Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAndik Yakuza Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Edisi : XXX/4 Nov 2012 HARI MINGGU BIASA XXXI “ Tuhan itu esa, Kasihilah Tuhan,Allahmu dan Kasihilah sesamamu manusia “ Bacaan I : Ul 6:2-6; Mzm 18:2-4, 47, 51ab “Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama” Inilah perintahKu yang utama, supaya seumur hidupmu, engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintahNya yang Ku- sampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel ! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa ! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan. Bacaan II : Ibr 7:23-28 Kristus adalah Imam yang lebih tinggi Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat- tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukanNya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” SELAMA MISA/IBADAT, HANDPHONE MOHON DIMATIKAN ! KATEKESE : SUARA HATI Apakah suara hati itu? Benarkah suara hati itu adalah suara Tuhan? Kalau suara hati itu adalah suara Tuhan, mengapa ada yang buruk? Dalam acara Hitam-Putih di salah satu stasiun televisi, suara Tuhan itu digambarkan sebagai suara yang mengutus Putih untuk membantu manusia. Apakah benar, suara hati itu hanya Hitam-Putih? Ataukah Hitam-Putih itu hanya merupakan pertimbangan akal? Suara Hati adalah Hati nurani manusia yang merupakan dasar prinsip hidup yang ditanamkan oleh Tuhan dalam lubuk hati setiap manusia, yakni : “Lakukanlah apa yang baik menurut Tuhan, dan janganlah berbuat apa yang jahat menurut setan.” Sejauh prinsip dasar ini pasti benar, maka hal itu bisa dianggap sebagai “Suara Tuhan”, karena memang ditanamkan oleh Tuhan dalam setiap hati manusia. Tetapi hati nurani ini masih perlu diterapkan pada situasi-situasi konkret. Dalam menerapkan prinsip dasar tadi, ternyata hati nurani bisa salah. Kesalahan hati nurani itu disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain; penalaran akal budi manusia yang sering keliru, atau pengaruh pemahaman yang menyimpang dalam kehidupan sosial masyarakat, dan sebagainya. Hati nurani yang demikian bukanlah sebagai suara Tuhan. Jadi jelas bahwa hati nurani tidak bisa disamakan begitu saja dengan suara Tuhan. Hati nurani bisa salah, bisa dipupuk agar lebih baik, dan bisa berkembang. Sedangkan Tuhan tidak bisa salah dan tidak perlu berkembang. Tuhan itu sempurna dan kekal. Tetapi kalau hati nurani masih dianggap sebagai suara Tuhan, itu hanya benar jika hati nurani itu sejalan dengan perbuatan baik manusia menurut perintah Tuhan. Hati nurani yang baik, sering digambarkan sebagai sesuatu yang “Putih dan suci”, sedangkan hati nurani yang tidak baik sering digambarkan sebagai perbuatan yang “Hitam dan jahat”. Sebagai simbul warna, Putih diperintahkan untuk membantu manusia dengan perbuatan yang baik melalui pertimbangan akal budi yang sehat. Sedangkan simbul warna Hitam diperintahkan untuk mencelakakan manusia dengan perbuatan jahat, tanpa melalui pertimbangan akal budi yang sehat. Warna Hitam-Putih sangat kontras dengan perbuatan manusia yang baik atau jahat. Bahkan gelap dan terang sekalipun merupakan simbul dari warna Hitam dan Putih. Tetapi yang pasti; “Tetaplah berbuat baik sesuai dengan apa yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati nurani kita masing-masing.” Semoga kita sekalian selalu dibimbing oleh Tuhan untuk senantiasa berbuat baik bagi sesama. Amin. Produksi : Redaksi INFOKOM Referensi dari buku : Umat bertanya, Romo Pid menjawab, edisi 2, hal: 128-129.
2
PENGUMUMAN GEREJA 1. Petugas Liturgi Minggu depan, 11 NOPEMBER 2012: Lektor: Sdri. Rista Mazmur: Ibu Haryanto Dirigen: Ibu Mery Kolektan : Ibu Devi dan Ibu Nia Dekorasi: Kel. Bp. Kris. S dan Kel. Bp.Tamtanus Petugas Misdinar Minggu, 11 Nop 2012: Leo dan Sido TATA PERAYAAN LITURGI. 4 NOPEMBER 2012 1.Lagu Pembukaan: 659 2.Kyrie: 357 3.Gloria: 358 4.Mazmur: 839 5.Alleluya: 962 6.Persembahan: 661 7.Kudus: 395 8.Bapa Kami:PILIPIN 9.Anak Domba Allah: 416 10.Komuni: 498 11.Lagu Penutup: 663 “ Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu ” 2. DOA ARWAH Diharapkan kepada seluruh umat Stasi Natar untuk dapat hadir di rumah keluarga Bpk. Subardi (Lingk. St. Stefanus-Sidorejo) Branti, pada hari Senin, 5 Nopember 2012, pukul 19.00 wib (jam 7.00 mlm), untuk bersama-sama mendoakan arwah ibu Lidwina Ponirah yang telah dipanggil oleh Tuhan 100 hari yang lalu. 3. PELAJARAN AGAMA KOMUNI PERTAMA Dilaksanakan kembali minggu ini, 4 Nopember 2012 hingga minggu berikutnya, mulai pukul 8.30 wib, bertempat di Wisma Gereja Katolik St. Petrus Stasi Natar. Diharapkan bagi adik-adik untuk membawa foto copy Surat Baptis 2 (dua) lembar. 4. KOLEKTE, MINGGU, 28 Oktober 2012 : Kolekte 1: Rp 320.000,- Kolekte 2: Rp 205.000,- Sekolah Minggu: Rp 8.000,- Parkir: Rp 44.000,- 5. Daharan Romo -Perayaan Ekaristi Kudus, Minggu, 4 Nopember 2012, dari keluarga Bpk. Agus (Lingkungan St. Stefanus-Branti). -Perayaan Ekaristi Kudus, Minggu, 18 Nopember 2012, dari keluarga Bpk.Tambunan/ Ibu Norma Siregar (Lingkungan St. Stefanus-Branti). -Perayaan Ekaristi Kudus, Minggu, 25 Nopember 2012, dari keluarga Bpk. Haryanto (Lngkungan St. Stefanus-Branti). Bacaan Injil : Mrk 12:28b-34 “Hukum yang terutama” Lalu datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya : “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan, Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang ke dua ialah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kataMu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah !” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. RENUNGAN : Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan bagaimana Yesus secara terbuka memuji ahli Taurat yang berdiskusi denganNya tentang hukum dan perintah utama Allah. Yesus mampu menjawab dengan baik persoalan dalam diskusi itu. Yesus merasakan, bagaimana bijaksananya jawaban ahli Taurat itu, sehingga Ia pun berkata kepadanya : “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah”. Dan dengan jujur ahli Taurat itu juga memuji Yesus dengan mengatakan : “Tepat sekali, benar kata-kataMu itu Guru.” Suatu pelajaran bagi kita, bahwa diskusi yang baik adalah jika dalam prosesnya kedua belah pihak bisa saling menghargai pendapat satu sama lain, tidak memaksakan kehendaknya sendiri. Ahli Taurat itu bisa menghargai pendapat Yesus, maka Yesuspun secara adil juga menghargai pendapat ahli Taurat itu. Demikianlah dalam hidup kita. Jika kita bisa saling menghargai pendapat atau ide setiap orang dan tidak memaksakan pendapat kita sendiri, maka akan ada kebenaran yang sejati yang melekat dalam diri kita. HARI RAYA LITURGI MINGGU INI : 1.Jumat, 9 Nopember 2012 Hari Raya Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran (P) Bacaan I : Yeh 47:1-2, 8-9, 12. Bacaan II : 1Kor 3:9c-11, 16-17 Mzm 46:2-3, 5-6, 8-9. Bacaan Injil : Yoh 2:13-22 2.Sabtu, 10 Nopember 2012 Hari Raya Pw. S. Leo Agung, Paus PujG Bacaan I : Flp 4:10-19 Mzm 112: 1-2, 5-6, 8a, 9 Bacaan Injil : Luk 16:9-15 INTENSI MISA, MINGGU 4 NOPEMBER 2012 : Dimohon oleh keluarga Bpk. Subardi (Lingkungan St. Stefanus-Branti), untuk mendoakan arwah ibu Lidwina Ponirah yang telah dipanggil oleh Tuhan 100 hari yang lalu.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.