Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Bab XVI STUDI KELAYAKAN
2
STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN
Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi c. Merupakan bagian dari Company Profile Penyandang dana atau pemberi pinjaman Pemerintah sebagai pemberi izin
3
STUDI KELAYAKAN Terdiri atas: Latar Belakang -Proyek dan pemrakarsanya
-Baru atau perluasan -Produk yang dihasilkan -Bantuan Pemerintah/Insentip khusus 2. Pemasaran -Trend -Permintaan yang lalu -Perkiraan permintaan yang ada -Pesaing -Pola Distribusi
4
Produksi -Kapasitas Produksi -Sumber bahan baku & pembantu -Proses produksi Teknologi -Lokasi -Jenis Teknologi, Padat modal, Tenaga Kerja, Perekayasaan. -Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan SDM -Jumlah dan Kualifikasi SDM -Sumber pengadaan tenaga kerja -Program training yang diperlukan
5
Keuangan dan Ekonomi -Manfaat sosial dan ekonomi -Kebutuhan dana modal awal dan modal kerja -Struktur dan pembiayaan modal sendiri dan kerjasama. -Kemampuan untuk pengembalian Lingkungan Hidup -Perlu adanya Andal atau tidak -Perlunya proses daur ulang atau tidak. Kesimpulan -Penilaian awal layak atau tidak
6
ANALISA BREAK EVEN Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variable, keuntungan dan volume kegiatan. Maka sering disebut : C.P.V Analysis (Cost-Profit-Vol Analysis) Biaya variable,secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan volume produksi. Contoh : bahan mentah,komisi penjualan, upah lembur. Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi Contoh:gaji, sewa tempat, bunga hutang bank. Biaya total: biaya variable + biaya tetap
7
CONTRIBUTION MARGIN (CM)
Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variable tersedia untuk menutup biaya tetap. BREAK EVEN POINT (BEP) Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya total atau BEP akan tercapai pada volume penjualan dimana contribution margin (CM) sama besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan analisa Break Even (BE) digunakan asumsi dasar sebagai berikut: Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya variable dan biaya tetap Biaya variable secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit berubah-ubah Harga jual perunit tidak berubah-ubah selama periode yang dianalisa Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk
8
Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan “Profit Planning Approach” yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari pada Total Cost, jasi perusahaan untung.
9
Aliran Kas Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian pinjaman. Laba/rugi Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok, biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39). Laba/rugi=(jumlah produk x harga produk)-total biaya produksi
10
Return cost ratio (R/C)
R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut. R/C= Total penerimaan penjualan produk Total Biaya Benefit cost ratio B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. B/C = Tingkat Keuntungan Total biaya
11
Break event point BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP produksi = Total biaya Harga Penjualan BEP harga = Total Biaya Total produksi
12
Analisis Pulang Pokok (Break Even Point)
4/3/2017 Analisis Pulang Pokok (Break Even Point) Biaya Total = FC + VC BEP (harga) = BEP (unit) = Rumus : Keterangan : FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel) P = Price (Harga Jual per unit) S = Sale 4/3/2017 4/3/2017 12 12
13
Analisa Usaha Sapi Perah
Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah dengan produksi maksimum 10 liter/ekor/hari, lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu Rp /liter. Biaya investasi Kandang 10 x =Rp Biaya tetap 10 ekor Rp = Rp Gaji karyawan 2 x Rp x 60 bulan = Rp Total Rp Biaya Variabel Pakan Rp x 10 x 365 x 5 tahun = Rp Pemeliharaan Rp. 500 x 10 x 365 x 5 tahun = Rp -Transport Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun = Rp Total Rp Biaya total = biaya tetap+ biaya variabel = Rp
14
Modal usaha=biaya investasi + biaya total =Rp. 20. 000. 000+Rp. 189
Modal usaha=biaya investasi + biaya total =Rp Rp =Rp Produksi susu 10 liter x 10 ekor x 365 x 5 tahun = liter BEP PRODUKSI Total biaya = Harga penjualan = liter BEP HARGA Total Biaya = Total produksi = Rp ,-
15
Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun 2001. ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut. Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan pemanenan 12 ekor/minggu. Masa penggemukan 100 hari(1 periode). Berat awal sapi 250 kg/ekor. Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari atau 110 kg selama satu periode. Harga jual sapi hasil penggemukan Rp ,00/kg atau rp ,00/ekor. Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 tahun.
16
BIAYA INVESTASI Uraian Jumlah (Rp) Kandang dan peralatannya
Sewa lahan m2 per tahun ,00 ,00 Total ,00
17
BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
Uraian Jumlah 1. Biaya Tetap Biaya penyusutan kandang dan peralatannya ,00 Sewa Lahan ,00 2. Biaya Tidak Tetap Biaya Rp ,00 x 96 ,00 Biaya tenaga Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor ,00 Biaya pakan sapi Rp /hari x 100 hari x 96 ekor ,00 Biaya obat-obatan ,00 Biaya lain-lain ,00 Total Biaya ,00
18
Keterangan : Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandang Per periode Umur ekonomis kandang = Rp , x 100 hari (20 tahun/365 hari)
19
PENERIMAAN Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp) 96 4.478.000,00
ANALISIS USAHA a) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp ,00-Rp , = Rp , Usaha penggemukan sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp ,00 per periode produksi (100 hari) atau Rp ,00 per ekor sapi. b) Return cost ratio (R/C) R/C = Rp ,00 = 1,13 Rp ,00
20
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13>1. nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp ,00 biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp ,00. c.) Benefit cost ratio(B/C) B/C = Rp ,00 = 0,13 Rp ,00 Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar Rp.130,00. d.) Break event point BEP Produksi = Rp ,00 = 84,7(dibulatkan 85ekor) Rp ,00 BEP Harga = Rp ,00 = ,10 96 ekor Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya Rp ,10 per ekor.
21
Soal Kuis Studi Kelayakan
Kerjakan di rumah dan dikumpulkan 1 minggu lagi Tugas: hitung: a. analisa laba-rugi b. Return Cost Ratio (R/C) c. Benefit Cost Ratio (B/C) d. Analisa Break Event Point (BEP) dalam produksi dan harga 2. Ambil keputusan layak atau tidak usaha penggemukan kambing/domba ini?
22
ASPEK FINANSIAL ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai berikut 1. penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor 2. masa penggemukan 100 hari (1 periode) 3. berat awal rata – rata 25kg/ekor 4. berat akhir pemeliharaan rata – rata 35kg/ekor dengan persentase karkas 45%, harga karkas Rp ,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp ,-/ekor 5. harga bibit/bakalan Rp /ekor 6. umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukan 7. harga kotoran (pupuk) bernilai Rp /periode pemeliharaan.
23
B. BIAYA INVESTASI NO URAIAN JUMLAH 1. Kandang Rp. 15.000.000,- 2.
Peralatan Rp ,- 3. Sewa Lahan Rp ,- Total Rp ,-
24
C. BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
1. BIAYA TETAP NO. URAIAN JUMLAH 1. Penyusutan Kandang (Rp : 20) Rp 2. Penyusutan Peralatan (Rp : 20) Rp TOTAL Rp
25
2. BIAYA TIDAK TETAP 3. BIAYA TOTAL : Rp. 36.300.000,- NO. URAIAN
JUMLAH 1. Biaya bibit/bakalan (100 ekor x Rp ) Rp 2. Hijauan pakan ternak (100 hari x 100 ekor x 4kg x Rp.100) Rp 3. Pakan Konsentrat (100 hari x 100 ekor x 0,250kg x Rp ) Rp 4. Obat – obatan (100 ekor x Rp.5.000) Rp 5. Upah Tenaga Kerja (2 orang x Rp ) Rp 6. Listrik Rp 7. Air Rp 8. Transport Total Rp 3. BIAYA TOTAL : Rp ,-
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.