Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlief Pambudi Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
SISTEM LIGHT-TRONIC Sistem Penerangan
2
Sistem Penerangan Teknologi dan Rekayasa Light failure sensor
1.Umum Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan digunakan untuk penerangan di malam hari, lampu tanda belok kanan untuk memberitahukan kendaraan lain atau pejalan kaki dan lampu belakang untuk informasi posisi keberadaan mobil. Selain sistem penerangan secara umum, kendaraan dilengkapi dengan berbagai macam fungsi tergantung tempat atau tingkatnya. 2.Sistem penerangan (1)Sistem peringatan lampu belakang Jika lampu belakang, lampu rem dll. mati, pengendara tidak bisa tahu dari tempat duduknya. Sistem peringatan lampu belakang memberitahukan pengendara jika lampu mati dengan menyalakan lampu peringatan di meter kombinasi. Sistem ini dikendalikan oleh sensor dan di pasang di ruang bagasi. Relai lampu mendeteksi adanya lampu mati dengan membandingkan voltase ketika lampu normal dengan ketika rangkaian terbuka. (2)Sistem DRL (Daytime Running Light) Sistem ini, hanya lampu depan saja atau kedua lampu depan dan belakang menyala ketika mesin hidup meskipun di siang hari. Jadi kendaraan lain bisa melihatnya. Beberapa negara telah menetapkan aturan ini secara hukum demi keselamatan. Masa hidup lampu akan pendek jika lampu terus menerus dinyalakan siang hari dalam intensitas yang sama seperti malam hari. Untuk mencegah hal ini, rangkaiannya dirancang supaya intensitas lampu dikurangi ketika sistem DRL beroperasi. (1/3) Teknologi dan Rekayasa ©2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.
3
Sistem Buzzer Teknologi dan Rekayasa (3)Sistem buzzer pengingat lampu
Lampu depan dan belakang akan tetap hidup walaupun stop kontak pada posisi LOCK, sedangkan kontrol kontak lampu ON. Sistem ini bertujuan untuk menjaga baterai supaya tidak mati ketika pengendara lupa mematikan lampu depan dan belakang. Ketika pintu terbuka dan kunci kontak dalam keadaan LOCK atau posisi ACC atau kunci kontak tidak berada di dalam switch pengapian, sistem ini akan memberitahukan pengendara bahwa lampu masih menyala dengan cara mengeluarkan buzzer atau secara otomatis lampu mati. Sistem yang menggunakan suara buzzer ini dinamakan sistem buzzer pengingat lampu dan sistem yang mematikan lampu secara otomatis dinamakan sistem mati lampu otomatis. (4)Sistem pengontrol lampu otomatis Ketika lampu dinyalakan dalam keadaan gelap, pengendara biasanya mengaktifkan switch kontrol lampu. Pada sistem ini ketika switch kontrol lampu pada posisi AUTO, maka sensor kontrol lampu secara otomatis menangkap area disekeliling lampu dan sistem ini akan menyalakan lampu depan secara otomatis bila gelap. Sensor lampu otomatis ini terletak di sisi atas dari panel instrumen. Ada mobil yang tidak memiliki sensor ini di switch kontrol lampu. Jika begini maka sistem kontrol otomatis lampu dalam posisi OFF. (5)Sistem kontrol ketinggian lampu depan Kemiringan kendaraan bergantung kepada beban (jumlah penumpang atau banyaknya barang). Itulah sebabnya terkadang lampu yang sudah di setel bisa menyorot ke depan sehingga menyilaukan pengemudi yang datang dari arah depan. Dalam sistem ini , bekerjanya kontrol ketinggian lampu depan menyesuaikan sudut vertikal dari lampu depan. Beberapa jenis kendaraan mempunyai sistem yang secara otomatis menyesuaikan dengan ketinggian optimal sudut vertikalnya. (2/3) Teknologi dan Rekayasa
4
Sistem Pengosongan Lampu Besar
Halogen Discharge (6)Sistem pengosongan lampu besar Pengosongan bohlam lampu depan melepaskan gas xenon, membuat emisi cahaya putih dan penyebarannya yang lebih luas bisa dibandingkan dengan gas halogen. Bohlam lebih tahan lama adalah salah satu karakteristik dari sistem pengosongan lampu besar. (7)Illuminated entry system Saat malam tiba, karena dalam kabin gelap maka akan sulit mencari switch pengapian atau melihat ke lantai kabin. Sistem ini membuat lubang kunci kontak mengeluarkan cahaya kedip atau cahaya dalam interior kabin secara sekilas, sesaat pintu mobil ditutup, untuk memudahkan pengemudi mencari lubang kunci kontak atau sekedar melihat ke lantai. Hal ini bisa berlangsung bila lampu interior dalam posisi DOOR. Sistem penerangan memang bervariasi tergantung modelnya. (8)Sistem pengingat lampu interior Meninggalkan kendaraan dengan lampu interior menyala menyebabkan baterai cepat rusak. Untuk mencegahnya , sistem ini secara otomatis mematikan lampu interior termasuk lampu atas dan lampu kedip silender kunci kontak, setelah periode tertentu, kecuali pintu masih renggang atau terbuka, atau bila kunci kontak berada pada posisi LOCK , atau bila kunci kontak tidak lagi berada di posisi silindernya. (3/3) Teknologi dan Rekayasa
5
Komponen Teknologi dan Rekayasa 1.Headlight 11.Headlight beam level
control actuator 4.Turn signal and hazard warning light 12.Interior light 13.Door courtesy switch 9.Automatic light control sensor 8.Integration relay 5.Hazard warning switch 2.Rear combination light 6.Turn signal flasher 7.Light failure sensor 14.Ignition key illumination Sistem penerangan terdiri dari komponen-komponen berikut: 1.Lampu depan/pengeluaran lampu depan (kontrol lampu ECU untuk pengeluaran lampu depan) (lampu kabut depan) 2.Kombinasi lampu belakang (lampu kabut belakang) 3.Kontrol lampu dan switch kombinasi (switch lampu tanda belok, switch lampu kabut depan/belakang) 4.Lampu tanda belok dan lampu tanda bahaya 5.Switch tanda bahaya 6.Flasher tanda belok 7.Sensor lampu mati 8.Relai gabungan 9.Sensor kontrol lampu otomatis 10.Switch kontrol tingkat lampu jauh 11.Penggerak kontrol tingkat lampu jauh 12.Lampu Interior 13.Switch door courtesy 14.Penerangan kunci kontak 3.Light control and dimmer switch 10.Headlight beam level control switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
6
Lampu Besar dan Lampu Belakang
1. Sistem lampu belakang Directly connected type Taillight relay type Light control switch Light control switch Taillight relay Taillights Taillights 1.Sistem lampu belakang Ada dua tipe sistem lampu belakang: yang langsung tersambung ke switch kontrol lampu dan yang menggunakan relai lampu belakang. (1)Tipe sambungan Pada saat switch kontrol lampu pindah ke posisi TAIL, lampu belakang langsung menyala. (2)Tipe relai lampu belakang Pada saat switch kontrol lampu pindah ke posisi TAIL, arus listrik mengalir ke coil di relai lampu belakang. Relai lampu menyala dan menyalakan lampu belakang. REFERENSI: Beberapa model memiliki sistem lampu belakang dengan menggunakan indikator lampu belakang. (1/4) Teknologi dan Rekayasa
7
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Directly connected type Taillight relay type Light control switch Light control switch Taillight relay Taillights Taillights (1/4) Teknologi dan Rekayasa
8
Lampu Besar dan Lampu Belakang
2. Sistem lampu besar (1) Tipe dengan headlight relay atau dimmer relay Combination meter HI-beam indicator Light control switch Dimmer switch 2.Sistem lampu depan Tipe-tipe sistem lampu depan berbeda menurut alat listriknya, seperti relai lampu depan dan relai kombinasi. Umumnya, ketika switch kombinasi pada posisi FLASH, rangkaiannya dirancang untuk menyalakan lampu walau switch kontrol lampu dalam keadaan OFF. (1)Tipe relai lampu depan atau relai kombinasi Combination switch (2/4) Teknologi dan Rekayasa
9
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Lampu besar (LO-beam) LO-beam Combination meter HI-beam indicator Light control switch Dimmer switch Lampu dekat (LO-beam) Pada saat switch kontrol pada posisi HEAD (LOW) , lampu depan (dekat) akan menyala Combination switch (2/4) Teknologi dan Rekayasa
10
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Lampu besar (HI-beam) HI-beam Combination meter HI-beam indicator Light control switch Dimmer switch Lampu jauh (HI-beam) Pada saat switch kontrol lampu pada posisi HEAD (HIGH) maka lampu jauh menyala dan indikator lampu jauh pada meter kombinasi bergerak. Combination switch (2/4) Teknologi dan Rekayasa
11
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Lampu besar FLASH FLASH Combination meter HI-beam indicator Light control switch Dimmer switch Lampu depan FLASH Pada saat switch kontrol lampu pada posisi FLASH maka lampu jauh akan menyala. REFERENSI: Beberapa model kendaraannya memiliki sistem lampu depan dengan indikator lampu. Combination switch (2/4) Teknologi dan Rekayasa
12
Lampu Besar dan Lampu Belakang
(2) Tipe dengan headlight relay tetapi tanpa dimmer relay Headlight relay Headlights Light control switch HI-beam indicator light (in Combination meter) Dimmer switch Combination switch (2)Tipe dengan relai lampu depan dan tidak dengan relai kombinasi (3/4) Teknologi dan Rekayasa
13
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar (LO-beam) LO-beam Headlight relay Headlights Light control switch HI-beam indicator light (in Combination meter) Dimmer switch Combination switch Cara kerja lampu dekat (LO-beam) Pada saat switch kontrol lampu di posisi HEAD (LOW), relai lampu depan menyala dan lampu dekat menyala. (3/4) Teknologi dan Rekayasa
14
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar (HI-beam) HI-beam Headlight relay Headlights Light control switch HI-beam indicator light (in Combination meter) Dimmer switch Combination switch Cara kerja lampu jauh (HI-beam) Pada saat switch kontrol lampu di posisi HEAD (HIGH) maka relai lampu depan menyalakan lampu jauh dan indikator lampu jauh pada meter kombinasi menyala. PETUNJUK: Seri tipe koneksi indikator Arus listrik mengalir dari lampu dekat (LO-beam) ke lampu indikator HI-beam dan lampu indikator akan menyala terang. Arus listrik juga mengalir ke lampu dekat tapi karena ketahanannya dan arusnya mengalir lemah maka tidak akan menyala. (3/4) Teknologi dan Rekayasa
15
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar FLASH FLASH Headlight relay Headlights Light control switch HI-beam indicator light (in Combination meter) Dimmer switch Combination switch Cara kerja lampu FLASH Pada saat switch kontrol lampu pada posisi FLASH maka relai lampu depan menyala dan lampu jauh menyala. (3/4) Teknologi dan Rekayasa
16
Lampu Besar dan Lampu Belakang
(3) Tipe dengan headlight relay dan dimmer relay Dimmer relay Headlight relay Combination switch Light control switch Headlights Dimmer switch (3) Tipe relai lampu depan dan relai kombinasi HI-beam indicator light (in combination meter) (4/4) Teknologi dan Rekayasa
17
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar (LO-beam) Dimmer relay LO-beam Headlight relay Combination switch Light control switch Headlights Dimmer switch Cara kerja lampu dekat (LO-beam) Pada saat switch kontrol lampu pada posisi HEAD (LOW) maka relai lampu depan akan menyala dan lampu dekat (LO-beam) akan menyala. HI-beam indicator light (in combination meter) (4/4) Teknologi dan Rekayasa
18
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar (HI-beam) HI-beam Dimmer relay Headlight relay Combination switch Light control switch Headlights Dimmer switch Cara kerja lampu jauh (HI-beam) Pada saat switch kontrol lampu pada posisi HEAD (HIGH), relai lampu depan dan kombinasi akan menyala dan indikator lampu jauh akan menyala dan meter kombinasi hidup. HI-beam indicator light (in combination meter) (4/4) Teknologi dan Rekayasa
19
Lampu Besar dan Lampu Belakang
Cara kerja lampu besar FLASH FLASH Dimmer relay Headlight relay Combination switch Light control switch Headlights Dimmer switch Cara kerja lampu depan FLASH Pada saat switch kontrol lampu pada posisi FLAS, relai lampu depan dan kombinasi akan menyala dan menyalakan lampu jauh (HI-beam). HI-beam indicator light (in combination meter) (4/4) Teknologi dan Rekayasa
20
Lampu Tanda Belok 1. Cara kerja lampu tanda belok
Ignition switch Turn signal flasher Front turn signal lights Rear turn signal lights Turn Turn signal switch Hazard warning switch Combination meter (Turn signal indicator) 1.Cara kerja lampu tanda belok Pada saat switch tanda belok berjalan, flasher tanda belok akan menyalakan lampu tanda belok kiri atau kanan. Supaya pengendara menyadari ini maka selama lampu menyala, buzzer juga akan berbunyi. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
21
Lampu Sein Kiri Sisi kiri Teknologi dan Rekayasa
Left side turn signal light Ignition switch Turn signal flasher Front turn signal lights Rear turn signal lights Turn Turn signal switch Hazard warning switch Combination meter (Turn signal indicator) Sisi kiri Pada saat switch tanda belok di posisi kiri, kondisi antara terminal EL dari flasher lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan. Arus listrik mengalir ke terminal LL dan lampu tanda belok akan menyala. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
22
Lampu Sein Kanan Sisi kanan Teknologi dan Rekayasa
Right side turn signal light Ignition switch Turn signal flasher Front turn signal lights Rear turn signal lights Turn Turn signal switch Hazard warning switch Combination meter (Turn signal indicator) Sisi kanan Pada saat switch tanda belok di posisi kanan, kondisi antara terminal ER dari flasher tanda belok dan massa akan berkelanjutan. Arus listrik akan mengalir ke terminal LR dan menyalakan lampu tanda belok kanan. PETUNJUK: Jika lampu tanda belok mati, sejumlah arus listrik akan menurun. Penerangan jadi lebih cepat sebagai tanda kepada pengendara. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
23
Lampu Tanda Bahaya 2. Cara kerja lampu tanda bahaya
Hazard warning light Ignition switch Turn signal flasher Front turn signal lights Rear turn signal lights Turn Turn signal switch Hazard warning switch Combination meter (Turn signal indicator) 2. Cara kerja lampu tanda bahaya Pada saat switch lampu tanda bahaya di posisi ON, kondisi antara terminal EHW dari flasher tanda belok dan massa akan berkelanjutan. Arus listrik mengalir ke terminal LL dan LR, keduanya akan menyalakan lampu tanda belok. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
24
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa Front fog light relay
indicator lights (in combination meter) Light control switch Rear fog lights Front fog lights Fog light switch Combination switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
25
Lampu Kabut Depan 1. Cara kerja lampu kabut depan
Front fog light relay Front fog light Fog light indicator lights (in combination meter) Light control switch Rear fog lights Front fog lights Fog light switch Combination switch 1. Cara kerja lampu kabut depan Lampu kabut depan bekerja jika switch kontrol lampu pada posisi TAIL atau Head. Ketika switch lampu kabut depan pada posisi ON, relai lampu kabut depan akan beroperasi dan menyalakan lampu kabut depan. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
26
Lampu Kabut Belakang 2. Cara kerja lampu kabut belakang
Rear fog light Front fog light relay Fog light indicator lights (in combination meter) Light control switch Rear fog lights Front fog lights Fog light switch Combination switch 2. Cara kerja lampu kabut belakang Lampu kabut belakang bekerja jika switch kontrol lampu pada posisi TAIL atau Head seperti pada lampu kabut depan. Switch lampu kabut belakang bekerja pada saat switch bergerak satu takikan dari posisi ON switch lampu kabut depan. PETUNJUK: Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika switch kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun switch kontrol kembali ke posisi HEAD. Fungsi ini dikontrol secara mekanik atau llistrik, tergantung dari modelnya. Rangkaian di sebelah kanan dikontrol secara mekanik. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
27
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa Taillight relay
Rear light warning light (in combination meter) to Light control switch to Alternator Stop light switch Comparator3 Comparator1 Light failure sensor Delay / holding circuit Comparator2 High-mounted stop light Stop lights Taillights (1/1) Teknologi dan Rekayasa
28
Lampu-Lampu Lain 1. Lampu rem dan rangkaian terbuka lampu rem atas (Hi-mounted) Stop light Taillight relay Rear light warning light (in combination meter) to Light control switch to Alternator Stop light switch Comparator3 Light failure sensor Comparator1 Delay / holding circuit Comparator2 Stop lights Taillights 1. Lampu rem dan rangkaian terbuka lampu rem atas (Hi-mounted) Lampu rem dan rangkaian terbuka lampu rem atas (Hi-mounted) bekerja dengan normal, voltase komparator berkisar antara 1 dan 2 di posisi positif. Ketika lampu menyala dibawah standar, input voltase ada di posisi negatif. Karena itu, komparator 1 dan 2 menghasilkan "O". Karena itu, Tr tetap pada kondisi masuk dan diluar, dan lampu peringatan belakang mati. Jadi, jika hanya satu rangkaian lampu terbuka, voltase komparator positif naik dan menjadi lebih besar daripada voltase input standar di sisi negatif. Komparator 1 dan 2 menghasilkan "1" ke OR gerbang OR1. OR1 mengeluarkan "1" ke rangkaian tunda. Rangkaian tunda ini menyalakan Tr setelah detik. Hal ini menyebabkan lampu peringatan belakang menyala pada meter kombinasi. Rangkaian tunda bekerja sampai switch kontaknya mati. Oleh karena itu lampu peringatan tetap hidup. High-mounted stop light (1/1) Teknologi dan Rekayasa
29
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa Hi-mounted stop light
Taillight relay Rear light warning light (in combination meter) to Light control switch to Alternator Stop light switch Comparator3 Comparator1 Light failure sensor Delay / holding circuit Comparator2 High-mounted stop light Stop lights Taillights (1/1) Teknologi dan Rekayasa
30
Rangkaian Terbuka Lampu Belakang
Taillight Taillight relay Rear light warning light (in combination meter) to Light control switch to Alternator Comparator3 Comparator1 Light failure sensor Delay / holding circuit Comparator2 High-mounted stop light Stop lights Taillights 2. Rangkaian terbuka lampu belakang Sama seperti rangkaian lampu rem, ketika rangkaian lampu belakang terbuka, komparator 3 menyatakan bahwa ada perubahan voltase sehingga mengeluarkan "1" ke OR2. Sebuah sinyal di transmisikan dari OR2 ke sirkuit tunda ke Tr. Menyebabkan lampu peringatan belakang menyala. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
31
Lampu-Lampu Lain 1. Garis Besar (1) Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Dimmer relay Headlight relay Headlights DRL No.2 relay DRL resistor Daytime running light main relay Parking brake switch Light control switch 1.Garis Besar DRL (Daytime Running Light) system adalah sitem yang menyalakan lampu pada siang hari ketika mobil berjalan, biasanya karena hari tiba-tiba gelap atau berkabut. Hal ini menjadikan bohlam lampu besar menyala sepanjang waktu yang bisa menyebabkan masa pakai bohlam menjadi pendek. Untuk mencegah hal ini sistem sirkuit akan mengurangi intensitas cahaya dari lampu besar, bila DRL berfungsi. Ada tiga tipe sirkuit untuk bisa dipakai dalam sistem ini. (1) Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi. Alternator (1/2) Teknologi dan Rekayasa
32
Lampu-Lampu Lain (2) Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada lampu besar DRL No.2 relay Headlight Headlights No.3 No.4 Alternator Parking brake switch Daytime running light main relay (2) Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada lampu besar. Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. (1/2) Teknologi dan Rekayasa
33
Lampu-Lampu Lain (3) Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL Ignition switch Headlight relay Integration relay (DRL main relay) Dimmer Relay Headlights Parking brake switch Alternator (3) Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL. Intensaits cahaya berkurang dari kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem DEL beroperasi. PETUNJUK: DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas . Untuk men set keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari atletrnator atau saklar rem parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala pada saatr yang sama. (1/2) Teknologi dan Rekayasa
34
Sistem Lampu Pengendaraan Siang Hari
Dimmer relay Headlight relay Headlights DRL No.2 relay DRL resistor Daytime running light main relay Parking brake switch Light control switch Keterangan ini berdasarkan tipe DRL resistor. Alternator (2/2) Teknologi dan Rekayasa
35
Lampu-Lampu Lain Sistem Lampu Pengendaraan Siang Hari 2. Pengoperasian
Dimmer relay Headlight relay Headlights DRL No.2 relay DRL resistor Daytime running light main relay Parking brake switch Light control switch 2.Pengoperasian (1) Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL menghidupkan lampu depan. Bila switch kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan switch dim berada pada poisisi LOW , relay DRL memutus arus dan berpindah ke DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%. Alternator (2/2) Teknologi dan Rekayasa
36
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa Dimmer Headlight relay
Headlights DRL resistor No.2 Light control switch Parking brake Alternator Daytime running light main relay (2) Bila switch kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay DRL No 2 menyala dan arus mengalir ke lampu depan tanpa melalui resistor DRL. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun switch dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH . Maka lampu depan tetap menyala secara normal. (2/2) Teknologi dan Rekayasa
37
Lampu-Lampu Lain Sistem Buzzer Pengingat Lampu/Sistem Light Auto Turn-Off Ignition switch Light control switch Combination Buzzer Key unlock warning switch Driver door courtesy meter (1/2) Teknologi dan Rekayasa
38
Lampu-Lampu Lain 1. Sistem operasi buzzer pengingat lampu
Light reminder buzzer system Ignition switch Light control switch Combination switch Combination meter Buzzer Driver door courtesy switch Key unlock warning switch 1.Sistem operasi buzzer pengingat lampu Switch kontrol lampu di posisi TAIL atau HEAD. Switch pengapian di posisi ACC atau LOCK. Pintu pengemudi terbuka Bila kondisi di atas memuaskan, arus berhenti mengalir ke terminal A dari meter kombinasi. Dan switch lampu pintu pengemudi pindah ke posisi ON, keadaan terminal B dan massa berlangsung terus. Bila ini terjadi, maka ECU dalam meter kombinasi menyalakan Tr. Arus mengalir antara terminal C dan D dari meter kombinasi dan buzzer berbunyi. Setelah buzzer pengingat lampu diaktifkan, ia bisa dimatikan dan buzzer dimatikan dengan memindahkan switch kontrol lampu ke posisi OFF dan switch pengapian ke posisi ON. PETUNJUK: Pada model yang dilengkapi dengan sistem pengingat kunci, karena difungsikan dengan azas prioritas, bila pintu pengemudi dibuka dengan memasukkan kunci ke silinder kunci kontak, maka buzzer pengingat kunci berbunyi. (1/2) Teknologi dan Rekayasa
39
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa Integration relay
Ignition switch Headlight relay Headlights Integration relay Driver door courtesy switch Light control Taillights Taillight (2/2) Teknologi dan Rekayasa
40
Lampu-Lampu Lain 2. Sistem operasi pemadaman lampu secara otomatis
Light auto turn-off system Integration relay Ignition switch Driver door courtesy switch Headlights Headlight relay Taillights Taillight relay Light control switch Light control switch 2.Sistem operasi pemadaman lampu secara otomatis. Dengan lampu belakang atau lampu depan menyala ( switch pengapian dalam posisi ON, switch kontrol lampu di posisi TAIL atau HEAD), bila switch pengapian dipindahkan dari posisi ON ke posisi ACC atau posisi LOCK dan pintu pengemudi dibuka, arus berhenti mengalir ke terminal A dalam relay gabungan. Switch lampu pintu pengemudi kembali ke ON dan keadaan arus pada terminal B dan massa terus berlangsung. Pada keadaan ini IC di dalam relay gabungan mematikan Tr1 dan Tr2. Arus berhenti mengalir antara terminal C dan D, antara terminal R dan F dan lampu belakang dan depan mati secara otomatis. Setelah sistem pemadaman lampu secara otomatis diaktifkan, maka lampu belakang dan lampu depan dapat menyala kembali dengan memindahkan switch pengapian ke posisi ON, bila switch kontrol lampu dalam posisi TAIL dan HEAD. (2/2) Teknologi dan Rekayasa
41
Lampu-Lampu Lain 1. Garis Besar Teknologi dan Rekayasa
Automatic light control sensor 1.Garis Besar Bila sensor kontrol lampu otomatis mendeteksi tingkat pancaran cahaya sementara switch kontrol lampu pada posisi AUTO (atau OFF pada model tanpa posisi AUTO), maka ini akan mengalirkan sinyal ke unit kontrol lampu, yang mematikan lampu belakang dan kemudian lampu depan, tergantung kepada cahaya sekelilingnya. Sistem ini juga berfungsi menghidupkan lampu belakang tetapi tidak lampu depan, dalam kasus terjadi kegelapan tiba-tiba, seperti ketika kendataan masuk terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang namun bila dalam beberapa saat bertambah gelap, maka lampu depan akan segera menyala. Ada berapa tipe tergantung modelnya, seperti tipe yang menyatukan sensor lampu kontrol otomatis dan lampu kontrol dalam satu unit, atau tipe lampu depan dan belakang menyala pada saat yang sama. (1/2) Teknologi dan Rekayasa
42
Lampu-Lampu Lain Sistem Kontrol Lampu Otomatis Teknologi dan Rekayasa
Light control unit Ignition switch Taillight relay Taillights Headlight Headlights Light control switch Dimmer Automatic light control sensor (2/2) Teknologi dan Rekayasa
43
Lampu-Lampu Lain 2. Pengoperasian Teknologi dan Rekayasa
Automatic light control system Light control unit Ignition switch Light control switch Taillights Taillight relay Dimmer switch Automatic light control sensor Headlight relay Headlights 2.Pengoperasian Bila sensor kontrol lampu otomatis mendeteksi area di sekeliling cahaya, maka ia mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit kontrol lampu. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada penurunanan cahaya terjadi di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang memerintahkan menyalakannya. Bila unit kontrol lampu memutuskan adanya peningkatan cahaya di area sekeliling, maka lampu depan dan belakang akan mati. (2/2) Teknologi dan Rekayasa
44
Lampu-Lampu Lain 1. Konstruksi Teknologi dan Rekayasa Dial knob
Current Knob position Headlight beam level control actuator Output shaft IC Motor 1.Konstruksi (1) Switch kontrol lampu depan Pengemudi bisa menyesuaikan ketinggian lampu depan ke atas atau ke bawah dengan memutar knob. Variabel resistor A di switch mengeluarkan sejumlah arus sesuai dengan proporsinya ke posisi yang sesuai dengan putaran knob. (2) Aktuator pengontrol ketinggian daya sorot lampu besar Aktuator memutar motor searah jarum jam, atau arah sebaliknya, dan memindahkan berkas cahaya yang keluar sesuai dengan beroperasinya kontrol lampu depan. Memindahkan sorot lampu depan ke atas atau ke bawah. Aktuator dilengkapi dengan potensiometer. Sinyal meneruskan ke IC internal menurut posisi aktuator. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
45
Lampu-Lampu Lain Sistem Kontrol Headlight Beam Level 2. Pengoperasian
Actuator (RH) Headlights Taillights Actuator (LH) 2. Pengoperasian Sejumlah arus yang proporsional untuk posisi switch kontrol lampu depan keluar dari IC. IC yang berada di kiri kanan aktuator menggerakkan motor sesuai dengan jumlah arus dari switch. IC di aktuator secara berkesinambungan mendeteksi posisi dan ketinggian lampu depan dengan menerjemahkan ke potensiometer dan mengontrol jalannya motor. Ini memungkinkan aktuator mendeteksi posisi ketinggian lampu depan sesuai dengan arus dari switch. Headlight beam level control switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
46
Lampu-Lampu Lain Illuminated Entry System/Sistem Lampu Interior
1. Pengoperasian illuminated entry system 1. Illuminated entry system Integration relay Ignition key illumination Door Interior light Key unlock warning switch Door lock detection switches Courtesy 1. Pengoperasian illuminated entry system Bila tidak ada kunci di silinder kunci kontak Bila semua pintu tertutup setelah salah satu pintu terbuka. Bila keadaan itu terjadi, sinyal peringatan pintu tidak terkunci masuk ke terminal . Switch courtessy on/off yang memberi sinyal ke terminal B masuk ke IC di dalam relay secarav bersamaan. Sesuai dengan sinyal ini, IC mengaktifkan timer. Tr meneruskan untuk memberi peringatan dalam 15 detik. Meski semua pintu telah tertutup, arus masih mengalir dari terminal C dalam 15 detik, maka lampu interior dan penerangan kunci kontak masih menyala selama waktu itu. Bila sistem berjalan baik, lampu akan menyala dalam 15 detik. Selama timer bekerja, bila switch pengapian dihidupkan dan semua pintu tertutup maka lampu-lampu tersebut akan segera mati. Beberapa model mempunyai lampu yang matinya secara pelan-pelan. Lamanya waktu untuk mati lampu tersebut berbeda untuk setiap model. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
47
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa
1. Illuminated entry system (Immediately after the door is closed) Integration relay Ignition key illumination Courtesy switches Door Door lock detection switches Interior light Key unlock warning switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
48
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa
1. Illuminated entry system (15 seconds have passed) Integration relay Ignition key illumination Door Interior light Key unlock warning switch Door lock detection switches Courtesy (1/1) Teknologi dan Rekayasa
49
Lampu-Lampu Lain 2. Pengoperasian sistem pengingat lampu interior
2. Interior light reminder system Integration relay Ignition key illumination Courtesy switches Door Door lock detection switches Interior light Key unlock warning switch 2. Pengoperasian sistem pengingat lampu interior Seperti dalam illuminated entry system, bila relai bersama-sama dari sistem pengingat lampu interior menerima sinyal peringatan membuka dan sinyal switch courtesy, maka srkuit timer hidup. Setiap lampu akan menyala selama 20 menit dan kemudian mati. Lamanya waktu lampu menyala ini bisa berbeda pada model yang lain. (1/1) Teknologi dan Rekayasa
50
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa
2. Interior light reminder system (Immediately after the key is removed from the key cylinder) Integration relay Ignition key illumination Courtesy switches Door Door lock detection switches Interior light Key unlock warning switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
51
Lampu-Lampu Lain Teknologi dan Rekayasa
2. Interior light reminder system (20 minutes have passed) Integration relay Ignition key illumination Courtesy switches Door Door lock detection switches Interior light Key unlock warning switch (1/1) Teknologi dan Rekayasa
52
Lampu-Lampu Lain 1. Konstruksi Teknologi dan Rekayasa
Light control ECU Headlight relay Headlight HIGH RH Headlight HIGH LH Light control switch Discharge headlight assembly Dimmer switch Combination switch 1.Konstruksi Tube arc mengandung gas xenon, mercury, dan metal halide salt ( logam yang berunsur halogen dan elemen lain). Bila tegangan tinggi masuk diantara elektroda dan mendesak elektron, maka metal atom akan saling bertabrakan dan melepaskan energi cahaya yang akan menghidupkan bohlam. (1/2) Teknologi dan Rekayasa
53
Lampu-Lampu Lain 2. Pengoperasian Teknologi dan Rekayasa
Discharge headlight ON Light control ECU Headlight relay Headlight HIGH LH Headlight HIGH RH Light control switch Discharge headlight assembly Dimmer switch Combination switch 2.Pengoperasian (1)Sistem ini melepaskan tegangan tinggi sekitar V diantara dua sisi elektroda, membuat gas xenon memancarkan cahaya. (2)Sesuai dengan peningkatan temperatur di dalam bohlam, merkuri menguap dan melepaskan bunga api. (3)Bila temperatur di dalam bohlam meningkat, metal halide salt di dalam mercuri yang memancarkan bunga api sehingga menguap dan terpisah dan metal atom melepaskan cahaya. (4)Cahaya yang dilepaskan akan stabil karena dikontrol oleh light control ECU (1/2) Teknologi dan Rekayasa
54
Lampu-Lampu Lain 3. Light control ECU (ECU for discharge headlight) 4. Fail-safe function Discharge headlight bulb Light control ECU 3.Light control ECU (ECU untuk discharge headlight) Light control ECU adalah alat kontrol elektronik untuk menyalakan bohlam discharge headlight (lampu tembak). Terletak di bawah kanan dan kiri discharge headlight. Itu menunjukkan kontrol yang optimum kepada arus yang masuk ke bohlam untuk menjamin intensitas cahaya dari bohlam agar stabil dan terus berlangsung. Dilengkapi dengan pencegah tegangan yang terlampau tinggi. Output terminal dari light control ECU menimbulkan bahaya besar karena tingginya tegangan, jadi tangani dengan sangat hati-hati. Untuk mencegah bahaya, label peringatan ditempelkan pada sisi lampu dan light control ECU. PERINGATAN: Kaca dan elektroda bohlam discharge headlight menimbulkan bahaya dengan tegangan sekitar V. Jadi jangan menyentuhnya. Nyalakan lampu hanya setelah bola lampu terpasang dengan benar. Jangan menggunakan sumber tenaga kecuali dari kendaraan itu sendiri. Bila mengganti bohlam, yakinkan untuk mengikuti prosedur di Pedoman Reparasi. 4.Fungsi Fail-safe Light control ECU menetapkan adanya gangguan dan mengaktifkan fungsi fail safe dengan syarat -syarat sebagai berikut: (1) Mendeteksi adanya gangguan input Bila masukan tegangan di luar kewajaran ( 9-16 v), maka fungsi fail safe akan mematikan discharge headlight. Bila hal tersebut terjadi maka discharge headlight segera hidup kembali setelah tegangan kembali ke normal. (2) Mendeteksi adanya gangguan pada output Apabila ada gangguan pada output tegangan, pada saat discharge headlight hidup, fungsi fail safe akan segera mematikan lampu. Bila hal itu terjadi, maka ECU tidak bisa menentukan, meskipun gangguan itu ada pada gangguan output tegangan. Setelah memeriksa gangguan di sekring dan sistem wire harness, ganti bohlam discharge headlight. Bila masalah belum teratasi, ganti light control ECU. (3) Mendeteksi gangguan pada bohlam Bila tidak ada bohlam discharge headlight di dalam soket bohlam lampu besar, maka bohlam yang terbuka terdteksi. Fungsi fail-safe akan menghentikan pembangkitan tegangan tinggi. Bila hal ini terjadi, putar switch pengapian ke posisi off dan pasang bohlam. Hal ini akan membebaskan fungsi fail-safe. Light control ECU MAX 20,000V (2/2) Teknologi dan Rekayasa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.