Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INSENTIF RISET SISTEM INOVASI NASIONAL 2013

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INSENTIF RISET SISTEM INOVASI NASIONAL 2013"— Transcript presentasi:

1 INSENTIF RISET SISTEM INOVASI NASIONAL 2013
LAPORAN INSENTIF RISET SISTEM INOVASI NASIONAL 2013 Jakarta, November 2013 Riset SINas RT Pengembangan Teknologi Pembuatan Kompon Lateks Pravulkanisasi Untuk Pembuatan Barang Jadi Lateks Skala UKM di Provinsi Sumatera Selatan Dadi R. Maspanger Maspanger, D.R. 1), H. Prastanto 1), H. Handayani 1) Rahmaniar 2), H.A. Prasetya 2 Kemitraan 1) Pusat Penelitian Karet – PT RPN 2) Baristand Industri Palembang 3) PT Bahagia Jaya Sejahtera

2 LATAR BELAKANG RISET PERANAN KARET ALAM
Komoditas ekspor penghasil devisa Komoditas tradisional tumpuan mata pencaharian petani karet Sumber lapangan kerja di pedesaan Pemicu pertumbuhan ekonomi di lingkungan sekitar perkebunan Sumberdaya keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan Berbagai kalangan berpendapat bahwa kebutuhan karet alam dunia terus meningkat pesat. Indonesia berpeluang menjadi pemasok terbesar kebutuhan dunia, karena negara lain terkendala keterbatasan lahan

3 Indonesia penghasil karet alam utama dunia
KONDISI SAAT INI Indonesia penghasil karet alam utama dunia Produksi Th 2011 = 3090 ribu ton (kedua setelah Thailand) 85% diekspor dalam bentuk karet mentah (11,7 M USD) Hanya 440 ribu ton (14% ) dikonsumsi di dalam negeri untuk : 65 % Ban Mobil/Motor 15 % Barang Teknik dan Industri (Belt, Fender, Bearing, Auto Part, dll) 10 % Barang keperluan umum 10 % Barang lateks (glove, kondom, benang karet, busa, balon, dll) Penggunaan di DN terlalu rendah, Malaysia 40-45% Peruntukan untuk ban terlalu dominan Perlu diversifikasi produk diluar ban

4 Di dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  ditetapkan karet merupakan salah satu komoditas unggulan yang perlu dikembangkan di koridor ekonomi Sumatera. Selama ini Sumatera dikenal sebagai daerah penghasil utama karet alam selain Kalimantan dan Jawa. Sebagai gambaran, produksi karet di Sumatera pada tahun mencapai 1,9 juta ton, atau sekitar 73 % produksi nasional, dimana provinsi Sumatera Selatan = penghasil terbesar, ±20 % produksi nasional.

5

6 Pembuatan kompon lateks
Proses konvensional Pembuatan kompon lateks Lateks Kebun Pemekatan Peme raman Lateks Pekat Kompon Lateks Peme raman Pembuatan barang jadi Barang Jadi Lateks Petani Industri Industri atau pengrajin Industri Pengembangan proses di Sumsel Lateks Kebun Pemekatan Kompon Lateks pravul Barang Jadi Lateks Pembuatan kompon lateks pravulkanisasi Pembuatan barang jadi Lateks Pekat Petani Pengrajin atau pengrajin INOVASI Rancangbangun alsin pemekat yang sederhana & skala UKM Proses pravulkanisasi silkan kompon lateks agar awet dan siap pakai

7 Tujuan riset : untuk mengembangkan teknologi pembuatan kompon lateks pravulkanisasi berskala UKM di Sumsel untuk dijadikan berbagai produk turunannya, seperti sarung tangan, cinderamata, sabut kelapa berkaret, lem kertas dan barang jadi lateks lainnya yang memiliki nilai komersial tinggi. Sasaran yang ingin dicapai : berkat implementasi hasil riset ini diharapkan terjadi peningkatan penguasaaan teknologi dan pendapatan petani dan pengrajin sekaligus pendapatan daerah serta penciptaan lapangan kerja. Riset dilaksanakan melalui kemitraan dengan Baristand Industri Palembang dan PT Bahagia Jaya Sejahtera sebagai mitra Industri yang kelak diharapkan dapat memanfaatkan hasil riset.

8 Jangka Waktu Riset : 2 tahun
Th. I : perancangan alsin/proses & uji kinerja skala laboratorium. Th. II : Scale-Up alsin dan implementasi di pihak pengguna (Sumsel) Keluaran Tahun 2013 Alsin dan teknik pemekat lateks secara sentrifugasi skala laboratorium Alsin dan teknik formulasi dan pravulkanisasi kompon lateks laboratorium Alsin dan teknik manufaktur barang jadi lateks pravulkanisasi skala laboratorium Rancangan model kelembagaan untuk kemitraan petani karet dan pengrajin barang jadi lateks skala UKM di Provinsi Sumatera Selatan Publikasi ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional atau prosiding seminar nasional

9 METODOLOGI Jangka Waktu Riset : 2 (dua) tahun
Th. I : perancangan alsin/proses dan uji kinerja skala laboratorium. Th. II : implementasi di pihak pengguna (Sumsel) Riset konsorsium dengan 2 mitra yakni Baristand Palembang (mitra peneliti) dan PT Bahagia Jaya Sejahtera (mitra industri) No Lembaga Konsorsium Jenis Sharing Tugas 1 Lembaga Pengusul Pusat Penelitian Karet Penyusun proposal Koordinator kegiatan konsorsium Perancangan proses dan alsin Peneliti dan tenaga penunjang Fasilitas laboratorium Fasilitas pabrik percobaan 2 Lembaga Mitra Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Palembang Konsolidasi dengan petani/engrajin Monitoring pelaksanaan implementasi di Sumsel 3 Industri Rancangbangun Alsin Pertanian/Perkebunan Perancangan struktur fisik alsin SDM teknisi alsin Fasilitas workshop pembuatan alsin Calon produsen alsin hasil riset

10 Alur Kegiatan Riset Th. 2013 Mulai Konsolidasi Tim
Perancangan alsin dan proses Pengumpulan bahan kimia dan konstruksi alsin Manufaktur alsin Uji Kinerja Alsin Sentrifugasi Validasi Standar mutu lateks pekat +/- Tidak Ya Uji Kinerja Alsin Pravulkanisasi lateks Pengamatan proses dan mutu kompon pravulkanisasi Kompon Pravulkanisasi Penyusunan formula kompon Percobaan pembuatan barang jadi Evaluasi data hasil uji mutu Validasi Standar mutu produk +/- Tidak Ya Evaluasi dan Pelaporan Uji coba lapang Selesai

11 ROAD MAP

12 HASIL DAN PEMBAHASAN A. RANCANGBANGUN ALSIN SKALA LABORATORIUM
PERCOBAAN PEMEKATAN, PRAVULKANISASI, PEMBUATAN BARANG JADI LATEKS EVALUASI HASIL PERCOBAAN C. SOSIALISASI AWAL KE PENGGUNA

13 RANCANGBANGUN & UJI KINERJA ALSIN
Alsin dirancang sededrhana dan murah agar sesuai untuk skala UKM di Sumsel (Petani dan Pengrajin) Lateks Kebun Bahan-bahan kimia padat Alsin pemekat Alsin pendispersi Lateks Pekat Larutan kimia Mixer Kompon Lateks Alsin Pravulkanisasi Kompon Pravul Alsin Pengukusi Alsin Pemanas Kempa Alsin Pengering Busa, balon, sarung tangan Sol sepatu, gantungan kunci, barang-barang tebal

14 ALSIN PEMEKAT LATEKS F = gaya sentrifugal ; W = berat partikel
r = radius putar ;  = kecepatan sudut

15 Bahan pendadih CMC (Carboxymetylcelulosa) Na-Alginat Lateks kebun Air Tangki-tangki Heater pemeram lateks Mixer kebun Umpan Mixer campuran Lateks + bahan pendadih tabung centrifuge Lateks pekat Serum

16 Kapasitas = 5 L/jam Kadar lateks pekat = 55-60% drc Motor 1,5 HP rpm

17 Lateks pekat Serum

18 Waktu sentrifugasi (menit) pada konsentrasi CMC
Tabel 1. Pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap pemisahan serum-lateks No. Kecepatan (rpm) Waktu sentrifugasi (menit) pada konsentrasi CMC 0,1% 0,2% 30 50 70 1 1000 x 2 2000 3 3500 xx Catatan : x = tidak terjadi pembentukan serum xx = terjadi pemisahan serum-lateks

19 Tabel 2. Formula lateks dan bahan kimia untuk pembuatan barang jadi lateks
Karet Busa Sol sepatu Lateks Pekat 55-60% 100 Sulfur 50% 2 ZDEC 50% 0,8 ZMBT 50% 0,7 Ionol 50% Amonium Oleat 7.5% 1,2 - Amonium Klorida 20% 1,3 ZnO 50% 2,5 DPG 25% Filler 50% 20

20

21 ALSIN PENDISPERSI Bahan kimia padat  cairan
120 cm 30 cm 40 cm 50 cm Guci stainless steel dengan bola-bola keramik Roll karet Rantai sepeda Elektromotor 1 Hp dengan gear box Gear Pillow block Ball-Mill stainless Kapasitas 15 kg per jam Motor 0,5 HP, 30 rpm

22

23 MIXER KOMPON LATEKS Untuk pencampuran lateks pekat + bahan kimia dispersi Kapasitas 30L per 1-3 jam Motor 1 HP, 5-10 rpm

24 ALSIN PRAVULKANISASI KOMPON LATEKS
Kapasitas 15L per 1-2 jam 0,5 HP, rpm 50-70 oC

25 OVEN PENGUKUS skala laboratorium
Volume ruang kukus 60 cm x 80 cm x 60 cm Temp. Max 90 0C Heataer Elektrik 2 x 2 kW

26 ALSIN PEMANAS KEMPA Volume cetakan maks 40 cm x 30 cm x 10cm Temp C Burner LPG 0,5 kg/jam

27 PERCOBAAN PEMBUATAN BARANG JADI LATEKS DARI KOMPON PRAVULKANISASI

28

29 Tabel 3. Hasil uji mutu sol sepatu
Parameter uji SNI Hasil Riset Tegangan Putus, min, N/mm2 16 17,4 Kekerasan, Shore A 55 – 80 58 Ketahanan sobek, min. N/mm2 6 7,3 Perpanjangan Putus minimum, % 250 300 Tabel 4. Hasil uji mutu karet busa Parameter Mutu SNI Hasil Riset Kelas I Kelas II Kerapatan Massa, Kg/m3 100 – 140 128 Kekerasan, Kg 25 – 35 32 Kepegasan Pantul, % > 50 > 40 43 Tegangan Putus, N/cm2 > 7.8 > 4.9 6,5 Perpanjangan Putus, % > 150 > 75 127 Ketahanan Sobek, N/cm > 5.9 > 3.9 5,7 Pampatan Tetap, % < 8 < 4 6,0

30 SOSIALAISASI RISET KE CALON PENGGUNA
1. Koperasi Mitra Usaha Gotong Royong Desa Sidang Emas, Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan 52 KK 310 ha kebun karet Terorganisir cukup baik Memiliki kemampuan penyelengaraan sistem lelang bokar Potensial untuk memproduksi kompon lateks pravulkanisasi

31 Pemeriksaan mutu lateks dari Koperasi Musgoro untuk dijadikan kompon lateks pravulkanisasi

32 2. Koperasi Citra Mandiri
Kampung Talang Kedongdong, Kelurahan Kebun Bunga Kec. Sukarami, Palembang , Sumatrera Selatan Tidak memiliki kebun karet Terorganisir cukup baik Binaan Baristand & Balitbangnov Sumsel Pengrajin produk karet terbatas masih gantungan kunci + sabutret Bahan kompon lateks masih didatangkan dari Jawa Potensial dikembangkan ke produk karet lainnya berbasis lateks pravulkanisasi

33

34 PENGENALAN HASIL RISET SEMENTARA
KEPADA CALON PENGGUNA Bogor, September 2013

35

36 PUBLIKASI DI MAJALAH ILMIAH
Seminar Nasional XVI Kimia Dalam Pembangunan Hotel Phoenix , Yogyakarta, 20 Juni 2013 Judul Makalah : Kombinasi Pendadihan dan Sentrifugasi Untuk Mempersingkat Waktu Pembuatan Lateks Pekat Penulis : Hani Handayani, N. Kinasih, H. Prastanto, D.R. Maspanger, Rahmaniar, H.A. Prasetya Publikasi : Prosiding ISSN : (masih cetak juplik) Penyelenggara : Jaringan Kerjasama Kimia Indonesia (JASAKIAI) Kotak Pos 6161, Yogyakarta Indonesia Phone: (0274) 443 6824 | Fax: (0274) 443 6824 | Website: 

37

38 KESIMPULAN Hasil percobaan skala laboratorium yang dilakukan pada riset ini memberikan indikasi signifikan bahwa lateks pekat dengan kadar 55-60% drc dapat dibuat melalui proses sentrifugasi yang dikombinasikan dengan pendadihan. Diperlukan kecepatan sentrifugasi minimal 3500 rpm dengan bahan pendadih CMC 0,05-0,15%. Peningkatan kecepatan sentrifugasi akan meningkatkan kadar karet kering dari lateks pekat. Penggunaan CMC diatas 0,15% tidak memberikan efek terhadap peningkatan drc. Hasil percobaan pembuatan barang jadi lateks berbasis kompon lateks pravulkanisasi menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan masih memenuhi standar mutu yang berlaku. Agar mutunya dapat lebih ditingkatkan, maka masih diperlukan perbaikan proses pemekatan lateks agar diperoleh lateks pekat dengan kadar karet kering yang tinggi, selain itu masih diperlukan perbaikan formula kompon.

39


Download ppt "INSENTIF RISET SISTEM INOVASI NASIONAL 2013"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google