Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5"— Transcript presentasi:

1 Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5
Migrasi & Pembangunan Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

2 M. Migrasi dan Pembangunan -1
Bbrp thn yg lalu yl, Migrasi dari desa ke kota dipandang sbg suatu hal yg menguntungkan dlm kajian pembangun an ekonomi. Why ?? Migrasi internal dianggap sbg suatu proses yg alamiah dimana surplus TK secara perlahan ditarik dari sektor pe desaan utk memenuhi kebutuhan TK bagi pertumbuhan industri perkotaan Proses tsb dianggap bermanfaat secara sosial krn sum ber daya manusia (SDM) dari lokasi2 dimana produk so sial marjinalnya (social marginal product) sering dianggap sama dgn nol ke tempat2 dimana produk marjinal tsb tdk hanya positif tetapi juga tumbuh dgn cepat sbg akibat dari akumulasi modal dan kemajuan teknologi Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

3 M. Migrasi dan Pembangunan -2
Migrasi juga sering dianggap sbg suatu proses yg bisa menghilangkan ketdk seimbangan struktural antara desa-kota dgn 2 (dua) cara langsung : Dari sisi supply, Migrasi Internal yg tdk proporsional meningkatkan tkt pertumbuhan pencari kerja per kotaan sehubungan dgn ada nya pertumbuhan penddk perkotaan, krn proporsi dari org muda yg berpendidik kan cukup baik mendominir arus migrasi ini. Kehadiran mereka ini cendrung menambah pertumbuhan supply (penawaran) TK perkotaan sementara itu terjadi penu runan jumlah SDM di pedesaan. Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

4 M. Migrasi dan Pembangunan
2. Dari sisi Demand, penciptaan lapangan kerja perkotaan lbh sulit dibandingkan dgn penciptaan lapangan kerja di pedesaan krn kebutuhan sumber daya komplementer di sektor industri. Selain itu tekanan2 dari kenaikan upah perkotaan dan tunjangan2 tambahan yg diwajibkan bagi pekerja ditambah pula dgn ketiadaan alat2 teknologi produksi padat karya yg tepat guna agar suatu kenaikan pangsa (share) pertumbuhan output sektor moderen disebabkan oleh kenaikan pro duktivitas tenaga kerja. Kenaikan penawaran (supply) yg cepat tsb dan pertum buhan permintaan (demand) yg lambat cendrung utk me ngubah masalah ketdkseimbangan TK dlm jangka pen dek menjadi surplus TK di daerah perkotaan dlm jangka panjang Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

5 N. Pengangguran dan Pembangunan
Tkt pertumbuhan angkatan kerja yg cepat dan pertum buhan lapangan kerja yg relatif lambat menyebabkan ma salah pengangguran di NSB semakin serius Berdasarkan faktor2 spt motivasi, sikap, dan hambatan2 budaya Edgar O Edward (1974) membedakan 5 (lima) bentuk pengangguran : 1. Pengangguran Terbuka 2. Setengah Menganggur 3. Tampaknya Bekerja tetapi Tdk Bekerja Secara Penuh 4. Tenaga Kerja Yg Lemah 5. Tenaga Kerja Yg Tdk Produktif Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

6 Lima Bentuk Pengangguran :
Pengangguran Terbuka : adalah mereka yg tdk mau bekerja krn mengharapkan pekerjaan yg lbh baik (sukarela) maupun mereka yg mau bekerja tetapi tdk memperoleh pekerjaan (secara terpaksa) Setengah Menganggur (underemployment) yaitu mereka yg bekerja tetapi lamanya (hari, minggu, musiman) krg dari yg seharusnya mereka bisa kerjakan Tampaknya Bekerja Tetapi Tdk Bekerja Secara Penuh adalah mereka yg tdk digolongkan sbg Pengangguran Terbuka dan Setengah Menganggur, ter masuk di kelompok ini adalah : (pto) Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

7 3. Tampaknya Bekerja Tetapi Tdk Bekerja Secara Penuh : (lanjutan)
Pengangguran Tak Kentara (disguised unemploy ment) misalnya para petani yg bekerja di ladang selama sehari penuh pdhal pekerjaan itu sebenarnya tdk memerlukan wkt selama sehari penuh Pengangguran Tersembunyi (hidden unemployment) misalnya org yg bekerja tdk sesuai dgn tingkat atau jenis pendidikannya Pensiun Lebih Awal (Pensiun Dini), fenomena ini merupa kan kenyataan yg terus berkembang di kalangan pegawai pemerintah. Di beberapa negara, usia pensiun dipermuda sbg alat utk menciptakan peluang bagi yg “muda-muda” utk menduduki jabatan di atasnya Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

8 Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5
Tenaga Kerja Yg Lemah (Impaired), yaitu mereka yg mungkin bekerja full time tetapi intensitasnya lemah krn kurang gizi atau penyakitan Tenaga Kerja Yg Tdk Produktif, yaitu mereka yg mampu utk bekerja secara produktif tetapi karena sumberdaya2 penolong kurang memadai maka mereka tdk bisa menghasilkan sesuatu output dgn baik Note : Utk mengelompokkan kelima bentuk pengangguran tsb Edward juga memperhatikan dimensi-dimensi berikut: a. Waktu : banyak diantara mereka yg bekerja ingin bekerja lbh lama, mis jam kerja per hari, per minggu atau per tahun b. Intensitas Pekerjaan : berkaitan dgn kesehatan dan gizi makanan c. Produktivitas : kurangnya produktivitas seringkali disebabkan krn krgnya sumberdaya2 komplementer utk melakukan pekerjaan Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

9 O. Hubungan Pengangguran, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan
Ada hubungan yg erat sekali antara tingginya tingkat pengangguran, luasnya kemiskinan, dan distribusi pen dapatan yg tdk merata Bagi sebagian besar mereka yg tdk mempunyai pekerjaan tetap atau hanya bekerja paruh wkt or part-time selalu berada di antara kelompok masyarakat yg sangat miskin Mereka yg bekerja dgn bayaran tetap di sektor pemerin tah dan swasta biasanya termasuk di antara kelompok masyarakat kelas menengah ke atas Namun demikian adalah salah bila beranggapan bhw se tiap org yg tdk mempunyai pekerjaan adalah miskin, sdg yg bekerja secara penuh adalah org kaya…. Why ?? Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

10 Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5
kadangkala ada juga pekerja di perkotaan yg tdk bekerja secara sukarela krn mencari pekerjaan yg lbh baik sesuai dgn tkt pendidikkannya Mereka menolak pekerjaan2 yg mereka rasakan lbh ren dah dan mereka bersikap demikian krn mereka mempu nyai sumber2 lain yg bisa membantu masalah keuangan mereka(misalnya dari famili, teman, tempat2 meminjam uang) Orang2 spt ini bisa disebut menganggur tetapi blm tentu miskin Sama juga halnya adalah, banyak individu yg mungkin bekerja secara penuh per hari tetapi tetap memperoleh pendpt an yg minim ato sedikit Banyak pekerja yg “mandiri” di sektor informal perkotaan spt tkg bakso, penjual es teller, penjual rokok pinggir ja lan, dsb yg spt ini Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

11 Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5
Orang2 spt ini didefinisikan sbg “bekerja secara penuh” tetapi mereka masih tetap miskin Dlm melihat hubungan antara pengangguran n kemiskin an ternyata msh tetap benar (relevan) bhw salah satu me kanisme pokok utk mengurangi kemiskinan dan kepinca ngan distribusi pendapatan di NSB adalah dgn memberi kan upah yg memadai dan menyediakan kesempatan2 kerja bagi kelompok masyarakat miskin Oleh krn itu peningkatan kesempatan kerja merupakan unsur yg paling esensial dlm setiap strategi pembangun an yg menitikberatkan kepada penghapusan kemiskinan. Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5

12 Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5
Arigatou gozaimasu Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5


Download ppt "Koesmaryo : bahan Kuliah Ekbang STIS Todaro Chapter 5"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google