Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAsa Haris Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Data produksi (2006-2007) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 2006 yang mencapai 54,45 juta ton GKG. • Produksi kedele dan jagung tahun 2007 sebesar 0,61 juta ton dan 13,28 juta ton. Produksi kedelai turun dibanding tahun 2006 sebesar 0,75. • Produksi ubi kayu meningkat dari 19,3 juta ton pada tahun 2005 menjadi 19,9 juta ton pada tahun 2006 atau meningkat sekitar 3,1 persen.
3
Lanjutan data produksi • Produksi hasil peternakan terpenting seperti daging, telur dan susu pada tahun 2006 mencapai 2,1 juta ton, 1,1 juta ton, dan 577,6 ribu ton atau masing-masing meningkat 13,9 persen, 7,8 persen, dan 7,8 persen. • Produksi komoditi perkebunan terpenting seperti kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, kopi, tembakau, dan tebu masing-masing mencapai 16,2 juta ton, 2,4 juta ton, 779,5 ribu ton, 3,2 juta ton, 653,4 ribu ton, 177,9 ribu ton, dan 2,3 juta ton atau masing-masing meningkat 23,4 persen, 4,2 persen, 4,1 persen, 1,9 persen, 2,0 persen, 15,9 persen, dan 1,1 persen.
4
Ekspor Dalam tahun 2006, nilai ekspor pertanian, termasuk perikanan dan kehutanan mencapai USD 3,4 miliar atau tumbuh sekitar 18,2 persen dibandingkan tahun 2005 yang mencapai USD 2,6 miliar pada periode yang sama. Sedangkan, kontribusi ekspor pertanian terhadap ekspor nonmigas sekitar 3,4 persen. Beberapa komoditi yang menjadi sumber ekspor tersebut berasal dari perkebunan (kopi&biji coklat) dan perikanan (Udang).
5
Tenaga Kerja • Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun 2006 mencapai 42,3 juta orang atau sekitar 44,5 persen dari total tenaga kerja nasional. Namun mengalami penurunan pertumbuhan dibanding tahun 2005. • Pada tahun 2006, tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian masih relatif rendah yaitu sebesar Rp 8,6 juta/tahun/orang. • Dari total tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian, sebesar 6,1 juta orang bekerja pada sub sektor perikanan, dan 13,9 ribu orang pada sub sektor kehutanan (HPH dan HTI).
7
Nilai Tukar Petani • Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia mengalami peningkatan pada bulan September 2007 yaitu 106,30 atau meningkat dari bulan Desember 2006 sebesar 105,8 dan Desember 2005 100,95. • Sedangkan upah riil buruh tani relatif tetap pada kurun waktu yang sama. • Pertumbuhan sektor pertanian yang cukup baik dan naiknya harga produk pertanian pada tahun 2007 meningkatkan kesejahteraan petani, meskipun perhatian perlu diberikan pada kehidupan buruh tani.
8
Investasi • Nilai investasi pertanian dari PMDM yang disetujui meningkat sejak tahun 2004. Pada Oktober 2006, nilai investasi yang disetujui mencapai Rp. 143.675 Milyar (180 proyek) meningkat dari tahun 2005 sebesar Rp. 50.577 Milyar (218 proyek) dan tahun 2004 sebesar Rp. 43.818 Milyar (201 proyek). • Nilai investasi pertanian dari PMA yang disetujui sampai Oktober 2006 mencapai US$ 13.210 Juta (1382 proyek), sementara pada tahun 2005 mencapai US$ 13.579 Juta (1648 proyek) dan tahun 2004 mencapai US$ 10.419 Juta (1235 proyek).
9
9 KEMISKINAN DAN KERAWANAN PANGAN Masih banyaknya penduduk miskin dan rentan terhadap rawan pangan (diolah dari data BPS): Penduduk miskin tahun 2006 : 39,30 juta (17,75 %) Penduduk miskin tahun 2007 : 37,17 juta (16,58%) (BPS, Maret 2007) Penduduk yang sangat rawan pangan tahun 2006 sekitar 10,04 juta jiwa (4,52%) Penduduk yang sangat rawan pangan tahun 2007 sekitar 5,71 juta jiwa (2,55%)
10
10 PETA KERAWANAN PANGAN Urban Area/No Data Province Boundary District Boundary Legend Priority 1 District Priority 2 District Priority 3 District Priority 4 District Priority 5 District Priority 6 District
11
11 Kasus Kelaparan di Dunia Source: FAO. 2006. The State of Food Insecurity in the World 2006. Rome Jika dibandingkan dengan kondisi di dunia, maka kasus kerawanan pangan di Indonesia masih tergolong rendah (low).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.