Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah"— Transcript presentasi:

1 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah
Republik Indonesia DUKUNGAN PROGRAM PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA KOPERASI DAN UKM DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015) Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Pada Acara: Rapat Kerja Teknis Indagkop Tahun di Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Maret 2014

2 Outline SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI PELAKU UMKM TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM (Dalam Kerangka MEA 2015) KARAKTERISTIK UMKM ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUMKM UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA BEST PRACTICES (Program Bantuan Sosial Terkait Sarana Dan Prasarana Pemasaran dan Fasilitasi Lainnya) PROGRAM DEPUTI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA TAHUN 2014 PENUTUP

3 SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.

4 SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
(b)

5 4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community:
SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (c) 4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community: Ketiga, implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran. Keempat, implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN. implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal. melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.

6 SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
(d) PENDUDUK ASEAN 2011 Penduduk ASEAN 2011 No Negara Jumlah Penduduk 1 Indonesia 241,452,952 2 Filipina 86,241,697 3 Vietnam 82,689,518 4 Myanmar 42,720,196 5 Thailand 64,865,523 6 Malaysia 23,522,482 7 Kamboja 13,363,421 8 Laos 5,631,585 9 Singapura 4,353,893 10 Timor Leste 1,019,252 11 Brunei Darussalam 365,251 566,225,770

7 PENDAPATAN PER KAPITA ASEAN 2011
SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (e) PENDAPATAN PER KAPITA ASEAN 2011 No Negara Dalam US $ 1 Singapura 57,238 2 Brunei Darussalam 47,200 3 Malaysia 14,603 4 Thailand 8,643 5 Indonesia 4,380 6 Philippines 3,725 7 Vietnam 8 Laos 2,435 9 Kamboja 2,086 10 Burma 1,900 Tingginya kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN dapat diukur dari ketimpangan produk domestik bruto per kapita.

8 BAGAIMANA MEMANDANG INTEGRASI EKONOMI ASEAN ?
Global Competition and Cooperation Unprecedented Change PEMERINTAH PELAKU BISNIS Speed and Creativity

9 PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UMKM
Globalisasi ekonomi terutama konteks implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar bagi produk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah yang semakin meningkat. Menurut catatan Asian Development Bank (ADB), kelas-menengah ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akan meningkat menjadi 65% pada 2030. Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar. Perdagangan intra-ASEAN cenderung meningkat, tetapi porsinya masih relatif kecil (25%). Keunggulan produk KUKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan lokal, handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, & China peluang pasar untuk produk kerajinan). Dukungan kebijakan pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat, sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir : promosi & pemasaran melalui fasilitasi pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo) Semakin terbukanya peluang kerjasama ekonomi bilateral, kawasan, regional.

10 TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM
a) Persepsi terhadap peluang MEA terbatas dan memandang besarnya pasar domestik yang mendorong pelaku usaha memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar tersebut; b) Kapasitas daya saing pelaku dan tenaga kerjanya; c) kemampuan UMKM agar mampu memanfaatkan fasilitas sumber daya yang ada. a) Kualitas dan standardisasi; b) su global (green product, HACCAP); c) Kreativitas dan inovasi (nilai budaya, hand made, sentuhan teknologi); d) Characteristic global/ sesuai selera pasar PELAKU UMKM INFRASTRUKTUR/ SARANA-PRASARANA Ketersediaan dam Kualitas infrastruktur/sarana serta prasarana pemasaran yang lebih baik PRODUK: KEBIJAKAN/REGULASI Harmonisasi kebijakan/regulasi yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatkan daya saing dan pengembangan bisnisnya. Menurut Journal of Current Southeast Asian Affairs (Guido Benny dan Kamarulnizam Abdullah – 2011), kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai ASEAN masih sangat terbatas. K ;

11 KARAKTERISTIK UMKM Usaha Besar Usaha Menengah Usaha Kecil Usaha Mikro
Unit (98,79%) Unit (1,11%) Unit (0,09%) 4.968 Unit (0,01%) TOTAL : UNIT Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Usaha Menengah Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta PDB: 59,08% (Rp.4.869,5 T) TENAGA KERJA: 97,16% ( ) EKSPOR NON MIGAS: 16,4% Rp ,5 M) Diprediksi kontribusi oleh KUKM potensial ekspor (1,2% dari total UKM) Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS 2012

12 ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUKM (2010-2014)
Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing KUKM 1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif bagi Koperasi dan UKM 2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif 3. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UKM 4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UKM 5. Penguatan Kelembagaan Koperasi

13 UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
Upaya strategis  diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing UMKM dalam kerangka memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi UKM. HULU (Penguatan Kapasitas) Konsolidasi Pelabuhan Ekspor/pooling Kargo UKM melalui sistem e-consolidator kargo bagi UKM. Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor KUKM  SME Tower, Pusat Promosi di Daerah. Pembentukan PLUT (Program Pusat Layanan Usaha Terpadu). Pengembangan trading board bagi UKM. Revitalisasi Pasar Tradisional. Ritel Modern Koperasi. Pusat Distribusi Toko Koperasi. Penataan PKL. Pengembangan kemitraan strategis KUKM MIDDLE (Pengembangan Infrastruktur/Sarana dan Prasaranan) HILIR (Promosi dan Akses Pasar) Identifikasi UKM Potensial/Orientasi Ekspor & produk unggulannya data base UKM potensial ekspor. Mapping negara tujuan ekspor sesuai produk UKM. Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity building) manajerial, teknis, entrepreneurial training, bimbingan teknis, magang. Fasilitasi peningkatan produktivitas dan mutu UKM sosialisasi dan sertifikasi standarisasi ISO/SNI/HACCP/GMP, HaKI dan kehalalan produk, branding, dan inovasi desain. Pengembangan Wirausaha (UKM) berorientasi ekspor. Pengembangan Kemitraan KUMKM (pola waralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN) Fasilitasi akses kepada sumber daya produktif: Pembiayaan  KUR, Dana Bergulir , LPDB, CSR Pemasaran TIK Fasilitasi promosi melalui pameran dalam negeri (SMEsCO Festival, Tematik) dan partisipasi pada event promosi startegis. Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor: Peningkatan akses dan jaringan pasar; Promosi produk unggulan UKM melalui: pameran berskala internasional di dalam & luar negeri, trading board, UKM Gallery, temu bisnis/bisnis matching, display produk di UKM Gallery & Pavillion Provinsi, Katalog, fasilitasi kemitraan usaha. Katalog prmosi produk unggulan KUKM. Partisipasi dalam pertemuan internasional terkait dengan pengembangan UKM. (APEC-SMEWG, BIMPEAGA, ASEAN, ICA, ACEDAC, ASEM, dll).

14 BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN TAHUN 2003 – 2013 (NASIONAL) No Program Kop (Unit) Dana (Rp. juta) Keterangan 1 Rev. Pasar Tradisional 472 Akumulatif program ; tugas pembantuan, dana bergulir dan Bansos 2 Penataan Sarana PKL 254 92.887 Mulai ; akumulatif program; tugas pembantuan, dana bergulir dan Bansos) 3 Penataan Toko Koperasi (UKM Mart) 368 22.774 Mulai Bansos murni 4 Produk Unggulan 15 15.000 2013 Bansos murni 5 Kemitraan Usaha Koperasi 3.000 Jumlah 1.114

15 BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR No Program Kop (Unit) Dana (Rp.) Keterangan 1 Rev. Pasar Tradisional 5 Bansos Di Kab. Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Penajang Pasir Utara. 2 Penataan Sarana PKL 50 PKL Di Kab. Nunukan 3 Penataan Toko Koperasi (UKM Mart) 9 Bansos 65 juta) Di Kota Balikpapan (1 Kop), Kota Samarinda (2 Kop), Kab. Berau (3 Kop), Kab. Paser (1 Kop), Kab Kutai (2 Kop). Jumlah 15

16 BEST PRACTICES PROGRAM FASILITASI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
No EVENT Waktu Peserta A PAMERAN DALAM NEGERI 1 SMESCO Festival 1.800 KUMKM 2 SMESCO Tematik Fashion dan Acessories Expo 789 KUMKM 3 SMESCO Tematik Food and Packaging Expo 503 KUMKM 4 Partisipasi Pameran Dalam Negeri 736 KUMKM B PAMERAN LUAR NEGERI 5 Pameran Luar Negeri Temu Bisnis 715 KUMKM 8 UKM (Jepang, Hongkong, Italia, China, Australia)

17 BEST PRACTICES FASILITASI PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI HKI OLEH KEMENTERIAN KUKM TAHUN 2002 – 2013 Tahun Jumlah Propinsi Merek Dagang (UKM) Desain Industri (UKM) Hak Cipta (Hak Cipta) Paten (UKM) 2002 2 - 7 2006 13 200 101 2007 9 12 74 2008 11 31 43 2009 8 90 150 10 4 2010 6 42 2011 5 100 2012 2013 500 JUMLAH 1,075 375

18 PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014
NO KEGIATAN 2014 I. PROGRAM BANTUAN SOSIAL 1. Revitalisasi Pasar Tradisional a. Daerah tertinggal/Perbatasan b. Reguler 60 Unit 25 Unit 35 Unit 2. Penataan Sarana Pedagang Kaki Lima (PKL) 4.400 Umi 3. Penataan Toko Koperasi UKM Mart 24 Kop 4. Pengembangan Sarana Kemitraan Investasi KUMKM 4 Kop II. FASILITASI PROMOSI DAN PERLUASAN AKSES PASAR 1. Promosi Melalui Pameran Dalam Negeri a. Penyelenggaraan SMESCO Festival b. Penyelenggaraan Pameran Tematik: - SMESCO Fashion dan Accesories Expo - SMESCO Food and Packaging Expo c. Partisipasi Pameran Dalam Negeri 450 KUMKM 300 KUMKM 100 KUMKM

19 PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014
NO KEGIATAN 2014 2. Perluasan Akses Pasar Melalui Pameran Luar Negeri, Bussines Matching dan Pameran dalam Negeri berskala Internasional: a. Kawasan Asia: Malaysia, Vietnam, Thailand, India, China, Hongkong, Korea, dan Jepang b. Kawasan Eropa: Jerman, Belanda dan Turki c. Kawasan Afrika: Afrika Selatan d. Kawasan Timur Tengah: UEA e. Kawasan Amerika: Brazilia dan USA 10 Negara 12 Event 150 UKM 3. Promosi Berbasis IT dan Catalogue SMESCO Trading Board SMESCO Indonesia Catalogue 12 Bulan Eks 4. Pengembangan Sistem Konsolidasi Cargo bagi KUKM Potensial Ekspor 1 Ujicoba pelabuhan Utama 5. Kemitraan investasi dengan usaha menengah/usaha besar 30 UM/UB 6. Peningkatan akses pasar produk usaha mikro melalui PASAR RAKYAT 7. Peningkatan Daya Saing dan Identitas UMKM dibidang Makanan dan Minuman

20 PENUTUP Keterbukaan integrasi ekonomi ASEAN mengisyaratkan perlunya upaya sinergi, kerjasama dan aktualisasi komitmen yang komprehensif, sehingga Koperasi dan UKM memperoleh manfaat dengan diberlakukannya MEA 2015. Forum ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sebagai langkah untuk mengkonsolidasikan komitmen dan sumberdaya dari Pemerintah (pusat dan daerah) serta stakeholders/pemangku kepentingan sesuai tupoksi dan peraturan perundang-undangan untuk pembangunan UKM yang berdaya saing menuju MEA 2015.

21 TERIMA KASIH Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha
Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Jl. HR. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta – Indonesia Telp Homepage:


Download ppt "Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google