Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

2 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan Keputusan Stratejik Berdimensi jangka panjang 2. Pengambilan Keputusan Taktis Berdimensi jangka pendek

3 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. PERUMUSAN MASALAH - Pengakuan adanya masalah - Mengumpulkan informasi mengenai masalah tsb - Mengidentifikasi faktor penyebab - Menetapkan skala prioritas Contoh : Manajer toko menerima keluhan dari konsumen bahwa barang yang dibelinya selalu dalam keadaan rusak/cacat. Setelah diselidiki, ternyata gudang penyimpanan barang sudah penuh dan kotor. Maka ia menetapkan bahwa masalah yang dihadapi berkaitan dengan kapasitas dan kualitas penyimpanan barang

4 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Lanjutan)
2. MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF PEMECAHAN - Alternatif relevan a. Membangun gudang baru b. Menyewa gudang lain c. Menata ulang gudang lama - Alternatif yg tidak relevan menghentikan sementara pembelian barang sampai gudang kosong

5 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Lanjutan)
3. MENGIDENTIFIKASI KEUNGGULAN/KELEMAHAN DARI MASING-MASING ALTERNATIF Alternatif Keunggulan Kelemahan Membangun gudang baru Daya tampung dapat diatur sendiri Milik sendiri, pemakaian untuk waktu tdk terbatas Memerlukan Biaya investasi yg tinggi Pengadaan lahan Menyewa gudang yg lain Tidak memerlukan biaya investasi tinggi, hanya biaya sewa Tidak perlu pengadaan lahan sendiri Waktu penggunaan terbatas Daya tampung tdk dapat ditentukan Lokasi yg tidak selalu dekat dengan toko

6 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Lanjutan)
4. MENGIDENTIFIKASI BIAYA RELEVAN DARI MASING-MASING ALTERNATIF Biaya relevan dari kedua alternatif : - Biaya pengadaan lahan, material, tenaga kerja, dll - Biaya sewa Bukan biaya relevan : - Biaya pengadaan forklift dan listrik 5. MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR KUALITATIF Faktor keamanan, dan legalitas 6. MENGAMBIL KEPUTUSAN

7 KARAKTERISTIK BIAYA RELEVAN
“Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang (future cost), karena ia merupakan konsekuensi yang muncul dari alternatif” Contoh : Menyewa Membangun sendiri (umur teknis 5 tahun) Material Tenaga Kerja Penunjang Biaya sewa per tahun Pengadaan Forklift dan perlengkapan lain - $ $ $ 150,000 $ 45,000 $ 5,000 $ 50,000

8 Make or Buy Decision Keputusan membuat sendiri atau membeli memiliki dua tipe : 1. Kondisi awal membuat sendiri 2. Kondisi awal biasa membeli Karakteristik make or buy decision Kondisi awal Alternatif Pertimbangan Membuat sendiri Membeli dari luar Kapasitas menganggur dari fasilitas produksi yg tak terpakai Fasilitas yang dimiliki akan dijual atau disewakan Penguasaan teknologi Kecukupan dana untuk pengadaan fasilitas produksi dan tenaga kerja

9 Biaya variabel per unit Biaya Tetap *) 6.000 8.000 120.000.000
Contoh : Perusahaan Al Kautsar biasanya membeli semacam komponen unit dengan harga Rp per unit. Jika perusahaan membuat sendiri suku cadang tsb, biaya produksinya sbb: Per unit Jumlah Bahan baku Biaya variabel per unit Biaya Tetap *) 6.000 8.000 *) Dari Jumlah tersebut 50% diantaranya merupakan biaya penyusutan dan asuransi gedung

10 Jika dilihat sepintas, maka keputusan yang diambil adalah membeli dari luar, karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri yaitu Rp jika membeli dan Rp jika membuat sendiri. Jika 50% dari biaya tetap adalah penyusutan dan biaya asuransi gedung, maka membuat sendiri akan lebih hemat daripada membeli dari luar, dengan perhitungan sbb: Membuat Membeli Perbedaan Per unit Jumlah Bahan baku Biaya variabel per unit Biaya tetap Harga pembelian 6 8 40.000 17 ( ) 14 (20.000)

11 Bagaimana jika volume pembelian turun dari 20. 000 unit menjadi 12
Bagaimana jika volume pembelian turun dari unit menjadi unit. Perhitungan : Membuat Membeli Perbedaan Per unit Jumlah Bahan baku Biaya variabel per unit Biaya tetap Harga pembelian 6 8 72.000 96.000 40.000 17 14 4.000 Ternyata biaya untuk membeli lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri. Dengan demikian manajemen dapat mengetahui pada volume berapakah kedua alternatif tersebut bernilai sama? Ini disebut dengan Indifferent cost volume.

12 Perhitungan Indifferent cost volume :
TCbeli = TCmembuat 17x = x 3x = x = satuan 17x = fungsi biaya membeli X = fungsi biaya membuat

13 Grafik Indifferent cost volume
Jumlah biaya membeli Indifferent Cost Volume =13.333 Jumlah biaya membuat 150 Jumlah Biaya 100 50 Volume (Dalam ribuan)

14 Keptusan Pertahankan atau Hentikan (Keep or Drop Decision)
Keputusan ini diambil pada perusahaan yang membuat lebih dari satu macam produk. Dari berbagai macam produk tersebut, ada salah satu produk yang tidak laku. Bagaimana keputusan manajemen terhadap produk yang tidak laku tersebut, pertahankan atau hentikan?

15 Contoh : Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi PT IKRIMAH (yang memproduksi tiga macam produk) menyajikan laporan segmentasi produk sbb: Prod A Prod B Prod C Total Hasil Penjualan (-) Biaya variabel Margin kontribusi Biaya tetap langsung Gaji Advertensi Penyusutan Total biaya tetap langsung Margin segmen Biaya tetap umum Laba bersih total 37.000 10.000 53.000 40.000 90.000 35.000 55.000 (45.000) 30.000

16 Pertahankan Hentikan Penjualan Biaya variabel Margin kontribusi
Dari ilustrasi tersebut, manajer memutuskan untuk menghentikan produk C, karena walaupun memiliki margin kontribusi sebesar , tetapi dengan penghentian tersebut dapat menghemat yaitu biaya gaji dan advertensi. Karena penyusutan bukan merupakan biaya relevan, maka total biaya yang dihemat adalah Rp perhitungan kerugiannya : Pertahankan Hentikan Penjualan Biaya variabel Margin kontribusi (-) advertensi (-) gaji Kerugian produk C 10.000 35.000 -

17 Pesanan Khusus dan Pendayagunaan Kapasitas (Special order decision)
“Keputusan ini diambil ketika ada konsumen khusus yang memesan barang tertentu dengan harga tertentu, dan untuk mendayagunakan kelebihan kapasitas mesin yang menganggur Contoh : PT Nurulazmi memproduksi semacam makanan yang disukai anak-anak pada 80% dari kapasitas normal. Kapasitas normal yang dimiliki perusahaan unit per tahun. Total biaya untuk unit produk adalah sbb :

18 Jumlah Satuan Biaya-biaya variabel Bahan baku A Bahan baku B Bahan baku C Upah langsung Pembungkusan Komisi Distribusi Biaya lain-lain Jumlah biaya variabel Biaya tetap Gaji Penyusutan Pemeliharaan Pajak Biaya tetap lain Jumlah biaya tetap Jumlah biaya Harga jual 70,00 10,00 15,00 25,00 20,00 2,00 3,00 5,00 150,00 6,00 0,50 0,20 1,00 9,70 159,70 200,00

19 Seorang distributor mengajukan pesanan sebanyak 200
Seorang distributor mengajukan pesanan sebanyak unit dengan harga Rp 155,00 per unit. Dia bersedia membayar ongkos angkut. Karena distributor langsung mendatangi produsen, maka biaya komisi tidak ada. Bagaimana keputusan perusahaan? Harga yang ditawarkan distributor jelas lebih rendah. Tetapi perusahaan hsrus menerima pemesanan khusus ini dengan perhitungan sebagai berikut : Semua biaya variabel, kecuali komisi dan biaya distribusi merupakan biaya relevan. Terima Tolak Penghasilan Biaya Bahan A Bahan B Bahan C Upah langsung Pembungkusan Lainnya x Rp 155 x Rp 70 x Rp 10 x Rp 15 x Rp 25 x Rp 20 x Rp 5 Jumlah biaya Margin kontribusi -

20 Jika tawaran tersebut diterima, perusahaan mendapat margin kontribusi Rp Jumlah biaya tetap yang diperhitungkan adalah 9,70. Sehingga dengan menerima tawaran dari distributor, keuntungan yang masih dapat diperoleh adalah Rp dengan perhitungan sebagai berikut : Harga jual per unit yang diminta Biaya-biaya variabel yg diperhitungkan Margin kontribusi per satuan Biaya tetap yang diperhitungkan per unit Keuntungan dari penerimaan pesanan khusus Jumlah pesanan Jumlah keuntunga dari pesanan khusus 155,00 145,00 10,00 9,70 0,30 60.000

21 Keputusan Jual atau Proses Lebih Lanjut (Sell or Process Further)
Pada beberapa industri terdapat beberapa produk yang dihasilkan dari proses atau dengan menggunakan bahan yang sama. Misalnya pengeboran minyak bumi akan menghasilkan gas, minyak tanah, bensin dll. Produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan baku yang sama disebut produk bersama (joint products). Dalam konteks ini manajemen harus mencari titik dimana produk tersebut memiliki dua pilihan “diolah lebih lanjut” atau “dijual ke pasaran”. Titik tersebut dinamakan Split-Off point. Biaya yang dikorbankan sampai dengan Split-Off point disebut joint cost , sedangkan biaya yang dikorbankan setelah proses tersebut dinamakan separable cost. Biaya relevan dalam keputusan ini adalah biaya-biaya setelah Split-Off point dan tambahan penghasilan penjualan.

22 Contoh : PT Semar mengorbankan Rp sebagai biaya bersama untuk mengolah unit produk X. Pada Split-Off point dihasilkan 900 unit produk A dan 1100 unit produk B. Produk A diolah lebih Lanjut dengan biaya Rp per unit dan dijual dengan harga Rp per unit. Sedangkan Produk B langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut dengan harga Rp per unit. Separable Cost Joint Cost Produk A 900 unit Rp /unit Harga jual Rp /unit 2.000 unit : Rp Split Off Point Produk B 1100 unit Rp 0/unit Harga jual Rp /unit

23 Berdasarkan data tsb kita lihat perhitungannya
Total Hasil Penjualan 900 x Rp 1100 x Rp Separable cost Kontribusi pada joint cost Joint cost Operating income -

24 LINEAR PROGRAMMING Adalah teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah keterbatasan dalam maksimisasi pendapatan atau minimisasi biaya Dikembangkan oleh ahli matematika Rusia L.V Kantorovich (1939), disempurnakan oleh ahli matematika Amerika G.B Dantzig (1974)

25 Single Constraint dalam Linear Programming
Dalam aplikasinya, Linear Programming memiliki 2 Fungsi : 1. Fungsi Tujuan (Objective Function) Mengungkapkan tujuan pemecahan masalah (fmax) atau (fmin) 2. Fungsi Batasan (Constraint Function)

26 Contoh : Misalnya perusahaan membuat dua macam produk, A dan B dengan data sbb : Dengan data di atas dapat dilihat bahwa lebih menguntungkan unruk menjual produk B saja daripada menjual produk A karena margin kontribusi produk B lebih besar. Bagaimana apabila kapasitas mesin terbatas hanya jam? Produk A Produk B Harga jual per unit Biaya variabel per unit Margin kontribusi per unit Konsumsi jam mesin per unit 10.000 4.000 6.000 3 jam 15.000 7.000 8.000 6 jam

27 Produk A = 3 = unit MK Produk A = x Rp 6.000 = Rp Produk B = 6 = unit MK Produk B = x Rp 8.000 = Rp Dengan keterbatasan yang dimiliki ternyata lebih menguntungkan menjual Produk A saja. Jika perusahaan ingin menjual kedua produk tersebut, maka harus dicari komposisi terbaik kedua produk tersebut dengan mencari keuntungan maksimum. Secara sederhana komposisi tersebut digambarkan : 3XA + 6XB < XA = Kuantitas Produk A XB = Kuantitas Produk B

28 Multiple Constraint dalam Linear Programming
Contoh : Sebuah perusahaan membuat dua macam produk pada dua departemen produksi. Data sbb: Kebijakan Manajemen : Produk A hanya bisa dibuat sebanyak-banyaknya 90 unit per minggu, sedangkan produk B tidak ditentukan. Margin kontribusi per satuan masing-masing produk adalah Produk A Rp dan Produk B Rp Berapa satuan Produk A dan Produk B yang harus diproduksi agar diperoleh margin kontribusi maksimum? Departemen Jam kerja Per Unit Kapasitas Produk A Produk B Departemen 1 Departemen 2 5 JKL 3 JKL 2,5 JKL 500 JKL/Mg 600 JKL/Mg

29 a. Fungsi Tujuan Fmax = 2.000A B b. Fungsi Batasan - Produk A hanya diproduksi sebanyak-banyaknya 90 unit/mg A < 90 - Departemen 1 memiliki kapasitas 500 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap unit produk A memerlukan 5 JKL dan produk B 2,5 JKL 5A + 2,5B < 500 - Departemen 2 memiliki kapasitas 600 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap unit produk A memerlukan 3 JKL dan produk B 5 JKL 3A + 5B < 600

30 Garis Batasan departemen 1, 500 : 5 = 100 unit produk A, 500 : 2,5 = 200 unit Produk B
160 Garis Batasan Produk A, A< 90 Produk B 120 Garis Batasan departemen 2, 600 : 3 = 200 Unit Produk A, 600 : 5 = 120 Unit Produk B 80 Feasible Set 40 40 80 120 160 200 Produk A

31 Cara Matematis : 5A + 2,5B = 500 x2 10A + 5B = 1.000 3A + 5B = 600 x1 3A + 5B = 600 7A = 400 A = 57,14 = 57 5A + 2,5B = 500 5(57,14) + 2,5B = 500 2,5B = 500 – 285,7 B = 85,72 = 86 Dengan demikian maka kombinasi produk A dan B yang memberikan kontribusi maksimum adalah 57 satuan produk A dan 86 satuan produk B. Kontribusi yang diberikan adalah : Fmax = 2.000A B = 2.000(57) (86) = Rp

32 Dalam menilai relevansi suatu biaya, harus diperhitungkan permintaan/penawaran terhadap sumber daya.
Tiga model pemakaian sumberdaya : 1. Resources Acquired as Used and Needed Pengadaan sumber daya dapat dilakukan dengan segera begitu ada permintaan Contoh : Biaya tenaga listrik ketika ada pesanan 2. Resources Aquired in advance (short term) Sumberdaya diperoleh sebelum muncul permintaan Contoh : gaji untuk tenaga kerja 3. Resources Aquired in advance (multiperiod service capacity) Jika sumberdaya dimiliki terlebih dahulu untuk memberikan manfaat dalam beberapa periode. Contoh : Biaya pembelian mesin


Download ppt "ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google