Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGabriel Hussain Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
CHAPTER 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield
2
Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini
Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan Kontrak Jangka Panjang Pengakuan Pendapatan Lainnya Pedoman Pengakuan Pendapatan Penyimpangan basis penjualan Pengukuran Pengakuan Ringkasan Metoda Persentase Penyelesaian Metoda Pemulihan Kos Rugi Kontrak Jangka Panjang Pengungkapan Kontrak jasa Metoda angsuran Lain-lain Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods
3
The Current Environment
Revenue recognition merupakan aktivitas yang paling berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar akuntansi yang digunakan, baik IFRS maupun GAAP, risiko atau eksalahan dan ketidak akuratan dalam pelaporan pendapatan jumlahnya sangat besar. Restatements untuk improper revenue recognition secara relatif biasa terjadi sehingga berakibat pada dilakukannya penyesuaian harga saham secara signifikan
4
The Current Environment
Pedoman Pengakuan Pendapatan Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke perusahaan dan Jika manfaat tersebut dapat diukur secara andal.
5
The Current Environment
Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction Illustration 18-1 Sale of asset other than inventory Type of Transaction Sale of product from inventory Rendering a service Permitting use of an asset Description of Revenue Revenue from interest, rents, and royalties Revenue from sales Revenue from fees or services Gain or loss on disposition Timing of Revenue Recognition Date of sale (date of delivery) Services performed and billable As time passes or assets are used Date of sale or trade-in
6
The Current Environment
Penyimpangan dari Dasar Penjualan Pengakuan lebih awal diperkenankan jika is a high dada kepastian yang tinggi tentang jumlah pendaatan yang diperoleh. Pengakuan boleh ditunda jika Derajat ketidakpastian jumlah pendapatan atau kos sangat tinggi atau Penjualan tidak menggambarkan selesainya proses laba.
7
Revenue Recognition at Point of Sale
Pengukuran Pendapatan Penjualan Pendapatan harus diukur sebesar fair value yang diperkirakan akan diterima atau piutang dagang. Trade discounts atau volume rebates harus mengurangi jumlah yang akan diterima atau piutang dan pendapatan. Jika pembayaran ditunda, penjual harus menetapkan tingkat bunga untuk selisih antara kas atau kas ekuivalen dan jumlah yang ditunda pembayarannya.
8
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-2
9
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-2 Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal 31 Maret, 2011. Piutang Dagang 679,000 Penjualan 679,000
10
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-2 Jika pelanggan meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut: Kas 679,000 Piutang Dagang 679,000
11
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-2 Jika pelanggan fail to meet the discount threshold, Sansung membuat jurnal berikut pada tanggal pembayaran. Kas 700,000 Piutang Dagang 679,000 Potongan Penjualan dikorbankan 21,000
12
Revenue Recognition at Point of Sale
Pengukuran Pendapatan Penjualan Jika sebuah transaksi penjualan melibatkan financing arrangement, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan pembayaran dengan menggunakan imputed interest rate. Imputed interest rate dapat ditentukan lebih jelas menggunakan prevailing rate untuk instrumen sejenis dengan credit rating sama, atau Tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen ke harga barang atau jasa sekarang. .
13
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-3
14
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-3 Jurnal untuk mencatat penjualan SEK ke Grant Company pada tanggal 1 Juli 2011 adalah Piutang Wesel 900,000 Penjualan 900,000
15
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-3 SEK membuat jurnal untuk mencatat pendapatan bunga sbb. Piutang Wesel 54,000 Pendapatan Bunga(12% x ½ x €900,000) 54,000
16
Revenue Recognition at Point of Sale
Pengakuan Pendapatan Penjualan Pendapatan dari Penjualan Barang diakui jika kondisi berikut ini terpenuhi: Perusahaan telah mentransfer kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan tidak lagi mempertahankan berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh pemilik barang; Jumlah pendapatan dapat diukur secara jelas; Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan; dan Kos yang terjadi atau diperhitungkan dapat diestimasi secara jelas.
17
Revenue Recognition at Point of Sale
Bill and Hold Sales Pembeli belum memperoleh barang namun telah memiliki hak dan sudah menerima tagihan. Illustration 18-4
18
Revenue Recognition at Point of Sale
Solution: Butler harus mencatat pendapatan pada saat hak kepemilikan sudah berpindah, karena Kemungkinan besar transaksi terjadi; Barang ada di tangan, diidentifikasi, dan siap untuk dikirimkan saat penjualan diakui; Baristo memberitahu penundaan pengiriman, dan Ada kesepakatan pembayaran. It appears that these conditions were probably met dan OKI pengakuan harus dilakukan pada saat persetujuan ditandatangani.
19
Revenue Recognition at Point of Sale
Illustration 18-4 Butler membuat jurnal untuk mencatat bill and hold sale. Piutang Dagang 450,000 Penjualan 450,000
20
Revenue Recognition at Point of Sale
Penjualan dengan Instalasi atau Inspeksi Illustration 18-5
21
Revenue Recognition at Point of Sale
Layaway Sales Illustration 18-6
22
Lingkungan Terkini Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi. Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan. Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara: Berdasarkan persentase dari biaya Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik (metoda persentase penyelesaian).
23
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang (long-term construction). Dua Metoda: Metoda Persentase-Penyelesaian Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable rights. Metoda Kontrak Selesai.
24
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada: 1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak, pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
25
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi normal, yang menimbulkan risiko bisnis.
26
Percentage-of-Completion Method
Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis. Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.
27
Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontrak Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp Rp Rp -
28
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp Rp Rp Rp 25% Rp Rp Rp 72% - Rp 100%
29
Pendapatan diakui tahun
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 2009: 72% x Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 ( ) 2010: 100% x Pendapatan th dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 ( )
30
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR
2008: 25% X Rp Rp 2009: 72% x Rp Laba kotor diakui th. 2008 Laba tahun 2009 Rp ( ) Rp 2010: 100% x Rp Laba th dan 2009 Laba tahun 2010 Rp ( ) Rp
32
Konstruksi Dalam Proses
2008 2009 2010 Kos Laba Kotor Piutang Dagang 2008 2009 2010
33
Penagihan KDP 2010 2008 2009 Kas 2008 2009 2010
34
Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang
Biaya Konstruksi 2008 2009 2010 Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang 2008 2009 2010
35
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor
2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp Rp Rp Rp Rp Rp Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp Penagihan KDP Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan ( ) dan Laba Diakui ( ) Rp Rp Rp Rp Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
36
Metoda Kontrak Selesai
Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah diselesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor.
38
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor
2008 2009 2010 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp Rp Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp Penagihan KDP Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan ( ) di atas biaya konstruksi ( ) Rp Rp Rp Rp Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
39
Rugi Kontrak Jangka Panjang
Dua Metoda: Rugi periode berjalan pada kontrak yang menguntungkan Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode sebelumnya. Rugi pada seluruh proyek Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.
40
Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp Rp Rp -
41
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp Rp Rp Rp 25% Rp Rp Rp 66,5% - Rp Rp 100%
42
Pendapatan diakui tahun
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 2009: 66,5% x Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 ( ) 2010: 100% x Pendapatan th dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 ( )
43
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR
2008: 25% X Rp Rp 2009: 66,5% x Rp Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp ( ) Rp(97.000) 2010: 100% x Rp Laba th dan 2009 Laba tahun 2010 Rp ( ) Rp77.076
45
Rugi pada Kontrak Menguntungkan - KS
46
Rugi pada Kontrak Rugi Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2008 2009 2010 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp Rp Rp -
47
Perhitungan persentase penyelesaian
2008 2009 2010 Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba (Rugi) Kotor Persentase penyelesaian Rp Rp Rp Rp 25% Rp Rp Rp ( ) 64% - Rp Rp ( ) 100%
48
Pendapatan diakui tahun
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2008 2009 2010 2008: 25% x 2009: 64% x Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 ( ) 2010: 100% x Pendapatan th dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 ( )
49
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR 2008: 25% X Rp1.000.000
Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp ( ) Rp( ) 2010: TIDAK ADA PENGAKUAN LABA/RUGI Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme
51
Metoda Kontrak Selesai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.