tidak melewati batas maksimum cikar 350 - Di dalam kopling kemudi terdapat baji yang gunanya untuk menahan dan membantu baut – baut kopling. 2) Cara menggantikan daun kemudi di Dok - Kemudi di cikar ke kiri atau ke kanan dan ditahan dengan takal di lambung - Baut dan flens kopling di buka
11
b. Kemudi Berimbang Kemudi yang daun kemudinya sebagian berada di belakang poros putar dan sebagian kecil berada di depan poros putarnya. Pada kemudi berimbang penuh 25 – 30 % bagian daun kemudi berada di depan poros putar, sedang sisanya berada di belakang poros putar. Pada kemudi semi berimbang bagian daun kemudi yang berada di depan poros putar lebih kecil dari 20 %.
12
KEMUDI DAN LINGGI BALING - BALING
Kemudi biasa Berimbang Semi berimbang >80% < 20 % 100% 70 - 75%
13
UKURAN- UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL
UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL TERDIRI DARI 1. UKURAN MEMBUJUR/MEMANJANG (LONGITUDINAL) 2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR (TRANSVERZAL ) BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL : PANJANG : Jarak membujur sebuah kapal dalam meter pada sarat muat musim panas Yang dihitung dari bagian depan linggi haluan sampai sisi belakang poros kemudi atau tengah- tengah cagak kemudi pada kapal yang tidak memiliki poros kemudi . Panjang ini tidak kurang dari 96 % dan tak lebih dari 97 % panjang pada sarat musim panas maksimum dan merupakan panjang yang ditentukan oleh biro klasifikasi dimana kapal tersebut dikeluarkan.
14
UKURAN - UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL
LEBAR : Ialah lebar kulit kapal bagian dalam terbesar yang diukur dari bagian sebelah dalam kulit kapal. Lebar ini juga merupakan lebar menurut ketentuan biro klasifikasi di mana kapal tersebut dikelaskan. DALAM : Ialah jarak tegak yang dinyatakan dalam meter pada pertengahan panjang kapal diukur dari bagian atas lumas sampai bagian atas balok geladak dari geladak jalan terus teratas TENGAH-TENGAH KAPAL : Ialah Pertengahan panjang Yang diukur dari bagian depan linggi haluan
15
1. UKURAN MEMBUJUR / MEMANJANG
Ukuran Memanjang terdiri dari : Panjang Seluruhnya ( Length Over All = LOA ) Ialah Jarak membujur kapal dari titik terdepan linggi haluan kapal sampai ke titik terbelakang dari buritan kapal, di ukur sejajar lunas. b. Panjang Sepanjang Garis Tegak (Length Between perpendicular) Ialah Panjang kapal dihitung dari garis tegak depan sampai ke garis tegak belakang. - Garis tegak depan (Forward perpendicular) ialah sebuah garis khayalan yang memotong tegak lurus garis muat perancang kapal dengan linggi haluan. - Garis tegak belakang (After perpendicular) ialah sebuah garis khayalan yang terletak pada tengah-tengah cagak kemudi atau bagian belakang dari poros kemudi. Panjang sepanjang garis tegak di ukur sejajar lunas dan merupakan Panjang Lambung Bebas (Freeboard Length)
16
Panjang Sepanjang Garis Air
( Length On the Load Water Line = LOWL) Ialah Panjang sebuah kapal diukur dari perpotongan garis air dengan linggi haluan sampai ke titik potong garis air dengan linggi belakang, di ukur sejajar lunas. Panjang Terdaftar ( Registered Length ) Ialah Panjang seperti yang tertera di dalam sertifikat kapal itu , yaitu dihitung dari ujung terdepan geladak jalan terus teratas sampai garis tegak belakang , diukur sejajar lunas.
17
2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR
Lebar terbesar (Extreme Breadth) Ialah jarak melintang dari suatu titik terjauh di sebelah kiri sampai ke titik terjauh di sebelah kanan badan kapal, diukur paada lebar terbesar dan sejajar lunas. Lebar Dalam (Moulded Breadth) Ialah lebar kapal dihitung dari sebelah dalam kulit kapal lambung yang satu sampai ke sebelah dalam lambung lainnya, diukur pada lebar kapal terbesar dan sejajar lunas
18
Lebar terdaftar ( Registered Breadth )
Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam sertifikat kapal itu. Panjangnya sama dengan lebar dalam ( Moulded Breadth ) d. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth ) Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam wilah keringat lambung lainnya, diukur pada lebar terbesar dan sejajar lunas
19
3. UKURAN TEGAK ( VERTIKAL )
Sarat Kapal Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air. Jarak ini sering di istilahkan dengan sarat moulded. b. Lambung bebas (Free Board ) : Ialah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung bebas atau garis deck ( Deck Line )
20
( PANJANG MENURUT KELAS )
( PANJANG SELURUHNYA ) LOA ( PANJANG MENURUT KELAS ) (LBP = PANJANG LAMB. BEBAS) (PANJANG TERDAFTAR = RB) (PANJANG SEPANJANG GARIS AIR) LOWL
21
( EB = Lebar ekstrim = terdaftar ) (MB = Lebar dalam = Lebar Kelas)
DALAM MENURUT KELAS LEBAR TONASE DALAM TONASE DALAM TERDAFTAR 1/3 CAMBER SARAT LAMBUNG BEBAS ( EB = Lebar ekstrim = terdaftar ) (MB = Lebar dalam = Lebar Kelas)
22
TONASE ( TONNAGE ) PENGERTIAN TONASE
Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas air. Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran memanjang, membujur, melebar, melintang, tegak, dalam dan ukuran isi maupun berat. Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.
23
JENIS TONASE TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sbb :
Isi kotor ( Gross Tonnage) GT Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah - Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase - Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas - Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di atasnya - Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal ) Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruangan - ruangan yang dibatasi oleh : - Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas - Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam. - Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading. ( lihat lebar tonnase )
24
DISPLACEMENT = Berat Benaman
Jumlah berat kapal dan segalanya yang ada pada kapal tersebut dan di nyatakan dalam Longton LOADED DISPLACEMENT = Berat Benaman dimuati Penuh Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut dimuati sampai mencapai sarat maximum yang diijinkan . LIGHT DISPLACEMENT = Berat Benaman Kapal Kosong Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan VOLUME OF DISPLACEMENT= Isi Benaman Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan DEAD WEIGT TONNAGE ( DWT = daya angkut / muat kapal ) Selisih antara Loaded Displacement – Light Displacement
25
CARGO DWT = Cargo Carrying Capasity
Kemampuan kapal untuk mengangkut muatan ( Jumlah muatan yang bisa di bawa ) BALE CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan general cargo GRAIN CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan curah ( Beras, Biji Besi , dll ) GRT ( GROSS TONNAGE = Brutto Register Ton =BRT ) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal ( deducted spaces ) NRT ( NET TONNAGE = Netto Register Ton = Isi Bersih ) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan jumlah isi ruangan – ruangan yang tidak dapat di pakai untuki mengangkut muatan
26
TONNAGE PERLENGKAPAN ( Equipment tonnage )
Tonase yang diperlukan oleh Biro Klasifikasi untuk menentukan ukuran dan kekuatan alat – alat labuh, seperti jangkar, rantai jangkar, derek jangkar dan lain – lain. TONNAGE TENAGA ( Power Tonnage ) Berat kapal kotor di tambah PK mesin kapal itu ( BRT + PK Mesin ) MODIFIED TONNAGE Kapal yang mempunyai tonnase yang lebih kecil dari yang seharusnya dimiliki. Untul menjamin keselamatan kapal tersebut terjadilah perubahan di dalam perhitungan tonase kapal tersebut. Perhitungan tonasenya sama dengan kapal yang geladak antaranya tertutup secara permanen
27
ALTERNATIVE TONNAGE Sebuah kapal dapat memiliki dua tonnase alternatif, yaitu : Full Tonnage ; Tonnase diperhitungkan secara biasa dengan geladak atas sebagai lambung bebasnya Alternative Tonnage ; Lambung bebas diperhitungkan berdasarkan asumsi bahwa geladak kedua sebagai geladak lambung bebasnya Tanda tonnase ditempatkan pada kedua lambung. Tanda tonnase menunjukan mana dari kedua tonnase ini yang diambil sebagai tonnase kapal itu. Jika tanda tonnase terendam, kapal dianggap dimuati sampai garis muat maksimumnya ( Full Tonnage ), jika tonnase berada di atas garis air, kapal tersebut dianggap memiliki Modified Tonnage.
28
TANDA TONNASE Geladak kedua Tanda Tonnase untuk Modified Tonnage
TF F W S T 15” = 381 MM Tanda Tonnase 112”= 305mm 12”= 305mm 1”
29
Geladak kedua Tanda Tonnase untuk AlternativeTonnage Tanda Tonnase
TF F W S T 15” = 381 MM Tanda Tonnase 12”= 305mm 1”= 25,4 mm 1” 9”= 229mm
30
BIRO KLASIFIKASI BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam pengelasan ( class ) kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang beroperasi dalam hal yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk pesawat bantu ( auxileary engine ) Kegiatan Biro Klasifikasi : Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas kapal, baik lambung maupun mesin Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti survey tahunan, survey kerusakan, dsb. Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna untuk kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi kapal, dsb.
31
Biro Klasifikasi Indonesia
Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah dengan bentuk Perum yang dikelola oleh Manajemen tersendiri. Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI adalah : Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama pembuatannya maupun setelah beroperasi. Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal – kapal tersebut. Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang dikeluarkan pada BKI
32
Dalam ( Depth ) : Ialah jarak tegak diukur dari titik terendah badan kapal sampai ke titik di geladak lambung bebas tersebut . Jarak ini merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana kapal tersebut dikelaskan . Dalam tonnase Ialah Dalam yang di hitung mulai dari alas dasar dalam sampai geladak lambung bebas a, b, c di ukur pada tengah – tengah kapal
33
Tanda – tanda Kelas Pada BKI
Untuk Lambung Kelas Tertinggi A Kelas Terendah A 90 II atau Maltese Cross atau Tanda Manggis berarti kapal tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI - Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan tertinggi BKI I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI
34
Untuk Mesin , SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI. SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan BKI ( kelas terendah ) SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi. Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran Pantai L = Pelayaran Lokal T = Pelayaran Terbatas Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan Machinery ( permesinan )
35
Tengah panjang garis muat kapal.
MERKAH KAMBANGAN ( PLIMSOLL MARK ) Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar GARIS Dek ( Deck Line ) Garis dek merupakan sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit dengan sisi atas dari geladak lambung bebas ( Free Board Deck ) di Tengah panjang garis muat kapal.
36
12” DECK LINE
37
Gambar dan ukuran markah kambangan
25 mm 300 mm 540 mm 230 mm FWA WNA T S W X TF DWA = FWA X (1.025 – D) / (1.025 – 1.000) X = 1/48 S FWA = W/40 TPC K Gambar dan ukuran markah kambangan
38
PENAMPANG MELINTANG & MEMBUJUR
Penampang sebuah kapal dibedakan atas Penampang Melintang dan Membujur Bentuk dari penampang ini tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari kapal tersebut. Penampang Melintang Suatu gambaran yang jelas mengenai kaitan antara tipe kapal, sistem kerangka yang digunakan serta perbedaan yang nyata mengenai perkuatan - perkuatan dan jumlahnya pada konstruksi bagian kapal yang mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda.
39
28 27 13 12 18 14 19 11 1 30 2 3 4 16 17 24 20 21 25 λ 29 7 40 26 8 9 5 22 Penampang Melintang sebuah kapal dengan sistem kerangka melintang yang Melalui Wrang Penuh (atas) dan Wrang Terbuka (bawah)
40
Tampak Depan KAPAL BARANG UMUM Tampak Samping
41
O Z Penampang Melintang pada bagian tengah kapal, dengan
Wrang penuh (kiri), dan dengan Wrang terbuka (kanan)
42
Wrang terbuka Lempeng samping Gading gading Balok geladak Penguat Balokgeladak Wrang Penuh Lajur Bingkai Senta
43
Kapal Batubara ( Collier )
ENGINE AP No.4 HOLD No.3 HOLD No.2 HOLD FP Penampang Melintang pada bagian tengah kapal Tangki Wing Hopper side Wrang terbuka Wrang Penuh Tutup palka baja
44
GRAIN, BULK CARGO, WATER BALLAST CARRIED IN WING TANKS
KAPAL MUATAN CURAH No.5 HOLD No.4 HOLD No.3 HOLD No.2 HOLD No.1 HOLD PENAMPANG MELINTANG NO.5 WT NO.4 WT NO.3 WT NO.2 WT NO.1 WT GRAIN, BULK CARGO, WATER BALLAST CARRIED IN WING TANKS
45
BAGIAN TENGAH KAPAL Tutup palka Dari Baja Dinding Kedap air Senta
Wrang tertutup Wrang Penuh Gading Dinding Kedap air Senta Penguat Tangki Wing Tutup palka Dari Baja Melintang BAGIAN TENGAH KAPAL
46
KAPAL PENGANGKUT BIJI – BIJIAN
5 HOLD 4 HOLD 3 HOLD 2 HOLD 1 HOLD 6 HOLD KAPAL PENGANGKUT BIJI – BIJIAN TAMBANG ( ORE ) Penampang Melintang pada bagian tengah kapal Penutup palka WingTank Wrang tertutup Wrang Penuh
47
Penampang Melintang pada bagian tengah kapal
KAPAL PENGANGKUT OBO ( ORE, BULK, OIL ) No. 9 No. 8 No. 7 No. 6 No. 5 No. 4 No. 3 No. 2 No. 1 E.R. F.P Penampang Melintang pada bagian tengah kapal Menggunakan Sekat Ganda antara Palka
49
DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM )
PENGERTIAN DASAR BERGANDA Dasar berganda ialah bagian dari konstruksi kapal yang di batas, Bagian bawah oleh kulit kapal bagian bawah (bottom shell plating) Bagian atas oleh pelat dasar dalam (Inner bottom plating) Bagian samping - oleh lempeng samping (margin plate) Bagian depan oleh sekat kedap air terdepan /sekat pelanggaran (collision bulkhead) Bagian belakang - sekat kedap air paling belakang atau sering disebut sekat ceruk belakang ( after peak bulk head ) GUNA DASAR BERGANDA Bila kapal kandas dan mengalami kebocoran, masih ada dasar yg kedap air Sebagai ruangan muatan cair, air tawar, bahan bakar, ballas, dlsb. Membantu stabilitas kapal Menambah kekuatan melintang kapal
50
KONSTRUKSI DASAR BERGANDA
Konstruksi dasar berganda terdiri dari : Sistem konstruksi kerangka melintang dengan wrang – wrang penuh dan wrang – wrang terbuka Sistem konstruksi kerangka membujur dengan wrang – wrang penuh dan wrang – wrang terbuka Dasar Berganda kerangka melintang, ciri – cirinya : Dilengkapi dengan wrang–wrang penuh pada setiap gading di bawah kamar mesin. Jarak antara wrang penuh tidak lebih dari 3,05 m diselingi wrang terbuka. Wrang penuh yg terbentang melintang dari penyanggah tengah sampai lempeng sampingpada setiap sisinya diberi lobang peringan. Pada sistem kerangka melintang, penyanggah tengah dan lempeng samping tidak terputus.
51
Wrang terbuka pada sistem kerangka Melintang
52
Sistem kerangka Membujur, ciri – cirinya :
Wrang penuh dipasang dibawah gading – gading kamar mesin, kursi ketel, dinding kedap air dan pada ujung bracket deep tank. Penyanggah tengah diberi bracket dengan jarak 1,25 meter Bila jarak antara sebuah wrang dengan wrang lainnya sampai 2 atau lebih jarak gading, dipasang penguat tegak paling seedikit 100mm untuk memperkuat longitudinals. Kapal – kapal yang lebarnya sampai 14 – 21 m dipasang sebuah longitudinals pada setiap sisi. Pada kapal yang panjangnya kurang dari 215 m, longitudinals terputus pada wrang kedap air dan sebagai gantinya diberi bracket. Jarak antara wrang yang satu dengan lainnya tidak melebihi 3,7 m, kecuali kapal tersebut diperuntukan bagi pengangkutan barang – barang berat atau biji – bijian tambang.
53
5 7 2 4 3 6 1. Centre girder 2. Longitudinals 3. Tank Top 4. Gading – gading 5. Wrang penuh 6. Lempeng samping 7. Bracket
54
Longitudinals pada wrang penuh atau terbuka (bukan wrang tertutup)
Floor/ Wrang Flat bar Longitudinals pada wrang penuh atau terbuka (bukan wrang tertutup) Longitudinals Floor Through bracket Pada Wrang tertutup, longitudinals terputus
55
Ketentuan SOLAS ’74 mengenai dasar berganda.
Bab. II – I Peraturan 10. Ketentuan panjang dasar berganda sebuah kapal menurut SOLAS’74 sebagai berikut : a. 1.Untuk ukuran panjang kapal 50 m dan kurang dari 61 m harus dipasang dasar berganda paling sedikit dari sekat di depan KM s/d sekat ceruk depan atau sejauh dapat dilaksanakan sedekat mungkin dengan sekat tersebut . DB KM 50 M < Panjang Dasar Berganda kapal < 61 m
56
61 M < Panjang Dasar Berganda kapal < 76 m
2. Untuk kapal yang panjangnya 61 m (200 kaki) dan kurang dari 76 m (249 kaki) harus dipasang dasar berganda paling sedikit dari sekat – sekat kamar mesin diteruskan sampai ke sekat ceruk haluan dan sekat ceruk buritan. DB KM 61 M < Panjang Dasar Berganda kapal < 76 m
57
Panjang Dasar Berganda kapal > 76 m
3. Untuk kapal yang panjangnya 76 m (249 kaki) atau lebih harus di pasang dasar berganda dari sekat ceruk haluan sampai sekat ceruk buritan. Panjang Dasar Berganda kapal > 76 m DB KM keel
58
b. Bila dasar berganda di haruskan untuk dipasang, maka tingginya ditentukan atau atas persetujuan Pemerintah dan dasar dalam di teruskan sampai ke sisi lambung sehingga dapat melindungi dasar kapal sampai ke lengkungan got (bilge). Perlindungan ini dianggap memenuhi syarat bila garis potong antara lempeng samping (margin plate) dengan lajur samping (bilge strake), tidak lebih rendah dari satu bidang datar yang melalui titik potong garis gading dengan lunas, dimana garis diagonal tersebut membentuk sudut 250 dengan alas dan memotong bidang simetri pada setengah lebar kapal terbesar. c. Got pengering (drain well) yang dibuat di dalam dasar berganda yang di gunakan untuk mengeringkan palka/ruang muat dan dan lain sebagainya tidak boleh lebih rendah dari yang di perlukan
59
d. Dasar berganda tidak diperlukan bagi kompartemen – kompartemen kedap air yang berukuran sedang, yang khusus di pergunakan untuk mengangkut minyak dan yang melakukan pelayaran Internasional jarak dekat secara teratur . Bagi kapal – kapal yang mempunyai kompartemen – kompartemen kedap air berukuran sedang dan digunakan untuk mengangkut minyak dan yang melakukan pelayaran internasional jarak dekat secara teratur, pemerintah dapat memberikan kelonggaran terhadap konstruksi dasar berganda di bagian manapun dari kapal itu . 250 Dasar Berganda ½ Lebar terbesar CL
60
LUNAS KAPAL ( SHIP’S KEEL )
Lunas kapal ada 2 macam : Lunas Pelat Datar ( Flat plate keel ) Lunas Pelat Datar termasuk tipe modernyang biasa dipakai sekarang ini. Lebar lunas ini antara 1 – 2 meter dengan tebal pelat utuh sepanjang 3/5 panjang kapal. Tipe Lunas Pelat Dasar Tipe Lunas Batangan O Z Kapal dalam CL kapal Dasar dalam (tank top) Wrang penuh Lubang pengering Lajur pengapit lunas Lunas Batang Lajur tengah dasar dalam Penguat tangah Jalan terus Pelat Lunas
61
O 2. Lunas Saluran ( duct keel )
Lunas ini menggunakan 2 buah penguat tengah (centre girder). Lunas ini dipasang antara sekat pelanggaran dan sekat kedap air di depan kamar mesin sebagai tempat disalurkannya pipa dari tangki – tangki. O Z pipa Penguat samping Penguat Melintang Dasar Dalam Wrang Penuh Keelson tengah Lunas Batang Pelat pengapit lunas Tipe Lunas Batangan Tipe Lunas Saluran
62
Di pasang di lajur samping kapal – kapal yang berlunas datar .
LUNAS SAMPING ( BILGE KEEL ) Di pasang di lajur samping kapal – kapal yang berlunas datar . Gunanya untuk mengurangi frekwensi olengan .Besarnya daya redam dari lunas samping berbanding lurus dengan kecepatan kapal. Agar memenuhi fungsinya pemasangan lunas samping harus tepat benar. Yaitu tepat pada perpotongan garis diagonal, antara perpotongan garis lambung dengan perpanjangan luas dgn perpotongan antara garis air dengan bidang simetri dengan kulit kapal O Z Dasar Berganda Diagonal W L Garis air
63
GADING - GADING ( FRAMES )
Gading – gading dipasang untuk memperkuat konstruksi melintang kapal, menjaga agar tidak terjadi perubahan bentuk pada kulit kapal sekaligus sebagai tempat menempelnya kulit kapal . Bentuk ( Profil ) gading – gading yang dipasang dengan cara pengelingan Ialah Bentuk sudut Berbintul ( Bulb Angles ) - Bentuk U ( Channel ) Bentuk ( Profil ) gading – gading yang dipasang dengan cara dilas Ialah Bentuk Bilah ( Flat Bars ) - Bentuk Berbintul ( Bulb Bars ) - Bentuk Siku Balik ( Inverted Angles )
64
BENTUK ( PROFIL ) GADING - GADING
Keling Dgn sudut berbintul Bentuk U Dilas dgn Bentuk siku balik Dilas Dgn Bentuk Bintul & Di Takik Gading Besar / sarang BENTUK ( PROFIL ) GADING - GADING
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.