Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAgus Arista Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Proyek (Project Management) Manajemen Bram Andryanto
Manajemen Proyek Manajemen Proyek (Project Management) Bram Andryanto Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Institut Manajemen Telkom - Teknik Industri Universitas Pasundan
2
Bram Andryanto Pekerjaan: Pengajar di:
Teknik Industri – Fakultas Teknik Unpas - sejak 1996 Program MM – Intitut Manajemen Telkom – sejak 1998 Konsultan Manajemen dan Teknologi Informasi di: PT. FEI Engineering & Management Consulting PT. Kutami Manajemen Teknologi Trainer di beberapa Training Provider di Bandung, Jakarta, dan Surabaya Alamat : Jl. Salendro Timur IX No. 10 (khusus YM & Facebook)
3
Aturan Main Saling menghargai antar mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen. Komposisi Nilai : 30 % Tugas/Quiz 30 % UTS 40 % UAS Hasil Ujian bersifat final, tidak ada perbaikan nilai dengan tugas tambahan. Mahasiswa tidak diperkenankan masuk kelas jika terlambat lebih dari 15 menit. Mahasiswa boleh meninggalkan kelas jika dosen terlambat lebih dari 20 menit. Handphone dimatikan atau diset tidak bersuara, dan tidak digunakan.
4
Pengantar Manajemen Proyek
(Modul 1)
5
Sub Bahasan Definisi Proyek Fungsi dan Peranan Manajer Proyek
Tahapan-tahapan Proyek Perumusan Tiga Dimensi Tujuan Proyek Pemilihan Proyek Manajemen Proyek Telekomunikasi
6
PROYEK Yaitu kumpulan kegiatan yang harus diselesaikan menurut kriteria tertentu yang telah disepakati Proyek juga diartikan sebagai kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumber daya terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang telah digariskan. Suatu proyek mempunyai sasaran (target ) tertentu dengan batasan-batasan mutu pekerjaan (performance), anggaran (cost), dan jadwal (time), yang dikenal sebagai Triple Constraint Anggaran (Biaya) Jadwal (Waktu) Mutu (Kinerja)
7
Jenis-jenis Proyek Proyek Engineering Konstruksi
Manajemen Proyek Jenis-jenis Proyek Proyek Engineering Konstruksi Terdiri atas : kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi, misalnya proyek jembatan, pelabuhan, perumahan, dll. Proyek Engineering Manufaktur Dimaksudkan untuk membuat produk baru, meliputi desain engineering, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba, dan pengoperasian. Proyek Penelitian dan Pengembangan (R&D) Dilakukan dalam rangka menghasilkan produk tertentu seperti software komputer. Proyek Pelayanan Manajemen Proyek semacam ini tidak menghasilkan produk fisik, tetapi berupa laporan, misalnya : program efisiensi, merger dan akuisisi, SIM, dll. Proyek Kapital Proyek ini berkaitan erat dengan penggunaan dana kapital (investasi). - Teknik Industri Universitas Pasundan
8
Manajemen Proyek Manajemen Proyek merupakan penerapan pengetahuan, keahlian, peralatan, dan teknik dalam pengelolaan aktivitas proyek untuk memenuhi tuntutan proyek.
9
Kerangka Kerja Manajemen Proyek (Project Management Framework)
10
Manajer Proyek (Project Manager)
Bertugas mengelola aktivitas yang bersifat sementara dan tidak berulang (non-repetitive): Mengatur sumber daya proyek Memberi pengarahan, koordinasi, dan integrasi terhadap tim proyek Menangani para pemangku kepentingan (stakeholders) Menjamin kinerja dan keberhasilan proyek Manajer proyek harus mampu menempatkan orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menangani masalah yang tepat dan mengambil keputusan yang tepat.
11
Pemangku Kepentingan Proyek (Project Stakeholders)
Para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah setiap orang yang terlibat dalam atau terkait dengan aktivitas proyek. Seperti: Sponsor proyek Manajer proyek Tim proyek Staf pendukung Pelanggan Pengguna Pemasok Pesaing
12
Integrated Management of Projects
13
Integrated Management of Projects
14
Kriteria Keberhasilan Proyek
Proyek dinyatakan berhasil jika: Selesai dalam waktu yang dialokasikan Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran Kinerja proyek sesuai dengan yang diharapkan Dapat diterima oleh konsumen/pengguna Kita dapat menggunakan konsumen sebagai referensi Perubahan ruang lingkup proyek yang minimum (perubahan masih dapat diterima oleh konsumen) Tidak mengganggu alur kerja utama perusahaan Tidak mengakibatkan perubahan budaya perusahaan
15
Perkembangan yang Mendorong Digunakannya Manajemen Proyek
Makin banyak dan besarnya proyek-proyek baik dalam lingkup maupun jenis kegiatan. Pemilik ingin mendapatkan hasil akhir proyek yang terbaik dengan harga yang paling menarik. Pelaksana berebut untuk mendapatkan proyek, siapa yang efisien dapat mengajukan harga paling rendah. Penerapan manajemen proyek secara intensif dimulai kira-kira tahun 1940 pada proyek pembuatan bom atom (Proyek Manhattan) - Teknik Industri Universitas Pasundan
16
Perbandingan Kegiatan Proyek dan Operasional
KEGIATAN PROYEK KEGIATAN OPERASIONAL Bersifat Dinamis Berlangsung dalam kurun waktu terbatas (siklus proyek relatif pendek) Dalam kurun waktu tersebut intensitas kegiatan berubah-ubah naik turun Kegiatan harus diselesaikan dengan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan Terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu Pada tahap awal, karena banyak faktor yang belum menentu, sulit mengadakan prakiraan berapa biaya dan waktu yang sesungguhnya diperlukan untuk penyelesaian proyek Bersifat Rutin Berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang Intensitas kegiatan relatif sama / mendatar Batasan tidak setajam seperti proyek, diatur dalam anggaran tahunan Tidak terlalu banyak macam kegiatan Karena sudah rutin terjadi berulang-ulang, maka relatif mudah menyusun anggaran dan jadwal kegiatan
17
Mengenal Kegiatan Proyek
PERILAKU DAN FENOMENA KEGIATAN PROYEK TUNTUTAN PENGELOLAAN DAN TANGGAPAN UNTUK MENGATASINYA Bersifat dinamis, intensitas & macam kegiatan berubah dalam jangka waktu relatif pendek Non rutin, belum dikenal tetapi sasarannya telah digariskan dengan jelas dalam waktu terbatas Kegiatan bermacam ragam meliputi bermacam keahlian dan keterampilan Bersifat multi kompleks & melibatkan banyak peserta dari luar & dalam organisasi Kegiatan berlangsung sekali lewat, dengan resiko relatif tinggi Organisasi peserta proyek sering mempunyai sasaran yang sama dan berbeda pada waktu yang bersamaan Cepat tanggap atas adanya perrubahan metode pemantauan & pengendalian harus sensitif perencanaan & pengendalian terpadu Perhatian khusus oleh “Dedicated Team” di bawah Pimpro Agar pemakaian sumber daya efisien dari segi perusahaan perlu pemakaian bersama (share) digunakan organisasi matrik Penanggung jawab tunggal, penekanan pada koordinasi dan integrasi pendekatan sistem dalam implementasi Pendekatan pragmatis (berdasarkan kegunaannya), setapak demi setapak, digunakan analisa sistem dalam perencanaan Bersifat “Joint Venture” Pendekatan manajemen sistem
18
Manajemen Proyek Sifat Proyek Jenis dan intensitas kegiatan cepat berubah dalam kurun waktu yang relatif pendek. Kegiatan bersifat non-rutin dengan sasaran jelas dan waktu terbatas. Kegiatan bermacam-macam dan membutuhkan berbagai keahlian. Multikompleks, melibatkan banyak oraganisasi dan diperparah dengan adanya ketergantungan antar pekerjaan yang tidak sederhana. Berisiko tinggi. - Teknik Industri Universitas Pasundan
19
Manajemen Proyek Jenis dan Intensitas Kegiatan Cepat Berubah dalam Kurun Waktu yang Relatif Pendek Metode pengendalian yang harus sensitif segera mengungkapkan masalah penyimpangan terhadap rencana. Integrasi perencanaan dan pengendalian dalam arti keterkaitan harus dibuat demikian erat (rencana, pelaksanaan, pengendalian, penyimpangan, sasaran dan revisi rencana). - Teknik Industri Universitas Pasundan
20
Kegiatan bersifat Non Rutin, Waktu Terbatas dengan Target Jelas
Manajemen Proyek Kegiatan bersifat Non Rutin, Waktu Terbatas dengan Target Jelas Bersifat sementara, dengan target (anggaran, jadwal, mutu) bukan berarti “crash program” yang memprioritaskan pencapaian jadwal dan mengesampingkan sasaran yang lain. Non rutin hal-hal baru belum dikenal, agar tidak meleset perlu perhatian khusus. Perhatian yang khusus dan serius, potensial akan terlaksana bila terdapat individu tim yang “dedicated” menanganinya. Adanya Project Management yang responsif dan accountable. - Teknik Industri Universitas Pasundan
21
Kegiatan Bermacam-macam dan Membutuhkan Berbagai Keahlian
Manajemen Proyek Kegiatan Bermacam-macam dan Membutuhkan Berbagai Keahlian Dari studi kelayakan, menyiapkan perangkat sampai engineering, pembelian, manufaktur, dan konstruksi membutuhkan berbagai disiplin ilmu dan tenaga ahli. Koordinasi, integrasi, dan memimpin lebih “mudah” bila mereka berada di bawah satu atap. Bertaburan dengan kepentingan perusahaan yang lebih besar. Fragmentasi tenaga ahli. Diadakan “sharing tenaga” arus kerja horisontal - Teknik Industri Universitas Pasundan
22
Suatu Proyek Bersifat Multi Kompleks
Manajemen Proyek Suatu Proyek Bersifat Multi Kompleks Jumlah macam ragam kegiatan di dalam proyek. Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan di dalam proyek. Hal ini berkaitan dengan departemen fungsional, seperti humas, personalia, logistik, kesehatan, engineering, konstruksi dan lain-lain. Macam jumlah hubungan proyek dengan pihak luar, seperti kontraktor, sub kontraktor, vendor (rekanan), konsultan, pemerintah (untuk perijinan dan pajak) penyandang dana. - Teknik Industri Universitas Pasundan
23
Apakah yang Dimaksud dengan Manajemen Proyek ?
Manajemen Proyek adalah merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling) sumber daya perusahaan untuk melaksanakan suatu kegiatan jangka pendek dengan sasaran yang telah ditentukan secara spesifik. (H. KERZNER, 1982) Manajemen proyek menggunakan pendekatan vertikal dan horisontal. Manajemen Proyek adalah pengelolaan suatu pekerjaan khusus melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai target tertentu dengan dana dan waktu yag terbatas. Suatu proyek mempunyai awal dan akhir yang jelas Manajemen proyek meliputi pengaturan setiap detil dari suatu proyek, teredapat 3 fase utama : Management Decision : Menentukan apa proyek tersebut Perencanaan Proyek : Bagaimana melaksanakan proyek/rancangan pelaksanaan proyek Pengendalian proyek : Pelaksanaan sebenarnya - Teknik Industri Universitas Pasundan
24
Arus Kegiatan Horisontal
Manajemen Proyek Arus Kegiatan Horisontal Pengelolaan/Pelaksana Proyek (Manajer spesialis dan supervisor) dalam rangka melaksanakan tugas mengadakan hubungan antar bidang/antara organisasi yang satu dengan yang lain. Kontak tersebut untuk merundingkan secara langsung kepentingan dan masalah-masalah yang dihadapi antar mereka Tidak selalu melalui jalur komando kecuali mengenai otoritas/komitmen Manajemen proyek harus “mem-promote” adanya arus horizontal Terlihat nyata dalam organisasi matriks. - Teknik Industri Universitas Pasundan
25
Manajer Proyek Penanggung Jawab Tunggal
Fungsi Pusat sumber informasi bagi masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek Koordinator antar departemen fungsional dan organisasi lain peserta proyek. Integrator dan pendorong agar kegiatan-kegiatan bagi organisasi peserta dilakukan sesuai kepentingan dan sasaran proyek “Accountability” terhadap pelaksanaan kegiatan proyek
26
Kondisi Digunakan Manajemen Proyek Dianggap Cocok (Cleland & King)
Menyangkut Reputasi Perusahaan Jika keberhasilan atau pelaksanaan suatu kegiatan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan, maka dianjurkan untuk menggunakan menajemen proyek karena memungkinkan mobilisasi sumber daya secara efektif. Derajat Keterkaitan dan Ketergantungan yang Besar Jika tujuan usaha harus dicapai dengan melakukan kerja sama erat dari berbagai bidang internal maupun eksternal organisasi, maka akan terasa perlunya arus horizontal dan penganggung jawab tunggal yang merupakan unsur pentingmanajemen proyek. Besarnya Volume Kegiatan Jika volume kegiatan melebihi beban normal pada kurun waktu tertentu sehingga untuk melaksanakannya membutuhkan tambahan sumber daya, maka pendekatan pengelolaan manajemen proyek dapat dipertimbangkan agar penggunaan sumber daya menjadi efektif dan efisien. - Teknik Industri Universitas Pasundan
27
Penyusunan Proposal Proyek
28
1 Tahapan Siklus Proyek Menurut United Nation Industrial Development Organization (UNIDO), siklus proyek memiliki tiga tahap, yaitu: Tahap konseptual Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu: perumusan gagasan, analisis pendahuluan, dan studi kelayakan. Salah satu kegiatan utama yang bersifat menyeluruh (comprehensive) dalam tahap ini adalah menganalisis segala aspek mengenai layak atau tidaknya suatu gagasan untuk direalisasikan. Kegiatan ini dikenal sebagai studi kelayakan (feasibility study) Tahap definisi atau tahap perencanaan & pemantapan (PP) Kegiatan utama dalam tahap ini adalah : Melanjutkan evaluasi hasil-hasil kegiatan tahap konseptual, sehingga kesimpulannya cukup mantap untuk dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan perihal kelangsungan investasi/proyek. Menyiapkan perangkat seperti data, kriteria dan spesifikasi teknis, dll yang selanjutnya akan digunakan untuk membuat dokumen tender dan kontrak. Tahap implementasi…
29
Tahapan Siklus Proyek Tahap implementasi
Kegiatan utama dalam tahap ini berbeda utk setiap proyek, namun umumnya terdiri atas kegiatan-kegiatan desain enginnering terinci atas fasilitas yang akan dibangun, desain engineering produk, pengadaan material dan peralatan, manufaktur (pabrikasi), dan instalasi (konstruksi). Tahapan lengkapnya adalah sebagai berikut: Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi dan pengkomunikasikannya kepada peserta dan penanggungjawab proyek. Melakukan desain engineering terinci, pengadaan material dan peralatan, pabrikasi, serta instalasi. Melakukan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal, dan mutu, termasuk di dalamnya memobilisasi dan melatih tenaga kerja serta melakukan pengawasan. Menutup proyek, termasuk inspeksi akhir, ujicoba, start-up, dan pra operasi. Menyerahkan proyek kepada pemilik. Menyelesaikan masalah asuransi, klaim, dan keuangan proyek. Menyusun laporan penutupan proyek.
30
Siklus Proyek Menurut Clifford F. Gray
31
Siklus Proyek Menurut H. Kerzner dan H.J Thanhain
32
Siklus Proyek Menurut PWG. Moris
33
Pentahapan Proyek dan Kegiatan-kegiatan yang Bersangkutan
34
2 Perumusan Tiga Dimensi Tujuan Proyek Waktu Kinerja
Pembuatan proyek pasti mempunyai target dan tujuan tertentu, apakah itu hasil penelitian atau suatu produk barang jadi atau jasa lainnya, tapi yang jelas selalu ada batasnya dalam pencapaian tujuan tersebut . Tujuan suatu proyek secara garis besar dapat dibagi kedalam tige dimensi tujuan proyek : Waktu, Biaya dan Kinerja (Triple Constraint). Biaya Anggaran Jadwal Mutu Waktu Kinerja
35
Triple Constraint Anggaran:
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda. Jadwal: Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan. Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan. Mutu: Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria : mampu beroperasi secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the intended use) Ukuran keberhasilan proyek sangat terkait dengan sejauh mana ketiga tujuan ini dapat terpenuhi
36
3 Ruang Lingkup Proyek Merumuskan Ruang Lingkup Proyek
Manajemen Proyek 3 Ruang Lingkup Proyek Merumuskan Ruang Lingkup Proyek Merumuskan ruang lingkup proyek (project scope) merupakan langkah untuk mengembangkan sebuah rencana proyek. Dalam merumuskan ruang lingkup proyek tidak ada aturan yang baku untuk dapat digunakan secara tetap, namun lingkup proyek akan dapat dibuat berdasarkan ragam dan jenis serta ukuran proyek, baik ukuran besar maupun kecil proyek itu sendiri. Tujuan utamanya adalah menentukan deliverables (output yang diharapkan) sejelas mungkin dan memfokuskan rencana proyek. Kompleksitas proyek tergantung dari hal-hal sbb : Jumlah dan macam kegiatan dalam proyek. Macam dan jumlah hubungan antar kelompok dalam proyek. Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi) di dalam proyek dengan pihak luar. - Teknik Industri Universitas Pasundan
37
Ruang Lingkup Proyek Secara umum ruang lingkup proyek memuat hal-hal sbb : Project objectives Apa yg akan dibuat, kapan harus selesai, dan berapa biayanya (triple constraint). Deliverables Output yg diharapkan sepanjang umur proyek biasanya bertahap, misalnya : desain awal (tahap I), coding/penulisan program (tahap II), dan ujicoba prototipe (tahap III) Milestone Peristiwa penting yang terjadi dalam waktu sangat singkat, misalnya : pengujian prototipe harus selesai pada tgl … Technical requirement Persyaratan teknis yang harus terpenuhi, jika tidak, akan mengakibatkan masalah besar. Limit and exclusion Batasan pekerjaan yang akan diselesaikan dan perkecualian (hal-hal yang tidak termasuk dalam kontrak). Review with Customer Persetujuan dan kesepakatan terhadap harapan-harapan dari proyek yang sedang dielesaikan.
38
Ruang Lingkup Proyek Contoh: Project objectives
Membangun jaringan hotspot dengan bandwidth 5 Mbps yang meng-cover seluruh lantai kampus IMT, harus selesai dalam waktu tidak lebih dari 2 minggu dan biaya tidak lebih dari 25 juta. Deliverables Koneksi ke PT. Telkom menggunakan Modem Digital kecepatan tinggi (DSL). PC Router yang berfungsi sebagai DHCP Server, Proxy Server, Access Control, Bandwidth Manager, Content Filter, dan Load Balancer. Jaringan internet nirkabel (hotspot) yang meng-cover seluruh ruangan kampus via Access Point yang dipasang di setiap lantai.
39
Ruang Lingkup Proyek Contoh:
Milestone (aktivitas yang sangat singkat namun penting) Cek kondisi saluran yg akan digunakan utk koneksi internet (hari pertama). Modem ADSL terkoneksi ke PT. Telkom hari ke-2 Membeli kabel LAN (UTP) hari ke-2 Membeli PC utk Router hari ke-3 Membeli Router OS hari ke-3 PC Router siap dengan segala fungsinya hari ke-7 Kabel LAN terinstalasi ke titik-titik distribusi (lokasi Access Point utama di setiap Lantai) hari ke-5 Setiap Access Point (AP) di setiap lantai terkoneksi dengan AP utama menggunakan mode WDS (wireless distribution system) hari ke-7 Ujicoba koneksi dengan mengaktifkan semua feature selesai dilakukan hari ke-14
40
Ruang Lingkup Proyek Contoh: Technical requirement
Koneksi internet harus mampu menyediakan dedicated bandwidth 5 Mbps dengan toleransi 10% dan tingkat keandalan 95% PC Router harus memenuhi spesifikasi : Processor: 1 GHz, RAM: 512 MB, HDD: 160GB SCSI Network Switch 10/100 Mbps Setiap Access Point (AP) harus mampu melayani user dalam radius 50 meter Setiap AP bekerja dalam frekuensi 2,4 - 2,4835 GHz yang sesuai dengan standar IEEE B (11 Mbps), G (54 Mbps), atau SuperG (108 Mbps) Power setiap AP tidak melebihi 100 mW agar tidak mengakibatkan interferensi Setiap AP memiliki kemampuan enkripsi WPA/WPA2 untuk menjamin keamanan jaringan nirkabel Setiap AP memiliki mode WDS (wireless distribution system)
41
Ruang Lingkup Proyek Contoh: Limit and exclusion
Pekerjaan dilakukan pada hari kerja, pukul s/d 17.00 Kontraktor berhak menunjuk sub-kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Kontraktor bertanggungjawab atas peralatan selama masa garansi, kecuali jika kerusakan diakibatkan oleh tidak stabilnya listrik, terkena air karena bocor, dan kejadian alam seperti petir. Kontraktor tidak bertanggungjawab terhadap kualitas koneksi internet (merupakan tanggung jawab PT. Telkom) IMT bertanggungjawab dalam menjaga keamanan perangkat IMT berkewajiban menyediakan System Administrator yang akan menjalankan sistem setelah proyek selesai dikerjakan. Review with Customer Kontraktor duduk bersama dengan IMT untuk menyepakati hasil pekerjaan yang sudah selesai.
42
Work Breakdown Structure
Manajemen Proyek 4 Work Breakdown Structure Jika ruang lingkup proyek sudah terdefinisi, selanjutnya perlu dilakukan perincian pekerjaan menjadi elemen-elemen pekerjaan. Hasil proses hierarkis ini biasa disebut sebagai WBS (Work Breakdown Structure) WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan dan elemen pekerjaan telah diidentifikasi WBS menggambarkan semua elemen proyek dalam sebuah kerangka hierarkis dan menetapkan hubungan dengan produk akhir proyek. WBS merupakan produk bersama sebuah Tim Proyek yang terdiri atas personil-personil dengan berbagai keahlian (disiplin ilmu) Bagian integral dari WBS adalah menentukan unit-unit organisasi yang bertanggungjawab melakukan pekerjaan. Hasil akhir dari proses ini biasa disebut OBS (Organization Breakdown Structure) - Teknik Industri Universitas Pasundan
43
Work Breakdown Structure
Manajemen Proyek Work Breakdown Structure Contoh WBS: - Teknik Industri Universitas Pasundan
44
Work Breakdown Structure
Manajemen Proyek Work Breakdown Structure Contoh WBS: - Teknik Industri Universitas Pasundan
45
Work Breakdown Structure
Manajemen Proyek Work Breakdown Structure Contoh OBS: - Teknik Industri Universitas Pasundan
46
Tugas Kelompok: Membuat Proposal Proyek
Manajemen Proyek Proposal Proyek memuat: Tahapan Siklus Proyek Perumusan Tiga Dimensi Tujuan Proyek Ruang Lingkup Proyek WBS - Teknik Industri Universitas Pasundan
47
Proyek-proyek Telekomunikasi
48
Proyek-proyek dalam Industri Telekomunikasi
Mata Rantai Industri Telekomunikasi
49
Contoh-contoh Proyek Telekomunikasi pada Tingkatan Pengguna (End User)
Upgrading a company’s computer systems to allow better data communication with their customers or easier access to their corporate information databases; Installing a new LAN with high speed wireless capability; Moving a department to a new building (with the focus here on the communications portion of the move) Setting up a “hotelling” office concept that has no assigned cubicles for workers. Implementing a new communications system, thereby moving from an environment which provides customer services on site to one in which a set of services is provided electronically via kiosks, handsets and computers; Implementing an e-commerce system to allow the company to sell existing and future products over the web, including the capability to advertise, accept order and payment, keep confidential information secure, provision the products and provide follow-up support for orders as required.
50
Contoh-contoh Proyek Telekomunikasi pada Tingkatan Penyedia Jasa (Service Provider)
Developing a new service Developing new features for an existing service Analyzing the introduction of another company’s competing new high speed access service, enabling the service provider to determine the best competitive response. Work with a major national customer to implement his network in a way that gives him significant savings, while at the same time improving his service by moving him onto a new broadband network with better management capabilities. Design, implement and manage a network within a conference complex for a group of UN leaders who will be attending a meeting in your city. Managing a serious cable cut in a remote area, in which the cable was carrying over 40 percent of the national backbone traffic. Implement a new IPV6 capability in a separate network for customers willing to move to the leading edge protocol. Equip the current network with a new billing system which is more flexible that the current one. Move all customer service for medium business clients to one common national call cente.
51
Contoh-contoh Proyek Telekomunikasi pada Tingkatan Penyedia Perangkat (Equipment Vendor)
Introduction of a new feature set for an existing CATV cable modem product line, enabling voice services on the IP data connection Preparing a proposal for a major client who has issued an RFP for a solution to his problems serving clients in a town which is remote from the main other serving areas, but which has significant traffic to other major cities in the country Working with a hotel chain to convince them to implement a high speed internet service offering for their guests in all hotels across the country initially, and then later the world. This service not only uses your LAN technology, but you could provide the ongoing technical support for the guests
52
Contoh-contoh Proyek Telekomunikasi pada Tingkatan Pembuat Komponen (Component Manufacturer)
Introducing a new automatic reflow solder line, enabling the use of different materials for flux cleaning. This enables the company to both reduce costs and increase the range of products the line can handle Introducing radical new designs for planar antenna arrays. A project of this kind may result in a final antenna product that is smaller lighter, and with increased performance. This can open whole new markets for the manufacturer.
53
Pemilihan Proyek
54
Portofolio Proyek Manfaat Portofolio Proyek:
Proses pemilihan proyek menjadi lebih tertib Mengaitkan pemilihan proyek dengan ukuran-ukuran strategis Memprioritaskan proyek berdasarkan kriteria yang jelas, tidak berdasarkan emosi atau kepentingan politik Mengalokasikan sumber daya yang sejalan dengan arahan strategis Menyeimbangkan risiko seluruh proyek Dapat menjadi dasar bagi penghentian proyek yang tidak mendukung organisasi Meningkatkan komunikasi dan dukungan bagi tercapainya sasaran proyek
55
Sistem Manajemen Protofolio
Kriteria Seleksi Finansial: Berdasarkan Payback Period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) Non-financial: Berdasarkan pada nilai strategis proyek terhadap organisasi/perusahaan Model Penilaian berdasarkan Bobot (Multi- Weighted Scoring Models) Menggunakan kriteria seleksi berdasar bobot untuk menilai proposal proyek.
56
Model-model Finansial
Payback Period Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi Semakin pendek, semakin baik Keterbatasan/kelemahan payback period: Tidak mempertimbangkan time value of money Tidak mempertimbangkan profitabilitas Net Present Value (NPV) Menggunakan tingkat pengembalian minimum yang diinginkan untuk menghitung nilai sekarang dari aliran kas bersih (net cashflows) Jika NPV > 0 : proyek dinyatakan layak karena dapat memberikan tingkat pengembalian minimum yang diinginkan Jika NPV < 0 : proyek dinyatakan tidak layak sehingga tidak perlu dilanjutkan
57
Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR): Example Comparing Two Projects
58
Multi-Weighted Scoring Models
Model ini digunakan agar proyek semakin dekat dengan sasaran strategis organisasi dan membantu stakeholder memahami bagaimana dan mengapa suatu proyek dipilih.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.