Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Workshop Teknik Dasar Fotografi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Workshop Teknik Dasar Fotografi"— Transcript presentasi:

1 Workshop Teknik Dasar Fotografi
Oleh: Bambang Herlandi Workshop Teknik Dasar Fotografi This presentation demonstrates the new capabilities of PowerPoint and it is best viewed in Slide Show. These slides are designed to give you great ideas for the presentations you’ll create in PowerPoint 2011! For more sample templates, click the File menu, and then click New From Template. Under Templates, click Presentations.

2 CAMERA

3 CAMERA

4 CAMERA

5 CAMERA

6 Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya.
PENGENALAN FOTOGRAFI Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terekam lebih indah.

7 PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)
Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog). Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda. Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.

8 PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)
Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Sensor adalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi pixel.

9 DIGITAL SENSOR

10 FULL-FRAME vs APS-C SIZED SENSORS

11 DIGITAL CAMERA FEATURES AND TECHNOLOGIES
Megapixels menentukan ukuran total (Dimensi) dari gambar yang direkam oleh kamera. Lebih besar MP tidak selalu berarti menghasilkan gambar yang lebih baik. Digital Image dimensi tidak sama dengan dimensi cetak. Sebagai contoh kualitas gambar penuh dari kamera 8 megapiksel akan menghasilkan gambar digital berukuran sekitar 9x14 inci tapi standar pencetakan mengatakan bahwa Anda tidak harus dicetak ke "Kualitas Foto" yang lebih besar dari 8x10

12 MEGAPIXEL vs PRINT SIZE

13 THE EXPOSURE TRIANGLE

14 APERTURE / DIAFRAGMA

15 APERTURE / DIAFRAGMA Aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagian terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.

16 EXPOSURE adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensor menangkap cahaya, berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan ISO.

17 APERTURE / DIAFRAGMA (lanjutan)
Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya: Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit. Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.

18 DEPTH OF FIELD Depth of Field = Fokus
Aperture juga mengontrol Depth of Field (DOF) Sebuah aperture lebar (kecil #) akan memberikan DOF dangkal dan dapat digunakan untuk mengisolasi subjek.

19 SHUTTER

20 SHUTTER Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor. Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak.

21 Berikut ini beberapa kecepatan ISO : ISO 50 100 200 400 800 1600 3200
Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya. Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama. Berikut ini beberapa kecepatan ISO : ISO

22 ISO (lanjutan) Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah. Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.

23 OVEREXPOSURE Overexposure terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi terlalu terang.

24 UNDEREXPOSURE Underexposure terjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi gelap.

25 METERING MODE

26 METERING MODE Sistem metering dalam kamera adalah mengukur jumlah cahaya dalam bingkai dan menentukan eksposur terbaik. Metering mode = mata kamera

27 Center-weighted metering
METERING MODE Center-weighted metering Matrix (evaluative) metering Spot metering Partial metering

28 COMPOSITION

29 DEFINISI Komposisi adalah upaya menyusun elemen-elemen foto yang esensial seperti bentuk, nada, warna, pola dan tekstur di dalam batasan suatu ruang. COMPOSITION

30 TUJUAN untuk mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya dengan demikian, menjadi enak dipandang sehingga estetika foto yang diharapkan COMPOSITION

31 UNSUR-UNSUR KOMPOSISI
Bentuk Pola Tekstur Kontras Warna

32 MACAM-MACAM KOMPOSISI
Peletakan Posisi Objek Proporsi Diagonal Garis Pola Bentuk Tekstur Warna Kontras

33 THE RULE OF THIRDS

34 THE ROLE OF THIRDS

35 THE ROLE OF THIRDS Garis imaginer dibagi menjadi tiga bagian yang sama secara horisontal dan vertikal. Terbagi menjadi "pertiga" Konsepnya adalah menempatkan subjek atau elemen pada salah satu garis imaginer, dan terutama pada atau dekat titik berpotongan, membuat foto lebih alami menarik bagi yang melihat.

36 THE ROLE OF THIRDS

37 THE ROLE OF THIRDS

38 THE ROLE OF THIRDS

39 THE ROLE OF THIRDS

40 THE ROLE OF THIRDS

41 POINT OF VIEW Cobalah memilih dan titik pandang yang tidak biasa.

42 EYE LEVEL

43 BELOW (FROG EYE)

44 ABOVE (EAGLE EYE)

45 FRAMING

46 FRAMING

47 FRAMING

48 FRAMING

49 FRAMING

50 FRAMING

51 FRAMING

52 KATEGORI FOTOGRAFI

53 KATEGORI FOTOGRAFI Abstrak Arsitektur Bawah Air Budaya Fashion Humor
Interior Jurnalistik Komersial Landscape Makro Manusia Model Nature Olah Digital Olahraga Panggung Pedesaan Perkotaan Pernikahan Pets Potret Satwa Snapshot Still Life Stock Photo Transportasi Wisata dll

54 PENGATURAN MODE KAMERA
Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan untuk pengambilan gambar yang ditawarkan oleh kamera. Yaitu pengaturan manual dan pengaturan otomatis.

55 MANUAL MODE M — Manual mode; pada mode ini kita secara penuh mengendalikan dan memasukkan secara manual nilai settingan untuk aperture dan shutter speed. Av or A — Aperture priority; kita mengatur nilai aperture dan sisanya kamera menghitung sendiri shutter speed untuk hasil terbaik. Tv or S — Shutter priority; kita mengatur shutter speed, sisanya kamera menghitung nilai aperture. P — Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan shutter speed, tapi tidak mempengaruhi settingan ISO atau flash.

56 MANUAL MODE Auto — pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret. Portrait — bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field. Landscape — bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field. Sport — faster speed yang lebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap. Night portrait — memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya. (menggunakan cahaya dari flash). Macro — modus foto makro, untuk memotret objek / benda-benda kecil agar terlihat lebih jelas.

57 LENSA

58 LENSA

59 Lensa merupakan bagian paling penting dalam sebuah kamera.
Karena lensa sangat menentukan hasil dari foto yang diambil. Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik pemotretan dan skill/kemampuan sang fotografer.

60 50 mm DSLR (Digital - Single Lens Reflect)
LENSA (lanjutan) Parameter Milimeter Mata normal 35 mm Full Frame Camera 50 mm DSLR (Digital - Single Lens Reflect)

61 LENSA (lanjutan)

62 LENSA (lanjutan)

63 FOCAL LENGTH PADA DSLR 28 mm lens 50 mm lens 70 mm lens 210 mm lens

64 Focal length = angle of view
20 mm = 94 derajat 35 mm = 63 derajat 28 mm = 75 derajat 50 mm = 46 derajat 85 mm = 28 derajat 135 mm = 24 derajat 200 mm = 12 derajat 300 mm = 8 derajat 400 mm = 6 derajat

65 FOCAL LENGTH (lanjutan)
Lensa 18mm, Wide Angle

66 FOCAL LENGTH (lanjutan)
Lensa 50mm, Normal

67 FOCAL LENGTH (lanjutan)
Lensa 300mm, Telephoto

68 JENIS-JENIS LENSA

69 LENSA STANDAR Lensa ini cocok digunakan untuk menangkap objek di mana pemotret sejajar dengan pandangan mata objek. Semua kamera menyediakan fasilitas lensa standar, yaitu berukuran 50 mm. Lensa ini menunjukan objek yang sebenarnya yang tampak pada mata kita.

70 LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)
Lensa ini membuat objek yang ada di tengah jendela bidik terlihat lebih jauh dan kecil. Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm. Lensa ini cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide berukuran 14mm, 15mm dan 16mm, yang disebut Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih luas atau lebar. fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret arsitektur atau pemandangan alam.

71 LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)
Contoh foto-foto landscape

72 LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)

73 LENSA TELE Ukuran lensa ini baik pemotretan profil. Juga baik untuk kroping komposisi yang tidak diinginkan dan membuat efek mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek yang tidak menjadi pusat perhatian. Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180mm, 300mm dan 400mm. Lensa ini membentuk ruang tajam (depth of field) yang sempit, sehingga objek menjadi lebih menonjol dari sekitarnya. Lensa ini cocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik. Yang termasuk lensa tele adalah ukuran 70mm ke atas.

74 Lensa Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM
LENSA TELE Lensa Canon EF mm f/ L IS USM

75 LENSA ZOOM Lensa ini adalah gabungan dari ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran lensa zoom adalah 35-70mm, mm, mm serta mm.

76 LENSA MACRO Lensa ini biasa digunakan untuk memotret benda-benda yang kecil seperti perhiasan, berlian, serangga, bunga dan sebagainya. Jenis ukuran lensa makro tidak sama pada setiap merk kamera, ada yang 55mm, 60mm.

77 HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO

78 HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO

79 HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO

80 Tipe Lensa dan Konstuksi Lensa

81 TIPE LENSA

82 KONSTRUKSI LENSA

83 Selesai dan terima kasih
Semoga bermanfaat...


Download ppt "Workshop Teknik Dasar Fotografi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google