Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRizal Wibawa Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Implementasi Permendiknas 58 Tahun 2009 (Sebuah Tinjauan Praktis)
2
KONSEP PAUD INDONESIA Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
“suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir (0 tahun) sampai dengan usia enam (6) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” (UU No. 20/2003: SPN, Pasal 1, butir 14)
3
Sistem PAUD Indonesia KB TK Standar PAUD Kur. PAUD (KTSP PAUD) TPA PBK
KELUARGA TK SPS Standar PAUD Kur. PAUD (KTSP PAUD) Diadaptasi dari: Wheelock College, Building a System of Early Education and Care, Massachusets: Dept. of Early Education and Care
4
Urgensi Kurikulum kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, sehingga pemberlakuan suatu kurikulum dalam dunia pendidikan akan berdampak luas bagi masyarakat. Pemahaman tentang kurikulum bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya mutlak diperlukan, sebab kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.Dengan demikian konsep kurikulum yang dipegang guru akan mempengaruhi proses pembelajaran yang dilakukannya bersama anak di sekolah.
5
Bagi masyarakat, khususnya orang tua anak, pemberlakuan suatu kurikulum merupakan persoalan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka, sebab kurikulum bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan akan tetapi juga menyangkut bahan ajar yang akan diberikan Guru kepada anak didik.
6
Kurikulum dan pembelajaran bagaikan dua sisi dari satu mata uang
Kurikulum dan pembelajaran bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Keduanya sangat penting dan saling membutuhkan. Apa yang dideskripsikan dalam kurikulum harus memberikan petunjuk dalam proses pembelajaran di dalam kelas; dan apa yang terjadi di dalam kelas merupakan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyempurnaan kurikulum. Oleh karena itulah proses pembelajaran dan penyempurnaan kurikulum berada dalam satu lingkaran besar yang bergerak secara terus menerus dan tanpaujung.
7
KONSEP PAUD INDONESIA Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
“suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir (0 tahun) sampai dengan usia enam (6) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” (UU No. 20/2003: SPN, Pasal 1, butir 14)
8
Sistem PAUD Indonesia KB TK Standar PAUD Kur. PAUD (KTSP PAUD) TPA PBK
KELUARGA TK SPS Standar PAUD Kur. PAUD (KTSP PAUD) Diadaptasi dari: Wheelock College, Building a System of Early Education and Care, Massachusets: Dept. of Early Education and Care
9
Rasional : Pentingnya Memahami Kurikulum
Curriculum is, and needs to continue to be, more than ever before, dynamic. Kurikulum perlu terus ditingkatkan, menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan lebih dinamis.
10
REFLEKSI UTK GURU …every teacher must have the ability in curriculum development. It applies to all and every teacher, without exception, if teachers fail to master the curriculum development and he failed in his…(Bestdone, 2010) ....setiap guru harus memiliki kemampuan dalam pengembangan kurikulum, itu berlaku bagi semua dan setiap guru tanpa kecuali, jika guru gagal menguasai pengembangan kurikulum maka ia gagal dalam kerjanya...(Bestdone, 2010)
11
Basics Area: PENGERTIAN UU: No. 20 Tentang SPN
Definisi kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
12
BATASAN KURIKULUM Kajian Akademik
Kurikulum adalah semua pengalaman anak di bawah bimbingan guru. Kurikulum mencakup semua kesempatan belajar yang disediakan oleh sekolah/lembaga. Kurikulum adalah ‘perencanaan’ terkait semua pengalaman yang akan ditemui /didapatkan pelajar di sekolah/lembaga.
13
CHARACTERISTICS OF AN EFFECTIVE CURRICULUM (CIRI-CIRI KURIKULUM YANG EFEKTIF)
The Mission Statement and the Educational Goals of Schools provide a clearly understood foundation for curriculum. A process for the review, development and implementation of the curriculum is in place. Quality time is allotted to the task of developing and writing curriculum. Pernyataan Misi dan Tujuan Pendidikan Lembaga memberikan dasar jelas dan dipahami dengan baik oleh semua komponen lembaga. Proses pengembangan, review dan pelaksanaan kurikulum dilakukan secara tepat. Tersedia waktu yang cukup dan berkualitas untuk pengembangan dan penulisan suatu kurikulum.
14
CHARACTERISTICS OF AN EFFECTIVE CURRICULUM (CIRI-CIRI KURIKULUM YANG EFEKTIF)
A Quality Assurance Cycle is used to schedule curriculum development activities for a five-year period. There are well-established, ongoing subject area curriculum committees and an overall steering committee (Curriculum Commons). Administrators and supervisors of instruction are committed and involved, and the staff feels a strong sense of support for all new curricular projects. Tersedia ‘penjaminan kualitas’ dalam memperbaiki kurikulum, dibuat secara periodik, setidaknya untuk periode lima tahun. Komite kurikulum yang dapat mengarahkan secara mapan, terhadap kurikulum yang sedang berlangsung berjalan. Administrator dan supervisor berkomitmen dan terlibat, dan staf memberi dukungan nyata untuk semua program kurikulum yang dibuat .
15
The effectiveness of curriculum is determined by classroom practice.
CHARACTERISTICS OF AN EFFECTIVE CURRICULUM (CIRI-CIRI KURIKULUM YANG EFEKTIF) There is adequate financial support for all curriculum work, including curriculum writing, staff development, consultants, materials and clerical support. The effectiveness of curriculum is determined by classroom practice. Mendapat dukungan finansial yang memadai untuk semua kegiatan kurikulum, termasuk penyusunan kurikulum, pengembangan staf, konsultan, bahan dan dukungan tokoh. Efektivitas suatu kurikulum ditentukan oleh kegiatan yang terjadi dalam praktek di kelas.
16
CHARACTERISTICS OF AN EFFECTIVE CURRICULUM (CIRI-CIRI KURIKULUM YANG EFEKTIF)
Response from parents and students is essential in developing and assuring the ultimate acceptance of the curriculum. The Board of Education demonstrates support for and commitment to the systematic review, development pilot, implementation and evaluation of the curriculum. Respon dari orang tua dan siswa sangat penting dalam mengembangkan, penyempurnaan dan menjamin penerimaan akhir dari kurikulum. Dewan Pendidikan menunjukkan dukungan dan komitmen, ditunjukkan saat tinjauan ulang yang sistematis, pilot pengembangan, implementasi dan evaluasi kurikulum.
17
LINGKUP KURIKULUM Kur. Tingkat Nasional Operasional Pembelajaran
MACRO MESO MICRO Operasional Pembelajaran Kurikulum Tingkat Lembaga = KTSP
18
MENGEMBANGKAN KURIKULUM PAUD DI INDONESIA
19
Kurikulum dipandang sebagai pusat perubahan pendidikan
MEMAHAMI KTSP PAUD A vision on curriculum: Curriculum is seen as a hub of educational change Curriculum is seen as a “dense and flexible contract between politics/society and teachers / schools” (C. Braslavsky, 2009) Visi Suatu kurikulum: Kurikulum dipandang sebagai pusat perubahan pendidikan Kurikulum dipandang sebagai "kontrak utuh/padat dan fleksibel antara politik / masyarakat dan guru / sekolah" (C. Braslavsky, 2009)
20
MENDUDUKAN KTSP LBG PAUD ORANG TUA (MASY) PEME RINTAH Model Analisis
Kontrak Pengembangan Kur. PAUD IDE KTSP = KONTRAK
21
Lingkup Standar PAUD Tertuang Dalam PERMENDIKNAS 58/2009
EDUCATION STANDARDS FROM INDONESIA ECE, Contains: STPP Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (Standards for child development) SPTK Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (Standards For Educators, Teachers and Personnel) SIPP Standar Isi, Proses, Dan Penilaian (Standards for Contents, Process and Assesments) S2P3 Standar Sarana Dan Prasarana, Pengelolaan, Dan Pembiayaan (Standards for Fascilitating, Management and Budgeting)
22
Kurikulum dalam Standar PAUD Permendiknas N0. 58 Tahun 2009
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Standar Isi, Proses, dan Penilaian meliputi struktur program, alokasi waktu, dan perencanaan, pelaksanaan, penilaian. Dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan kebutuhan anak. Standar ini mempertimbangkan potensi dan kondisi setempat, sehingga dimungkinkan terjadinya perbedaan kegiatan dan pelaksanaan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan di lapangan
23
Inti Standar Kurikulum PAUD Berdasarkan Permendiknas No. 58/2009
Berdasarkan Perkembangan dan kebutuhan anak (DAP) Berpusat pada anak Bersifat Holistik Bersifat Integratif Pendekatan Bermain “Pendidikan Karakter Sebagai Payung Dan Pengikat Keseluruhan Proses dan Produk Kurikulum”
24
TARGET DAN ISI KURIKULUM
STANDAR BERDASAR PERMEN 58, TAHUN 2009: Pengembangan Agama dan Moral Pengembangan Motorik Pengembangan Kognitif Pengembangan Bahasa Pengembangan Sosial-Emosional
25
ANALISIS MUATAN PERMENDIKNAS NO 58/2009
26
Standar 1: STPP STPP merupakan gambaran SKL pada lembaga PAUD (satuan layanan Program PAUD) SKL PAUD dideskripsikan dalam bentuk rumusan tingkat pencapaian perkembangan anak. Lingkup deskripsi bidang pengembangan terdiri dari : (1) nilai-nilai agama dan moral; (2) fisik-motorik; (3) kognitif; (4) bahasa; dan (5) sosial-emosional. Dikelompokkan menjadi 3 kelompok usia utama: usia th, th dan th
27
Standar 2 : SPTK Tenaga Pendidik: Guru Guru Pendamping Pengasuh
Tenaga Kependidikan: Pengawas/penilik Kepala Satuan PAUD Administrasi PAUD
28
STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN
A. STANDAR ISI Standar yang perlu diikuti dalam pengembangan program kegiatan, bentuk kegiatan layanan, alokasi waktu, rombongan belajar, serta pengaturan waktu kegiatan (kalender pendidikan) B. STANDAR PROSES Standar yang perlu diikuti dalm pengembangan rencana pembelajaran selaras dengan prinsip-prinsip dan cara pengorganisasian, serta standar dalam pelaksanaannya, terutama yang berkaitan dengan penataan lingkungan bermain dan pengorganisasian kegiatan. C. STANDAR PENILAIAN Standar yang perlu diikuti dalam penilaian, baik Teknik, Lingkup, Proses, Pengelolaan hasil, maupun Tindak lanjutnya.
29
Standar 3: SIPP STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN
30
Bentuk Kegiatan Layanan
STANDAR ISI Standar Isi MELIPUTI, 5 hal: Struktur Program Lingkup pengembangan STANDAR ISI Bentuk Kegiatan Layanan Rombongan belajar Kalender Pendidikan
31
STANDAR ISI A. Struktur Program, berisi:
Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar B. Lingkup pengembangan: Nilai-nilai Agama Dan Moral Fisik, Kognitif, Bahasa, dan Sosial-emosional.
32
STANDAR ISI C. Cara Penanaman Kegiatan Bermain Kegiatan Pembiasaan
Kegiatan Terpadu Pendekatan Tematik. Bentuk Kegiatan Layanan Usia 0 - < 2 Tahun (120 menit = 1x/mgg) Usia 2 - < 4 Tahun (180 menit = 2x/mgg) Usia 4 - ≤ 6 Tahun (F:150 – 180 menit = 5-6x/mgg, NF: 180 menit = 3x/mgg) Usia 0 - ≤ 6 Tahun (Pengasuhan/Penitipan, dikurangi kegiatan terstruktur)
33
STANDAR ISI E. Rombongan belajar
Formal: TK/RA = 1:20 (guru:anak), A: 4-5th, B: 5-6th Non Formal: Guru:Anak usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak; usia 1 - <2 tahun 1 : 6 anak; usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak; usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak; usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak; usia 5 - ≤6 tahun 1 : 15 anak.
34
STANDAR ISI F. Kalender Pendidikan
Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran sesuai kondisi daerah: Permulaan tahun ajaran, Minggu efektif pembelajaran (rr: 17x2), Waktu pembelajaran efektif Hari libur (Nas, daerah, lbg)
35
STANDAR PROSES Bentuk Penataan Prinsip ling. main Pengorga- Pengorg.
SANAAN PELAK CANAAN PEREN Bentuk Prinsip Pengorga- nisasian Penataan ling. main Pengorg. Kegiatan
36
STANDAR PROSES (Perencanaan dan Pelaksanaan)
a. Bentuk: Perencanaan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) Rencana Kegiatan Harian (RKH). Rencana Kegiatan usia 0-2 th bersifat individual
37
STANDAR PROSES (Perencanaan dan Pelaksanaan)
b. Prinsip Memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik anak. Mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan. Proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan menyenangkan. Proses pembelajaran berpusat pada anak.
38
STANDAR PROSES (Perencanaan dan Pelaksanaan)
c. Pengorganisasian Pemilihan metode yang tepat dan bervariasi. Pemilihan alat bermain dan sumber belajar yang ada di lingkungan. Pemilihan teknik dan alat penilaian sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.
39
STANDAR PROSES (Perencanaan dan Pelaksanaan)
B. Pelaksanaan a. Penataan lingkungan bermain Menciptakan suasana bermain yang aman, nyaman, bersih, sehat, dan menarik. Penggunaan alat permainan edukatif memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan. Memanfaatkan lingkungan.
40
STANDAR PROSES (Perencanaan dan Pelaksanaan)
B. Pelaksanaan b. Pengorganisasian Kegiatan Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang/kelas dan di luar ruang/kelas. Kegiatan dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Kegiatan untuk anak usia 0 - <2 tahun, bersifat individual. Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 2 - <4 tahun dalam kelompok besar, kelompok kecil dan individu meliputi inti dan penutup. Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 4 - ≤6 tahun dilakukan dalam individu, kelompok kecil, dan kelompok besar meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu pembukaan, inti dan penutup. Melibatkan orang tua/keluarga.
41
STANDAR PENILAIAN Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak.
42
STANDAR PENILAIAN Standar Penilaian MELIPUTI, 5 hal: Teknik Penilaian
Lingkup Penilaian STANDAR PENILAIAN Proses Penilain Pengolahan Hasil Tindak Lanjut
43
STANDAR PENILAIAN A. Teknik Penilaian
1) Pengamatan, 2) penugasan, 3) unjuk kerja, 4) pencatatan anekdot, 5) percakapan/dialog, 6) laporan orang tua, dan 7) dokumentasi hasil karya anak (portofolio), serta 8) deskripsi profil anak. B. Lingkup Mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. Mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan.
44
STANDAR PENILAIAN C. Proses
Dilakukan secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan. Pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari. Secara berkala tim pendidik mengkaji-ulang catatan perkembangan anak dan berbagai informasi lain termasuk kebutuhan khusus anak yang dikumpulkan dari hasil catatan pengamatan, anekdot, check list, dan portofolio.
45
STANDAR PENILAIAN C. Proses
Melakukan komunikasi dengan orang tua tentang perkembangan anak, termasuk kebutuhan khusus anak. Dilakukan secara sistematis, terpercaya, dan konsisten. Memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak. Mengutamakan proses dampak hasil. Pembelajaran melalui bermain dengan benda konkret.
46
STANDAR PENILAIAN D. Pengelolaan hasil
Pendidik membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia. Pendidik menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan anak secara tertulis kepada orang tua secara berkala, minimal sekali dalam satu semester. Laporan perkembangan anak disampaikan kepada orang tua dalam bentuk laporan lisan dan tertulis secara bijak, disertai saran-saran yang dapat dilakukan orang tua di rumah.
47
STANDAR PENILAIAN E. Tindak lanjut
Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program, metode, jenis aktivitas/kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan edukatif, alat kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana dan prasarana termasuk untuk anak dengan kebutuhan khusus.
48
STANDAR PENILAIAN E. Tindak lanjut
Mengadakan pertemuan dengan orang tua/keluarga untuk mendiskusikan dan melakukan tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak. Pendidik merujuk keterlambatan perkembangan anak kepada ahlinya melalui orang tua. Merencanakan program pelayanan untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus.
49
Standar 4: S2P3 SARPRAS Prinsip:
Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak Sesuai karakteristik dan kebutuhan perkembangan anak Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, termasuk barang limbah/bekas pakai layak
50
PENGELOLAAN Mengacu pada prinsip: Prinsip Kemandirian
Prinsip Kemitraan Prinsip Partisipasi Prinsip Keterbukaan Prinsip Akuntabilitas
51
PEMBIAYAAN Tujuan Pembiayaan:
Terpenuhinya kebutuhan anggaran operasional penyelenggaraan PAUD di tingkat satuan PAUD. Sumber Pembiayaan: Orang tua Masyarakat Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
52
LINGKUP PROGRAM DAN KURIKULUM PAUD INDONESIA
STPPA (LPA dan TPPA) sebagai Standar Nasional Kurikulum Secara Nasional (Kurikukum Makro PAUD) Kurikulum Lembaga merupakan perwujudan KTSP PAUD di setiap satuan PAUD (kurikulum Meso PAUD) Program layanan mulai dari tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian sebagai perwujudan dari kurikulum stimulasi yang nyata untuk menfasilitasi anak (kurikulum mikro)
53
INFORMASI PENTING UNTUK PENGEMBANGAN STRUKTUR KUR PAUD
Bidang pengembangan, secara umum terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu bidang pengembangan kemampuan dasar dan pengembangan perilaku. Setiap satuan PAUD dibolehkan menggenapi bidang pengembangan selaras dengan visi-misi lembaga. Dapat pula mengakomodasi bidang pengembangan yang diajurkan oleh daerah tertentu sebagai akomodasi budaya khas. Waktu penyelenggaraan PAUD dapat bervariasi, ada yang bersifat satu hari penuh, setengah hari atau dalam waktu terbatas.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.